Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Paparan Kadmium, Besi, Dan Mangan Pada Air Terhadap Gangguan Kulit Pada Masyarakat Desa Ibul Besar Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir Sunarsih, Elvi; Faisya, Achmad Fickry; Windusari, Yuanita; Trisnaini, Inoy; Arista, Dini; Septiawati, Dwi; Ardila, Yustini; Purba, Imelda Gernauli; Garmini, Rahmi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 17, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.17.2.68-73

Abstract

Latar Belakang : Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Kualitas air bersih menurun akibat tingkah-laku manusia seperti sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia/industri, zat-zat detergen, dan asam belerang.  Dampak dari terpaparnya air yang mengandung bahan kimia seperti kadmium, besi, dan mangan dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan kronis maupun akut.Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan teknik purposive sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 100 sampel.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata kadmium (Cd) 0,277 mg/L, besi (Fe) 0,414 mg/L, dan mangan (Mn) 0,213 mg/L masih memenuhi syarat Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Proporsi responden yang mengalami gangguan kulit sebanyak 45%. Variabel lama pajanan dan status alergi mempunyai hubungan yang bermakna (p value < 0,05), sedangkan variabel konsentrasi Cd, Fe, Mn, jenis kelamin, dan umur tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p>0,05) terhadap gangguan kulit.Simpulan : Konsentrasi rata-rata Cd, Fe, Mn masih memenuhi syarat Permenkes, tetapi belum memenuhi syarat fisik karena memiliki rasa dan berwarna keruh. Gangguan gatal pada kulit disebabkan lama pajanan terhadap air sungai dan status alergi responden. Perlu dilakukan upaya promotif dan edukasi seperti pembuatan pengolah air sederhana skala rumah tangga kepada masyarakat. ABSTRACTTitle: Analysis of Cadmium, Iron, and Manganese Exposure on Water Cause of Skin Disorders in Desa Ibul Besar Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan IlirBackground : Water is a vital element in human life. The quality of clean water decreases because of human behavior such as waste disposal of chemical / industrial plants, detergent, and sulfuric acid. The impact of exposure from water containing chemicals such as cadmium, iron, and manganese that cause chronic and acute health effects.Methods : This study used cross sectional study design with purposive sampling technique. There are 100 samples.Results : The results showed that the average concentration of cadmium (Cd) 0.277 mg / L, iron (Fe) 0.414 mg / L, and manganese (Mn) 0.213 mg / L still appropriate quality standard from Permenkes Number 32 Year 2017. The proportion of respondents got skin disorders 45%. The variables of exposure and allergic status had significant relationship (p value < 0.05). The concentration variables Cd, Fe, Mn, sex, and age had no significant relationship (p > 0.05) to skin disorders.Conclusion : The average concentrations of Cd, Fe, Mn still appropriate quality standard from Permenkes, but they are not appropriate the physical requirements because they have a taste and muddy. Itchy skin disorders are caused by exposure of river water and allergic status of respondents. It needs promotive and educational efforts such as making simple household water processing to the community. 
Kajian Sanitasi Lingkungan Pemukiman di Bantaran Sungai Musi Kota Palembang Trisnaini, Inoy; Idris, Haerawati; Purba, Imelda Gernauli
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.2.67-72

Abstract

Latar belakang: Budaya membangun rumah di bantaran sungai apabila tidak diiringi dengan pemeliharaan sanitasi lingkungan, berpotensi mengakibatkan pencemaran sungai. Kondisi ini juga dapat menghasilkan berbagai permasalahan sanitasi lingkungan pada permukiman di bantaran sungai oleh tingginya aktivitas di wilayah bantaran sungai serta buangan rumah tangga. Kondisi ini yang tampak di Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Sehingga tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji karakteristik sanitasi lingkungan pemukiman serta program dan kebijakan yang berlaku bagi pemukiman di bantaran Sungai Musi Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan mix method, yaitu pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif yaitu analisis spasial menggunakan Geographic Information System (GIS), serta kualitatif melalui observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di 6 Kelurahan di Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang, dengan sampel sebanyak 150 orang warga dan 13 orang informan yang berasal dari masing-masing kelurahan serta petugas dinas kesehatan.  Hasil:Kondisi sanitasi sumber air dan SPAL seluruh responden tidak memenuhi syarat kesehatan. Mayoritas jamban keluarga (96,7%) dan tempat penampungan sampah (92,7%) yang dimiliki responden dalam kondisi tidak memenuhi syarat kesehatan. Program penyehatan lingkungan pemukiman khususnya rumah sehat yang diterima oleh masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Musi ialah berupa kunjungan oleh petugas kesehatan setempat. Serta tidak adanya kebijakan terkait pemukiman di bantaran Sungai Musi Kecamatan Sebrang Ulu I Kota PalembangSimpulan: Masih buruknya kondisi sanitasi dasar di Pemukiman bantaran Sungai Musi di Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang, serta belum optimalnya program penyehatan lingkungan pemukiman yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan setempat. ABSTRACTTitle: Study of Settlement Environmental Sanitation in The Bank Of Musi River, Palembang CityBackground: The culture of building houses on river banks if not accompanied by the maintenance of environmental sanitation could potentially cause pollution in the river, as well as generate various environmental sanitation problems in settlements along the riverbanks. This was due to the high level of activity in the river banks as well as household discharges, which disrupts the aesthetics and function of the river. This condition was also evident in the Sebrang Ulu I Subdistrict, Palembang City, South Sumatra Province.So the purpose of this study is to examine the sanitation characteristics of the residential environment and the programs and policies that apply to settlements on the banks of the Musi River, Sebrang Ulu I District, Palembang City.Methods: This study uses the mixed method. Data collection is carried out quantitatively, namely spatial analysis using Geographic Information System (GIS), a qualitative manner through observation and interviews. The study was conducted in 6 Outlands in Sebrang Ulu I Sub-District, Palembang City, with a sample of 150 residents and 13 informants from each of the outpatients and health service officers.Results: The sanitation conditions of water sources and SPAL all respondents did not meet health requirements. The majority of family latrines (96.7%) and garbage shelters (92.7%) owned by respondents in conditions do not meet health requirements. The program to restructure the residential environment, especially the healthy houses received by the people living on the banks of the Musi River, is in the form of visits by local health workers. The absence of policies related to settlements on the banks of the Musi River in the Sebrang Ulu I Sub-District, Palembang CityConclusions: The poor condition of basic sanitation in the settlements of the Musi River banks in the Sebrang Ulu I Sub-district, Palembang City, as well as the lack of optimal environmental sanitation programs that have been carried out by local health workers.
Keluhan Kesehatan Subjektif Pada Masyarakat Pengguna Insektisida Antinyamuk di Kecamatan Indralaya Purba, Imelda Gernauli; Sunarsih, Elvi; Septiawati, Dwi; Sitorus, Rico Januar; Lionita, Widya
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 19, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.19.1.35-44

Abstract

Latar belakang: Anti nyamuk merupakan insektisida yang banyak digunakan di rumah tangga untuk mengendalikan nyamuk. Penanganan yang tidak baik terhadap anti nyamuk dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pajanan insektisida anti nyamuk dengan keluhan kesehatan subjektif pada masyarakat di Kecamatan IndralayaMetode: Penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak  136 orang pengguna anti nyamuk secara cluster sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah umur, Indeks Massa Tubuh, pengetahuan, personal higiene, penggunaan sesuai petunjuk, cara penyimpanan,  penggunaan alat pelindung diri, frekuensi pemakaian, dan durasi pemakaian. Pengumpulan data  melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi menggunakan checklist. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan software, data dianalisis dengan uji statistic Chi-Square dan regresi logistik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebesar 58,1 % reponden mengalami keluhan kesehatan subjektif yaitu sakit kepala, lelah, pusing, gatal pada mata,  penglihatan kabur, hilang selera makan, kejang otot, tremor, sesak nafas, mata berair, keringat berlebihan. Berdasarkan hasil uji Chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara umur (p=0,015; RP=0,36; 95% CI=0,158-0,819), durasi pemakaian (p=0,032; RP=2,96; 95% CI=1,099-7,975), tingkat pengetahuan (p=0,000; RP=0,211; 95% CI=0,089-0,499) dengan keluhan kesehatan subjektif.Simpulan: Disimpulkan bahwa durasi pemakaian anti nyamuk dalam sehari menjadi factor risiko dominan untuk terjadinya keluhan kesehatan subjektif pada masyarakat penggunaanti nyamuk di Kecamatan Indralaya Ogan Ilir. ABSTRACTTitle: Subjective Health Complaints In Communities Anti-Mosquito Insecticides User In Indralaya Sub-DistrictBackground: Anti-mosquito is an insecticide that is widely used in households to control mosquitoes. Handling that is not good against mosquitoes can harm humans and the environment. The objective of this study was to analyze the relationship between anti-mosquito insecticide exposure and subjective health complaints in the Indralaya District communityMethods: This studywas an analytical with cross-sectional approach. Samples were taken as many as 136 anti-mosquito users by cluster sampling. The independent variables of this study  were age, body mass index, knowledge, personal hygiene,usage according to instruction, use of personal protective equipment, frequency of use, and duration of use. Collecting data was through interviews using questionnaires, and observationsusing a checklist.Processing  data  was performed using  software. Data were  analyzed by  Chi-square test at 0.05 level of significant.Results: Research result showed that 58,1% respondents experienced subjective health complaints such as headache, fatique, dizziness, itching in the eyes, blurred vision, loss of appetite, muscle spasm, tremors, shortness of breath,watery eye, and excessive sweating. Based on Chi-square test resut there was  significant relationship between age (p = 0.015; RP = 0.36; 95% CI = 0.158-0.819), duration of use (p = 0.032; RP = 2.96; 95% CI = 1.099-7.975),knowledge (p = 0,000; RP = 0,211; 95% CI = 0,089-0,499) with subjective health complaintsConclusion: It was concluded that the duration of anti-mosquito use in a day was the dominant risk factor for the occurrence of subjective health complaints on mosquito users in Indralaya Ogan Ilir. 
Penurunan Kadar Enzim Kolinesterase Tenaga Sprayer di Perkebunan Kelapa Sawit Utami, Titi Permatasari; Lestari, Mona; Novrikasari, Novrikasari; Purba, Imelda Gernauli; Sitorus, Rico Januar; Nandini, Rizka Faliria; Fujianti, Poppy
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 20, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.20.1.27-33

Abstract

Latar belakang: Pestisida golongan organofosfat bersifat menghambat aktivitas enzim kolinesterase di dalam tubuh. Pekerja yang bertugas untuk melakukan penyemprotan pestisida memiliki risiko yang sangat tinggi terkena dampak negatif dari pajanan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penurunan kadar enzim kolinesterase tenaga sprayer di perkebunan kelapa sawit PT. X Kabupaten Musi Banyuasin.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 113 orang. Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan kadar enzim kolinesterase.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3,5% tenaga sprayer yang mengalami penurunan kadar kolinesterase. Dari hasil analisis bivariat diketahui adanya hubungan antara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (p-value = 0,046) dengan penurunan kadar enzim kolinesterase tenaga sprayer. Melalui analisis multivariate diketahui bahwa penggunaan APD merupakan faktor yang paling berhubungan dengan penurunan kadar enzim kolinesterase setelah dikontrol dengan variabel arah angin.Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa penggunaan APD berhubungan erat dengan penurunan kadar enzim kolinesterase sehingga disarankan melengkapi APD yang digunakan saat bekerja dan perlu adanya edukasi yang diberikan kepada tenaga sprayer mengenai faktor keracunan pestisida. ABSTRACT Title: The Decrease of Cholinesterase Enzyme Level in Pesticide Sprayers in Palm Oil PlantationBackground: Organophosphate pesticides are inhibiting the activity of the cholinesterase enzyme in human body.  Workers in charge of pesticide spraying have a very high risk of being negatively affected by pesticide exposure.  This study aims to determine the risk factors for cholinesterase enzyme decline in pesticide sprayers of PT.  X Musi Banyuasin Regency.Method: This study used a quantitative approach using a cross sectional study design.  The sample in this study were 113 pesticide sprayers.  Data measurements were performed using a questionnaire and examination of cholinesterase enzyme levels. Result The results showed that there was 3.5% pesticide sprayers that has decreased cholinesterase enzyme level.  From the results of bivariate analysis it is determined that there is a correlation between the use of Personal Protective Equipment (PPE) (p-value = 0.046) and declining cholinesterase enzyme level in pesticide sprayers. Through multivariate analysis it is determined that the use of PPE is the most related factor in the decrease of cholinesterase enzyme after being controlled with wind direction variables..Conclusion: It can be concluded that the use of PPE is closely related to the decrease cholinesterase enzyme in pesticide sprayers so it is recommended for the company to provide PPE at work and to educate the sprayers about factors in pesticide poisoning.  
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN CAMBAI KOTA PRABUMULIH TAHUN 2010 Oktaviani, Della; Fajar, Nur Alam; Purba, Imelda G
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 3 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), merupakan salah satu penyebab kesakitan utama pada balita di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi fisik rumah yang meliputi atap, lantai, dinding, ventilasi, luas lantai, kepadatan hunian,tempat pembuangan sampah serta perilaku keluarga (pengetahuan dan sikap keluarga) dengan kejadian ISPA. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei 2010 di Kelurahan Cambai. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.Subjek yang diteliti yaitu seluruh rumah yang di dalamnya terdapat balita berusia nol sampai lima tahun dengan besar sampel 82 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji chi square dengan menggunakan program SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap keluarga (p= 0,049), atap (p=0,010), lantai (p=0,001), ventilasi rumah (p=0,009), luas lantai dan kepadatan hunian rumah (p=0,032) dengan kejadian ISPA, sedangkan dinding rumah (p=0,299), dan tempat pembuangan sampah (p=0,068) tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kejadian ISPA pada balita selain dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap keluarga juga dipengaruhi oleh kondisi fisik rumah (atap, lantai, ventilasi, luas lantai dan kepadatan penghuni rumah). Saran yang diajukan untuk mencegah dan menanggulangi kejadian ISPA pada balita adalah perlunya peningkatan perilaku hidup sehat seperti tidak merokok baik dalam lingkungan keluarga maupun bermasyarakat dan peningkatan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai syarat rumah sehat sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan.
Analysis Of The Application Of Occupational Safety and Health (K3) Management To Radiation At The Radiology Installation Of Ernaldi Bahar Hospital, South Sumatra Province Rizki Dien Wahyuni; Desheila Andarini; Anita Amelia; Imelda G. Purba; Dwi Septiawati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v20i2.4938

Abstract

Introduction: The radiation dose is not controlled then the dose value will be accumulated. Then the dose received will be higher so that it can cause a drastic reduction in the number of lymphocytes. The purpose of this study was to analyze the application of occupational safety and health (K3) management to radiation at the radiology installation of Ernaldi Bahar Hospital, South Sumatra Province. Methods: This study uses qualitative methods with observational approaches, interviews and document studies. Result: The application of radiation safety management requirements at the radiology installation of Ernaldi Bahar Hospital, South Sumatra Province has not been carried out optimally. The application of radiation protection requirements, application of technical requirements, application of safety verification and health monitoring of radiation workers have been carried out properly. Conclusion: The implementation of occupational health and safety management on radiation at the radiology installation of Ernaldi Bahar Hospital, South Sumatra Province, has been going well. Keywords: Radiation, Management to Radiation, X-ray 
Strategi Depot Per Depot (DPD) dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Penerapan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilir Inoy Trisnaini; Imelda Purba; Rahmatillah Razak
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.30

Abstract

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015, bahwa angka kejadian diare tertinggi pada semua usia dari ialah Kecamatan Indralaya, dengan angka kejadian diare 843 kasus. Mengingat semakin banyaknya penggunaan dan pemanfaatan AMIU untuk kebutuhan vital masyarakat dan adanya indikasi kurang amannya AMIU di berbagai kota besar di Indonesia termasuk di Kabupaten Ogan Ilir, maka perlu adanya pengawasan atau monitor serta pengujian yang memadai atas keamanan AMIU yang beredar di Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan pengabdian dilakukan di 30 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilir, dengan menggunakan metode penyuluhan secara lisan dan pembagian leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan masih terdapat DAMIU yang belum sepenuhnya memiliki sanitasi yang baik, serta masih terdapat karyawan DAMIU yang belum mengetahui dan menerapkan personal hygiene yang baik, sehingga kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan penerapan hygiene sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Ogan Ilir. Namun dalam hal ini perlunya kerja sama pihak-pihak terkait, diantaranya ialah dinas kesehatan dan puskesmas setempat.
MODEL PREDIKSI PENGENDALIAN KOMPLIKASI PENYAKIT PENYERTA PADA PENGGUNA NARKOTIKA DI PALEMBANG Rico Januar Sitorus; Feranita Utama; Imelda G. Purba; Bina Melvina
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.844 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3161

Abstract

Penyalahgunaan narkotika dapat mengakibatkan komplikasi fisik, psikologis dan beban ekonomi keluarga. Semakin lama menggunakan narkotika dan tidak menjalani rehabilitasi akan membuat kecanduan yang berat. Pengguna narkotika dengan adiksi berat akan berdampak juga terhadap beratnya penyakit yang dialami dan lamanya menjalani rehabilitasi. Beban penyakit yang diakibatkan ketergantungan narkotika akan berdampak terhadap kondisi sosial ekonomi sendiri dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu model prediksi terhadap pengendalian komplikasi penyakit penyerta pengguna narkotika. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan populasi penelitian adalah semua pengguna narkotika baik pengguna narkotika suntik dan narkotika bukan suntik. Sampel dalam penelitian ini adalah pecandu narkotika yang menggunakan jenis narkotika dengan total sampel 211 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko akan mencegah pengguna narkotika mengalami komplikasi penyakit penyerta dengan p=0,04, OR Adj=0,47 dengan interval kepercayaan 0,22 – 0,99 setelah dikontrol jenis kelamin dan status perkawinan. Temuan ini memberikan informasi bahwa hubungan seksual berisiko harus dihindari. Untuk itu diharapkan dukungan keluarga untuk lebih perduli, aktif merekomendasikan untuk mengikuti rehabilitasi dan dukungan pemerintah untuk melakukan penjangkauan dengan memberi informasi yang tepat bahwa mereka yang secara sadar melapor tidak akan ditangkap untuk masuk penjara, tetapi direkomendasikan untuk direhabilitasi.
Environmental Sanitation and Incidence of Stunting in Children Aged 12-59 Months in Ogan Ilir Regency Imelda Gernauli Purba; Elvi Sunarsih; Inoy Trisnaini; Rico Januar Sitorus
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 12 No. 3 (2020): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v12i3.2020.189-199

Abstract

Introduction: Ogan Ilir is one of the three regency with the highest stunting incidence in South Sumatera. Environment factor is indirect causes of stunting in toddlers. The objective of this study therefore was to analyze the correlation between environmental sanitation with the incidence of stunting on toddler in Ogan Ilir Regency. Method: An observational analytical with a Cross sectional approach was conducted to determine incidence of stunting and associated environmental sanitation factors among toddler. Samples were toddler aged 12-59 months around 152 which selested by Multi Stage Cluster Sampling. Data was collected through interviews using questionnaries and observation was using checklist. The data was analyzed using Analysis of covariance test at (α=0.05). Result and Discussion: There was significant association between physical quality of clean water with incidence of stunting (p=0.036). Also, quqlity of sewerage significantly correlated to incidence of stunting (p=0.011). Significantly association also found between quality of latrines with incidence of stunting (p=0.005). On the other hand, history of infectious disease (p=0.100), personal hygiene (p=0.347), pesticide exposure (p=0.06), and cigarette smoke exposure (p=0.077) were not associated with inciden of stunting. Conclusion:Indirectly, the incidence of toddlers stunting is determined by environmental sanitation. 
Basic House Sanitation in Swamp Banks in Pemulutan Inoy Trisnaini; Imelda Gernauli Purba; Amrina Rosyada
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 13 No. 2 (2021): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v13i2.2021.64-71

Abstract

Introduction: Based on the health profile of Ogan Ilir District, in 2014. Pemulutan was the sub-district with the lowest number of households with clean and healthy living behaviour of all sub-districts in the Ogan Ilir Regency. Only 21.9% of households in Pemulutan had clean and healthy living behaviour, while the remaining 78.1% households did not have clean and healthy living behaviour. The purpose of this study was to assess the basic sanitation of houses in the swamp banks of Pemulutan. Methods: This research utilized a quantitative approach using a survey method. Research was conducted in five villages in Pemulutan with the cluster random sampling method. The samples in this study consisted of 140 households. Results and Discussion: It was found that 70.7% of respondents used rivers or swamps as clean water sources, even though 60% of the clean water sources used did not meet health requirements. Furthermore, 97.1% of defecation facilities did not meet health requirements, 89.3% used latrine did not meet health requirements, and 83.6% of sewerage did not meet health requirements. Conclusion: The basic sanitation conditions of the community houses in Pemulutan have not met health requirements. To overcome this, public knowledge and awareness of the role of home sanitation in supporting the health of family members should be increased, along with support from the local government
Co-Authors Achmad Fickry Faisya Achmad Fickry Faisya, Achmad Fickry Aerosta, Danny Aerostaa, Danny Aliyah, Nurul Amrina Rosyada Amrina Rosyada Anita Amelia Anita Camelia Anita Camelia Anita Camelia Ardila, Yustini Arista, Dini AS Clarissa Putri Aulia AS Clarissa Putri Aulia, AS Clarissa Putri Astry Fidyawati Astry Fidyawati, Astry Betty Sirait Bina Melvina Chendra, Rudy Della Oktaviani Desheila Andarini Desri Maulina Sari Devi, Tiara Dewi Gurusinga Dewi Gurusinga, Dewi Dhian Komala Jayanti M, Dhian Komala Jayanti Dini Arista putri Dini Arista Putri Dwi Septiawati Dwi Septiawati, Dwi Effriyanda, Ditha Elvi Sunarsih Faisya, Achmad Fickry Fakhriyatiningrum, Fakhriyatiningrum Feranita Utama Garmini, Rahmi Haerawati Idris Hamzah Hasyim Harun Alrasid Haryoto Kusnoputranto Indah Purnama Sari Inoy Trisnaini Inoy Trisnaini Inoy Trisnaini Inoy Trisnaini Iwan Stia Budi Julianna Simanjuntak Jusmini, Jusmini Kraichat Tantrakarnapa Ladyka Viola Aulia Armawan Lewinsca, Maurend Yayank Lionita, Widya Lubis, Fitri Novaliya Merry Natalia Merry Natalia, Merry Minarti Minarti Mitsalia Asriani Mitsalia Asriani, Mitsalia Mona Lestari Muhammad Arif Muhammad Arif Muhammad Saleh Nandini, Rizka Faliria Ningrum, Rafika Oktiva Novrikasari Novrikasari, Novrikasari Nur Alam Fajar Nur Alam Fajar Nurmalia Ermi oktaviani, Della Oktivaningrum, Rafika Poppy Fujianti, Poppy Putri, Dini Arista Qotrunnada, Kamila Sabina Rahmatillah Razak Rahmatillah Razak Rahmatillah Razak Rahmatillah Razak, Rahmatillah Ramiwati, Anita Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rini Anggraini Rini Anggraini, Rini Rizki Dien Wahyuni Saci, Muhammad Amin Arigo Shinta Rimvalia Sinulingga Siti Halimatul Munawarah Sofiati Sofiati Sofiati, Sofiati Sumihar Roberto Gultom Tantrakarnapa, Kraichat Tiara Devi T Ulandari, Rizka Tri Umi Qona’ah Sani Utami, Titi Permatasari Vinna Rahayu Ningsih Vinna Rahayu Ningsih, Vinna Rahayu Yuanita Windusari Yuliarti Yuliarti Yusria Yustini Ardillah Yustini Ardillah, Yustini