Ahmad Nurhuda
UIN Imam Bonjol Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERJUANGAN TUANKU IMAM BONJOL (MUHAMMAD SHAHAB) DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN DAN DAKWAH DI BONJOL KABUPATEN PASAMAN PADA TAHUN (1803-1821) Retna Areta; Sermal Sermal; Ahmad Nurhuda
Journal Cerdas Mahasiswa Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.45 KB) | DOI: 10.15548/jcm.v3i1.3499

Abstract

Pendidikan dapat terjadi apabila adanya interaksi secara langsung dan interaksi secara tidak langsung hal tersebut terjadi ketika proses belajar mengajar secara langsung di sekolah dan dakwah. Pada hakikatnya dakwah Rasulullah SAW untuk membebaskan  akidah masyarakat dari sistem akidah yang menjadikan subjek manusia yang dipersonifikasikan dalam bentuk berhala. Oleh karena itu perlu di lihat serta dipelajari untuk generasi berikut. Adapun tujuan untuk  mengetahui Biografi Tuanku Imam Bonjol, untuk mengetahui bentuk perjuangan Pendidikan dan  Dakwah guna mengetahui hambatan atau kendala yang ditemukan Tuanku Imam Bonjol dalam melakukan dakwah. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kepustakaan dengan  mengunakan langkah-langkah: pengumpulan sumber data dengan menyiapkan alat perlengkapan, menyusun bibliografi kerja, mengatur waktu dalam  penelitian, membaca dan membuat catatan  penelitian.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tuanku Imam Bonjol (Muhammad Shahab) lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat pada tahun  1772. Setelah dua tahun belajar di Aceh Tuanku Imam Bonjol sudah yakin dan matang dengan ilmunya sehigga beliau mengadakan pembaharuan didaerah beliau sendiri yaitu di Bonjol, hingga Tuanku Imam Bonjol meninggal di Pineleng, Minahasa 6 November 1864 (2) Misi dakwah yang disampaikan yaitu mendirikan surau, membuka sekolah agama dan mengajarkan muridnya tentang pentingnya hukum syariat dan berusaha memurnikan ajaran agama Islam dari pengaruh kepercayaan dan menghapus kebiasaan-kebiasaan anak Nagari seperti minum tuak, menyabung ayam dan lain-lain. (3) hambatan atau kendala yang dialami Tuanku Imam Bonjol dalam mngembangkan  dakwah di Bonjol yakni masyarakat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol dalam melawan Belanda dan Belanda
PEMANFAATAN MUSEUM BAGINDO AZIZ CHAN SEBAGAI SUMBER DAN MEDIA BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH: STUDI KASUS PADA PENGUNJUNG SISWA TINGKAT SMA/MA Annisa Fadnia; Sasmi Nelwati; Ahmad Nurhuda
Journal Cerdas Mahasiswa Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.267 KB) | DOI: 10.15548/jcm.v4i2.4785

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perlunya guru menerapkan suatu strategi yang baru dalam proses pembelajaran, yang lebih memberikan semangat bagi peserta didik agar lebih menyenangkan dan lebih kreatif lagi. Sehingga peserta didik tidak memiliki kemampuan dan intelektual yang statis dan kurang kreatif.Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang telah peneliti tuangkan di rumusan masalah yakni untuk mengetahui bagaimana Pemanfaatan Museum Bagindo Aziz Chan sebagai Sumber dan Media Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah bagi siswa tingkat SMA/MA.Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif  kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian di lapangan maka dapat diperoleh bahwa pemanfaatan Museum Bagindo Aziz Chan sebagai sumber dan media belajar pada mata pelajaran sejarah bagi siswa tingkat SMA/MA tergolong efektif dan dapat menjadi alternatif pembelajaran di luar kelas, karena koleksi di Museum Bagindo Aziz Chan bisa dijadikan sebagai media dan sumber belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran sejarah pada era Penjajahan Belanda. Untuk koleksi yang cocok dimanfaatkan sebagai media belajar sejarah adalah foto-foto Bagindo Aziz Chan dalam menghadapi penjajahan Belanda. Sedangkan untuk koleksi yang cocok dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah adalah kutipan tulisan-tulisan dan buku mengenai Bagindo Aziz Chan.