Denayu Grandis
Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan Industri Rumah Tangga (IRT) Rengginang Arlinda Arlinda; Denayu Grandis; Desi Ika Sari; Dian Dwi Lestari; Elsa Firda Yustika; Elya Kurniawati
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.909 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p646-657

Abstract

The era of industrialization is currently growing rapidly in the economic field. The rapid development of an industrial center is undeniable, of course, requiring workers to support the optimization of products that will be offered. Starting with the existence of home industries, in the sense that the industry is covered on a small scale and capital that is not too large. In addition, because it is usually only done in a home environment, it is also possible to attract the interest of the surrounding community. One of them is the home industry of Rengginang in Sambigede village, Sumberpucung sub-district. This study wanted to know the economic empowerment of women through the development of rengginang IRT in Sambigede village, using qualitative research methods and 4 research subjects namely 2 women IRT owners and 2 female laborers in the Rengginang IRT, and this study used the Functional Talcot Parson theory. Rengginang home industry in this village is an effort to empower women by helping previously unemployed housewives to work at home, with the aim of helping to increase income in their families. With this, it can be concluded from this study that 1) the rengginang IRT in Sambigede village is not only 1 but there are several IRTs in Sambigede village, 2) the majority of workers who work at the Rengginang IRT are housewives who live in the village Sambigede, and 3) The Rengginang IRT in Sambigede has been running for a long time and has been passed down from generation to generation. Era industrialisasi saat ini semakin berkembang pesat dalam bidang perekonomian. Berkembang pesatnya suatu sentra industri tidak dipungkiri tentu membutuhkan pekerja untuk menopang optimalisasi produk yang akan ditawarkan. Dimulai dengan adanya industri rumah tangga, dalam artian industri tersebut tercakup dalam skala yang kecil serta modal yang tidak terlalu besar. Selain itu karena biasanya hanya dilakukan di lingkup rumahan, sehingga dimungkinkan pula akan menarik minat masyarakat sekitar saja. Salah satunya yakni industri rumah tangga Rengginang desa Sambigede, kecamatan Sumberpucung. Penelitian ini ingin mengetahui pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan IRT rengginang di desa sambigede, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan subjek penelitian berjumlah 4 orang yaitu 2 wanita pemilik IRT dan 2 wanita buruh dalam IRT rengginang, dan penelitian ini menggunakan teori struktural Fungsional Talcot Parson. Industri rumah tangga rengginang di desa ini merupakan upaya pemberdayaan wanita dengan membantu para ibu rumah tangga yang sebelumnya menganggur dapat bekerja di rumah, dengan tujuan membantu menambah pendapatan di keluarganya. Dengan hal tersebut dapat disimpulkan dari penelitian ini yaitu 1) IRT rengginang di desa sambigede ini bukan hanya 1 namun ada beberapa IRT yang ada di desa sambigede, 2) mayoritas buruh yang bekerja di IRT rengginang merupakan ibu – ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di desa sambigede, dan 3) IRT rengginang di sambigede ini berjalan sudah sejak lama dan secara turun temurun.
Peran Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Resort Wonokitri dalam pengelolaan ekowisata Edelweiss Park Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Denayu Grandis; Nur Hadi; Nanda Harda Pratama Meiji
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v3i5p549-558

Abstract

The tourism sector is one of the largest foreign exchange earning sectors for a country's economy. The development of the tourism aspect must of course also be balanced with benefits from an economic perspective and cultural integrity for the local community, or better known as Ecotourism. Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) is one of the administrative areas under the auspices of the Ministry of Environment and Forestry, in which there is an ecotourism-based tourism village development program, namely the Edelweiss Ecotourism Park. The existence of this program cannot be separated from the role of the institutions carried out by the TNBTS so that the tourism management system can still be accountable for the preservation of its resources. The development of a tourist village initiated by TNBTS has a background of problems related to the preservation of Edelweiss flowers in the National Park area by using them for the customary needs of the local community which were previously imbalanced. This research was conducted with the aim of knowing the function of the role of elements of an institution and society in improving the community's economy through ecotourism at Edelweiss Park, Wonokitri Village, Tosari, Pasuruan. The method used in this study is qualitative to produce descriptive data in the form of words or utterances from individuals who are observed, then observed. This study concluded that the ecotourism village development program improved the community’s economy and the knowledge aspect of Edelweiss flower management. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar bagi perekonomian suatu negara. Perkembangan aspek wisata tentunya juga harus diimbangi dengan adanya manfaat dari segi ekonomi serta keutuhan budaya bagi masyarakat setempat, atau yang lebih dikenal dengan istilah Ekowisata. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjadi salah satu kawasan wilayah administratif yang dinaungi oleh lembaga Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang didalam kawasannya terdapat program pengembangan desa wisata yang berbasis Ekoturisme yakni Ekowisata Edelweiss Park. Adanya program itu juga tidak lepas dari peran lembaga yang dilaksanakan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru agar sistem pengelolaan kepariwisataan tetap bisa dipertanggungjawabkan terhadap kelestarian sumberdayanya. Pengembangan desa wisata yang diinisiasi oleh TNBTS mempunyai latar belakang permasalahan yang berkaitan dengan pelestarian bunga Edelweiss dalam kawasan Taman Nasional dengan pemanfaatannya untuk keperluan adat masyarakat setempat yang dahulu belum berimbang. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui fungsi peran elemen suatu lembaga dan masyarakat dalam peningkatan perekonomian masyarakat melalui ekowisata Taman Edelweiss Desa Wonokitri Tosari Pasuruan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif untuk menghasilkan berupa data deskriptif kata-kata atau ucapan dari individu yang diamati, kemudian diobservasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dari program pengembangan desa ekowisata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat serta aspek pengetahuan pengelolaan bunga Edelweiss.