Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN JENIS POSTUR KAKI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Hindun Saadah; Jusron Iriawan; Widya Sucianty Arbe
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.325 KB)

Abstract

Postur kaki adalah sikap atau posisi kaki dalam kesegarisan tubuh. Obesitas merupakan faktorutama timbulnya berbagai keluhan pada pergelangan kaki. Hal ini jika tidak ditangani akanmenyebabkan kelainan postur kaki. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubunganindeks massa tubuh (IMT) dengan jenis postur kaki mahasiswa Fakultas Kedokteran.Penelitian dilakukan pada empat puluh lima responden yang memenuhi kriteria inklusidengan usia rerata responden adalah 19 tahun. Penelitian menggunakan desain studi potonglintang dengan menggunakan metode acak sederhana. Penelitian ini dilakukan denganpemeriksaan IMT dan postur kaki menggunakan Foot Posture Index (FPI). Hasil penelitiandianalisis dengan uji regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan IMT kategorinormal serta memiliki tipe postur kaki netral. Terdapat hubungan signifikan antara indeksmassa tubuh dan jenis postur kaki pada responden. Dapat disimpulkan bahwa indeks massatubuh seseorang akan memengaruhi jenis postur kaki yang dimiliki. DOI : 10.35990/mk.v5n1.p34-43
KARAKTERISTIK KARSINOMA PARU BUKAN SEL KECIL DAN HASIL PEMERIKSAAN EGFR DI RSUP DR. HASAN SADIKIN PERIODE TAHUN 2018-2020 Teja Koswara; Jusron Iriawan; Fiona Surya
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.31 KB)

Abstract

Karsinoma paru adalah keganasan akibat pertumbuhan baru dari sel epitel paru yang abnormal. Karsinoma paru diklasifikasikan menjadi dua tipe; Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil dan Kanker Paru Karsinoma Sel Kecil. Tipe KPKBSK ditemukan sebanyak 85% dari kasus karsinoma paru. Pada KPKBSK sering ditemukan overekspresi EGFR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien, status merokok, status fungsional, stadium klinis, diagnosis histopatologi, dan hasil pemeriksaan EGFR dari KPKBSK di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode tahun 2018-2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian rekam medis pasien yang didiagnosis KPKBSK. Data diambil dengan metode total sampling. Dari 67 kasus KPKBSK, pasien KPKBSK paling banyak ditemukan pada kelompok usia 55-64 tahun (31,3%). Jenis kelamin terbanyak adalah laki laki (62,7%). KPKBSK lebih banyak didapatkan pada pasien bukan perokok (83,6%). Status fungsional dari pasien KPKBSK yang terbanyak adalah “sangat tergantung” (46,3%). Stadium klinis pasien KPKBSK yang terbanyak adalah stadium IV (97%). Diagnosis histopatologi KPKBSK yang terbanyak adalah adenokarsinoma (67,2%). Sebagian besar penderita KPKBSK di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tidak menjalani pemeriksaan EGFR (80,6%). Pasien yang dilakukan pemeriksaan EGFR hasil yang terbanyak adalah negatif (9%). Subtipe tumor dengan hasil pemeriksaan EGFR yang positif dan negatif seluruhnya adalah subtipe adenokarsinoma. Simpulan dari penelitian ini, karakteristik KPKBSK adalah usia 55-64 tahun, jenis kelamin laki-laki, bukan perokok, status fungsional pasien “sangat tergantung”, stadium klinis IV, diagnosis histopatologi adenokarsinoma, dan hasil pemeriksaan EGFR negatif. Overekspresi EGFR pada KPKBSK terjadi akibat mutasi somatik pada domain tirosin kinase menyebabkan transduksi sinyal dan proses fosforilasi yang terus menerus. DOI : 10.35990/mk.v5n2.p150-161