Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI MANTAP di DESA TEBING TANJUNG SELAMAT KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT Tri Suci Dewiwati
Jurnal Gentle Birth Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Gentle Birth
Publisher : Akademi Kebidanan Ika Bina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.122 KB) | DOI: 10.56695/jgb.v3i1.38

Abstract

ABSTRAKKontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode KB yang paling efektif, murah, aman dan mempunyai nilai demografi yang tertinggi.Kontrasepsi mantap  dikenal juga dengan istilah Medis Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP).Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap akseptor KB dengan pemakaian alat kontrasepsi mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah akseptor KB yang menggunakan kontap dan tidak menggunakan kontap sebanyak 154 orang. Analisis data menggunakan uji Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan baik yang menggunakan kontrasepsi mantap sebanyak 77 orang (60,6%), sedang yang tidak menggunakan kontap sebanyak 50 (39,4%) sementara responden dengan tingkat pengetahuan tidak baik seluruhnya tidak menggunakan kontap.Responden dengan sikap baik yang menggunakan kontap sebanyak 62 orang (66,0%), yang tidak menggunakan kontap sebanyak 32 orang (34,0%) dan responden dengan sikap tidak baik yang menggunakan kontap sebanyak 15 orang (25,0%) dan yang tidak menggunakan kontap sebanyak 45 orang (75,0%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemakaian alat kontrasepsi mantap (p-value=0.000,05) dan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemakaian alat kontrasepsi mantap (p=0.000<0,05).Disarankan kepada pelaksana dan pengelola pelayanan kontrasepsi agar dapat memberikan penyuluhan dan konseling tentang kontrasepsi yang akan digunakan kepada PUS yang akan menjadi akseptor KB secara efektif dan efisien. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Kontrasepsi Mantap (Kontap)
Pengaruh pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) terhadap pengetahuan dan kemampuan siswi dalam upaya deteksi dini kanker payudara di SMK Hildayanti Hildayanti; Juliantika Juliantika; Tri Suci Dewiwati
Lebah Vol. 16 No. 1 (2022): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.266 KB) | DOI: 10.35335/lebah.v16i1.47

Abstract

Gangguan kesehatan yang sering terjadi pada sistem reproduksi dikalangan Negara berkembang seperti Indonesia salah satunya ialah kanker, penyakit tidak menular mengalami peningkatan karena perubahan gaya hidup masyarakat seperti pola konsumsi yang lebih mementingkan makanan berlemak, kurang serat, maupun proses (seperti di awetkan, diasinkan dan diasap) Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang bisa menyerang jaringan dalam berbagai organ tubuh, temasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung telur dan vagina. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan Quasi- Experimental.Instrument yang digunakan untuk pengetahuan adalah kuesioner sedangkan untuk kemampuan menggunakan lembar observasi.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 88 orang. Pengolahan data menggunakan uji statistik Wilcoxon. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pendidikan kesehatan 92% siswi memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan setelah pendidikan kesehatan 93.2% pengetahuan siswi dalam kategori baik, sedangkan sebelum pendidikan kesehatan 100% siswi tidak mampu melakukan SADARI dan setelah pendidikan kesehatan 87.5% mampu untuk melakukan SADARI. Dari hasil uji statistik pengetahuan dan kemampuan sebelum dan setelah pendidikan kesehatan diperoleh nilai p= 0.000 (p <0.05). Ada pengaruh pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswi dalam upaya deteksi dini kanker payudara.Diharapkan sekolah selalu melakukan sosialisasi tentang kesehatan dan bekerjasama dengan petugas kesehatan atau institusi kesehatan terutama tentang pentingnya kesehatan reproduksi pada wanita dalam daur kehidupan.
Asuhan kebidanan ibu hamil ny. n g4p3a0 dengan gameli di bpm sri kurniawati karang rejo Eka Putri Bayu Manurung; Tri Suci Dewi Wati
Lebah Vol. 16 No. 1 (2022): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.081 KB) | DOI: 10.35335/lebah.v16i1.49

Abstract

Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Dalam analisis Bulmer (1960) terdapat anak-anak kembar, 1 dari 25(4%) ibu mereka ternyata juga kembar, tapi 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovulasi yang di turunkan. Ibu hamil dengan kehamilan gamili, dilakukan di BPM Sri Kurniawati Karang Rejo, dan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai pertengahan bulan Juli 2019. Asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. N umur 28 tahun G4P3A0 UK 37 minggu +2 didapat keadaan umum baik TD 110/80 mmHg, Pols 84x/i, RR 24x/i, Temp 36,50C, LILA 27 cm, DJJ jnin I 124x/i punctum maximum ± 3 jari di bawah pusat sebelah kanan, janin II 148x/i teratur, punctum maximum ± setinggi pusat sebelah kiri, TBBJ (37-11) x 115 = 4.030 gr, TPP :24-08-2019. Hasil studi kasus ini masalah gemily dapat diatasi yaitu keadaan ibu sudah membaik, rasa cemas, rasa sakit dipinggang dan dipunggung sudah berkurang serta kebutuhan sudah terpenuhi.
Gambaran tingkat stress mahasiswa kebidanan tingkat III dalam mengahadapi ujian akhir program di sekolah tinggi ilmu kesehatan putra abadi langkat stabat Supriatik Supriatik; Tri Suci Dewiwati
Lebah Vol. 16 No. 1 (2022): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.668 KB) | DOI: 10.35335/lebah.v16i1.52

Abstract

Stres adalah munculnya reaksi psikologis yang membuat seseorang merasa tegang atau cemas yang disebabkan ketidak mampuan mengatasi atau meraih tuntutan atau keinginannya. Tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stress mahasiswa kebidanan tingkat III dalam mengahadapi Ujian Akhir Program di STIkes Pal Stabat Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif dengan data primer yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stress mahasiswa kebidanan tingkat III menghadapi Ujian UAP di STIKes Pal Stabat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kebidanan tingkat III yang berjumlah 91 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian yang diperoleh Mahasiswa Kebidanan Tingkat III yang mengalami stress menghadapi ujian UAP di STIKes Pal Stabat terjadi pada kategori Tingkat Tinggi sebanyak 69 orang (75,8%) mengalami gejala fisik, gejala psikis yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain yaitu sulitnya proses bimbingan, banyaknya tugas kuliah dan tuntutan akademik yang harus diselesaikan sesuai denagn jadwal yang telah ditentukan oleh pendidikan. Diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian UAP dimulai dari belajar dengan baik dan serius dari awal proses pembelajaran dan kepada para dosen untuk lebih memperhatikan cara belajar mahasiswa di pendidikan agar mahasiswa dapat dilakukan pembelajaran secara maksimal.
Pelaksanaan senam hamil sebagai upaya mempersiapkan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan di praktek mandiri bidan Sri Kurniawati Am. Keb desa Karang Rejo Stabat tahun 2019 Miranti Miranti; Indri Wahyuni; Setia Sihombing; Arnof Yerni; Ernita Ruslaini; Devi Susana Pinem; Tri Suci Dewiwati
Lebah Vol. 16 No. 1 (2022): September: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.895 KB) | DOI: 10.35335/lebah.v16i1.54

Abstract

Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan.Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang sehat dan bugar. Senam hamil sangat diperlukan oleh setiap ibu hamil, karena senam hamil dapat membuat tubuh yang bugar dan sehat, dan dapat membuat ibu hamil tetap mampu menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga stres akibat rasa cemas menjelang persalinan akan dapat diminimalkan. Namun banyak ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.dikarenakan ragu-ragu dan takut akan kehamilannya jika melakukan senam hamil.Padahal senam hamil sangat penting dalam masa kehamilan, karena memperlancar proses persalinan.Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik ditempat latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke arah persalinan yang fisiologis selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai kehamilan.Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi terjadinya kejadian sectio caesaria.
Optimizing maternal and child health services with operations research techniques approach Fitri Andriani; Setia Sihombing; Sapnita Sapnita; Tri Suci Dewiwati
Journal of Intelligent Decision Support System (IDSS) Vol 6 No 2 (2023): June : Intelligent Decision Support System (IDSS)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/idss.v6i2.144

Abstract

Operations research is used to optimize mother and child health services through appointment scheduling and resource allocation. Public health is reflected in maternal and child health. Maternal and infant death rates remain a global issue despite medical advances. These issues stem from mother and child health service inefficiencies and poor care. This study uses operations research to improve healthcare delivery and patient outcomes.The study begins by identifying maternal and child health service issues such high wait times, insufficient resource allocation, and poor appointment scheduling. It then creates a mathematical formulation model that encompasses healthcare system intricacies including patient flow, resource use, and appointment scheduling. Linear programming, simulation, queuing theory, and data analytics enhance patient scheduling for varying medical urgency levels and time needs. A numerical illustration illustrates the mathematical formulation model. Patient wait times, resource allocation, and service efficiency improved significantly. Early time slots favor patients with higher medical urgency, ensuring timely healthcare treatments. Optimized resource use prevents overcrowding and ensures appointment equity. Stakeholder engagement and collaboration with healthcare practitioners, administrators, policymakers, and others are stressed throughout the study process. Key stakeholders can adjust proposed solutions to mother and child health service requirements and obstacles, improving acceptance and feasibility. This research advances operations research-based mother and child health service optimization. Data-driven decision-making and creative approaches aim to improve mother and child health service delivery, resource usage, and patient outcomes. Global mother and child health initiatives and sustainable development goals might benefit from evidence-based policy decisions and healthcare management solutions.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Bendungan ASI pada Ibu Post Partum Sectio Caesarea di Klinik Pratama Lina Tryaningsih, Ucy; Dewiwati, Tri Suci; Sihombing, Setia
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 6 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i6.237

Abstract

Ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami perubahan hidup karena kehadiran buah hati. Prioritas utama yang diberikan ibu adalah ASI sebagai makanan bagi bayinya. Penyebab terjadinya bendungan ASI adalah ASI yang keluar tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bendungan ASI pada ibu post partum sectio caesarea di Klinik Pratama Lina Tahun 2024. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan pendekatan penelitian menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum sectio caesarea bulan Januari-Juni sebanyak 120 orang. Sampel penelitian sebanyak 92 orang dengan purposive sampling. Uji chi square menunjukkan bahwa teknik menyusui 0,01<0,05, lama menyusui 0,000<0,05, paritas 0,07>0,05, kecemasan 0,02<0,05, kondisi puting susu 0,001<0,05 dan perawatan payudara 0,004<0,05. Sehingga variabel yang mempengaruhi terjadinya bendungan ASI di Klinik Pratama Lina Tahun 2024 yaitu teknik menyusui, frekuensi menyusui, kecemasan, kondisi puting susu dan perawatan payudara. Disarankan kepada ibu nifas untuk menyusui bayinya minimal frekuensi 8 kali/hari dengan durasi menyusui 10-30 menit setiap kali dan bagi pegawai klinik agar lebih memperbanyak kunjungan rumah khususnya ibu yang baru selesai melahirkan untuk mengajarkan manajemen laktasi dan perawatan payudara.  
THE RELATIONSHIP BETWEEN EARLY MARRIAGE AND STUNTING INCIDENCE IN LANGKAT REGENCY Windani, Sri; Meiliawati, Indri; Dewiwati, Tri Suci
International Journal of Cultural and Social Science Vol. 6 No. 4 (2025): International Journal of Cultural and Social Science
Publisher : Pena Cendekia Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53806/ijcss.v6i4.1185

Abstract

Stunting remains one of the major public health challenges in Indonesia, particularly in Langkat Regency, North Sumatra, where early marriage is still prevalent. This study aims to examine the relationship between maternal age at marriage and the incidence of stunting in children under five, as well as the role of women’s empowerment in prevention. A quantitative correlational descriptive design was applied with purposive sampling of 30 mothers who married before the age of 18 and had children under five years old. Data were collected using structured questionnaires and analyzed with Chi-Square tests and descriptive statistics. The results show a significant association between early marriage and child stunting, ?² (3, N = 30) = 9.090, p = 0.028, with a linear trend (p = 0.004) indicating that the older the maternal age at marriage, the lower the prevalence of stunting. At 15 years of marriage age, 75 percent of children experienced stunting, compared to 53.8 percent at 16 years, 12.5 percent at 17 years, and none at 18 years. Women’s empowerment indicators reveal that although most respondents have access to health information (93.3 percent) and routinely attend posyandu services (86.7 percent), only 23.3 percent independently make decisions regarding child health, showing limited agency despite available resources. These findings confirm that early marriage significantly increases the risk of stunting through biological immaturity, limited nutritional literacy, and reduced maternal decision-making. Women’s empowerment emerges as a strategic pathway to delay marriage, strengthen parenting, and reduce stunting prevalence. Policy recommendations include enhancing adolescent reproductive health education, improving maternal nutrition literacy, and promoting cross-sectoral collaboration between health, education, and religious affairs offices.