Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN PASIR PANJANG KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG Djosari, Ayuningsih; Tungka, Aristotulus E.; Lahamendu, Verry
SPASIAL Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat di kota Bitung, pada umumnya melampaui kemampuan penyediaan sarana dan prasarana perkotaan. Pulau lembeh merupakan pulau yang berada di kota Bitung, memiliki 7 Kelurahan yang salah satunya yaitu kelurahan Pasir Panjang. Era otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan perencanaan, pelaksanaan, monitoring serta evaluasi. Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan prasarana dan sarana berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan infrastruktur daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji ketersediaan Prasarana dan Sarana yang berbasis Masyarakat serta mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap pembangunan dan Peran Pemerintah dalam mewujudkan Prasarana dan Sarana yang berkelanjutan.Metode Pengumpulan data menggunakan metode observasi secara langsung,wawancara dan dokumen data serta dokumen dari berbagai laporan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian menujukan bahwa di kelurahan Pasir Panjang Prasarana dan Sarana sudah cukup memadai. Pembangunan berbasis masyarakatpun telah diterapkan dan didukung penuh masyarakat dalam pelaksanaan maupun pemeliharaannya. Meskipun masih ada Prasarana umum yang sudah mulai rusak seperti Jarigan Drainase dan Sanitasi Umum. Masyarakat kelurahan Pasir Panjang begitu memiliki rasa Partisipatif yang tinggi dilihat dari peran serta mereka dalam setiap pebangunan Prasarana Dan Sarana Permukiman yang Berbasis Masyarakat dan Berkelanjutan. Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Prasarana dan Sarana berbasis Masyarakat,Kota Bitung
KAJIAN TERITORIALITAS DALAM TATANAN HUNIAN ISLAMI DI KAMPUNG ARAB MANADO Amra, Putri H.; Tungka, Aristotulus E.; Warouw, Fela
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1, Maret Tahun 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Kampung Arab Manado memiliki ciri khas khusus yaitu adanya pemisahan tempat ibadah antara pria dan wanita melalui perbedaan letak bangunan. Mesjid Al-Masyhur untuk tempat ibadah pria, sedangkan musholla untuk tempat ibadah wanita.Adanya perbedaan tempat ibadah ini menciptakan ruang dominan antara pria dan wanita sehingga membentuk teritorialitas dalam kawasan permukiman. Kajian ini akan mengkaji teritorialitas dalam tatanan hunianIslami sebagai pembentuk batasan ruang pada hunian di Kampung Arab. Tujuan penelitian untuk menganalisa pembentukan teritorialitas di Kawasan Kampung Arab. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari metode Behavioral Mapping (pemetaan perilaku) dengan place centered map. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik hunian Islami masih melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Arab, salah satunya adalah pemisahan ruang antara laki laki dan perempuan.Pada area publik, terjadi pengelompokan aktivitas yang membentuk teritorialitasnya masing-masing.Maka teritori yang terbentuk dalam masyarakat Kampung Arab masih dipengaruhi oleh kaidah-kaidah Islami. Kata-kunci :Aktivitas, Hunian Islami, Kampung Arab, Teritorialitas 
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA DI KECAMATAN REMBOKEN MINAHASA Kaunang, Angelina Claudie; Wuisang, Cynthia E. V.; Tungka, Aristotulus E.
SPASIAL Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Remboken telah ditetapkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Kecamatan Remboken. Berbagai objek wisata tersedia di Kecamatan Remboken, mulai dari wisata alam sampai wisata budaya. Berkaitan dengan kondisi geografis Kecamatan Remboken sebagai Kecamatan yang letaknya di tengah-tengah Kecamatan Remboken maka wisata yang paling banyak dijumpai yakni wisata alam, wisata pemandian air panas. Kawasan wisata pegunungan dan air tejun merupakan salah satu objek wisata utama dalam satuan pengembangan pariwisata Kecamatan Remboken. Sebagai objek wisata utama, kawasan ini belum didukung oleh sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Pengelolaan wisata ini masih terbilang terbatas, hanya dilakukan oleh masyarakat setempat. Adapun keistimewahan wisata ini adalah keindahan alam yang masih alami dengan air panas  dan pemandangan alam yang indah. Namun keistimewaan tersebut belum mampu meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan. Dengan demikian terbentuklah rumusan masalah, yaitu : Bagaimana mampu meningkatkan strategi pengembangan pariwisata Kecamatan Remboken agar mampu meningkatkan jumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara?”. Adapun tujuan yang akan dicapai yakni mampu menyusun strategi pengembangan pariwisata di Kecamatan Remboken.Kata kunci :Pariwisata, KecamatanRemboken
Kajian Morfologi Rumah Tradisional Minahasa di Desa Treman Makalew, Verly L.; Tungka, Aristotulus E.; Waani, Judy O.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 2 (2018): Volume 3 Nomor 1, November Tahun 2018
Publisher : Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ribuan rumah tradisional berupa “walé wangko” telah hancur dikarenakan peristiwa bencana gempa yang terjadi di Minahasa pada tanggal 5 Januari 1845 dan hanya tersisa beberapa rumah yang masih bertahan hingga tahun 1850.Selanjutnya menurut Harimu (2013), menyatakan bahwa dalam konteks perubahan rumah, bentuk awal rumah tradisional Minahasa mulai mengalami morfologi bentuk fisik dari waktu ke waktu. Selain itu, Sondakh (2003) mengatakan bahwa perubahan rumah ini terjadi disebabkan oleh pola pikir manusia. Hal ini termasuk pula di desa Treman pada wilayah Minawerot - Tonsea.Berkaitan dengan latar belakang tersebut, permasalahannya yaitu bagaimana morfologi rumah tradisional Minahasa di desa Treman dari waktu ke waktu sampai sekarang ini? Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan kajian morfologi rumah tradisional Minahasa di desa Treman dari waktu ke waktu sampai sekarang ini.Penelitian ini menggunakan metoda rasionalistik dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur, observasi dan wawancara dengan sejumlah informan. Kajian morfologi dalam penelitian ini adalah untuk menguji perubahan dalam bentuk, fungsi dan struktur konstruksi dari waktu ke waktu hingga saat ini dengan pengamatan difokuskan pada 3 rumah yang diperlakukan sebagai kasus.Hasil penelitian ini didapat bahwa tahap perubahan rumah dengan merujuk pada urut – urutan waktu (times series) meliputi perubahan bentuk spasial (spatial form), bentuk lahiriah (corporeal form), bentuk visual (visual form) dan intensi berguna (purpose intension). Kata-kunci : Rumah Tradisional, Desa Treman, Morfologi
Tingkat Pemahaman Penggunaan Material Reuse oleh Pelaku Konstruksi di Kota Manado Sumilat, Tirza N. E.; ., Sangkertadi; Tungka, Aristotulus E.
Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains Vol 3, No 2 (2018): Volume 3 Nomor 1, November Tahun 2018
Publisher : Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menggunakan kembali material bangunan yang masih memiliki sisa umur adalah salah satu cara untuk menerapkan suatu pola pembangunan berkelanjutan. Melalui cara tersebut akan terwujud penghematan bahan dan pengurangan limbah atau bahan sisa.Pada artikel ini diuraikan kajian untuk mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman tentang penggunaan material reuse di kota Manado. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah pemahaman pelaku konstruksi tentang material reuse, jenis-jenisnya, cara mendapatkannya dan produsen material reuse. Penelitian dilakukan pada rumah renovasi yang ada di kota Manado.Pendekatan penelitian dalam kajian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan penilaian yang bersifat deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu sampling purposive,dengan skala pengukuran Likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku konstruksi paham tentang material reuse, mengetahui jenis-jenisnya, tapi karena belum ada pasar dan produsen material reuse di kota Manado sehingga pelaku konstruksi memperoleh material reuse dari lokasi rumah yang sedang melakukan renovasi. Kata-kunci : Pembangunan berkelanjutan, material reuse, pelaku konstruksi
RE-DESIGN KAWASAN DESTINASI WISATA SUMARU ENDO “WATERFRONT ARCHITECTURE dengan IMPLEMENTASI NATURAL DESAIN” Makarau, Vicka A. F.; Gosal, Pierre H.; Tungka, Aristotulus E.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKWilayah Sulawesi Utara kaya akan sumber daya alamnya dan kepariwisataan sebagai Industri goods and Service (barang dan jasa) potensial didalamnya mendukung kemajuan suatu daerah dalam bidang ekonomi. Sumaru Endo merupakan salah satu objek wisata dan tempat rekreasi yang berada di Sulawesi Utara. Adapun sarana penunjang yang terdapat didalam fasilitas ini berupa akomodasi penginapan dan rekreasi air yang mampu menarik perhatian para wisatawan untuk datang berkunjung. Dalam meredesign Kawasan Destinasi Wisata Sumaru Endo memakai pendekatan Tematik WaterFront Architecture dengan implementasi Natural Desain yang memberi identitas tersendiri dalam bidang Pariwisata dan juga menghadirkan suatu bentuk Arsitektur yang maksimal, tidak hanya kualitas tetapi juga kuantitas. Dalam redesain ini pula dituntut mampu mengoptimalkan perkembangan daerah di Minahasa khususnya dalam sektor pariwisata dalam upaya meningkatkan Visiters di Sulawesi Utara. Kata kunci :  Kawasan Destinasi Wisata Sumaru Endo, Redesain, WaterFront Architecture, Natural Desain.
RESTING AREA DI BOLAANG MONGONDOW “TIPOLOGI GEOMETRI FRAKTAL” Loway, Garry C.; Tungka, Aristotulus E.; Egam, Pingkan E.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan trans Sulawesi merupakan jalan penghubung antara kota kota besardi Sulawesi,jalan trans Sulawesi menghubungkan antara Manado, Gorontalo hingga Makasar, jalan ini merupakan jalan yang digunakan sebagai jalur ekspedisi barang dan jasa, yang merupakan salah satu pendongkrak ekonomi, selain itu jalan ini banyak dipakai untuk area transportasi darat, sehingga jalan transulawesi ini merupakan salah satu jalan yang vital dalam bidang transportasi barang dan jasa.  Dalam hal medan dan faktor perjalanan, jalan transulawesi ini merupakan jalan yang panjang dan melelahkan, perencanaan Resting Area merupakan sebuah sarana agar pengemudi yang mengalami kelelahan dapat berhenti, untuk menghilangkan penat selama perjalanan, selain itu Resting area itu sendiri berfungsi sebagai area peristirahatan sementara, guna memulikan fisik pengemudi selama perjalanan, guna meminimalisir faktor kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan fisik selama perjalanan.              Resting area ini dikususkan bagi pengguna jalan yang melewati jalan manado ke gorontalo dan sebaliknya, guna mencapai titik yang di tujuan sebagai panduan aturan pemerintah yakni peraturan mengenai area peristirahatan, untuk penentuan lokasi desain Resting Area, ditetapkan di Bolaang Mongondow dikarenakan lokasi ini merupakan titik yang dianggap memenuhi syarat untuk dibangunya area peristirahatan ini, Resting Area ini dalam strategi perancanganya menggunakan pendekatan tema ‘Tipologi Geometri Fraktal’ strategi perancanagan ini guna menghadirkan suatu bangunan dengan konsep yang selaras terhadap lingkungan sekitar, dan memiliki pendekatan yang fungsional, serta menarik. Resting Area ini diharapkan dapat mewadahi serta memfasilitasi berbagai macam aktivitas para pengguna didalamnya khususnya bagi masyarakat yang ada di Bolaang Mongondow. Kata kunci            : Resting Area Di Bolaang Mongondow, Tipologi, Geometri Fraktal,  
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN PENYEJUKAN PADA BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA ( Studi kasus Gedung Kantor Pusat Politeknik Negeri Manado) Budhyowati, M. Y. Noorwahyu; Kindangen, Jefrey I.; Tungka, Aristotulus E.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has temperatures 24-32°C, air humidity 60-95% and low wind speeds. Thermally comfortable zone boundary is 24oC<T<26°C, 40% <RH<60%, 0,6<V<1,5m/s. This condition causing the climate of Indonesia becomes uncomfortable. Air conditioning system (AC) is needed to help maintain thermal comfort. The drawback using air conditioning is the wasteful energy use, can reach 60% of total building energy. The amount of electricity used by AC depends on the amount of heat that must be removed to produce cool air. This research aims to analyze the factors that affect the cooling load on the building and get a reference to the way reducing the cooling load, so that the use of electricity more effectively and efficiently. This research conducted by quantitative method with using a case study approach. The focus of research on the orientation of the building as well as the materials and construction techniques used in building walls.  The data field collection in object research of Central Office Building of Manado State Polytechnic. Data processing and analysis using descriptive analysis. Data collection are divided on primary data that used in analysis, and secondary data that used as standards/ guidelines for analysis. The results are cooling load on the object of study largely derived from solar radiation heat that into the building, occurred because the building elongated facade orientation tends to block the paths of the sun. Affect the amount of solar radiation intensity received of the building. Most of the walls of buildings using glass and no horizontal exterior shading to protect the vertical rays, thus allowing direct solar radiation through the glass and into the building. The conclusions are that the biggest influenced on the cooling load in the Central Office Building of Manado State Polytechnic caused by the orientation of the building that allows the large amount of solar radiation  touch  the  surface area of the  glass. Cooling load reduction could be done in a way; make the horizontal exterior shading but it could change the look of the building facade, or  improve the quality of glass within; replacing single glass with double glass or changing the type of glass material, or  paste the window film on glass  that could be rejected infrared rays. Keywords : cooling load,  air conditioning system
HOTEL RESORT DI TEPI DANAU TONDANO, MINAHASA “ CULTURAL IDENTITY “ Sampouw, Ocklen G.; Tungka, Aristotulus E.; Kumurur, Veronica A.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel Resort adalah sebuah wadah arsitektural dalam bentuk hunian penginapan yang dibangun untuk memfasilitasi para wisatawan mancanaegara atau wisatawan lokal yang datang berkunjung ke sebuah daerah atau objek wisata untuk menikmati fasilitas-fasilitas atau tempat-tempat wisata yang ada. Keberadaan wadah ini sudah cukup banyak tetapi masih sedikit yang menyediakan hunian Hotel Resort dengan kualitas dan pelayanan  terbaik. Selain itu tingkat kunjungan wisatawan asing maupun lokal terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang membuka peluang untuk dihadirkannya sebuah hunian Hotel Resort dengan fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang terbaik, dan sebagai jembatan dalam merancang objek arsitektural ini ?Cultural Identity? dianggap cocok menjadi tema perancangan dengan pertimbangan identitas kebudaya yang saat ini mulai terlupakan, sehingga dengan rancangan Hotel Resort ini diharapkan dapat mengangkat nila-nilai budaya yang ada terlebih budaya Minahasa. Selain itu Cultural Identity  memiliki karakteristik sendiri yang dapat diterjemhkan dalam bahasa dan rancangan Arsitektur. Kata Kunci : Hotel Resort, Hunian, Cultural Indentity, Arsitektur
ANALISIS PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN TERBANGUN TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN AIRMADIDI Woy, Tesalonika Miranda; Tungka, Aristotulus E.; Takumansang, Esli D.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Kecamatan Airmadidi mengalami perkembangan yang relatif cepat bila di bandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkurangnya lahan pertanian menjadi lahan terbangun Penyebab banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan terbangun di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, dan menganalisis pengaruh perubahan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan terbangun terhadap peluang usaha masyarakat di Kecamatan Airmadidi. Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis spasial GIS (Geography Information System). Dari hasil analisis di dapatkan  penurunan lahan kering sebesar 460Ha, penurunan sawah sebesar 195Ha, Kenaikan luas lahan permukiman sebesar 335Ha, dan kenaikan luas lahan perdagangan dan jasa sebesar 17 Ha. Hasil pengaruh perubahan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan terbangun terhadap peluang usaha masyarakat di Kecamatan Airmadidi 67% masyarakat sangat setuju, dan 33% masyarakat setuju. Faktor-faktor penyebab berkurangnya lahan pertanian adalah faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kebijakan. Faktor eksternal adalah faktor-faktor dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi, maupun ekonomi yang mendorong perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan terbangun di Kecamatan Airmadidi, faktor internal adalah kondisi sosial ekonomi rumah tangga pertanian penggunaan lahan yang mendorong lepasnya kepemilikan lahan, ataupun mengalihfungsikan lahannya, faktor kebijakan, yaitu aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian.Kata Kunci: Alih Fungsi Lahan, Pertanian, Peluang Usaha, Kecamatan Airmadidi