Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Ongulero Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi Alifa Raema Widana
Jurnal ADMINISTRATOR Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/administrator.v5i2.78

Abstract

Leadership is a person's ability to position themselves according to time and space and be able to understand their duties and responsibilities, so that satisfactory results are obtained to achieve good employee performance. Therefore, a village head must know and be able to play his role as a leader in his village. The aim of this research is to find out the leadership style of the Head of Ongulero Village, West Marawola District, Sigi Regency. The informants in this research were Ongulero Village office officials. So the informants are the Village Secretary, Head of Government, Head of Development, Community. The results of the research show that to determine the leadership style in carrying out its duties and functions in the Ongulero Village office, West Marawola District, Sigi Regency. The author chose a theory that is considered more suitable to be applied to government organizations, in this case Ongulero Village, West Marawola District, Sigi Regency, is the theory of Harbani Pasoloang (2008: 50-51), namely: Instruction, Consultation, Participation, Delegation. So it can be concluded that the author concludes that the Leadership Style of the Head of Ongulero Village, West Marawola District, Sigi Regency, as measured by the four indicators, which is considered to be working well is the Instruction indicator/dimension, while in the indicators/dimensions of Consultation, Participation and Delegation the results are not working well.
Motivasi Guru Pada Proses Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri 1 Rio Pakava Kabupaten Donggala Alifa Raema Widana
Jurnal ADMINISTRATOR Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/administrator.v5i1.61

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Motivasi Guru Pada Proses Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1 Rio Pakava Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini diskriptitf kualitatif dengan pendekatan kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Lokasi penelitian Di SMA Negeri 1 Rio Pakava Kabupaten Donggala. Informan penelitian sebanyak 5 (lima) orang guru dipilih secara purposive. Dengan sumber data observasi, wawancara, dokumentasi. Dengan menggunakan analisis data model interaktif Miles, and Huberman dalam saldana. Teori yang digunakan adalah teori yang di kemukakan oleh Mc Clelland (siagian 2004 : 167) bahwa ada 3 indikator yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi. Hasil penelitian Motivasi Guru Pada Proses Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1 Rio Pakava Kabupaten Donggala mengalami penurunan di lihat dari segi aspek kebutuhan berprestasi bahwa motivasi guru dalam pembelajaran mengalamin penurunan yang di mana sistem pembelajaran kurang maksimal di masa pandemic covid 19 Para guru tetap berupaya memberikan pembelajaran yang tidak membosankan dan tetap mempertahankan motivasi belajar mengajar dimasa pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Rio Pakava Kabupaten Donggala. Guru sudah mengupayakan model pembelajaran yang bervariasi seperti sistem belajar diskusi. Namun kendala yang terjadi adalah tidak semua siswa memiliki fasilitas seperti handphone dan laptop, selain itu juga murid yang kurang memahami sistem belajar online, sehingga motivasi belajar mengajar menjadi menurun
Implementasi Kebijakan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Bone Pololoba Desa Lopito Di Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai Kepulauan Samkamaria Samkamaria; Alifa Raema Widana; Cepi Triana Safari
Jurnal ADMINISTRATOR Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/administrator.v6i1.82

Abstract

Banggai Islands Regency is one of the districts in Central Sulawesi which has very beautiful natural tourist destinations. Based on data from 2020-2023, the Banggai Islands Tourism Office has a total of 82 natural tourist destinations, and 12 artificial tourist destinations. One of the natural tourist destinations that is currently viral among the people of Banggai Islands Regency is the Bone Pololoba beach tourist attraction located in Lopito Village. Currently, Bone Pololoba beach tourism is one of the leading tourist destinations in Banggai Islands Regency, especially among instagramable people. Bone Pololoba beach tourism is geographically located in Lopito Village, Totikum District. The panorama and beauty of Bone Pololoba beach which is still very natural attracts the attention of both local and foreign tourists to come to visit the Bone Pololoba panatai tourism site. Based on the results of the research, the implementation of the development of Bone Pololoba beach tourism objects carried out by the Tourism Office has not been carried out effectively. To find out why the implementation of the Bone Pololoba Beach tourism development policy at the Banggai Islands Tourism Office has not been effective, the author uses the Donald Van Metter and Carl Van Horn theoretical approach, to look at aspects (standards, measures of goals and policies, resources, characteristics of implementing agents, attitudes / tendencies, communication between implementing organizations and implementing activities, and the economic, social and political environment). Data collection methods were conducted through observation, direct interviews and documentation. Informant selection technique using purposive technique. From the results of the implementation of the Bone Pololoba Beach tourism object policy, it has not been effective. This is because there are still shortcomings in several aspects. Among them are the resources referred to in this case are limited human resources, and both financial and other supporting infrastructure
Gaya Kepemimpinan Lurah Di Kelurahan Tatura Selatan Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Alifa Raema Widana
PARADIGMA : Jurnal Administrasi Publik Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.411 KB) | DOI: 10.55100/paradigma.v1i2.50

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan Lurah Di Kelurahan Tatura Selatan Kecamatan Palu Selatan kota Palu. Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori Harsey dan Blancherd (dalam Harbani Pasolong 2008: 50-51) indikatornya yaitu: Instruksi, Konsultasi, Partisipasi, dan Delegasi. Sedangkan informan yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang, yaitu aparatur Kelurahan dan satu orang warga masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan penulis di lapangan, bahwa Gaya Kepemimpinan Lurah Di Kelurahan Tatura Selatan Kecamatan Palu Selatan kota Palu dapat di kategorikan sudah baik namun aparatur kelurahan belum dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal sesuai dengan gaya pemimpinan Lurah , indikator yang perlu menjadi perhatian untuk dapat mewujudkan gaya kepemimpinan yang diharapkan kepada aparaturnya yaitu aspek delegasi dan aspek konsultasi diharapkan kedepannya aparaturnya dapat menjalankan  arahan dan tugas sesuai gaya kepemimpian yang telah diterapkan Lurah kepada aparaturnya.
Sistem Penanggulangan Bencana Alam (Studi Kasus Negara Di Wilayah Ring Of Fire) Syugiarto Syugiarto; Alifa Raema Widana
PARADIGMA : Jurnal Administrasi Publik Vol. 2 (2023): Special Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/paradigma.v2si.55

Abstract

Penelitian ini sendiri berfokus pada studi komparatif yang memperlihatkan system penanggulangan bencana di beberapa negara yang wilayahnya berada di atas ring of fire. Negara tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya : 1). Negara maju yang memiliki system penanggulangan bencana terbaik dari negara-negara lain, dan; 2). Memiliki teknologi yang dapat menanggulangi terjadinya bencana ekstrim. Metode yang digunakan dalam tulisan ini yaitu Studi Kepustakaan / Library Research Adapun hasil penelitian dalam tulisan ini sendiri memperlihatkan bahwa Sistem penanggulangan bencana alam ke lima negara yang terletak di wilayah Ring of Fire Pacific tersebut memiliki sistem terbaik di seluruh dunia. Jepang hanya membutuhkan waktu 5 menit pada saat terjadi bencana, mereka mampu memberikan informasi kepada masyarakat melalui JMA, agar secepatnya melakukan proses evakuasi ke tempat yang aman. Chile memiliki lembaga respon pertama pada saat terjadi bencana yang mana setiap lembaga respon pertama tersebut memiliki staf ahli dengan pengetahuan dan pengalaman skenario risiko yang berbeda tiap lembaga. Meksiko memiliki sistem penanggulangan bencana berupa alat yang diberi nama SASMEX / Seismic Alert System of Mexico. Alat tersebut memiliki lebih dari 8200 sensor seismik yang mana akan mengirimkan peringatan kepada pemerintah jika terjadi gempa berkekuatan diatas 5,5 Skala Richter. Amerika serikat menyediakan komunikasi darurat bencana yang memberikan dukungan telekomunikasi, logistik, dan operasi mandiri melalui detasemen (staf, peralatan, dan aset peralatan) yang segera dapat digunakan, dan diletakkan ke 6 lokasi yang telah ditentukan Selandia baru membuat sebuah kementerian yang berfokus mengurangi risiko, siap, merespons dan pulih dari keadaan darurat, serta memasukkan strategi ketahanan bencana nasional ke dalam undang-undang yang mengatur 6 sektor penting di Selandia Baru
Sustainable Development Goals: Analisis Kebijakan Diversifikasi Pangan untuk Mewujudkan Nol Kelaparan di Indonesia: Sustainable Development Goals: A Policy Analysis of Food Diversification to Achieve Zero Hunger in Indonesia Srifridayanti; Samkamaria; Alifa Raema Widana
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara lebih mendalam mengenai kebijakan diversifikasi pangan untuk mengetahui apakah kebijakan tersebut dapat mewujudkan tujuan zero hunger di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggabungkan berbagai sumber, baik data primer maupun data sekunder. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Dalam teknik studi literatur terdapat tinjauan, rangkuman, dan pemikiran peneliti tentang berbagai sumber literatur seperti artikel ilmiah, buku, jurnal, disertasi, berita dari internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Peneliti melakukan review terhadap artikel-artikel yang relevan dengan topik pertanyaan penelitian. kemudian proses review dilakukan secara sistematis dan terstruktur pada setiap prosesnya dengan mengikuti semua tahapan yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa jenis pangan lokal yang diteliti, yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum, keenam jenis pangan lokal tersebut dinilai dapat memenuhi ketahanan pangan dalam negeri. Dari segi produksi, keenam jenis bahan pangan lokal yang diteliti hidup dan tersebar serta cukup melimpah di seluruh wilayah Indonesia sehingga ketersediaan bahan pangan tersebut dapat terjamin. Dari segi kualitas, keenam bahan pangan tersebut memiliki kandungan gizi yang sangat baik dan tidak kalah dengan jenis bahan pangan sumber karbohidrat lainnya seperti beras. This research aims to analyze more deeply the food diversification policy to find out whether the policy can realize the goal of zero hunger in Indonesia. This research uses a qualitative descriptive method by combining various sources, both primary and secondary data. the data collection technique used in this research is a literature study. In the literature study technique there is a review, summary, and thoughts of researchers about various literature sources such as scientific articles, books, journals, dissertations, news from the internet, and so on related to the topic under study. Researchers conducted a review of articles relevant to the topic of the research question. then the review process was carried out systematically and structured in each process by following all predetermined stages. The results showed that from several types of local food studied, namely cassava, corn, sago, banana, potato, and sorghum, the six types of local food were considered to be able to fulfill domestic food security. In terms of production, the six types of local food studied are alive and scattered and quite abundant in all regions of Indonesia so that the availability of these foodstuffs can be guaranteed. In terms of quality, the six foodstuffs have very good nutritional content and are not inferior to other types of carbohydrate source food such as rice.
Penerapan Kebijakan Intervensi Sensitif dalam Upaya Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Donggala Widana, Alifa Raema; Syukur, M; Srifridayanti, Srifridayanti
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i6.630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan program atau kegiatan apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Donggala mengenai intervensi sensitif gizi untuk menurunkan angka kejadian stunting, serta untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi pemerintah Kabupaten Donggala dalam menerapkan intevensi gizi sensitive di Kabupaten Donggala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Pada penelitian kualitatif, peneliti diharuskan untuk  melakukan pengkajian secara sistematik terhadap permasalahan dengan panduan kerangka konseptual atau teoritis adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Jenis pendekatan kualitatif dipilih sebab tujuan utama dari penelitian ini adalah  untuk memperoleh gambaran utuh serta menganalisis bagaimana penerapan kebijakan intervensi sensitif dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Donggala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke empat indikator  intervensi gizi sensitif penurunan stunting di Kabupaten Donggala, dapat dikatakan belum sepenuhnya optimal, dikarenakan masih terdapat program program yang mengalami hambatan dalam penerapannya sehingga belum memberikan efek atau dampak yang signifikan bagi masyarakat, program program tersebut adalah: Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, ditemukan bahwa fungsi Reservoir di salah satu Desa sebagai penampung air untuk memenuhi kebutuhan air tidak berfungsi dengan baik.  Program KB  berdasarkan data Dinas PPKB Kabupaten Donggala, bahwa selama 2 (dua) tahun terakhir masih tergolong rendah.
Motivasi Kerja Pegawai Stasiun Badan Meteorologi Kelas II Mutiara Palu Fachrul Reza; Alifa Raema Widana
Jurnal ADMINISTRATOR Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/v7i1.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan: Menganalisis Motivasi Kerja Pegawai Stasiun Badan Meteorologi Kelas II Mutiara Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Lokasi penelitian ini pada kantor Stasiun Badan Meteorologi Kelas II Mutiara Palu, Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan: 1) Mengklarifikasi data; 2) Mengelompokkan data; 3) Mengolah data; dan 4) Mendeskripsikan data secara keseluruhan dengan. hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teori Motivasi  Kerja, yang di ukur menggunakan 2 indikator yang pertama Aspek Eksternal dan yang kedua Aspek Internal. William dan Devis (2000: 25). penelitian yang penulis lakukan di Pegawai Stasiun Badan Meteorologi Kelas II Mutiara Palu melalui observasi, pengamatan secara langsung dan hasil wawancara langsung dengan beberapa informan, dilihat dari beberapa indikator, yaitu: Aspek Eksternal dan Aspek Internal. Hal ini dapat dilihat dari jawaban informan dan pengamatan peneliti bahwa aspek motifikasi kerja bila di lihat dari aspek eksternal untuk mengevaluasi motivasi kerja pegawai di Stasiun Badan Meteorologi ini dalam pelaksanaan tugas belum berjalan dengan maksimal. Berdasarkan beberapa tanggapan informan, dan melalui hasil observasi dan pengamtan langsung peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja pegawai pada Stasiun Badan Meteorologi Kelas II Mutiara Palu belum semuanya belum bekerja  secara maksimal, sebagian belum menunjukkan motivasi yang maksimal disebabkan beberapa faktor diantaranya kondisi kerja yang baik yang di akibatkan alat penunjang yang belum tersedia maximal serta butuh perawatan serta supervisi yang belum maximal, dimana faktor komunikasi antara supervisi yang membawahi masing-masing bidang kurang member arahan dengan baik, bimbingan dan arahan yang terus-menerus memperbaiki kekurangan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Sedangkan di lihat dari aspek motivasi internal menarik kesimpulan bahwa masalah-masalah yang mengakibatkan rendahnya motivasi kerja pegawai dipengaruhi oleh banyak hal, baik faktor faktor sumber daya alat dan manusia yang belum siap menerima tugas yang di bebankan pihak manajemen. Indikator/dimensi motivasi eksternal dan motivasi internal diStasiun Badan Meteorologi Stasiun Badan Meteorologi Kelas II Mutiara Palu secara umum belum dikatakan berjalan dengan baik dan ada beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian khusus untuk dapat mencapai tujuan Stasiun Badan Meteorologi.