Sudarmi Sudarmi
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBINAAN KADER KESEHATAN MELALUI PELATIHAN PIJAT BAYI BERBASIS BUDAYA LOKAL “ORAH BIJA SASAK PADA BALITA” Sudarmi Sudarmi; Siti Halimatusyaadiah; Ni Putu Dian Ayu Anggraeni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.572 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.8935

Abstract

Abstrak: Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlu lebih diperhatikan pada kelompok bayi dan balita. Kegiatan pengabmas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan balita serta pembinaan pelatihan pijat bayi berbasis budaya local (OBISA). Metode dilakukan dengan memberikan edukasi dan pemahaman terkait pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta praktik pijat bayi OBISA melalui media modul, power point, dan praktik secara langsung ke phantom dan balita. Mitra pengabdi adalah UPT Puskesmas Kuripan diantaranya Camat, Kepala Desa, Kepala UPT Puskesmas, Bidan Koordinator, Bidan Desa dan Koordinator Gizi. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar selama 2 hari dibagi dalam 2 sesi yaitu 25 orang kader pada sesi pagi dan 20 orang kader pada sesi sore. Setelah dilakukan pelatihan pijat bayi berbasis budaya local ini selama dua (2) hari, pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat. Hasil postest menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan kader mengalami peningkatan signifikan dengan p-value 0,007 menjadi 11,64 dengan nilai terendah 9. Perlunya dilakukan pelatihan pijat OBISA bagi tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas guna dapat dijadikan program rutin dalam upaya mencegah stunting pada bayi dan balita.Abstract: Malnutrition can occur in all age groups, but more attention should be paid to infants and toddlers. This community service activity aims to increase knowledge of related health cadres and toddler development as well as foster local culture-based infant massage (OBISA). The method is carried out by providing education and understanding regarding infant growth and development, as well as the practice of OBISA infant massage through module media, power points, and direct practice to phantom and toddler. The service partners are UPT Puskesmas Kuripan including the Camat, Village Head, Head of UPT Puskesmas, Coordinator Midwife, Village Midwife, and Nutrition Coordinator. The activity was carried out smoothly for 2 days divided into 2 sessions, namely 25 cadres in the morning session and 20 cadres in the afternoon session. After the local culture-based baby massage training (OBISA) for two (2) days, the knowledge and skills of the participants increased. The post-test results showed that the average cadre knowledge score had a significant increase with a p-value of 0.007 11.64 with the lowest value being 9. Future community service, it is necessary to conduct OBISA massage training for health workers in the work area of the puskesmas so that it can be used as a routine program in an effort to prevent stunting in infants and toddlers.
PENGUATAN PERAN BIDAN DAN KADER DALAM DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING: EDUKASI PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN BALITA Sudarmi Sudarmi; St. Halimatussyaadiah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.15325

Abstract

Abstrak: Stunting di Provinsi NTB masih tinggi dengan kisaran 31.4% urutan ke-4 tertinggi di Indonesia. Lombok barat menduduki ururtan tertinggi ke-dua di Provinsi NTB dengan jumlah 13,647 balita stunting dari total 375,447 bayi balita yang telah ditimbang dan diukur pada 10 Kabupaten Kota yang terdapat di Provinsi NTB. Salah satu program intervesi untuk menurunkan stunting ini yaitu melalui upaya meningkatkan asupan gizi dengan edukasi pemberian Makan Pada Bayi dan Anak . Tujuan kegiatan PKMpenguatan peran Bidan dan kader dalam upaya stunting (edukasi PMBA) ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu bayi/balita, kader dan Bidan di Wilayah kerja Puskesmas Kuripan Kabupaten Lombok Barat desa Jagaraga Kecamatan kuripan dan meningkatkan berat badan bayi balita stunting. Metode edukasi yang digunakan yaitu Fokus Group Diskusi dengan Pihak Puskesmas KuripanIbu bayi/Balita, kader dan Bidan sebagai mitra, pelatihan dengan metode ceramah, diskusi tanya jawab, simulasi, demonstrasi dan praktek sekaligus pendampingan dalam edukasi pemberian makan pada bayi dan balita. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan pada ibu bayi dan balita dari hasil pretest rata-rata nilai 59.2 meningkat setelah diintervensi menjadi rata-rata 81.5. Terjadi peningkatan berat badan pada bayi dan balita sebanyak 15,8 kg dengan rata-rata peningkatan berat badan bayi balita sebesar 1.2 kg selama intervensi. Penguatan ini perlu dilakukan lebih rutin didalam kelompok Bina Balita stunting maupun di Posyandu sehingga dapat meningkatkan pengetahuan gizi ibu bayi/balita sebagai upaya pencegahan stunting.Abstract: Stunting in the Province of NTB is still high with around 31.4% ranking the 4th highest in Indonesia. West Lombok ranks second highest in the Province of NTB with a total of 13,647 stunted children out of a total of 375,447 babies under five who have been weighed and measured in 10 District Cities in the Province of NTB. One of the intervention programs to reduce stunting is through efforts to increase nutritional intake with education on feeding in infants and children. The aim of the activities to strengthen the role of midwives and cadres in stunting efforts (IYCF education) is to increase the knowledge of mothers of babies/toddlers, cadres, and midwives in the working area of the Kuripan Health Center, West Lombok Regency, Jagaraga Village, Kuripan District and increase the weight of stunted toddlers. The educational method used is Focus Group Discussion with the Kuripan Health Center as a partner, training using the lecture method, question and answer discussions, simulations, demonstrations, and practice as well as assistance in education on feeding infants and toddlers. The results showed that there was a change in the knowledge of mothers of infants and toddlers from the pretest results, the average value of 59.2 increased after the intervention to an average of 81.5. There was an increase in weight in infants and toddlers of 15.8 kg with an average increase in body weight of 1.2 kg during the intervention. This strengthening needs to be carried out more routinely in the stunting Toddler Development group and Posyandu so that it can increase the nutritional knowledge of mothers of infants/toddlers in an effort to prevent stunting.