Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERGERAKAN ARUS PERMUKAAN LAUT SELAT BALI BERDASARKAN PARAMETER ANGIN DAN CUACA Fajar Setiawan; Viv Djanat Prasita; Supriyatno Widagdo
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 1 No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v1i2.25

Abstract

Selat Bali sebagai penghubung Pulau Jawa-Bali semakin berkembang seiring peningkatan ekonomi dan wisata kedua pulau tersebut. Penelitian terhadap dinamika kondisi atmosfir kaitannya terhadap pergerakan arus laut di Selat Bali bagian Utara dengan memanfaatkan data arus permukaan laut yang dipisahkan menjadi komponen harmonik dan non-harmonik, citra satelit awan, curah hujan serta kondisi angin permukaan dan lapisan atas diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan terkait perubahan kondisi arus permukaan mengacu pada perubahan kondisi fisis atmosfir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permukaan Selat Bali didominasi oleh arus harmonik pada arah meridional (Utara- Selatan) dengan nilai perbandingan rata-rata kecepatan terhadap arus non-harmonik (residu) sebesar 2.655. Angin lokal yang berhembus tidak berdampak langsung terhadap pergerakan arus akibat luas Selat Bali yang sempit sehingga stress angin yang ditimbulkan tidak cukup kuat untuk membangkitkan arus residu permukaan. Tendensi arah angin monsun dari Barat- Barat Laut pada puncak musim hujan juga memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap arus residu permukaan yang ditimbulkan. Angin maksimum serta faktor cuaca lain berupa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir juga tidak berdampak langsung terhadap pergerakan arus residu di Selat Bali bagian Utara.
Evaluasi Kesesuaian Penempatan Keramba Jaring Apung Pulau Gili Ketapang, Probolinggo Ekavia Vinca Mulativa; Viv Djanat Prasita; Rudi Siap Bintoro
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 5 No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v5i2.75

Abstract

The research aims to analyze or evaluate the suitability of placing Floating Net Cages on the island of Gili Ketapang using Hydro-Oceanographic parameters. The sampling method in this study used purposive sampling method in December 2022. After obtaining primary data and secondary data then the overlay process is carried out to determine the suitability of land for KJA. While the method used to analyze the results of the study using the scoring method. The type of tides on the island of Gili Ketapang is mixed double daily, the greatest current velocity value of 0.3-0.4 m / s in the transitional season 2, the highest waves in the west season with a height of 0.3-0.4 m. The results of research on several oceanographic parameters on Gili Ketapang Island can be concluded that the conditions on Gili Ketapang Island are categorized as feasible for grouper cultivation with Floating Net Cages.
Perencanaan Breakwater di Pantai Binuangeun Desa Muara, Kabupaten Lebak, Banten Ahmad Nabil Wahyu Faraby; Rudi Siap Bintoro; Viv Djanat Prasita
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v6i1.82

Abstract

Pantai Binuangeun yang terletak pada sisi timur Tanjung Panto menghadapi permasalahan serius akibat abrasi yang dipicu oleh gelombang laut. Masalah ini menjadi lebih kompleks karena kurangnya infrastruktur pengamanan, seperti breakwater, yang dapat mengurangi dampak abrasi. Akibat dari abrasi ini adalah perubahan yang berkelanjutan pada garis pantai. Kabupaten Lebak, khususnya Desa Muara, yang terletak di bagian selatan Banten, menjadi salah satu daerah yang sangat terpengaruh oleh perubahan garis pantai ini. Maka perlu dilakukan tindakan pengamanan pantai yang efektif, terutama di Pantai Binuangeun. Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah penggunaan breakwater, yang dapat membantu mengurangi dampak gelombang laut yang merusak.  Sebuah analisis mendalam perlu dilakukan. Analisis ini melibatkan pemodelan posisi breakwater dengan menggunakan perangkat lunak Mike 21. Hasil Analisis menunjukkan setelah dibangun Breakwater ini mampu meredam tinggi gelombang pada saat musim timur dengan pasang tertinggi yaitu dari 2.3 m menjadi 1.3 m. dan pada musim barat mampu meredam tinggi gelombang 2.4 m menjadi 1.4 m adapun arah fetch efektif yaitu pada arah tenggara, dan kemudian analisis desain Breakwater setelah perhitungan mencapai 11 m yang di tempatkan pada kedalaman -6 m.