Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pendapatan Ekonomi, Pendapatan Daerah Terhadap Anggaran Belanja Modal Pemerintah Provinsi Jawa Tengah M. Rizal Amri Chusen; Habibur Rohman; Arga Christian Sitohang
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 11 No 1 (2022): EQIEN- JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.833 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v11i1.796

Abstract

krisis ekonomi yang melanda negara republic indonesia sejak tahun 1997 membawa dampak hampir pada semua aspek atau sector kehidupan. Dampak tersebut menimpa tidak hanya sector privat seperti pasar modal tetapi juga pada sector public (pemerintah) seperti pemerintah daerah. Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelayanan public. Di indonesia, dokumen anggaran daerah disebut anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), baik untuk provinsi maupun kabupaten dan kota. Dalam UU No. 32/2004 disebutkan bahwa untuk pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah, pemerintah pusat akan mentransfer dana perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan bagian daerah dari dana bagi hasil yang terdiri dari pajak dan sumber daya alam. Pemerintah Daerah mengalokasikan dana dalam bentuk anggaran belanja modal dalam APBD untuk menambah aset tetap. Alokasi belanja modal ini didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran tugas pelaksanan pemerintah maupun untuk fasilitas publik. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah daerah seharusnya mengubah komposisi belanjanya. Selama ini belanja daerah lebih banyak digunakan untuk belanja rutin yang relatif kurang produktif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif, karena penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu fenomena, empiris. Metode dokumentasi merupakan data yang digunakan melalui studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan mempelajari buku atau bahan bacaan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.Penelitian ini menggunakan variabel dan definisi operasional sebagai berikut: • Belanja modal Adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi (menambah aset). • Pertumbuhan ekonomi Adalah proses kenaikan output per kapita diproksi dengan Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita. • PAD (Pendapatan Asli Daerah) Adalah Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan dari Laba Perusahaan Daerah dan lain-lain Pendapatan Yang Sah. • DAU (Dana Alokasi Umum) Adalah transfer yang bersifat umum dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatasi ketimpangan horisontal dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. Berdasarkan table yang telah diujikan diatas nilai t-diketahui nilai t-hitung sebesar 0,436 t-tabel -0,056 dengan signifikansi 0,6920,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan asli daerah tidak berpengaruh terhadap belanja modal pemerintah provinsi jawa tengah. Setiap kenaikan pendapatan asli daerah tidak berpengaruh terhadap belanja modal pemerintah provinsi jawa tengah dalam kurun waktu 2017-2021.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah diujkan dan pembahasan yang dikemukakan pada bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah bahwa pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap anggaran belanja modal pemerintah provinsi jawa tengah dengan nilai koefisien -5,92 yang artinya apabila variable pendapatan asli daerah tidak mengalami perubahan atau tetap maka anggaran belanja modal provinsi jawa tengah -5,92% dan koefisien regresi sebesar 0,210 yang artinya bahwa setiap kenaikan pendapatan asli 1% menyebabkan tidak berpengaruhnya meningkat belanja modal pemerintah provinsi jawa tengah sebesar 0,210%. Pengaruh signifikan ini dapat diketahui dari nilai t-hitung t-tabel yaitu (0,4360,056) pada alfa 5%(0,05) sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,059 nilai ini menyatakan bahwa belanja modal pemerintah provinsi jawa tengah sebesar 05,9% dipengaruhi oleh pendapatan asli daerah dan sisanya dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini.
Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Sapi Perah Di Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang M. Rizal Amri Chusen; Parikesit Penangsang
Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/moneter.v2i3.684

Abstract

This research aims to analyze the acceptance, profit and feasibility of diary farming in Ngabab Village, Pujon District, Malang Regency. In this study, 6 dairy farm owners in Ngabab Village, Pujon District, Malang Regency were used as informants. This research uses descriptive qualitative research. Data was collected through interviews, and the analytical methods used in this research were fixed costs, variable costs, total costs, revenues, profits and business feasibility in this research using the calculation of Revenue Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C), and Return On Investment (ROI). The results obtained from this research were by using calculations of Revenue Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C), and Return On Investment (ROI), resulting in high numbers obtained in R/C Ratio, B/C Ratio, and ROI exceed the figures or values that have been determined so that it can be concluded that based on the calculation results the dairy farming busuness in Ngabab Village, Pujon District, Malang Regency is worthy of cultivation and development.
Analisis Pola Spasial Ikm (Industri Kecil Menengah) Dan IRT (Industri Rumah Tangga) Di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya Rina Dwi Kristianti; M. Rizal Amri Chusen; Muhammad Yasin
Populer: Jurnal Penelitian Mahasiswa Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Penelitian Mahasiswa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/populer.v2i2.850

Abstract

Industri kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Kita menyadar bahwa pengembangan IKM didaerah sangat erat kaitnya dengan otonomi daera. Kecamatan rungkut memiliki jumlah Industri Menengah dan Industri Rumah Tangga sejumlah 1.219 . Kecamatan Rungkut mengalamikenaikan industri kecil dan industri rumah tangga pada pertengahan covid-19, industri kecil dan rumahan sebagian besar dibidang makanan dan kerajinan. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui pola spasial IKM dan IRT di kecamatan rungkut, dengan metode yang akan digunakandidalam penelitian ini ada beberapa metode yaitu teknik pengumpulan data, teknis analisis data, populasi dan sampel dan metoe pengumpulan data. Untuk hasil yang didapatan dalam penelitian ini adalah industri kecil dan rumah tangga memiliki karakteristik sebagai industri dengan kekayaan sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, hal ini diartikan sebagai modal awal berdirinya suatu usaha yang dijadikan nilai investasi, Modal awal ini mencakup biaya pengadaan peralatan maupun mesin dalam proses produsi. Industri kecil dan rumah tangga biasanya hanya menghasilkan penjualan maksimal sebesar Rp.1000.000.000,- (satu miliar rupiah) per tahunnya.