Sri Awan Asri
STKIP Kusuma Negara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Problematika Pembelajaran Online di MI Attaqwa 11 Bekasi Chrisnaji Banindra Yudha; Dyah Anungrat Herzamzam; Sri Awan Asri
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 6, No 2 (2022): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.013 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v6i2.62227

Abstract

Pembelajaran online dilaksanakkan untuk mengurangi dan menekan kasus covid-19, dalam proses pembelajarannya menggunakan media pembelajaran online. Adapun Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan problematika pembelajaran online di MI Attaqwa 11 Bekasi tentang (1) sarana dan prasarana pembelajaran, (2) kendala pemanfaatan smartphone dalam pembelajaran, dan (3) Keterampilan dalam mengoperasikan sarana pembelajaran online oleh Guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data yang digali dari penelitian ini adalah dua guru yang mengajar di kelas IV dan siswa sebanyak tiga puluh.  Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui reduksi, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Pada proses pengumpulan data, dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun Hasil penelitian yang diperoleh adalah sarana prasarana pembelajaran online sangat minim, dalam satu keluarga memiliki satu perangkat smartphone untuk dua sampai tiga anggota keluarga dalam proses pembelajaran online, kuota yang diberikan pemerintah belum mampu digunakan dengan baik, ada juga siswa maupun orang tua yang tidak memiliki smartphone sebagai sarana pembelajaran online. Terkait dengan pemanfaatan smartphone, guru dan siswa sebagian besar belum familiar dengan penggunaan Google classroom dan Zoom, sehingga proses pembelajaran belum mampu ditransfer dengan baik. Keterampilan guru dalam mengoperasikan sarana pembelajaran online, sebagian besar guru masih dalam proses beradaptasi dalam teknologi, sehingga membutuhkan pelatihan untuk mengoperasikannya. kesimpulnnya adalah minimnya sarana prasarana pembelajaran online, guru belum mampu menggunakan Google classroom dan Zoom, dan sebagian besar guru belum familiar dalam mengoperasikan sarana pembelejaran online serta memerlukan pelatihan.