Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

AKTIVITAS FISIK BAGI PEKERJA BATIK DI KECAMATAN WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH Ade Irma Nahdliyyah; Ristiawati Ristiawati; Eko Budi Prasetyo; Agung Hermawan
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.825 KB)

Abstract

Industri batik merupakan tiang perekonomian di Kabupaten Pekalongan salah satunya di wilayah Wonokerto. Aktivitas dari proses pembatikan memberikan dampak positif yaitu peningkatan perekonomian masyarakat baik melalui manufaktur maupun home industry batik dan tekstil. Selain itu juga membawa konsekuensi terhadap gangguan kesehatan para pekerjanya. Muskuloskeletal Disorders (MSDs) salah satu gangguan kesehatan yang sering di keluhkan oleh para pekerja batik. Proses pembuatan batik yang masih tradisional, manual serta kegiatan yang menetap secara terus menerus membuat otot-otot menjadi spasme dan menimbulkan nyeri pada beberapa bagian tubuh.  Selain itu uap lilin dan uap hasil pewarnaan akan mencemari udara dan menjadi polutan di lingkungan tempat kerja. Udara yang tercemar oleh polutan hasil dari kegiatan membatik akan berisiko terhadap gangguan kapasitas paru-paru. Identifikasi gangguan muskuloskeletal didapat dari pemeriksaan nordic body map indeks, nilai scoring nordic bady map indeks pada pekerja di dapatkan 30 – 73 dengan rerata 51,40 yang artinya mungkin diperlukan tindakan di kemudian hari(Wijaya K, 2019). Dengan keluhan para pekerja nyeri pada beberapa bagian tubuh yang mana di karenakan dari proses bekerja.Permasalahan ini terjadi karena kurangnya pemahaman para pekerja batik tentang dampak paparan uap malam, gangguan kesehatan terkait postur tubuh yang tidak ergonomis dan kurangnya aktivitas fisik pendukung pekerjaan.Tim PkM Universitas Pekalongan menawarkan solusi berupa kegiatan untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan aktivitas fisik. Adapun aktivitas fisik yang akan berikan adalah metode Progressive Muscle Relaxation (PMR) yang merupakan suatu gerakan mengencangkan dan melemaskan otot pada suatu bagian tubuh untuk mengurangi dan mengendalikan dampak kesehatan yang dialami para pekerja batik tersebut.Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya untuk mengoptimalkan produktivitas pekerja serta perlindungan kesehatan pekerja batik melalui keilmuan Fisioterapi dan Kesehatan Masyarakat.Kata kunci : MSDs, paparan uap malam, Progressive muscle reaxation.
Penyuluhan dan Pelatihan Fisioterapi Pada Anak Dengan Kondisi ISPA Menggunakan Modalitas Baby Massage dan Clapping di Komunitas Posyandu Balita Nur Susanti; Ade Irma Nahdliyyah; Agung Hermawan; Fitri Amalia Elsant
Surya Abdimas Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i4.1998

Abstract

Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA) merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan bagian atas yang dimulai dari rongga hidung sampai luring. ISPA sering kali dijumpai pada anak karena sistem imun yang masih lemah. Hasil observasi dan wawancara pada ibu dan kader posyandu seruni poncol Kota Pekalongan dihasilkan banyak ibu balita yang belum mengetahui penanganan fisioterapi pada anak dengan kondisi ISPA. Sebagia ibu balita yang pernah mengalami ISPA hanya diberikan medikamentosa saja. Tujuan fisioterapi pada ISPA yaitu membersihkan jalan nafas karena adanya penyumbatan dari sputum atau lendir. Selain pembersihan nafas juga harus dijaga kondisinya dengan massage. Massage pada bayi dapat meningkatkan imunitas sehingga meminimalkan anak terkena serangan infeksi. Pembersihan jalan nafas dengan clapping yang bertujuan membantu pengeluaran sputum sehingga nafas pada anak lebih lancer. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu balita dan kader tentang penanganan dan pencegahan fisioterapi pada anak ISPA. Kegiatan ini berupa penyuluhan dan pelatihan, penyuluhan berupa pemberian materi secara teori tentang ISPA dan penanganan Fisioterapinya. Pelatihan berupa praktek massage dan clapping pada anak dengan kondisi ISPA. Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan 8 ibu balita tentang fisioterapi pada anak dengan kondisi ISPA.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITIS KNEE BILATERAL DENGAN INTERVENSI EXERCISE THERAPY PADA KOMUNITAS LANSIA DI KLINIK PRATAMA AISYIYAH WI Nur Susanti; Agung Hermawan; Riyanto Riyanto; Atikah Sari
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/abdms.v4i1.2212

Abstract

Seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami berbagai kemunduran atau perubahan pada tubuh, otot, tulang, dan berbagai sistem tubuh. Kemunduran atau perubahan pada tubuh ini akan menimbulkan banyak keluhan bahkan mengganggu aktivitas fungsional sehari-hari. Pada usia 50-60 tahun (lansia),  lansia mengalami keluhan gangguan muskuloskeletal, nyeri lutut. Dari proses observasi dan hasil wawancara dengan mahasiswa fisioterapi dan Dosen Program Studi  Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan di komunitas lansia PCA Wiradesa diperoleh informasi bahwa 25% masyarakat pada komunitas lansia di PCA Wiradesa mengalami nyeri lutut dan belum pernah mengalami nyeri lutut. Oleh karena itu, mahasiswa fisioterapi dan dosen Program Studi D-III Fisioterapi berencana untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang cara mengobati nyeri lutut dengan free active exercise, quadriceps setting exercise dan calf stretch. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader dan lansia tentang peran fisioterapi pada lansia khususnya untuk mengurangi keluhan nyeri lutut yaitu free active exercise, quadriceps setting exercise dan calf stretch. Sebelum dan sesudah penyuluhan, lansia diberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui pengetahuan lansia tentang terapi latihan. Hasil data pre-test dan post-test menyimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan lansia yang signifikan tentang keluhan nyeri lutut dan cara mengatasinya adalah dengan terapi latihan. Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan ternyata peserta lebih mengetahui tentang keluhan nyeri lutut dan cara penanganannya, hal tersebut sesuai dengan pertanyaan yang telah dijawab yaitu : pada pre test point 7 hasilnya YA 0. Sedangkan pada post test point 6 terjadi peningkatan YA 12.Kata kunci: osteoarthritis, exercise therapy
Ultrasound Therapy and Towel Exercise to Increase Ankle Rom and Functional Activity in Plantar Fascitis Aryani Hasan, Nabila Fajrin; Hermawan, Agung
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2024): PENA MEDIKA: JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v14i1.4468

Abstract

Introduction: Plantar fasciitis occurs due to excessive activity such as standing or walking for a long time and causes micro injury to the plantar fascia muscle which experiences constant stretching repeatedly The purpose of this study was to determine the effect of physiotherapy management on plantar fasciitis with ultrasound therapy and towel exercise modalities. Method: this research using descriptive analytic methods, the therapy was carried out 5 times. Result: there was an increased range of motion from T1: S = 10º-0º-40º to T5: S = 15º-0º-45º. Increased functional activity from T1: 45% to T5: 51%. conclusion: The conclusions from this study are increased range of motion of the ankle joint and functional activity in the ankle.
ACTIVE REST AND STRETCHING BATIK DYEING WORKERS REDUCE MUSCULOSKELETAL COMPLAINTS AND INCREASE PRODUCTIVITY Hermawan, Agung; Adiputra, Nyoman
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 8 No 1 (2022): Volume 8 No 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekalongan marupakan salah satu daerah penghasil batik terbesar di Indonesia. Pekerja pewarnaan batik Pekuncen Wiradesa Pekalongan ada 20 orang dengan 10 orang dibagian pewarnaan. Proses kerja dengan berdiri membungkuk secara berulang dalam waktu lama menimbulkan keluhan muskuloskeltal pada pekerja. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menurunkan keluhan musculoskeletal dan peningkatan produktivitas pada pekerja pewarna batik. Penelitian ini merupakan jenis penelitan true eksperimental dengan rancangan sama subjek (treatment by subject design yang melibatkan 10 orang pekerja. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebagai subjek kontrol dan subjek perlakuan dalam periode waktu yang berbeda. Pada periode I pekerja bekerja seperti biasa sedangkan periode II bekerja dengan diberikan stretching dan istirahat aktif disetiap 2 jam setelah bekerja dalam waktu 6 hari. Keluhan musculoskeletal diukur dengan kuisioner nordic body map. Prduktivitas diukur dengan menghitung waktu pekerja menyeleasikan 200 kain perhari. Uji normalitas data umur, IMT, masa kerja, suhu, kelembapan, keluhan musculoskeletal, produktivitas dan denyut nadi kerja menggunkan Shapiro wilk Analisis data keluhan musculoskeletal, produktivitas dan denyut nadi kerja menggunakan uji statistic paired t test dengan nilai ? 0,05. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna p<0,05 pada keluhan musculoskeletal, perbedaan pada periode II yaitu sebesar 11,3 atau mengalami penurunan 6,43%, serta didukung dengan penurunan denyut nadi kerja 9,53%.. Istirhat aktif dan stretching meningatkan produktivitas sebesar 0,00117 atau mengalami perbedaan sebesar 11,97%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan ergonomi berupa istirahat aktif dan stretching menurunkan keluhan musculoskeletal dan meningkatkan produktivitas pada pekerja pewarnaan batik Pekuncen Wiradesa Pekalongan.
Pendampingan Prosedur Keselamatan Kerja pada UMKM Produksi Furniture CV Rumah Menyala di Kabupaten Batang Hermawan, Agung; Maulana, Jaya; Irawan, Teguh; Maula, Muhammad Fatih Izzul
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 5 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpni.v5i2.877

Abstract

The furniture industry is a strategic commodity supporting national foreign exchange. Indonesia has great potential in developing this industry, supported by the availability of raw materials such as wood, rattan, and bamboo and an abundant workforce. However, workplaces in this sector, both formal and informal, have various potential hazards that can affect the health and safety of workers. This research aims to provide stimulus in the form of Personal Protective Equipment (PPE) and work safety signs to CV Rumah Menyala furniture MSMEs in Tegalsari Village, Kandeman, Batang, to improve worker safety and health. This activity includes the formation of an Occupational Safety and Health Advisory Committee (P2K3), education regarding hazard and risk mapping, and preparing work safety SOP documents. The activity results show increased worker awareness regarding the importance of using PPE and managing work safety. However, ongoing efforts are still needed to implement work safety SOPs with discipline. In this way, it is hoped that the risk of occupational diseases and work accidents can be minimized to increase worker productivity
EFEKTIFITAS PLAY EXERCISE DAN AKTIFITAS FISIK PADA ANAK STUNTING Rakasiwi, Andung Maheswara; Hermawan, Agung; Susanti, Nur; Adrianus, Philipus
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jar.v3i1.21728

Abstract

Latar Belakang : Stunting di Indonesia menjadi konsen pada isu Kesehatan saat ini. Dampak dari stunting akan mengganggu tumbuh kembang anak. Hal ini sangat membahayakan untuk generasi yang selanjutnya. Stunting di wilayah kabupaten Pekalongan merupakan salah satu stunting yang masih menjadi perhatian pemerintah daerah. Stunting dapat dicegah dan juga ditangani dengan langkah Kesehatan yang tepat, beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah aktivitas fisik dan play exercise dalam penanganan anak stunting. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas play exercise dan aktivitasa fisik pada perkembangan anak stunting. Metode : Desain penelitian ini berupa kualitatif dengan eksperimental. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah anak usia 6 – 59 bulan di wilayah puskesmas karanganyar Kabupaten Pekalongan. Pengambilan sampel pada penelitian ini sejumlah 30 anak dengan kategori masuk dalam kriteria stunting, dimana dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan umur untuk menentukan IMT. Hasil : uji beda dengan paired sample t-test terdapat hasil signifikan dengan nilai p<0,05 hal ini ditunjukkan dengan peningkatan pada berat badan anak sehingga indikator bahwa terdapat peningkatan asupan makanan yang diberikan dapat menurunkan kriteria anak stunting.. Kesimpulan : intervensi fisioterapi dengan pendekatan play exercise dan aktivitas fisik efektif pada anak stunting dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan.