Anita Camelia
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penilaian Risiko Keselamatan Kerja pada Kegiatan Produksi Lateks Pekat (Konsentrat) di PT Bumi Rambang Kramajaya Gandus Palembang Putri Uswatun Hasanah; A.Fickry Faisya; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.175 KB)

Abstract

Latar Belakang : Risiko merupakan sesuatu yang melekat dalam aktivitas. Kegiatan apapun yang dilakukan pasti memiliki potensi risiko. Namun, dengan mengetahui tingkat risiko yang akan terjadi maka risiko tersebut dapat dikendalikan. PT Bumi Rambang Kramajaya memiliki risiko dalam melakukan pekerjaannya sehingga untuk mengurangi tingkat risiko perlu dilakukan penilaian risiko sebagai langkah dalam melakukan manajemen risiko di perusahaan.Metode : Merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini terdapat 5 informan kunci. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi lapangan serta studi kepustakaan.Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa kegiatan produksi lateks pekat dimulai dari penerimaan lateks kebun, pendistribusian lateks kebun ke reception tank, pendistribusian lateks kebun ke separator, proses separating, pendistribusian lateks pekat ke storage tank dan pembekuan skim. Risiko yang terdapat pada kegiatan proses produksi di PT. Bumi Rambang Kramajaya adalah terpeleset, terjatuh, terhirup gas amoniak, terpercik lateks kebun ke tubuh bahkan ke mata, terjatuh dari bak tangki, tertabrak tangki, terjatuh dari ketinggian ± 5 meter, tangki terjatuh, tumpahan lateks, tersengat arus listrik, panas yang berlebihan dari mesin separator, ledakan, terkena putaran bowl yang masih berputar, tertabrak bowl, terkena panas dari bowl. Berdasarkan hasil analisis risiko, setiap risiko tersebut berada pada kategori tinggi, sedang dan rendah.Kesimpulan : Kegiatan produksi lateks pekat (konsentrat) di PT Bumi Rambang Kramajaya memiliki risiko yang tergolong dalam tingkat risiko tinggi sehingga harus dilakukan tindakan pencegahan, risiko yang tergolong dalam tingkat risiko sedang harus dikurangi sampai batas yang diterima dan risiko yang tergolong dalam tingkat risiko rendah tidak diperlukan pengurangan risiko karena penurunan risiko tidak sebanding dengan sumber daya yang digunakan.Kata Kunci : Risiko, Penilaian Risiko, Lateks Peka
Preliminary Hazard Analysis pada Aktivitas Dry Process Pemisahan Bijih Timah dengan Mineral Ikutan di Unit Tinshed PT. Koba Tin Desheil Andarini; Elvi Sunarsih; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.828 KB)

Abstract

Latar Belakang : Setiap proses produksi di tempat kerja memiliki potensi bahaya (hazard) yang dapat menyebabkan kecelakaan. Proses produksi di unit tinshed menggunakan teknologi modern dalam penggunaan mesin atau alat produksi yang memiliki potensi bahaya dan berisiko menyebabkan kecelakaan. Informasi mengenai bahaya di unit tinshed masih minim sehingga dibutuhkan analisis mengenai hazard yang berpotensi timbul. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan preliminary hazard analysis pada aktivitas dry process pemisahan bijih timah dengan mineral ikutan di Unit Tinshed PT. Koba Tin.Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang ditambah dengan tiga orang informan kunci. Instrumen penelitian ini menggunakan pedoman wawancara, hazard checklist, PHA Worksheet, dan dilakukan telaah dokumen.Hasil : Bahaya teridentifikasi berdasarkan peralatan yang digunakan adalah radiasi dari mineral ikutan, kebisingan, percikan material panas, getaran, kebakaran, petir, terjatuh, bahaya aliran magnet, terjepit, debu material, explosion, stabilitas peralatan terganggu, benda berputar, dan tersengat arus listrik. Bahaya yang memiliki risiko ekstrim adalah kebakaran. Pada tingkatan risiko ekstrim dibutuhkan tindak lanjut alternative pengendalian. Tindak lanjut yang dilakukan adalah dengan melaksanakan prosedur penanggulangan keadaan darurat kebakaran.Kesimpulan : Diperoleh 30 hazard dalam risiko sedang, 11 hazard risiko tinggi, 2 hazard risiko ekstrim dan 1 hazard risiko rendah. Disarankan agar melakukan inspeksi K3 secara rutin, memperhatikan keadaan ventilasi, menerapkan program pengendalian kebisingan, mengadakan training bagi karyawan, memperhatikan safety sign dan keadaan tangga, memperkaya materi safety talk serta dalam pelaksanaan identifikasi bahaya dan penilaian risiko sebaiknya dilakukan oleh orang yang berlatar belakang safety.Kata Kunci : Preliminary Hazard Analysis, Manajemen Risiko, Timah
Hubungan antara Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali dan Faktor Perilaku Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Prabumulih Tahun 2012 Vera Utami; Elvi Sunarsih; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.012 KB)

Abstract

Latar Belakang: Diare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi pada anak balita. Faktor lingkungan yang berinteraksi dengan faktor perilaku merupakan faktor yang paling dominan yang dapat menyebabkan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas bakteriologis air sumur gali, konstruksi sumur gali, perilaku ibu pengguna botol susu, penggunaan air bersih, kebiasaan cuci tangan dan perilaku buang air besar dengan kejadian diare pada anak balita.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak balita dan sumur gali yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pasar Prabumulih yang berjumlah 80 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi serta melakukan pengukuran laboratorium kualitas bakteriologis air sumur gali dengan menggunakan metode MPN.Hasil Penelitian: Dari 80 responden terdapat 33 responden (41,2%) yang mengalami kejadian diare. dengan α=0,05 tidak terdapat hubungan antara kebiasaan cuci tangan (p value=0,638), kualitas bakteriologis air (p value = 0,738), dan konstruksi sumur (p value = 0,241) dengan kejadian diare pada anak balita. Terdapat hubungan antara perilaku ibu pengguna botol susu (RP:3,088 CI:1,224-7,794 p value: 0015), penggunaan air bersih (RP:2,829 CI:1,119-7,151 p value: 0,026) dan perilaku buang air besar pada anak balita (RP:3,592 CI:1,286-10,034 p value: 0,012) dengan kejadian diare pada anak balita.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku ibu pengguna botol susu, penggunaan air bersih dan perilaku buang air besar pada anak balita dengan kejadian diare pada anak balita. Kata Kunci: Diare, Perilaku ibu, Kualitas bakteriologis
Analisis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan di Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya Tahun 2013 Hade Septiad; Elvi Sunarsih; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.298 KB)

Abstract

Latar Belakang : Keselamatan penghuni yang berada di dalam bangunan dan lingkungannya harus menjadi pertimbangan utama khususnya terhadap bahaya kebakaran. Untuk melindungi dari bahaya kebakaran maka perlu dipenuhi persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran.Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pemilihan informan menggunakan teknik sampling secara snowball sampling, informan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang dan untuk pemilihan gedung menggunakan purposive sampling.Hasil Penelitian : Sumber air berasal dari kolam retensi dan Water Treatment Proces. Jalan keluar sudah ada tetapi belum ada sign untuk jalan keluar. Pengujian terhadap struktur bangunan tahan api belum dilakukan. APAR hanya terdapat pada gedung rektorat dan laboratorium kimia, hidran dan siemense conection hanya terdapat pada gedung rusunawa, alarm dan detektor terdapat pada bangunan klinik, sedangkan sprinkler belum terdapat sama sekali pada bangunan gedung. Kebijakan tertulis untuk pencegahan dan penanggulangn kebakaran belum ada. Belum terdapat tim atau regu pemadam kebakaran. Pengecekan terhadap system proteksi kebakaran belum dilakukan secara berkala.Kesimpulan : Dalam pemenuhan persyaratan sistem proteksi kebakaran masih banyak yang belum dipenuhi, untuk itu perlu dilengkapi pemenuhan APAR, hidran, alarm, detektor, sprinkler serta dilakukan pengecekan secara berkala serta pembentukan kembali tim atau regu pemadam kebakaran.Kata kunci : Sistem Proteksi Kebakaran, Bangunan gedung, Lingkungan.
Faktor Risiko Fisik dan Pekerjaan terhadap Keluhan Low Back Pain pada Pekerja Pembuat Genteng di Desa Gedung Rejo BK. 9 OKU Timur Anita Agustina; Anita Camelia; Hamzah Hasyim
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.834 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pembuatan Genteng yang dilakukan secara manual dapat berisiko Low back pain. LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai pada pekerja khususnya pada kegiatan mengangkat yang masih dilakukan secara manual dan bekerja dengan posisi tubuh yang salah. Keluhan LBP dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya faktor risiko fisik dan pekerjaan.Metode : Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan disain cross sectional yang dilakukan pada 91pembuat genteng di desa Gedung Rejo BK.9 OKU Timur. pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan juga melakukan tes Lasegue untuk mendukung diagnose LBP. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan melakukan analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi-square dan photovoice.Hasil Penelitian : Dari 91 responden terdapat 67 (73,6%) pekerja yang mengalami keluhan LBP, dan 24 (26,4%) pekerja tidak ada keluhan LBP. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur dengan keluhan LBP (ρ value = 0,015), postur membuat genteng ρ value = 0,002), postur mengangkat (ρ value = 0,023), berat beban yang diangkat (ρ value = 0,001), masa kerja (0,0001), dan frekuensi ( dengan keluhan LBP. Tidak ada hubungan antara jenis Kelamin (ρ value = 0,116), obesitas (ρ value = 0,152), dan waktu istirahat (ρ value = 0,697) dengan keluhan LBP.Kesimpulan : Terdapat Hubungan bermakna antara Umur, Postur kerja membuat genteng, postur kerja mengangkat genteng, Berat beban yang diangkat, masa kerja dan Frekuensi angkat dengan keluhan LBP.Kata Kunci : Low back pain, faktor risiko fisik, pekerjaan, mengangkat.
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Operator Pabrik Gula PT.PN VII Cinta Manis Tahun 2013 Dewi Gurusinga; Anita Camelia; Imelda G Purba
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.416 KB)

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 18 operator pabrik gula di PT.PN VII Cinta Manis diperoleh hasil bahwa 83,33% operator mengalami kelelahan kerja. Kelelahan tersebut memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga untuk mencegah hal ini penting diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelelahan kerja.Metode: Menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian sebanyak 63 operator dari total 138 operator. Uji statistik menggunakan Chi Square untuk melihat adanya hubungan antara variable independen (usia, masa kerja, riwayat penyakit, status gizi, kebisingan, suhu, dan shift kerja) dengan variable dependen (kelelahan) dan uji regresi logistik untuk melihat faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan.Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan sebagian besar operator mengalami kelelahan kerja yaitu 71,4%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa kebisingan (p value = 0,008), suhu (p value = 0,001), shift kerja (p value = 0,048) memiliki hubungan dengan kelelahan kerja. Hasil uji chi square juga menunjukkan bahwa usia (p value = 0,599 ), masa kerja (p value = 0,535), status gizi (p value = 1.000), riwayat penyakit (p value = 0,195), tidak memiliki hubungan dengan kelelahan kerja. sedangkan hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa shift kerja adalah faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja (RP = 11,900).Kesimpulan: Variabel yang berhubungan dengan kelelahan kerja adalah kebisingan, suhu dan shift kerja.Variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan kerja adalah umur, masa kerja, status gizi, dan riwayat penyakit. Faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja adalah shift kerja.Kata Kunci: Operator, kelelahan, faktor-faktor
Analisis Perilaku Aman pada Pekerja Galangan Kapal di PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Palembang Periode Oktober Tahun 2012 Ani Nidia Listianti; Ahmad Fickry Faisya; Anita Camelia
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.38 KB)

Abstract

Latar Belakang : PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Palembang adalah perusahaan galangan yang bergerak di bidang pembuatan dan reparasi kapal. Dalam kegiatannya, ada banyak potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, namun hasil survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa para pekerja belum menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat melakukan pekerjaannya sehingga ada indikasi bahwa para pekerja belum menerapkan perilaku aman.Metode : Penelitian survei analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pekerja galangan kapal di PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Palembang periode Oktober 2012 dengan sampel sejumlah total individu (50 orang). Variabel bebas pengetahuan, sikap, tindakan, ketersediaan sarana/fasilitas, peraturan keselamatan kerja, peran rekan kerja, peran pengawas, komunikasi dan pelatihan, variabel terikat perilaku aman. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan metode univariat dan bivariat dengan uji analisa chi square pada program SPSS.Hasil Penelitian : Hasil analisis uji hubungan menunjukkan dari sembilan variabel, terdapat enam variable yang mempunyai hubungan dengan perilaku aman pekerja galangan, yaitu variabel pengetahuan (OR = 3,9; p-value = 0,023), sikap (OR = 0,2; p-value = 0,033), tindakan (OR = 0,1; p-value = 0,011), peran rekan kerja (OR = 5,4; p-value = 0,031), komunikasi (OR = 6,1; p-value = 0,019), dan pelatihan (OR = 4,6, p-value = 0,014).Kesimpulan : Untuk memperkecil risiko kecelakaan kerja, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Palembang perlu meningkatkan perilaku aman pekerja galangan dengan memperhatikan variabel- variabel yang berhubungan dengan perilaku aman pekerja, terutama yang masih dinilai tidak baik, yakni variabel pengetahuan, sikap, tindakan, dan pelatihan. Saran agar PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Palembang menerapkan sistem punishment dan reward, meningkatkan komunikasi, mengadakan pelatihan berkala, melibatkan partisipasi pekerja dalam berbagai program K3 serta menerapkan pendekatan Behavior Based Safety (BBS).Kata Kunci : Perilaku Aman, Pekerja Galangan Kapal.
Analisis Determinan Persepsi Pengemudi Bis Mahasiswa UNSRI tentang Risiko Kecelakaan Lalu Lintas Kasnarian Adinata; Anita Camelia; Rico Januar Sitorus
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.693 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah keselamatan kerja yang serius di seluruh dunia, masalah yang sama juga dihadapi Indonesia. Data kepolisisan RI tahun 2009 menyebutkan terjadi sedikitnya 57.726 kasus kecelakaan di jalan dan diketahui bahwa 91% disebabkan oleh faktor manusia. Kecelakaan lalu lintas juga menjadi risiko bagi pengemudi bis mahasiswa UNSRI yang mengangkut mahasiswa dari Palembang ke Indralaya dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan persepsi pengemudi bis mahasiswa UNSRI tentang risiko kecelakaan lalu lintas di ruas jalan Palembang-Indralaya.Metode : Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian pengemudi bis mahasiswa UNSRI (bis Bukit dan bis Pasar) yang berjumlah 132 orang. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan metode univariat, bivariat dan multivariat dengan uji analisa regresi logistik.Hasil Penelitian : Sebanyak 65,9% pengemudi bis mahasiswa UNSRI mempunyai persepsi yang baik mengenai risiko kecelakaan lalu lintas. Dengan α = 0,05 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara cara mendapatkan SIM, pengetahuan, sikap dan komunikasi dengan persepsi risiko kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik multivariat, terdapat tiga variabel yang paling berpengaruh, yaitu sikap, pengetahuan dan komunikasi.Kesimpulan : Perlu ditanamkan pentingnya arti keselamatan pengemudi oleh pihak UNSRI dengan membuat komitmen menjamin keselamatan pengemudi dan peraturan dan prosedur keselamatan kerja. Pihak UNSRI dan swasta harus lebih selektif dalam memilih pengemudi yang benar-benar layak mengemudikan bis mahasiswa dan membekali mereka dengan pengetahuan, pelatihan dan ketrampilan teknik mengemudi yang benar sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan.Kata Kunci : Persepsi risiko, Kecelakaan, Pengemudi
Penerapan Keselamatan Radiasi pada Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Khusus (RSK) Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 Julianna Simanjuntak; Anita Camelia; Imelda G. Purba
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.519 KB)

Abstract

Latar Belakang : Tingginya penggunaan radiasi untuk kegiatan medis merupakan kontribusi kedua terbesar sumber radiasi yang kita terima, dimana selain memberikan manfaat , juga dapat menyebabkan bahaya baik bagi pekerja radiasi, masyarakat, maupun lingkungan sekitar. Sehingga pelayanan radiologi harus memperhatikan aspek keselamatan kerja radiasi menurut Peraturan Kepala BAPETEN No.8 Tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan dan pelaksanaan keselamatan radiasi pada Instalasi Radiologi RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan.Metode : Dilakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan informasi dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Sumber informasi diperoleh dari tujuh informan, salah satu adalah informan ahli.Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian, penerapan dan pelaksanaan keselamatan radiasi pada Instalasi Radiologi RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan belum optimal dilakukan. Belum adanya struktur organisasi proteksi radiasi, kurangnya pelatihan untuk pekerja radiasi, belum adanya dokter spesialis radiologi, kurangnya ketersediaan peralatan proteksi radiasi, belum secara continue melaporkan hasil film badge pekerja radiasi ke Batan per bulan, belum dilakukan pemantauan kesehatan secara khusus bagi radiografer, kurangnya pengawasan atau cepat tanggap terhadap permasalahan di Instalasi Radiologi dari pihak rumah sakit, serta kurangnya koordinasi antara pihak rumah sakit dengan instalasi radiologi.Kesimpulan : Gambaran penerapan keselamatan radiasi di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan perlu ditingkatkan mengenai kebijakan keselamatan radiasi dan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja bagi pekerja radiasi.Kata Kunci : Penerapan Keselamatan Radiasi, Instalasi Radiologi, Rumah Sakit