Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN SAKLAR PEMINDAH OTOMATIS PADA INSTALASI GENSET DENGAN PARAMETER TRANSISI BERUPA ARUS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Utis Sutisna; Mr. Karyono; Siswanto Nurhadiyono
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 16, No 2 (2015): Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v16i2.53

Abstract

Sebagai cadangan di saat suplai energi listrik dari PLN terputus, di tempat-tempat tertentu seperti pusat perdagangan, perhotelan, rumah sakit maupun industri, biasanya digunakan genset. Sebagai kontrol kapan genset mengambil alih suplai tenaga listrik ataupun sebaliknya maka diperlukan sebuah sistem kontrol saklar pemindah otomatis. Dalam penelitian ini dibuat simulasi secara software dan secara hardwaremenggunakan mikrokontroler ATmega16 sebagai kontroler utama dari suatu saklar pemindah otomatis pada instalasi genset. Arus dari sumber ke beban dideteksi oleh sensor arus ACS712. Sinyal keluaran sensor tersebut digunakan oleh mikrokontroler sebagai acuan untuk mengetahui apakah listrik PLN menyala atau padam. Jika listrik PLN menyala, maka relay PLN diaktifkan dan relay genset dimatikan. Sebaliknya, jika listrik PLN padam, maka relay PLN dimatikan dan relay genset diaktifkan.Dari hasil pengujian diketahui bahwa sistem saklar pemindah otomatis dalam simulasi ini mempunyai waktu perpindahan dari PLN ke genset selama 6,00 detik pada simulasi software dan selama 6,53 detik pada simulasi hardware. Sedangkan perpindahan dari genset ke PLN yaitu selama 1,03 detik pada simulasi software dan selama 1,25 detik pada simulasi hardware. Kata kunci : Saklar pemindah otomatis, mikrokontroler ATMega16, sensor ACS712.
IMPLEMENTASI ALGORITMA LOGIKA FUZZY UNTUK SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Heri Prasetyo; Utis Sutisna
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 15, No 2 (2014): Techno Volume 15 No 2 Oktober 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v15i2.87

Abstract

Pada umumnya sistem pengaturan lampu lalu-lintas hanya melakukan pengaturan berdasarkan waktu yang tetap. Pada kenyataannya tingkat kedatangan kendaraan pada persimpangan jalan tidak selalu sama sehingga tentu saja tingkat kemacetan pada persimpangan jalan tidak dapat dikendalikan dengan baik. Pada penelitian ini dibuat simulasi sistem kendali otomatis yang dapat melakukan pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan tingkat kedatangan kendaraan dimana sistem pengaturannya tidak konstan tetapi mengikuti tingkat kedatangan kendaraan. Metode yang digunakan untuk mengatur lamanya waktu ini adalah algoritma logika fuzzy dengan penalaran fuzzy metode Mamdani menggunakan software Matlab. Hasil pengujian berdasarkan data hasil simulasi logika fuzzy pada toolbox fuzzy MatLab menunjukkan bahwa algoritma logika fuzzy dapat digunakan untuk memenuhi tujuan pengaturan lalu lintas secara optimal, yaitu durasi waktu yang diberikan didasarkan pada tingkat kedatangan kendaraan. Semakin tinggi tingkat kedatangan kendaraan maka semakin lama durasi waktu yang diberikan, dan semakin rendah tingkat kedatangan maka semakin sebentar durasi waktu yang diberikan. Kata kunci : Lampu lalu lintas, logika fuzzy, mikrokontroler
PKM- Penerapan Teknologi Pengasapan Otomatis Sebagai Strategi Pengembangan Usaha Rumahan Ikan Asap Di Desa Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan Provinsi Jawa Tengah Khanif Setiyawan; Utis Sutisna
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bisnis penjualan ikan memiliki potensi yang sangat baik di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dengan15.153,2 ton tangkapan ikan per tahun, pemasaran penjualan ikan juga didukung oleh 25 tempat wisata dan 165wisata kuliner di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap Selatan yang terletak di dekat Pulau Nusakambangankarena warganya kebanyakan menjual ikan. UR Asap ikan di Desa Tambakreja, Cilacap, memiliki peluangbesar untuk berkembang, tetapi ada masalah dalam proses produksi ikan asap, penggunaan metode fumigasiikan konvensional, menggunakan fumigasi tanpa suhu dan sistem kontrol waktu. Sisi manajemen, organisasiPola adalah keluarga dengan manajemen keuangan sederhana yang hanya menulis uang masuk dan keluar.Permasalahan di atas akan dibahas melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Proses produksi yangditerapkan adalah aplikasi teknologi fumigasi ikan, yang didukung oleh perangkat fogging yang terkontrol (suhudan waktu), dengan kapasitas 300 buah / 25 kg. Optimalisasi proses ditujukan untuk mengurangi waktupemrosesan dan meningkatkan kualitas dan tingkat smoked fish smoked. menjadi kegiatan utama selain sistempaking produk. PKM ditekankan dengan mengadakan pelatihan pengoperasian portable portable fish smokersdengan kapasitas 300 buah, yang didukung oleh pendampingan proses sesuai dengan SOP kerja mesin danprinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Solusi kedua adalah melatih kelompok untuk menggunakansistem gasket sesuai dengan produk komersial, dengan membuat paking berlabel dengan sablon plastik.Tingkatkan sanitasi yang baik, dan ketuk air untuk mencuci ikan dengan air mengalir. Teknologi tepat gunayang diterapkan pada kelompok adalah dalam bentuk lemari perokok ikan dengan kapasitas 300 lembar / 25 kg,ikan asap pembungkus sablon plastik. Dari pelaksanaan pembuatan ikan asap, diketahui bahwa penggunaangaram pada awal proses tidak boleh terlalu jenuh karena mempengaruhi warna ikan, suhu fumigasi optimal pada90oC, dengan 120 menit, mampu menghasilkan ikan asap dengan kadar air di bawah 35%. Penguatanmanajemen bisnis dilakukan meningkatkan produktivitas proses dan hasil, kelompok mitra mampumeningkatkan pengetahuan, keterampilan dan jenis produk mereka, sehingga secara bertahap akanmeningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok.Kata kunci: ikan asap, lemari pengasapan, waktu pengolahan
Penerapan Teknologi Pengemasan Produk Bekatul (Rice Bran) bagi Kelompok Tani Organik di Kelurahan Mewek, Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah Utis Sutisna; Tris Sugiarto; Yuniar Deddy Kurniawan
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 2 (2019): Tantangan Implementasi Hasil Riset Perguruan Tinggi untuk Industrialisasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses penggilingan padi organik yang dilakukan oleh kelompok pembudidaya beras organik, menghasilkan produk berupa beras (57-60%), sekam (18-20%), dan dedak 8-10%.  Dari dedak yangdihasilkan dapat diproses ulang untuk mendapatkan bekatul (Oryza Sativa L). Kelompok Tani (KT) Organik Sidadadi menjadi salah satu kelompok penggiat organik di Kelurahan mewek, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Produk utama beras organik adalah varietas situ bagendit dan mentik wangi, dengan produksi gabah rata-rata 8-9 ton/ha. Kelompok ini telah berhasil mengolah beberapa produk makanan bekatul menjadi minuman serbuk untuk kesehatan. Tepung bekatul olahan dikelompokkan ke 200 dan 300 mesh. Produk perlu dikemas secara menarik dalam sachet sesuai dengan produk makanan dan minuman kemasan lainnya. Hasil pengujian mesin sachet dengan sachet berbentuksegipanjang ukuran 8 x 12 cm, pengaturan parameter diuji untuk memperoleh suhu yang sesuai dengan bahan paking. Pada Tissu, tebal 140 mikrometer lebar sealing 1,2 cm data ujicoba menunjukan paking yang baik pada suhu vertikal sealing pada sisi vertikal dan horisontal pada suhu 160 C. Pada Aluminium foil tebal 120 mikrometer lebar sealing 1,2 cm,  data ujicoba menunjukan paking yang baik pada suhu vertikal sealing pada sisi vertikal sebesar 170 oC, suhu horizontal bagian bawah 170 C. Aluminiumfoil tebal 120 mm, lebar sealing 1 cm paking yang baik pada suhu vertikal sealing pada sisi vertikal sebesar 170 oC. Selanjutnya diuji kebocoran dengan menekan sachet, tingkat kerapatan dapat dilihat dengan melihat kebocoran udara yang terjadi, jika ditekan udara dalam sachet masih tetap maka sachet rapat dan menjadi rekomendasi penggunaan parameter pada proses sealing. Kata kunci: Rice bran, mesin sachet, organik