Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Multikulturalisme Perspektif Hadits: Studi Kitab Bulughul Maram Moh. Mahrus; Mohamad Muklis
FENOMENA Vol 7 No 1 (2015): FENOMENA Vol 7 No.1, 2015
Publisher : LP2M UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.437 KB) | DOI: 10.21093/fj.v7i1.263

Abstract

Attempting to uncover the basic principles of the subject of multiculturalism with the meaning of the hadith in the book of Bulughul Marom, and their hujjah that can be known for the establishment of their legal.  The basic principles concept of multiculturalism contained in the hadist in the book of Bulughul Marom is upholding justice and the rule of law, disputing resolution, realizing of peace and harmony together, the urgent lofty morality and the necessity to respect the human rights, welfare and fostering an attitude of togetherness for the realization of solidarity and social sensitivity. While the hujjah status of hadith about the concept of multiculturalism entities generally have strong hujjah, or having Saheeh status. The majority of them are labeled with Muttafaq 'Alaih, and assessed as Saheeh' hadith for the famous ‘Ulama, such as Imam al-Hakim, Ibn Hibban and al-Turmudzi.
Foreign Language Acquisition at Elementary Level Education in Samarinda Mohamad Muklis; Widya Noviana Noor; Sherly Yuandari
IJELTAL (Indonesian Journal of English Language Teaching and Applied Linguistics) Vol 4, No 2 (2020): Indonesian Journal of English Language Teaching and Applied Linguistics
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.985 KB) | DOI: 10.21093/ijeltal.v4i2.526

Abstract

The main objective of this study is to investigate the process of foreign language acquisition of certain kid in Samarinda, as the capital city of East Kalimantan, Indonesia. Two months case study have already conducted to capture all phenomenon happened especially towards important factors from several experts which are potentially influenced the process of L2 acquisition i.e. general factors e.g. aptitude, age, intelligence, cognitive, attitude, motivation, and personality (Ellis, 2008), linguistics input including formal and informal environments (Krashen, 1981), and three second language believes i.e. behaviorist, innatist, and interactionist (Lightbown & Spada, 2006). Direct observation to the subject condition and environment was done as well as semi-structured interview to obtain deeper information from the caregiver who has direct interaction with the subject every day. As the result, the findings indicate that a proper stimulus can motivate the subject to learn and acquire the L2 even though stable proportion from both formal and informal environments as linguistics input should be noticed in order for the subject to have better achievement on her L2 acquisition. Other factors influenced the L2 acquisition of the subject is also explained following by its implications and suggestions regarding with this research focus.
Pendampingan Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Siswa Melalui English Course Fauzan, Umar; Muklis, Mohamad; Hadijah, Sitti; Noor, Widya Noviana; Samu, La Ode; Aulia, Riskiya; Safitri, Diah; R., Ahmad Auliya; Dani, Sekar Arum; Zulfikar, M.
SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2025
Publisher : FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/simas.v3i1.7129

Abstract

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam hal pendidikan, seorang anak memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya. Hal tersebut akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan dan kondisi masing-masing. Pendidikan seharusnya diberikan kepada anak usia dini, sehingga mereka dapat mengenali lingkungannya dengan cepat. Memberikan pendidikan anak pada usia dini diharapkan dapat mempersiapkan anak dalam menghadapi masa-masa yang akan datang. Dalam memberikan pendidikan anak pada usia dini tidak semata-mata turun tangan dari orang tua saja, namun juga dari lingkungan, masyarakat, maupun sekolah formal seperti didirikannya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak). Di era globalisasi ini negara kita harus mampu melahirkan generasi cendekia yang mampu bersaing di dunia. Untuk dapat bersaing di taraf internasional kita harus dapat berkomunikasi secara internasional pula. Dengan adanya pembelajaran bahasa asing diharapkan mampu memupuk benih-benih generasi pendongkrak dunia. Di kota-kota besar di Indonesia telah banyak berdiri sekolah formal dalam hal pengembangan pendidikan anak pada usia dini. Sehingga mutu dan kualitas anak di kota besar sudah bagus. Namun lain hal dengan daerah yang jauh dari perkotaan, banyak sekolah yang belum dapat memberikan kualitas peendidikan dari segi berbahasa asing. Dengan akses menuju daerah perkotaan yang sulit, hal itu menjadi salah satu penghambat kemajuan pendidikan. Seperti di daerah Samarinda Seberang. Daerah ini adalah daerah yang memliki jarak jauh untuk akses ke kota, sehingga rata-rata anak hanya mendapatkan fasilitas Pendidikan dari sekolah saja. Setelah selesai sekolah kegiatan anak-anak hanya bermain, dan tidak ada kegiatan les tambahan lainnya. Melihat kondisi tersebut, anggota tim PkM dari fakultas Tarbiyah Jurusan TBI IAIN Samarinda merumuskan kegiatan PkM dengan tema “English Course For Kids” .