Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DI PULAU SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Timburas, Mainart Aramana; Malik, Andi; Rompas, Leidy M
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang strategis untuk dikembangkan. Pengembangan  pariwisata ini tidak terlepas dari keberadaan sumber daya alam maupun sumber daya buatan sebagai potensi daerah yang dimilikinya. Pulau Salibabu merupakan salah satu Pulau yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Talaud yang memilki potensi akan pariwisata, yang diantaranya terdapat empat obyek wisata yang berpotensial untuk bisa terus dikembangkan yaitu Obyek wisata Pulau Sara besar dan Sara kecil, Pantai Sereh, Pantai Tiwuda, dan Goa Wuidduanne. Namun keberadaan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung lainnya pada obyek wisata yang masih kurang dan belum cukup memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik obyek wisata yang ada di Pulau Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud yang kemudian merumuskan usulan pengembangan kawasan obyek wisata di Pulau Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis SWOT  dengan menggunakan Matriks IFAS dan EFAS, Matriks SWOT serta analisis kebijakan. Hasil analisis deskriptif menemukan karakterisik dari pada empat obyek wisata yang ada di Pulau Salibabu. Hasil analisis Matriks IFAS dan EFAS menunjukkan potensi dari semua obyek  wisata yang ada sangat layak untuk bisa dikembangkan. Hasil analisis kebijakan menunjukkan jenis wisata alam dan bahari sangat berpeluang untuk terus dikembangkan di kawasan obyek wisata Pulau Salibabu. Matriks SWOT menunjukan arahan dan usulan terhadap pengembangan potensi wisata yang ada di Pulau Salibabu.     Kata kunci: Pariwisata, Pulau Salibabu, Pengembangan Potensi Wisata
ANALISIS KEBUTUHAN DAN SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SMP DAN SMA DI KABUPATEN TAMBRAUW, PROPINSI PAPUA BARAT Gewab, Hapon Ch; Malik, Andi; Karongkong, Hendriek H
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Kabupaten Tambrauw kurang mempunyai minat untuk bersekolah karena  kurang tersedianya sarana fasilitas  pendidikan yang memadai, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di kabupaten Tambrauw, kendala lainnya kondisi jalan bebelok-belok dan rusak mengakibatkan akses menuju fasilitas pendidikan terhambat, demikian juga dengan sebaran penduduk yang tidak merata di wilayah ini menjadi kendala dalam perencanaan dan penyediaan fasilitas pendidikan tingkat SMP dan SMA.Menyikapi pertambahan penduduk akan fasilitas pendidikan, maka penelitian ini bertujuan untuk  merumuskan arahan distribusi fasilitas pendidikan  SMP dan SMA yang merata dan menjangkau seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Tambrauw berdasarkan standar yang ditetapkan hingga tahun 2034. Sebelumnya dilakukan evaluasi terhadap penyediaan fasilitas pendidikan SMP dan SMA eksisting dengan melakukan analisis terhadap kecukupan fasilitas pendidikan berdasarkan standar pemenuhan kebutuhan usia sekolah terhadap fasilitas SMP dan SMA eksisting, tingkat keterisian sekolah, dan kondisi jalan. Kemudian untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan analisis mengenai penyediaan fasilitas pendidikan dan distribusi SMP dan SMA berdasarkan rombongan belajar serta kondisi jalan. Berdasarkan analisis terhadap penyediaan fasilitas pendidikan SMP dan SMA di Kabupaten Tambrauw  belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan penduduknya serta belum dapat menjangkau seluruh wilayah ini dari tingkat efisiensi dan efektifitas. Studi ini memprediksikan jumlah penduduk pada tahun 2034 berjumlah 195.608 jiwa, sedangkan jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun dan 16-18 tahun di Kabupaten Tambrauw pada tahun 2034 sebanyak 9782 jiwa dan 9425 jiwa dengan perkiraan penambahan kebutuhan fasilitas pendidikan SMP sebanyak 87sekolah dan  SMA sebanyak 26 sekolah pada tahun 2034 yang tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Tambrauw   Kata kunci : Fasilitas Pendidikan, arahan, distribusi
Pengembangan Ekowisata di Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori Papua: Ecotourism Development in Supiori Timur District, Supiori Regency Papua Ondi, Agustina Orpa Meilany; Sembel, Amanda S; Malik, Andi
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2022): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v11i2.45991

Abstract

Abstrak Wilayah Distrik Supiori Timur merupakan administrasi Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, yang terdiri dari 10 Kampung, untuk pengembangan ekowisata mangrove terdapat di kampung Waryesi dan Sorendidori. Pengembangan ekowisata mangrove di Distrik Supiori Timur Kabupaten Supiori, dari data lapangan dan informasi masyarakat dinilai kurang maksimal dalam mendukung program pengembangan daerah, karena beberapa hal yaitu ; pengembangan hanya berfokus pada kawasan mangrove tanpa melihat potensi yang ada disekitar kawasan, maka penelitian ini bertujuan daya tarik wisata ekowisata mangrove yang ada di Distrik Supiori Timur, serta strategi pengembangan ekowisata di Distrik Supiori Timur Kampung Waryesi dan Sorendidori, Kabupaten Supiori Papua. Teknik analisis deskriptif kualitatif, menganalisis mempergunakan acuan ADO-ODTWA (analisis daerah operasi -objek dan daya Tarik) dan analisis SWOT Kata kunci : Pengembangan ekowisata, ADO-ODTWA, Strategi Pengembangan Abstract The East Supiori District area is the administration of Supiori Regency, Papua Province, which consists of 10 villages, for the development of mangrove ecotourism located in Waryesi and Sorendidori villages. The development of mangrove ecotourism in Supiori Timur District, Supiori Regency, from field data and community information is considered less than optimal in supporting regional development programs, due to several things, namely; development only focuses on mangrove areas without looking at the potential that exists around the area, so this study aims to attract mangrove ecotourism tourism in East Supiori District, as well as ecotourism development strategies in East Supiori District Waryesi and Sorendidori Villages, Supiori Regency Papua. Qualitative descriptive analysis technique, analyzing using ADO-ODTWA reference (analysis of operating area - object and attraction) and SWOT analysis Keyword: Development of ecotourism, ADO-ODTWA, Development Strategy
Kenyamanan Termal Para Pengunjung Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Manado Sigilipu, Virginia; Sangkertadi, Sangkertadi; Malik, Andi
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 12 No. 2 (2023): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v12i2.52604

Abstract

AbstrakRuang publik berperan penting sebagai tempat terjadinya berbagai aktivitas sosial, rekreasi dan budaya. Taman kota merupakan salah satu ruang terbuka hijau publik yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan kenyamanan penunjung atau penggunanya. Salah satu aspek fisik nyaman di ruang luar yaitu kenyamanan termal yang merupakan hal mutlak yang dibutuhkan tubuh manusia. Namun, dampak pemanasan global dan angka kepadatan penduduk perkotaan yang meningkat mengakibatkan peningkatan suhu di perkotaan. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat kenyamanan termal di tiga taman kota Manado melalui pengukuran iklim mikro (suhu udara, kelembaban, kecepatan angin dan suhu bola hitam) dan faktor individu (berat dan tinggi badan) serta melalui kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan hasil perhitungan dan persepsi kuesioner menunjukan bahwa taman kota dengan tingkat kenyamanan paling tinggi adalah di Taman God Bless. Tingkat kenyamanan termal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim mikro, lokasi taman, vegetasi, dan fasilitas yang ada disetiap taman kota.Kata kunci: Iklim mikro, kenyamanan termal, ruang terbuka hijau publik, kota ManadoAbstractPublic space plays an important role as a venue for various social, recreational and cultural activities. City parks are one of the public green open spaces that are expected to be able to meet the needs and demands for the comfort of visitors or users. One of the physical aspects of comfort in outdoor space is thermal comfort which is absolutely necessary for the human body. However, the impact of global warming and the increasing urban population density resulted in an increase in urban temperatures. The aim of the study was to analyze the level of thermal comfort in three Manado city parks through microclimate measurements (air temperature, humidity, wind speed and black ball temperature) and individual factors (weight and height) as well as through a questionnaire. The results of the research based on the results of calculations and perceptions of the questionnaire show that the city park with the highest comfort level is God Bless Park. This level of thermal comfort can be influenced by microclimatic conditions, park location, vegetation, and existing facilities in each city park.Keyword: Microclimate, thermal comfort, public green open space, Manado city
Persepsi Masyarakat terhadap Fungsi Taman Kota Di Kota Bitung (Studi Kasus : Taman Dotulong Dan Taman Kesatuan Bangsa) Lumenta, Kheren G.; Malik, Andi; Tungka, Aristotulus E.
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 13 No. 1 (2024): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v13i1.55987

Abstract

Abstrak Sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat perkotaan untuk memiliki ruang terbuka hijau. Pembangunan perkotaan merupakan tugas penting bagi kawasan hijau. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 mendefinisikan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan (RTHKP) adalah ruang terbuka di kawasan perkotaan yang dipenuhi tanaman yang memberikan manfaat lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan estetika. Ini adalah departemen ini. Taman kota merupakan salah satu kawasan hijau terbuka. Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang tujuan utamanya adalah keindahan dan interaksi sosial. Dalam Journal for Psychology (2009), Robbins (2003) mengartikan persepsi sebagai hubungan dengan lingkungan sekitar seseorang. Ini adalah proses dimana manusia mengatur dan menafsirkan masukan sensoriknya untuk memahami lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap apa saja yang fungsi dari taman kota di Kota Bitung, khususnya Taman Dotulong dan Taman Kesatuan Bangsa. Analisis deskriptif kuantitatif dan analisis skala likert yang digunakan dalam penelitian ini. Kedua taman tersebut memiliki kedatangan dan pengunjung yang sama; pengunjung lebih sering datang pada sore dan malam hari dibandingkan pada pagi dan sore hari. Masyarakat Kota Bitung merasakan Taman Doturon memiliki fungsi yang lebih baik dibandingkan Taman Kesatuan Bangsa. Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Fungsi Taman Kota, Perpsepsi Masyarakat Abstract It is very important for all levels of urban society to have green open space. Urban development is an important task for green areas. Minister of Home Affairs Regulation Number 1 of 2007 defines Urban Green Open Space (RTHKP) as open space in urban areas filled with plants that provide environmental, social, cultural, economic and aesthetic benefits. This is this department. City parks are open green areas. City parks are green open spaces whose main purpose is beauty and social interaction. In the Journal for Psychology (2009), Robbins (2003) defines perception as a relationship with the environment around a person. It is the process by which humans organize and interpret their sensory input to understand their environment. This research aims to determine the public's perception of the functions of city parks in Bitung City, especially Dotulong Park and National Unity Park. Quantitative descriptive analysis and Likert scale analysis were used in this research. Both parks have similar arrivals and visitors; visitors come more often in the afternoon and evening than in the morning and evening. The people of Bitung City feel that Doturon Park has a better function than National Unity Park. Keyword: Green Open Space, City Parks, City Park Functions, Community Perception