Sari Widyaningsih
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGANPEMANFAATAN BUKU KIA Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v2i2.106

Abstract

Program kesehatan ibu dan anak penting dalam pembangunan, karena anak merupakan penerus bangsa, maka harus diupayakan kondisi ibu dan anak yang sehat. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Bengkulu pada tahun 2013 sebesar 139 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini meningkat dibandingkan tahun 2012 kelahiran hidup. Salah satu upaya menurunkan AKI maka disusun buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang berfungsi untuk memantau perkembangan ibu hamil dan perkembangan anak sampai berusia 5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain Cross sectional, populasinyaadalah seluruh ibu hamil yang sedang melakukan kunjungan ulang pemeriksaan kehamilan dengan sampel 51 orang dengan teknik pengambilan sampel secara concecutive sampling. Dilaksanakan pada tanggal 11 Mei – 11 Juni 2015.Hasil analisa univariat(41,2%) ibu hamil memiliki pengetahuan kurang, dan (29,4%) tidak memanfaatkan buku KIA. Hasil analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square didapatkan hasil ρ = 0,001 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA. Diharapkan bagi bidan di BPM dapat memberikan informasi kepada ibu hamil akan pentingnya isi dan pemanfaatan buku KIA.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN PERILAKU IBU BALITA DALAM MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.110

Abstract

Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di 3 Desa binaan yaitu Desa Sidosari, Desa BP 1 Dan Desa Sumber Arum diantara 3 Desa tersebut Desa BP 1 memiliki cakupan penimbangan balita belum mencapai terget Nasional sebesar 80% yaitu 32%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hubungan sikap dengan perilaku ibu dalam memantau pertumbuhan balita di Posyandu. Subjek penelitian ini adalah 68 ibu balita yang diambil secara consecutive sampling. Dari 68 ibu balita sebagian besar 38 orang (55,9%) ibu memiliki sikap mendukung terhadap penimbangan Posyandu dan sebagian besar 35 orang (51,5%) perilaku ibu aktif dalam dalam memantau pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu. Dari 30 orang ibu yang tidak memliki sikap tidak mendukung, 19 orang (63,3%) ibu memiliki perilaku tidak aktif dalam memantau pertumbuhan balita. Dari 38 orang ibu yang memiliki sikap mendukung, 24 (63,2%) ibu memiliki perilaku aktif dalam memantau pertumbuhan balita. Hasil analisis Bivariat menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p =0,030 (<0.05), hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku dalam memantau pertumbuhan balita di Posyandu Desa BP1 Kec.Sukaraja Kab.Seluma. Diharapkan Ibu yang tidak mendukung terhadap Posyandu perlu dukungan dari tokoh masyarakat yaitu kepala desa, kader, petugas kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR DENGAN KEJADIAN PUTING SUSU LECET Vevi Gusnidarsih; Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i2.115

Abstract

Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting susu lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui sehingga bayi tersebut jarang menyusu. Enggan menyusu akan berakibat kurang baik, karena hisapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan laktasi, yaitu faktor ibu (39,7%), faktor bayi (36,7%), teknik menyusui (22,1%), faktor anatomis payudara (1,5%). Tujuan penelitian ini adalah agar semakin banyak banyak pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang baik dan benar sehingga tidak ada lagi ibu yang mengalami puting susu lecet. Populasi dalam penelitian ini ibu nifas yang menyusui, sampel sebanyak 38 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di BPM wilayah kerja puskesmas basuki rahmat.Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2017 di BPM wilayah kwrja puskesmas basuki rahmat kota bengkulu tahun 2017. Hasil analisa bivariat didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang baik dan benar dengan kejadian puting susu lecet, dengan nilai p=0,004 (nilai p< 0,005). Diharapkan agar tenaga kesehatan di wilayah puskesmas basuki rahmat tetap aktif dalam memberikan informasi tentang kesehatan.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK Iin Nilawati; Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v5i1.160

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam pengendalian penduduk adalah melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Alat kontrasepsi yang efektif menjadi pilihan terbanyak dari berbagai macam alat salah satunya adalah KB hormonal suntik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada hubungan usia dan paritas ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik di Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian Case Control. Metode pengambilan sampel total sampling dengan perbandingan 1 : 1 yaitu 86 : 86 dengan populasi seluruh akseptor yang tercatat dalam buku register KB di Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu Tahun 2016 yaitu dari bulan Januari sampai April 2016, menggunakan data sekunder yang diolah secara univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat menunjukan usia ibu pada kelompok kasus usia 20 – 35 tahun lebih dari setengah atau lebih besar yaitu 72,1 % menggunakan alat kontrasepsi dibanding ibu pada kelompok kontrol. Sedangkan paritas pada kelompok kasus, paritas multipara lebih besar yaitu 82,6 % dibanding pada kelompok control. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-square didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik (ρ = 0,739 > = 0,05) dan ada hubungan yang bermakna antara antara paritas ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB suntik (ρ = 0,022 < = 0,05). Petugas kesehatan hendaknya dapat memberikan konseling kepada peserta KB tentang jenis alat kontrasepsi yang tepat berdasarkan paritas atau usia Pasangan Usia Subur (PUS) dalam upaya menciptakan keluarga sehat dan sejahtera.
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TFU PADA IBU NIFAS DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAT KOTA BENGKULU Herlinda Herlinda; Sari Widyaningsih
MIDWIFERY HEALTH JOURNAL Vol 7 No 1 (2022): MIDWIFERY HEALTH JOURNAL
Publisher : STIKES Keluarga Bunda Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.461 KB) | DOI: 10.52524/midwiferyhealthjournal.v7i1.111

Abstract

Masa nifas (puerperium) merupakan masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Olahraga atau senam nifas dini efektif mempercepat penurunan fundus dan pengeluaran lochea dan membantu sirkulasi darah ke rahim, yang menyebabkan rahim berkontraksi dengan baik. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu nifas Di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmat . Metodologi penelitian Jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian pra Eksperiment. Jumlah sampel 30 ibu nifas. Pengumpulan data dengan cara mengobservasi ibu yang melakukan senam nifas dan mencatatnya ke dalam lembar check list. Analisis data menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian didapatkan, dari 15 ibu nifas yang melakukan senam nifas terdapat 13 orang (86,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai. Sedangkan dari 15 ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas terdapat 4 orang (26,7%) mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dengan nilai p value 0,03≤ (0,05) keterbatasan penelitian yaitu rencana jalannya penelitian senam nifas dilakukan selama 20 menit tetapi pada pelaksanaan dilakukan selama 35 menit sehingga waktu yang dibutuhkan peneliti lebih lama agar tindakan bisa dipahami dan dilakukan oleh responden. Saran agar petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan secara berkelanjutan kepada ibu-ibu nifas tentang manfaat senam nifas untuk mencegah berbagai macam komplikasi pada masa nifas.
BUDAYA PANTANGAN MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PMB “M” KOTA BENGKULU DITA SELVIANTI; SARI WIDYANINGSIH
Journal Of Midwifery Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i1.4207

Abstract

Pendahuluan Masa nifas menyumbang 50% penyebab Kematian Ibu. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Pada masa nifas terjadi proses penyembuhan luka perenium dan proses involusi uterus. Status gizi yang baik pada ibu nifas diperlukan dalam proses penyembuhan luka perenium dan involusi uterus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran budaya terhadap penyembuhan luka perineum ibu nifas di PMB “M” Kota Bengkulu. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas hari ke 7 dengan luka jahitan perineum yang kontrol di PMB “M” periode Januari – Maret 2023 sebanyak 20 orang. Alat ukur untuk variabel budaya dan keyakinan (pantang makan) adalah kuesioner, sedangkan proses penyembuhan luka episiotomi adalah lembar observasi Reeda scale ceklist. Analisa data menggunakan uji chi square dengan menggunakan level of significance (α : alpha) sebesar 5% (0,05). Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil penelitian pada 20 orang ibu nifas hari ke 7, didapatkan ibu nifas yang melakukan pantang mayoritas luka perineum tidak sembuh yaitu sebanyak 8 orang (66,7%). Kesimpulan: bahwa penyembuhan luka perineum dapat dipengaruhi oleh budaya pantangan. Oleh karena itu, pemberian informasi yamg baik dan benar oleh petugas kesehatan tentang perawatan luka perineum akan mempengaruhi keberhasilan proses penyembuhan luka perineum.