Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Fenomena Tingginya Angka Perceraian Di Indonesia Antara Pandemi dan Solusi Lili Hidayati
Khuluqiyya: Jurnal Kajian Hukum dan Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah 2

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.249 KB) | DOI: 10.56593/khuluqiyya.v3i1.56

Abstract

Islam sangat memperhatikan setiap detail lini kehidupan manusia, demikian juga dalam urusan rumahtangga. Islam memberikan jalan yang terbaik untuk membimbing umatnya dalam menghadapi setiap permasalahan. Tak terkecuali permasalahan yang mungkin saja muncul di tengah kehidupan berumah tangga yang ujungnya tidak bisa dicari solusi kecuali bercerai. Jalan satu ini memang dibenci Allah namun boleh untuk ditempuh. Namun lagi-lagi Islam memberikan cara yang baik untuk melakukan pencegahan agar angka perceraian tidak terus meninggi. Beberapa diantara cara pencegahannya adalah dengan meningkatkan peran kantor Kementerian Agama bersama jajaran dibawahnya seperti Penghulu, Pengawas Agama, pada ulama dan kiai. Selain itu, peran tokoh masyarakat, keluarga hingga perguruan tinggi juga tak kalah penting. Semua pihak hendaknya mampu bersinergi untuk mencegah terus meningkatnya angka perceraian di Indonesia.
Wanita Bekerja, Antara Karir Dan Keluarga Lili Hidayati
Khuluqiyya: Jurnal Kajian Hukum dan Studi Islam Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah 2

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56593/khuluqiyya.v5i1.103

Abstract

Women are men's partners, their presence has a very important role. Not only in a household but also in all lines of life. The wheels of the economy, government, health and so on cannot be separated from the influence and role of women. However, the discussion about the role of women in human life never stops. Between the two sides never stop debating it. Men feel more superiority while women feel they have equal abilities.
Membentuk Citra Ideal Pengawas PAI di Era Pendidikan 4.0 Lili Hidayati; Solehudin
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 1 (2021): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v13i1.125

Abstract

Saat ini kualitas pendidikan Indonesia masih jauh api dari panggang, masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Setidaknya hal ini terlihat pada hasil survey PISA di tahun 2018. Banyak faktor yang menjadi sebab yang melatarbelakangi rendahnya prestasi Indonesia. Padahal sejatinya pendidikan masih menjadi satu-satunya lembaga yang diharapkan mampu mencetak generasi muda unggul yang akan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi negara maju. Terlebih lagi PAI mempunyai peran yang sangat penting untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya andal di bidang IPTEK saja namun juga IMTAK nya apalagi dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Dan untuk dapat mewujudkannya maka diperlukan kerja sama semua pihak tak terkecuali peran Pengawas PAI. Karenanya diperlukan pengawas PAI yang memiliki kemampuan yang sejalan dengan kemajuan era revolusi industri 4.0, dan tulisan ini akan mengulas tentang ikhtiar membentuk citra ideal pengawas PAI dalam menghadapi pendidikan di era revolusi industri 4.0. Dan beberapa ikhtiar yang bisa dilakukan untuk membentuk citra ideal pengawas PAI pertama adalah dengan membentuk jiwa kreatif pada diri seorang pengawas. Selain itudengan membentuk corporate mindset pada diri pengawas. Semua itu dilakukan agar pengawas PAI siap menghadapi era disruptif yang kompetitif dan sarat dengan perubahan sehingga jika sudah demikian maka bisa diharapkan dapat membentuk guru-guru handal yang mampu menyiapkan generasi bangsa yang hebat
PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) BERPERSPEKTIF MULTIKULTURALISME Lili Hidayati
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 2 (2021): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v13i2.243

Abstract

Salah satu rahmat yang dikaruniakan Allah SWT kepada bangsa Indonesia adalah keberagaman, baik suku, agama, ras dan golongan. Semua itu dikaruniakan Allah bukan tanpa sebab. Allah ingin menunjukkan ke-Maka Kuasa-an Nya. Padahal kalau Dia mau, maka bisa saja manusia dijadikan satu golongan. Selain itu Allah ingin menunjukkan bahwa dengan beragaman dan perbedaan akan muncul Rahmat Nya. Namun seringkali manusia tidak menyadari tujuan tersebut, sehinga seringkali pula perbedaan menjadi sebab perpecahan dan pertikaian. Hanya karena berbeda suku dan ras manusia saling menjelekkan dan merendahkan. Hanya karena berbeda aliran dan agama, sesama saudara saling mengkafirkan hingga menghalalkan darahnya. Fenomena inilah yang seringkali muncul di masyarakat dan itu terjadi semakin massif dengan adanya media sosial. Namun hal ini tidak boleh dibiarkan karena keragaman yang disalah tafsiri hanya akan menghasilkan perpecahan dan pertikaian yang berkepanjangan. Karenanya harus ada ikhtiar untuk menghentikannya, yakni melalui pendidikan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan melalui pendidikan adalah dengan menginternalisasikan nilai-nilai multikulturalisme ke dalam kurikulum pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah dengan menggunakan contribution approach, additive approach), transformation approach dan social action approach.
Wanita Bekerja: Antara Karier dan Keluarga Lili Hidayati
La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14 No. 2 (2022): La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62490/latahzan.v14i2.329

Abstract

 Women have a very important role in life both in the family and in the workplace. Women's participation in all walks of life cannot be denied. Women's skills and education require them to be able to appear in the public sphere. Working outside the home, a woman will experience a dual role that raises various implications that if not managed properly will make a woman commit acts of nusyuz which are prohibited in Islam. This research is a reflective-qualitative research on observations from several households that have been observed by the author. The result of this research is that when women know the signs of their feminine nature, they are able to work well and do not cause divisions in the family environment.
ANALISIS DATA EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN Ade M Irqon; Yuneni Agustin; Yulia Putri; Reza Amanda; Nur Hafizi Ade Putra; Nurul Marita; Lili Hidayati; Khairul Muttaqin; Irawan Setiawan; Wahyu Widyansih
AT-TAKLIM: Jurnal Pendidikan Multidisiplin Vol. 2 No. 7 (2025): At-Taklim: Jurnal Pendidikan Multidisiplin (Edisi Juli)
Publisher : PT. Hasba Edukasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71282/at-taklim.v2i7.746

Abstract

This paper focuses on analyzing data obtained from an educational program evaluation to assess its effectiveness, efficiency, and impact on learning outcomes. The evaluation data includes quantitative results from tests and questionnaires, as well as qualitative input from interviews and observations. Through data analysis techniques such as descriptive statistics, comparative analysis, and thematic coding, this study identifies the extent to which the program's objectives have been achieved. The results indicate that the program has made a positive contribution to students' academic development. However, several aspects, such as teacher readiness, the completeness of teaching materials, and the program's sustainability, still need improvement. This analysis is crucial for improving the program's quality and serves as a reference for future educational planning and policy.