Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect Of Consuming Seaweed On Hemoglobin Levels Of Pregnant Women Gusriani; Wahida; Nur Indah Noviyanti; Nurasmi
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 2 No. 2 (2022): May 2022
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.103 KB) | DOI: 10.51601/ijhp.v2i2.72

Abstract

Anemia of pregnancy is a condition of pregnant women with hemoglobin levels less than 11gr/dl in the first and third trimesters and less than 10.5gr/dl in the second trimester. Hemoglobin (Hb) is a red pigmented protein found in red blood cells. Increasing Hb can be done by using Seaweed, because seaweed contains iron, minerals, B complex vitamins, protein and others. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of seaweed consumption on increasing Hb levels in pregnant women. This research is a Quasy Experiment research with one group pretest-posttest design. Respondents were 10 pregnant women with anemia in Tarakan City, where samples were taken by purposive sampling. The Hb of pregnant women before being given seaweed was the majority 9.21 g/dl, the lowest Hb was 7 g/dl and the highest was 9.8 g/dl. The Hb of pregnant women after being given seaweed was the majority 10 g/dl, the highest Hb was 12.7 g/dl and the lowest was 7 g/dl. The results showed p value <0.0001 (p<0.05) with a change in the mean before being given the intervention from 8.94 g/dl to 10.93 g/dl after being given the intervention. Thus, seaweed is very effective in increasing Hb levels in anemic pregnant women. Anemia of pregnancy is a condition of pregnant women with hemoglobin levels less than 11gr/dl in the first and third trimesters and less than 10.5gr/dl in the second trimester. Hemoglobin (Hb) is a red pigmented protein found in red blood cells. Increasing Hb can be done by using Seaweed, because seaweed contains iron, minerals, B complex vitamins, protein and others. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of seaweed consumption on increasing Hb levels in pregnant women. This research is a Quasy Experiment research with one group pretest-posttest design. Respondents were 10 pregnant women with anemia in Tarakan City, where samples were taken by purposive sampling. The Hb of pregnant women before being given seaweed was the majority 9.21 g/dl, the lowest Hb was 7 g/dl and the highest was 9.8 g/dl. The Hb of pregnant women after being given seaweed was the majority 10 g/dl, the highest Hb was 12.7 g/dl and the lowest was 7 g/dl. The results showed p value <0.0001 (p<0.05) with a change in the mean before being given the intervention from 8.94 g/dl to 10.93 g/dl after being given the intervention. Thus, seaweed is very effective in increasing Hb levels in anemic pregnant women.
Pelatihan dan Pendampingan Edukasi Teknik Menyusui pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Beru-beru Wahida Wahida; Dina Mariana; Idayati Idayati; Gusriani Gusriani
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 1 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i1.3469

Abstract

Cakupan pemberian ASI Ekslusif di Indonesia masih rendah. Data Riset Kesehatan Dasar menunjukan bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif  di Indonesia tahun 2018 hanya mencapai 37,3% (Riskesdas 2018). Cakupan ASI Esklusif di Sulawesi Barat juga masih rendah pada tahun 2020 sebesar 74,7%,  khusunya  dikabupaten Mamuju tergolong dalam angka yang paling rendah diantara enam Kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi barat, yaitu hanya sebesar 65%. (Data Dinkes Kab Mamuju, 2020).Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan ini adalah untuk mengoptimalkan peran kader dalam berkontribusi memberikan edukasi menyusui pada ibu hamil dan ibu menyusui serta untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Esklusif dan juga untuk meningkatkan pemberian ASI Esklusif kepada bayiMetode pengabdian pada masyarakat yang dilakukan adalah Pelatihan kepada kader melalui penyegaran pengetahuan tentang ASI Esklusif dan penguatan materi teknik menyusui dengan metode ceramah interaktif dan dilakukan praktik konseling dengan cara roleplay.Pendampingan kader dalam memberikan edukasi laktasi pada ibu hamil dan ibu nifas melalui kegiatan konseling.kegiatan pelatihan memperoleh hasil yang sangat baik dengan adanya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 72% dengan kategori baik dan meningkatnya keterampilan kader dalam memberikan konseling menyusui pada ibu hamil dan ibu nifas.Rangkaian kegiatan yang terdiri dari Kegiatan pelatihan  dan pendampingan edukasi menyusui pada para kader dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Kegiatan ini mendapat sambutan sangat baik terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti kegiatan pelatihan dengan tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan berakhir, serta keaktifan para kader mengikuti kegiatan pendampingan edukasi menyusui.
Relationship between Soluble Fms-Like Tyrosine Kinase-1 (Sflt-1) Levels in Preeclamptic Mothers with Asphyxia Wahida Wahida; Gusriani Gusriani
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 1: April 2023
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.2023141

Abstract

Soluble Fms like tyrosine kinase 1 (sFlt-1) is one of the markers that play a role in the pathogenesis of pregnancy-induced hypertension. The research aimed to determine the relationship between sFlt-1 level and asphyxia. The samples were preeclampsia inpartu consisting of 22 people, and normal pregnancy women consisting of 18 people. An analytic observational study with cross-sectional was conducted. The level of sFlt-1 was examined using ELISA. Statistic analysis used Kruskal Wallis test, One-way Anova test and Pearson correlation test.  The results showed the facts of the study in the preeclampsia and control groups were not different (p> 0.05). In the preeclampsia group, and the control group (7.876 ± 3.792 ng / mL; p <0.05). There was a difference between sFlt-1 levels and the incidence of asphyxia (p = 0.003) in the preeclampsia group, whereas in the control group no relationship was found between sFlt-1 levels and asphyxia (p> 0.05).
Pengaruh Konseling terhadap Keputusan Penggunaan KB Pasca Persalinan di Kabupaten Mamuju n Mamuju Beauty Octavia Mahardany; Rizky Febriyanti Supriadi; Wahida wahida
Jurnal Kebidanan Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan Maret 2023
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v13i1.1116

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang diprediksi akan mendapat “bonus demografi” pada tahun 2020-2030. Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan masalah tersebut, pemerintah telah membuat suatu program yang disebut Program Keluarga Berencana (KB). Salah satu KB yang dianggap penting adalah KB Pasca Persalinan (KBPP) karena kembalinya kesuburan pada seorang ibu setelah melahirkan tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi sebelum datangnya siklus menstruasi. Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki cakupan akseptor KBPP rendah, yakni 20%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap keputusan penggunaan KB Pasca Persalinan di Kabupaten Mamuju. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 400 ibu nifas yang berada di Kabupaten Mamuju. Variabel dependen adalah penggunaan KBPP dan variable independent adalah pemberian konseling KB. Jenis analisa data yang digunakan adalah uji contingency coefficient C. Hasil penelitian menunjukkan 295 orang yang menerima konseling KB oleh tenaga Kesehatan memutuskan untuk menggunakan KBPP setelah persalinan. Berdasarkan hasil analisis bivariat, didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara konseling KB terhadap keputusan penggunaan KB Pasca Persalinan (p < 0,05).