Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGENALAN DAN PELATIHAN ALAT MUSIK MARAWIS DI KP. PASAR LAMA DI RT 001 RW 021A DESA SEGARA JAYA, TARUMAJAYA Putri Amalia; Aningsih Aningsih; Rima Rikmasari
An-Nizam Vol 1 No 2 (2022): An Nizam : Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/an-nizam.v1i2.4051

Abstract

Recognition and Training of Mawaris Musical Instruments in Kp. Pasar Lama at Rt 001 Rw 021A Segara Jaya village, Tarumajaya aims to improve the ability of young people in the art of Mawaris. This activity uses qualitative methods with the type of field research that is descriptive analysis with data collection techniques using observations, interviews and documentation. With this activity, it shows that teenagers can develop and maintain the art of marawis music, practice skills, cohesiveness in a team, shape the character of teenagers who have noble character, as well as the values of politeness to people who are older than us. Through this activity, the participants gain insight into knowledge through the delivery of information related to material on Introduction and Training of Marawis Musical Instruments, thus gaining an understanding of Marawis musical instruments.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Aningsih Aningsih; Madia Zahrani
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7 No 1 (2019): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v7i1.1790

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsepsiswa yang rendah pada mata pelajaran IPA melalui model Contextual Teachingand Learning (CTL) di kelas III SDN Sertajaya 02 Cikarang Timur. Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Instrumen dalam penelitian inimenggunakan tes tertulis berbentuk uraian dan lembar pengamatan aktivitasguru berupa daftar ceklis. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDNSertajaya 02 Cikarang Timur yang berjumlah 24 siswa. Indikator keberhasilanpenelitian ini adalah 80% siswa mendapat nilai KKM yaitu 75. Hasil penelitianmenunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep siswa di setiap siklusnyayaitu pada siklus I sebesar 58% dengan rata-rata sebesar 66, 9 dan pada siklus IImeningkat menjadi 83% dengan rata-rata sebesar 81,7. Dengan demikiandiperoleh bahwa model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapatmeningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA di kelas III SDNSertajaya 02 Cikarang Timur
MENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL SITUATION BASED LEARNING (SBL) PADA SISWA KELAS IV SD BANI SALEH 4 BEKASI Aningsih -; Destyiana Suseno Putri
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7 No 2 (2019): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v7i2.1977

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep matematika siswa kelas IV SD Bani Saleh 4 Bekasi. Hal ini dapat diidentifikasi dari hasil pengamatan di mana hanya sebagian kecil saja siswa yang dapat menyatakan ulang sebuah konsep dari materi yang diberikan, tidak banyak siswa yang dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih operasi tertentu, hanya beberapa siswa yang dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu materi, dan sedikit siswa yang dapat mengaplikasikan sebuah konsep dalam pemecahan masalah atau kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika melalui model situation based learning (SBL) pada siswa kelas IV SD Bani Saleh 4 Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 (dua) siklus. Setiap siklus dilakukan 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Bani Saleh 4 Bekasi yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis berbentuk uraian dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini melalui uji ahli dan analisis data hasil tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kelas IV meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal yaitu 60% dengan nilai rata-rata 69,75. Pada siklus II ketuntantasan klasikal meningkat menjadi 85% dengan nilai rata-rata 80. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model situation based learning dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas IV SD Bani Saleh 4 Bekasi.
PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Aningsih -; Saepudin Mahmud
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8 No 1 (2020): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v8i1.2214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbaikan pada pemahaman konsep siswa yang masih rendah dalam pembelajaran IPS kelas V. Adapun masalah yang dihadapi siswa kesulitan dalam menjelaskan ulang apa yang dijabarkan gurunya dan siswa kurang mampu dalam membuat kesimpulan. Dengan demikian peneliti memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams bames tournament (TGT). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI Nurul Amal Bantargebang yang berjumlah 28 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes tertulis berbentuk uraian dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, ketuntasan klasikal pemahaman konsep siswa pada siklus I sebesar 57% dengan nilai rata-rata 71, dan pada siklus II ketuntasan klasikal pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 86% dengan nilai rata-rata 83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Nurul Amal Bantargebang.
MODEL PICTURE AND PICTURE SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR SISWA SEKOLAH DASAR Aningsih -; Siti Sarah Agustina
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9 No 1 (2021): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v9i1.2992

Abstract

IPA merupakan salah satu mata pelajaran di SD yang mengajarkan berbagai fenomena alam yang ada di sekitar kita atau berada di lingkungan kita yang didasari oleh hasil penemuan, percobaan dan pengamatan langsung yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan proses analisis data lebih menekankan pada penyimpulan perbandingan tinjauan pustaka dari beberapa jurnal ilmiah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan jurnal referensi, data-data atau berita dari internet serta koleksi jurnal nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture siswa diyakini dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA, selain itu dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran picture and picture dapat dijadikan sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA di sekolah dasar.
MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SEKOLAH DASAR Aningsih Aningsih; Shinta Prima Wolosah
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8 No 2 (2020): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v8i2.3179

Abstract

Pemahaman konsep merupakan pokok penting dalam pembelajaran karena sangat berguna bagi siswa sebagai dasar berpikir untuk merumuskan prinsip dan teori pembelajaran, sehingga siswa diminta untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil kajian literature dari beberapa artikel jurnal menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPA di sekolah dasar masih kurang aktif dan inovatif, siswa lebih banyak mengandalkan guru dalam proses pembelajaran. tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan informasi sendiri sehingga berdampak pada rendahnya pemahaman terhadap konsep-konsep IPA. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan model Guided Discovery Learning. Guided Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar siswa secara mandiri dapat menyelidiki dan menganalisis serta menemukan konsep pembelajaran itu sendiri walaupun masih dalam pengawasan dan bimbingan guru. Dengan menerapkan model pembelajaran ini, siswa dapat menghubungkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengetahuan yang baru. Prediksi hasil dengan menerapkan model pembelajaran Guided Discovery Learning, diyakini dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa dengan indikator (1) menafsirkan sebuah konsep pembelajaran, (2) mengklasifikasi objek- objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), (3) merangkum dan menyimpulkan materi menjadi suatu konsep pembelajaran, dan (4) mendeskripsikan pembelajaran secara verbal.
PERANAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAKE AND GIVE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM Aningsih Aningsih; Mayda Intara Yosa
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9 No 2 (2021): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v9i2.3256

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pembelajaran yang dilaksanakan di semua jenjang pendidikan, karena peserta didik dapat mempelajari diri sendiri dengan berhubungan pada alam sekitar lalu mengembangkan lebih jauh agar bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Hasil belajar IPA adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar pada mata pelajaran IPA. Nilai hasil belajar adalah refleksi dari hasil pencapaian siswa pada segi kognitif (Pengetahuan), afektif (Sikap), maupun psikomotor (Keterampilan). Siswa akan memiliki kemampuan kognitif menjadi 7 tingkatan yaitu 1) mengingat (C1), proses pembelajaran dengan model Take and Give yang didukung oleh media kartu dapat melatih kecepatan siswa dalam berpikir cepat pada materi Sumber Daya Alam hayati dan non hayati. Contoh Sumber Daya Alam hayati yaitu tumbuhan dan hewan, kemudian contoh Sumber Daya Alam non hayati yaitu tambang, minyak bumi, tanah dan udara. 2) memahami (C2), menggunakan model Take and Give siswa akan mudah memahami contoh manfaat Sumber Daya Alam bagi manusia, 3) menerapkan (C3), siswa melakukan praktek langsung dalam proses pembelajaran pada Sumber Daya Alam. 4) menganalisis (C4), materi yang disajikan dalam bentuk kartu akan melatih siswa untuk menganalisa Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. 5) mengevaluasi (C5), pada tahap untuk mengevaluasi keberhasilan siswa, guru dianjurkan memberikan pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartu yang dipegang oleh setiap siswa, melainkan kartu milik temannya, kemudian siswa ditugaskan untuk mengamati Sumber Daya Alam hayati dan non hayati di rumah masing-masing beserta manfaatnya. 6) mencipta (C6), dengan model pembelajaran Take and Give dapat mendorong seluruh siswa menjadi lebih berkembang dan aktif dalam proses pembelajaran.
GAMBARAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Aningsih Aningsih; Marsyana Ansida
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 10 No 1 (2022): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v10i1.4605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran model pembelajaran RME Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah Dasar. Hal ini dilihat dari siswa menganggap pelajaran matematika sulit, hanya menghafal rumus paham betul pembelajaran Matematika sehingga siswa menjadi bosan dan kurang memahami pembelajaran Matematika. Metode penelitian ini menggunakan Systematic Literatur Review (SLR). Dari artikel penelitian yang dipublikasikan 8 tahun terakhir (2014-2022), artikel membahas mengenai model Realistic Mathematic Education terhadap kemampuan pemecahan masalah Matematika. Dari hasil review dan penelitian beberapa artikel yang sudah dilakukan penggunaan model RME terbukti berpengaruh dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Karena dengan dilaksanakannya Model Realistic Mathematic Education apa lagi dalam pembelajaran Matematika ini, siswa akan lebih berperan aktif dan situasi belajar akan lebih menyenangkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Model Realistic Mathematic Education dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa.
PELATIHAN ARDUINO KEPADA REMAJA DESA SINDANGJAYA GUNA MENUNJANG KOMPETENSI DALAM BIDANG TEKNOLOGI DAN OTOMASI Firman Choiri Okta; Aningsih Aningsih; Rizki Ridha Kusuma
An-Nizam Vol 2 No 1 (2023): An Nizam : Jurnal Bakti Bagi Bangsa
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/an-nizam.v2i1.6219

Abstract

The district of Bekasi in West Java province has good industrial potential and economic growth, but there are still issues of poverty in some areas, including the village of Sindangjaya. The competency and skills level of the workforce in Sindangjaya is also still inadequate. Data from the BPS shows that around 50% of the population in Bekasi is of productive age, but many of them lack knowledge and skills in technology, such as the students in the Islamic boarding school in Sindangjaya. This Arduino training is expected to provide electronic technology knowledge and skills to the students and enrich the education curriculum by adding technology and automation-related subjects. This training can also provide valuable experience for students in terms of community service and developing technology and automation skills, as well as offering opportunities to work in industries that require Arduino expertise. Th e method used for this Arduino training program is community education and training. The program's implementation results show that most participants have understood how to use Arduino and create simple electronic circuits. This can be seen from the participants' success rate in creating flip-flop circuits with push buttons and light sensors, as well as the evaluation data of their understanding after completing the training. The conclusion drawn from this training is that the program is very important and relevant to current community needs. The program is effective in improving the technical understanding and skills of participants in using technology and automation.
MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA SEKOLAH DASAR Aningsih Aningsih; Istiqomah Ratna Wicesa
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11 No 2 (2023): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v11i2.7184

Abstract

Karangan deskripsi merupakan salah satu materi pokok dalam Pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan menulis karangan deskripsi siswa Sekolah Dasar masih rendah, sehingga perlu adanya alternatif model pembelajaran guna meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian literatur dengan menganalisa dan mengkaji hasil penelitian sebelumnya yang memiliki tema yang relevan. Dengan metodologi penelitian kualitatif, penulis menekankan perbandingan hasil analisa dari beberapa jurnal ilmiah. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjabarkan model pembelajaran Example Non Example guna meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa sekolah dasar. Model Example Non Example menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran, sehingga meningkatkan minat dan keaktifan siswa, serta memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Example Non Example pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas control yang menggunakan model pembelajaran konvesional. Keterampilan menulis deskripsi pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control. Pada kelas eksperimen siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam menerima pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran Example Non Example dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa Sekolah Dasar.