Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN ANGKATAN 2020 DALAM PANDEMI COVID-19 David Limanan; Susy Olivia
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.523 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19779

Abstract

Pandemi Covid-19 berkepanjangan membuat kegiatan akademik harus dilakukan secara online bagi mahasiswa. Situasi kegiatan akademik selama masa pandemi menjadi tantangan untuk kesehatan mental mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross sectional untuk menentukan gambaran tingkat stress pada mahasiswa kedokteran terkait pembelajaran selama masa pandemi berkepanjangan. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dari periode Februari sampai Agustus 2022 pada mahasiswa yang telah memenuhi kriteria inklusi berupa mahasiswa kedokteran yang menjalani perkuliahan online selama masa pandemi. Pengukuran tingkat stress pada mahasiswa selama menjalani perkuliahan online dilakukan dengan kuisioner PSS-10 melalui G Form. Responden yang mengikuti penelitian tingkat stress pada mahasiswa kedokteran sejumlah 198 responden dengan mayoritas responden perempuan sebanyak 130 mahasiswa dan laki-laki sebanyak 68 mahasiswa, usia responden 18-29 tahun dan tingkat stres pada responden paling banyak ditemukan pada tingkat stress sedang sebanyak 154 mahasiswa (77.8%), sedangkan dengan tingkat stres rendah sebanyak 18 mahasiswa (9.1%) dan tingkat stres tinggi sebanyak 26 mahasiswa (13.1%). Penelitian tingkat stres pada mahasiswa kedokteran dapat dilakukan berkelanjutan dengan membandingkan tingkat stres mahasiswa pada semester selanjutnya.
EDUKASI PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Susy Olivia Lontoh; Novendy Novendy; Silviana Tirtasari; Nia Maylani Hutagaol; Lulu Naeluvar
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.345 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19835

Abstract

Aktivitas fisik secara teratur berdampak positif pada kesehatan terutama penderita diabetes melitus. Rendahnya tingkat aktvitas fisik di kelurahan Tomang Jakarta Barat serta pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan sedentary behaviour dan tidak rutin berolahraga menyebabkan kadar gula darah tidak terkendali sehingga rentan untuk terjadinya komplikasi dan merupakan faktor komorbid pada infeksi Covid-19. Kelurahan Tomang merupakan daerah binaan FK UNTAR sehingga perlu upaya pemberdayaan terhadap pasien diabetes melitus serta keluarga untuk meningkatkan kesadaran melakukan olahraga dan aktifitas fisik. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan peserta edukasi kesehatan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penderita diabetes melitus dan masyarakat Tomang yang beresiko terkena diabetes melitus. Pelaksanaan kegiatan pengabdian edukasi kesehatan Aktivitas fisik terkait diabetes melitus yang bertema “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol” dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Maret 2022 pukul 08.00-10.00, dilakukan secara daring via Zoom dan jumlah peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta berlangsung dengan baik serta peserta mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Nilai rata-rata pretest peserta edukasi adalah 76,51 dan nilai rata-rata pos test didapatkan hasil sebesar 91,66. Berdasarkan hasil pretest dan pos test pada kegiatan edukasi ini dapat dilihat terjadinya peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai follow up dari hasil kegiatan pengabdian ini dengan melakukan skrining aktivitas fisik serta bekerjasama dengan kader untuk membina warganya untuk rutin berolahraga dalam pengelolaan diabetes melitus serta senam kaki.
SKRINING DAN EDUKASI KESEHATAN TERKAIT PENTINGNYA TETAP AKTIF SECARA FISIK PADA DEWASA MUDA SELAMA PANDEMI BERKEPANJANGAN Susy Olivia Lonto; Ananda Dante Putera Roberto; Bryan Anggareti Mahandra; Yonathan Julian Haryanto
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.883 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19932

Abstract

Pandemi berkepanjangan menyebabkan peningkatan inaktivitas fisik serta gaya hidup sedentary. Sebagian besar mitra mempunyai kondisi inaktivitas fisik serta sebagian besar kegiatan belajar, pekerjaan dilakukan didepan layar laptop dengan posisi duduk atau berbaring. Berdasarkan permasalahan dihadapi maka tim pengabdian masyarakat melakukan skrining terkait aktivitas fisik dan edukasi kesehatan tentang berolahraga di rumah menggunakan berbagai latihan yang aman, sederhana, dan mudah diterapkan sehingga menjaga tingkat kebugaran. Kegiatan edukasi kesehatan terkait aktivitas fisik bertujuan meningkatkan kesadaran serta wawasan agar tetap melakukan aktivitas fisik di rumah. Kegiatan edukasi aktivitas fisik dilakukan pada tanggal 9 April 2022 yang dilakukan secara daring dihadiri 22 peserta telah dilaksanakan dan dilakukan skrining tanggal 1-2 April 2022. Hasil skrining terkait aktivitas fisik selama pandemi didapatkan peserta jarang berolahraga selama pandemi, tingkat aktivitas fisik rendah tidak rutin melakukan olahraga, sebagian besar jarang melakukan stretching saat bekerja dirumah. Perlunya edukasi serta program intervensi untuk aktivitas fisik dan olahraga yang tepat agar tetap sehat dan aktif selama pandemi.
Hubungan kafein terhadap daya ingat jangka pendek pada mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Charles Ferdinand; Susy Olivia
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2511

Abstract

Kopi menjadi komoditas kedua terbanyak yang diperdagangkan di seluruh dunia setelah minyak. Dalam kopi terdapat suatu zat bernama kafein yang memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan. Salah satu manfaat yang diteliti penulis yaitu dapat meningkatkan daya ingat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh kafein dalam meningkatkan daya ingat pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas kedokteran Universitas Tarumanagara di Jakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik eksperimental. Pemilihan sampel menggunakan Consecutive Non-Random Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 58 responden. Pengukuran daya ingat berdasarkan pada tes daya ingat digit span. Pada hasil penelitian didapatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara kafein dan daya ingat.
Hubungan stres terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2011 Desintha Cristy Nindi Ritung; Susy Olivia
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2515

Abstract

Stres dapat meningkatkan probabilitas seseorang menderita premenstrual syndrome (PMS), pada tingkat berat, PMS dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. PMS merupakan masalah kesehatan yang cukup banyak dialami oleh wanita usia produktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara stres dengan PMS. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2014 dengan responden sebanyak 93 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Pengumpulan data menggunakan modifikasi kuesioner DASS 42 untuk mengukur tingkat stres dan kuesioner PMS untuk mengetahui PMS yang dialami responden. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara stres dengan PMS (p = 0.231).
Pengaruh YMCA Step Test terhadap kebugaran fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Denny Bunarsi; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v3i1.9722

Abstract

Perkembangan teknologi modern memudahkan aktivitas manusia dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari sehingga tidak perlu bersusah payah dan hanya perlu mengeluarkan sedikit energi dan usaha. Hal tersebut menyebabkan aktivitas fisik berkurang. World Health Organization (WHO) mengatakan 23% orang berusia 18 tahun ke atas di dunia tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup. Durasi yang direkomendasikan oleh WHO untuk melakukan aktivitas fisik yaitu sekitar 150 menit perminggu. Young Men’s Christian Assosiation (YMCA) Step Test adalah test daya tahan kardiovaskuler yang menggunakan teknik naik turun bangku yang merupakan hasil modifikasi dari Harvard Step Test. Pada YMCA Step Test responden diminta untuk melakukan naik turun bangku setinggi 12 inci atau sekitar 30 cm sebanyak 24 kali per menit selama 3 menit dan dihitung frekuensi denyut jantungnya selama 1 menit. Tujuan dari studi ini adalah diketahui perubahan kebugaran fisik sesudah melakukan YMCA Step Test pada mahasiswa Falkutas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan cara pengambilan 50 sampel dengan consecutive sampling. Sampel dibagi menjadi grup uji dan grup kontrol. Hasil yang didapatkan berupa terdapat adanya perubahan yang bermakna pada tingkat kebugaran fisik setelah melakukan YMCA Step Test dengan nilai P < 0.0001.
Gambaran fungsi paru juru parkir yang bertugas di Universitas Tarumanagara Lordisse Levi Wong; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v3i1.9738

Abstract

Hasil sisa pembakaran dari kendaraan bermotor mengandung zat berancun diantaranya karbon monoksida (CO), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2) yang dapat menganggu fungsi paru. Juru parkir adalah salah satu pekerjaan yang berisiko untuk mendapatkan polusi dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi paru juru parkir yang bertugas di dalam ruang tertutup dan di luar ruang terbuka. Studi ini adalah studi deskriptif pada 60 juru parkir yang bekerja pada PT. X dengan rata-rata usia 24,97 tahun. Responden telah bekerja selama rata-rata 13,87 bulan dengan rata-rata durasi kerja selama 8,13 jam/hari. Pengukuran fungsi paru dilakukan menggunakan alat spirometri. Terdapat tiga jenis lokasi pekerjaan juru parkir pada studi ini yaitu basement, di luar ruangan dan di pos. Gambaran fungsi paru juru parkir yaitu rata-rata KV, KVP, VEP1, dan VEP1/KVP masing-masing adalah sebesar 88,7%, 69,4%, 59,47%, 85,50%. Gangguan fungsi paru dialami oleh 40 juru parkir (66,7%) dimana gangguan restriksi merupakan yang paling sering dialami yaitu sebanyak 32 (53,3%) juru parkir, disusul oleh gangguan campuran dan obstruksi yang terjadi pada masing-masing 4 (6,7%) juru parkir. Sebagian besar juru parkir yang bertugas di basement, di luar ruangan dan di pos mengalami restriksi fungsi paru. Juru parkir dengan gangguan fungsi paru campuran, restriksi, dan obstruksi telah bekerja masing-masing selama rata-rata 31,5 bulan, 10,69 bulan dan 7,5 bulan.  Kesimpulan dari hasil temuan studi ini adalah juru parkir yang berisiko dengan pajanan polusi lebih rentan memiliki fungsi paru yang terganggu.
Pengaruh Latihan Fisik Anaerobik Intermiten Selama 4 Dan 12 Minggu Terhadap Kadar Laktat Darah Tikus Wistar Jantan Susy Olivia Lontoh; Puspita Eka Wuyung; Dewi Irawati; Minarma Siagian
Ebers Papyrus Vol. 20 No. 1 (2014): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latihan fisik anaerobik merupakan jenis latihan fisik berdurasi singkat dengan intensitas tinggi. Latihan fisik anaerobik tidak menggunakan oksigen sebagai sumber energi. Keadaan anaerobik menghasilkan asam laktat sehingga terjadi peningkatan kadar laktat darah.  Latihan fisik anerobik selain dilakukan secara kontinu, juga dapat dilakukan secara intermiten. Tetapi, hingga saat ini, sedikit penelitian mengenai latihan fisik anerobik yang dilakukan secara intermiten dan kadar laktat darah. Penelitian inibertujuan mengukur kadar laktat darah tikus Wistar setelah latihan fisik anaerobik intermiten selama 4 dan 12 minggu. Enam belas tikus Wistar dibagi menjadi dua kelompok,yaitu kelompok kontrol dan perlakuan anaerobik. Tiap kelompok perlakuan anaerobik dibagimenjadi dua subgrup,yaitu subgrup 4-minggu dan 12-minggu.Pada kelompok anaerobik dilakukan latihan fisik mengunakan treadmill T-6000 dengan kecepatan 35 m/menit selama 15 menit,dan setiap 5 menit diistirahatkan selama 90 detik. Pengukuran kadar laktat dilakukan dengan kit L-lactate (PAP) Randox (LC 2389). Kadar laktat darah kelompok perlakuan latihan fisik anaerobik intermiten sekama 4 minggu mengalamipeningkatan yang bermakna (p=O.OOO;p<0.05) dibandingkan kelompok kontrolnya (4.04±0.09mmoi/L dibanding 1.53±0.16mmoi/L). Kadar laktat darah post exercisekelompok perlakuan anaerobik intermiten selama 12 minggu mengalami peningkatan bermakna (p=O.OOO; p<0.05) dibandingkan kelompok kontrol12 minggu (3.91±0.03mmoi/L dibanding 2.53±0.03mmoi/L, A=1,38mmoi/L). Penelitian ini menunjukkan latihan fisik anaerobik intermiten selama 4 maupun 12 minggu menyebabkan perubahan kadar laktat darah tikus Wistar.
Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Sleep Paralysis Pada Mahasiswai Di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Caroline Dedy Mareta; Susy Olivia Lontoh
Ebers Papyrus Vol. 28 No. 2 (2022): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v28i2.20648

Abstract

Mahasiswa kedokteran tidak lepas dari stress dalam kegiatan belajarnya. Salah satu dampak negatif dari stress adalah kurang tidur yang diakibatkan oleh gangguan tidur. Pada mahasiswa kedokteran penyebab utama dari sleep paralysis adalah kurang tidur.  Tujuan penelitian ini untuk mengetauhi apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap kejadian sleep paralysis pada Mahasiswa/i di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara tahun angkatan 2020-2021 sebanyak 124 responden diantaranya diperoleh  36 orang laki-laki dan 88 orang perempuan. Penelitian ini menekankan kepada metode analitik observasional dengan desain cross-sectional (potong lintang). Pengambilan data ini untuk kualitas tidur menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan untuk pengambilan data kuisioner sleep paralysis menggunakan kuesioner yang diambil dari penelitian sebelumnya/rujukan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini mahasiswa/i dengan kualitas tidur buruk menempati posisi dengan jumlah tertinggi sebanyak  99 (79,8%) responden, diikuti oleh mahasiswa/i dengan kualitas tidur baik sebanyak 25 (20,2%) responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari mahasiswa/i yang termasuk mengalami kejadian sleep paralysis menempati posisi dengan jumlah tertinggi yaitu sebanyak  95 (81,9%) responden, diikuti oleh mahasiswa/i yang tidak pernah mengalami kejadian sleep paralysis yaitu sebanyak 8 (100,0%) responden. Dari hasil diperoleh data yang didapatkan dilakukan analisis antara kualitas tidur dengan sleep paralysis menggunakan Chi-square Test dengan p-value = 0,000. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terhadapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur terhadap sleep paralysis.    
Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2020-2021 Ignasius Ivan Chandra; Susy Olivia Lontoh
Ebers Papyrus Vol. 28 No. 2 (2022): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v28i2.20652

Abstract

Seiring dengan meningkatnya kasus kejadian COVID-19 di Indonesia, pemerintah menetapkan kebijakan physical distancing. PJJ memilki dampak negatif yaitu dapat menimbulkan stres pada mahasiswa. Ada beberapa cara untuk meredakan stres diantaranya: Kognitif, emosi, perilaku, dan fisik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa. Metode penelitian ini adalah data cross sectional menggunakan analisis chi square dengan pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner Perceived Stres Scale 10 dan pengukuran kebiasaan olahraga dengan menggunakan Kuesioner Baecke. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa 31 orang (53%) mahasiswa/i tidak melakukan olahraga secara rutin dan 27 orang (47%) telah melakukan olahraga secara rutin. Mahasiswa/i mengalami tingkat stres sedang/berat 41 orang (71%) dan yang mengalami stres rendah jumlahnya 17 orang (29%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan berolahraga dan tingkat stres pada mahasiswa/i Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2021 selama masa PJJ (pembelajaran jarak jauh). Kata Kunci: Kebiasaan Berolahraga, Tingkat Stres, COVID-19, Perceived Stres Scale, Baecke Quitionnaire.