This Author published in this journals
All Journal Tedc
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERUBAHAN SOSIAL MENURUT PANDANGAN MANHAJ TARBIYAH Sueb .
Jurnal TEDC Vol 10 No 2 (2016): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.759 KB)

Abstract

Perubahan merupakan suatu proses dari satu tahap ke tahap berikutnya, untuk itu diperlukan suatu programperencanaan dan strategi yang handal dan usaha yang terus menerus. Perubahan melalui gerakan sosialbukanlah aktivitas sesaat tetapi aktivitas yang mengandung tujuan untuk kebaikan bersama serta kepentinganseluruh rakyat. Tidak salah bahwa dalam gerakan pada umumnya bersanding pada prinsip bahwa: 1)Perubahan bukanlah hadiah dari seorang penguasa melainkan sesuatu yang harus diperjuangkan, 2) gerakanakan menuju kearah yang lebih baik dari hari ini, 3) sesuatu bentuk perlawanan atau perwujudan sikapmenolak atau melawan terhadap sesuatu yang dipandang merugikan, 4) aksi gerakan tanpa aksi tidakmungkin tercapai tujuan yang diharapkan. Faktor utama yang dapat menentukan perubahan sosial adalahberupa “dorongan untuk berubah”. Ada tujuh (7) langkah dalam urutan perubahan: 1) Ketidakpuasan yangberasal dari kegagalan dalam mencapai tujuan, 2) kekacauan psikis dalam bentuk berbagai reaksi emosionaldan aspirasi yang tidak tepat dilihat dari sudut penyelesaian masalah, 3) penggunaan energy yangdikeluarkan semakin rasional dalam upaya menyadari maksud dari system nilai yang ada, 4) tingkatperumusan gagasan, 5) upaya menetapkan ide-ide institusional khusus yang akan dilaksanakan, 6)pelaksanaan perubahan oleh individu atau kelompok, 7) rutinitas perubahan. Perubahan sosial menurutpandangan manhaj tarbiyah beranggapan bahwa suatu masyarakat akan berubah manakala mengikuti systemyang ada dan ikut andil untuk merubah sesuatu manakala “manhaj tarbiyah sudah masuk di dalam suatusystem.” Hal ini dapat kita amati melalui usaha dalam pendirian suatu partai sehingga dapat melakukan aksi:pertama, keterlibatan dalam pemilihan umum, kedua melibatkan unsur internal dan eksternal, ketigamemasukkan ide-ide pokok perjuangan. Untuk lebih jelasnya bahwa perubahan suatu masyarakat diawali dariteori “pembentukan pribadi” akan membentuk sebuah “keluarga” yang harmonis dan baik, sehingga akanterbentuk “masyarakat” yang tertib dan damai, menuju “sebuah Negara” yang sejahtera dan akhirnyaterbentuk “era kesejagatan” yang sesuai dengan nilai dan norma suatu fitrah manusia yang hakiki.Kata Kunci: Perubahan sosial, Gerakan, Manhaj, Tarbiyah.
YANG TERPINGGIRKAN KINI TELAH BANGKIT Sueb .
Jurnal TEDC Vol 3 No 1 (2009): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1933.503 KB)

Abstract

Sejarah membuktikan bahwa perjuangan yang melibatkan komunitas masyarakat akan berpengaruh terhadap tatanan masyakarat saat itu, dan berdampak pada kehidupan generasi yang akan datang. Untuk itu pengambilan keputusan yang melibatkan kolektif merupakakn persyaratan yang diperlukan bagi terciptanya harmonisasi dari suatu komunitas, tetapi apabila suatu keputusan bertentangan dengan harapan masyarakat, maka akan muncul kontra produktif, sehingga terjadi tarik menarik antaa kekuatan yang menginginkan perubahan dan kekuatan yang tidak mengharapkan suatu perubahan.. Manhaj Tarbiyah sebagai organisasi masyarakat memiliki kepentingan dalam menyadarkan masyarakat terutama Umat Islam Indonesia saat ini yang hanya menang sebagai mayoritas statistic, namun gagal dalam mayoritas politik yang Islami. Melalui Manhaj Tarbiyah masyarakat yang konsen terhadap suatu perubahan dapat akses atau ikut berpartisipasi pada tingkat legiskative dan eksekutif, sehingga dakwah tidak hanya terlaksana di masyarakat umum , melainkan juga dakwah menyebar ke tingkat pemerintahan. Kata kunci : Manhaj Tarbiyah, Legislatif, Eksekutif
INTEREST DAN HARAPAN MANHAJ TARBIYAH MELALUI GERAKAN SOSIAL Sueb .
Jurnal TEDC Vol 9 No 3 (2015): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.356 KB)

Abstract

Weber sebagai Bapak Birokrasi Mengatakan bahwa seseorang mengucapkan “ya atau tidak” mengandung makna rasionalitas. Artinya seluruh tindakan individu memiliki maksud baik tersirat maupun tersurat, begitu juga Interest dari Manhaj Tarbiyah dalam suatu gerakan pasti memiliki makna tersendiri. Teori perubahan sosial versi Imam Hasan Al-Bana (2001) menggambarkan proses evolusi yang diawali dari seorang muslim yang memiliki pola, pikir dan aqidah, moralitas dan perasaannya serta dalam amal perilakunya sebagai individu mukmin yang paripurna (kaffah). Kedua adalah terbangunnya rumah tangga yang islami dalam pola pikir akidahnya, moralitas dan perasaanya serta dalam amal dan perilakunya. Ketiga membentuk bangsa atau masyarakat yang muslim melalui dakwah ke pelosok desa, kota dan pusat-pusat kegiatan. Keempat membentuk suatu pemerintahan yang islami yang bisa memimpin bangsa menuju masjid dan membimbing manusia kedalam hidayah islam. Kelima menginginkan agar setiap jengkal dari negeri-negeri yang muslim bergabung. Negara yang dulunya dijajah dan dipecah belah oleh sistem politik barat dan diporakporandakan kesatuanya oleh ambisi bangsa-bangsa eropa. Keenam, agar panji Islam kembali berkibar memenuhi jagad raya, seperti halnya beberapa kurun waktu wilayah-wilayah itu pernah sejahtera dalam naungan Islam. Ketujuh, dengan berkibarnya panji Islam tadi, dapat mendreklarasikan dakwah kepada seluruh alam raya dimuka bumi ini.Kata kunci : Individu, Interest, Maknaj Tarbiyah, Aqidah
STUDI TENTANG PENAMPILAN DOSEN MENGAJAR (ANALISIS TERHADAP ASPEK KEMAMPUAN DOSEN SEBAGAI PENDIDIK DAN PENGAJAR) PADA POLITEKNIK TEDC BANDUNG Sueb .
Jurnal TEDC Vol 14 No 1 (2020): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.388 KB)

Abstract

Abstrak Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan Politeknik TEDC, telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi internal (monevin). Monevin dilakukan untuk meninjau performa dosen dalam hal administrasi, proses belajar-mengajar, kelengkapan peralatan, kehadiran dosen, dan sebagainya. Namun, monevin tidak secara khusus mengevaluasi kurikulum, penampilan dosen, kecukupan dan pemakaian peralatan praktik, ataupun supervise pembelajaran (evaluasi penampilan kinerja dosen tersendiri). Oleh karena itu, perlu adanya monevin ketertiban dan kelancaran perkuliahan, serta layanan akademik. Kata Kunci: monitoring dan evaluasi internal, Politeknik TEDC, kualitas pendidikan
BAGAIMANA MENDIDIK ORANG DEWASA Sueb .
Jurnal TEDC Vol 2 No 3 (2008): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2751.321 KB)

Abstract

Pendidikan orang dewasa dimaksudkan suatu proses belajar mengajar yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai, sehingga terjadi perubahan dalam bentuk kompetensi dan diharapkan dapat diterapkan di lingkungan kerjanya sehingga mampu menciptakan suasana kerja yang efisien dan efektif. Untuk itu strategi dan cara pembelajaran orang dewasa yang perlu dipertimbangkan dalam pelatihannya adalah: tetrciptanya fungsi perencanaan bersama, fungsi motivasi, fungsi metodologis, fungsi sumberdaya dan fungsi evaluasi baik self evaluation maupun ealuasi oleh Penatar. Selanjutnya faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhdapat orang dewasa adalah faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor lingkungan belajar, dan termasuk faktor penyajian dalam pelatihan, Senyatanya pelaksanaan proses pembelajaran orang dewasa hendaknya sitekankan pada pengalaman yang sudah diperoleh peserta. Metode ceramah, tugas belajar bila terlibat penuh selama proses belajar berlangsung. Oleh karena itu metode Diskusi, simulasi, bermain peranan, studi kasus, proyek lapangan perlun dipertimbangkan secermat mungkin. Dengan kata lain bahwa, peserta akan merasa ada kemjauan selama proses belajar berlangsung apabila ada kesempatan dalam memonitor dirinya, mengevaluasi sendiri kemajuan apa yang ia alami selama pelatihan. Kata kunci : Andragogi, dewasa, continuing education, pembelajaran, self evalluation.