Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI BAGIAN RANTING DAN BATANG TUMBUHAN KARAMUNTING (Melastoma malabathricum): Antioxidant and Antibacterial Activity of The Twigs and Stem Bark of Karamunting Plants (Melastoma malabathricum) Nur Maulida Sari; Irawan Wijaya Kusuma; Rudianto Amirta; Nur Indriana Fitriah
PERENNIAL Vol. 17 No. 2 (2021): Vol. 17 No. 2, Oktober 2021
Publisher : Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/perennial.v17i2.14547

Abstract

East Kalimantan is one of the areas that have the potential for various traditional medicinal plants. Melastoma malabathricum (known locally as karamunting, senduduk) is an invasive plant in the family of Melastomataceae with a potential medicinal plant. This study explored the potential of twigs and stem bark of Karamunting (Melastoma malabathricum) for its antioxidant and antibacterial activity. The twigs and stem bark of Karamunting were macerated to yield ethanolic extract. The phytochemical screening was evaluated by Harborne and Kokate methods. Antioxidant activity was evaluated by DPPH radical scavenging assay. Antibacterial activity was examined using agar well diffusion method against Propionibacterium acnes. The results showed that the ethanol extracts of twigs and stem bark samples display an ability to inhibit DPPH free radical by 82% and 88% at 50 ppm concentration. Antibacterial activity of the twigs and stem bark samples showed potent activity to inhibit the P. acnes growth with 11.3 mm and 11 mm inhibition activity. Based on the results, the twigs and stem bark of M. malabathricum plants display potential as a natural antioxidant and antibacterial agent.
Efektivitas perlakuan awal alkali dan hidrotermal terhadap proses delignifikasi, potensi gula reduksi dan produksi etanol teoritis dari kayu Vernonia amygdalina Delile Mardiatul Ufa; Nasriati N; Aulia Fitria Ningrum; Wiwin Suwinarti; Rudianto Amirta
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7438

Abstract

Vernonia amygdalina merupakan salah satu jenis tanaman Short Rotation Coppice (SRC) atau trubusan yang secara alami dapat melakukan proses regenerasi setelah melalui proses pemangkasan. Selain itu juga sebagai bahan baku penyedia biomassa yang saat ini banyak digunakan dalam memproduksi energi di dunia. Oleh karena itu, V. amygdalina memiliki potensi pembangkitan energi yang besar dan memadai untuk digunakan salah satunya adalah sebagai bahan baku untuk produksi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perlakuan awal yang dilakukan dengan menggunakan konsentrasi alkali dan waktu reaksi yang berbeda terhadap proses sakarifikasi dan gula tereduksi yang dihasilkan beserta potensi teoritis dari etanol yang diperoleh. Biomassa kayu terlebih dahulu diolah dengan autoklaf pada berbagai konsentrasi NaOH (0, 1, 2, dan 3% (g/L)) dan waktu reaksi (15, 30, 45, dan 60 menit). Sampel kayu yang telah diolah kemudian dihidrolisis menggunakan enzim selulase komersial untuk menghasilkan monomer glukosa. Waktu hidrolisis pada 12, 24, 36, dan 48 jam dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan NaOH 3% pada waktu reaksi 15 menit dan waktu hidrolisis 36 jam merupakan konsentrasi terbaik untuk memberikan potensi etanol tertinggi (186,98 L/ton biomassa kayu). Akhirnya, penelitian ini menunjukkan bahwa V. amygdalina akan menjadi bahan baku yang menjanjikan untuk produksi etanol.
Pyrolysis-GC/MS Analysis of Fast Growing Wood Macaranga Species R.R. Dirgarini J.N. Subagyono; Ying Qi; Alan L. Chaffee; Rudianto Amirta; Marc Marshall
Indonesian Journal of Science and Technology Vol 6, No 1 (2021): IJOST: VOLUME 6, ISSUE 1, April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijost.v6i1.31917

Abstract

Py-GC/MS analysis of six different species of fast growing Macaranga wood has been studied. Flash pyrolysis was conducted at different temperatures (250-850 oC) under a flow of helium followed by GC/MS analysis of the products. The total pyrolysis yields of the six different species of Macaranga were mostly between 40 and 90% within the range of pyrolysis temperature applied.  Pyrolysis of the woody biomass produced compounds which are mostly derived from thermal degradation or volatilization of lignin and cellulose/hemicellulose, the original major constituents of the biomass. The Py-GC/MS technique indicated that M. gigantea was the most potential species for biofuel production and the optimum pyrolysis temperature to produce high yields of bio-oil was 450 oC.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak propolis lebah Heterotrigona itama dari beberapa lokasi budidaya di Kalimantan Timur terhadap bakteri Propionibacterium acnes Enos Tangke Arung; Sarah Azzara Dikarulin; Dyah Ayu Dewi Listyaningrum; Bayu Susetya Ananda; Tasya Ananda Putri; Rudianto Amirta; Yuliansyah Yuliansyah; Irawan Wijaya Kusuma; Rico Ramadhan; Enih Rosamah; Wiwin Suwinarti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.7824

Abstract

Propolis merupakan produk penting bagi lebah yang banyak digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan alami karena mengandung senyawa bioaktif yang dapat memberikan efek positif pada tubuh. Sebagai produk yang dihasilkan lebah untuk menutupi sarangnya dan mencegah predator maupun infeksi bakteri atau virus dari luar, propolis memiliki salah satu manfaat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak propolis lebah Heterotrigona itama yang berasal dari 4 lokasi budidaya (perkebunan, persawahan, hutan sekunder, dan perkotaan) di Kalimantan Timur terhadap bakteri Propionibacterium acnes atau P.acnes dengan metode difusi lubang/sumuran pada media nutrient broth (NB) dengan kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aseton sebagai kontrol negatif. Propolis diekstrak menggunakan metode maserasi dengan larutan etanol 96% yang kemudian dibuat dalam 3 (tiga) konsentrasi yaitu 500ppm, 250 ppm, dan 125 ppm. Hasil penelitian menunjukanfitokimia dari propolis di 4 lokasi budidaya dominan mengandung alkaloid, flavonoid dan kumarin. Uji bakteri pada konsentrasi 500 ppm,propolis H.itama dari lokasi perkebunan dan persawahan tergolong dalam kategori kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri, dari lokasi hutan sekunder tergolong sedang, dan dari lokasi perkotaan tergolong rendah.