Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pendampingan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Model Bisnis Social Enterprise Lingkar Organik Tegar Satya Putra; Agnes Gracia Quita; Mayasari, Agatha
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 5 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.261 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i5.5873

Abstract

Social enterprise is a typical organization in the social economy. Social enterprise has two purposes: meeting the principle of profit maximization and addressing social and environmental purposes, which includes reinvesting in the community. These two purposes are aimed to be fulfilled simultaneously, as social enterprises seek to balance activities that provide economic benefits with social goals. Lingkar Organik is a social company located in Yogyakarta that continues to grow and develop. To develop a business entity, growth in organizational performance is needed, both in terms of financial performance and service quality. Employees in social companies come from various cultural backgrounds, education, social conditions, and generational gaps become a significant challenge in managing human resources to explore their talents. Another challenge is the lack of understanding of the social vision and objectives that are the main foundation. Therefore, it is important to have employee development and internal branding for Lingkar Organik.
Kesejahteraan, Motivasi, dan Inovasi: Peran Mediasi Motivation to Learn dalam Hubungan Well-Being Oriented Management dan Innovative Work Behavior Pramusiwi, Aloysia Desy; Tegar Satya Putra
Jurnal Orientasi Bisnis dan Entrepreneurship (JOBS) Vol 4 No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jobs.v4i2.3976

Abstract

Studi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana Well-being Oriented Management (WOM) dapat mendorong inovasi karyawan. Belum banyak literatur yang mengkaji inovasi sebagai sebuah tuntutan pekerjaan yang menyita sumber daya pegawai. Maka dari itu, penelitian ini menilik hubungan antara WOM, salah satu pendekatan pengelolaan karyawan yang mengdepankan kesejahteraan, Motivation To Learn (MTL) dan Innovative Work Behavior (IWB) menggunakan metode kuantitatif.  Kuesioner didistribusikan kepada 150 responden dan dianalisis menggunakan SEM-PLS. Temuan menyoroti bahwa WOM berdampak positif pada MTL, yang pada gilirannya meningkatkan IWB. Selain itu, MTL berperan sebagai mediator parsial antara WOM dan IWB. Secara singkat, studi ini menunjukkan pentingnya WOM dalam mendorong inovasi karyawan. Manajer disarankan mengadopsi praktik tersebut untuk mendukung karyawan dalam berinovasi dan memastikan kesejahteraan mereka terpenuhi, mengingat inovasi adalah suatu kegiatan yang menantang.
"Creating Shared Values "Ambarrukmo Agridaya" Melalui Model Bisnis Agrowisata Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat" Desideria Cempaka Wijaya Murti; Tegar Satya Putra; Gilang Ahmad Fauzi; Prihatno; Rafaella, Ancilla Ayu
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i1.8253

Abstract

Wilayah Yogyakarta dikenal akan potensi agrowisatanya yang besar namun belum tergali secara optimal. Ambarrukmo Group melihat kesempatan ini untuk mengaplikasikan konsep Creating Shared Value (CSV), dimana pengembangan agrowisata dijalankan secara kolektif dengan kemitraan publik dan swasta. Melalui kerja sama dengan akademisi, grup ini berupaya menerapkan hasil riset ke dalam strategi bisnis dan pengembangan program yang berkelanjutan. Ambarrukmo, dengan empat unit bisnis strategisnya, menargetkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan pemberdayaan UMKM melalui inisiatif wisata dan akomodasi. Ambisi ini mencakup pembangunan model bisnis berbasis CSV yang berdampak lingkungan dan sosial, membedakan diri dari CSR yang hanya mengejar peningkatan reputasi perusahaan. Analisis agrowisata dan agribisnis di Yogyakarta menjadi fondasi untuk memahami dan memanfaatkan potensi sektor ini. Pengembangan lebih lanjut melibatkan pemilihan lokasi strategis dan kerja sama erat dengan pemangku kepentingan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat. Proyek pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi referensi dalam pembuatan model bisnis agrowisata yang berkelanjutan. Melalui pendekatan multidisiplin yang melibatkan universitas dan industri, inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Masyarakat lokal diuntungkan melalui pengembangan bisnis, peningkatan kualitas produksi, serta pengintegrasian strategi CSV untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
PROGRAM PENDAMPINGAN BRANDING UMKM SALAK PONDOH PADA KELURAHAN BANGUN KERTO YOGYAKARTA Desideria CW Murti; Tegar Satya Putra; Ayu Rafaella, Ancilla
PROFICIO Vol. 5 No. 2 (2024): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i2.3367

Abstract

Pemberdayaan perempuan dan peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Bangun Kerto, Yogyakarta, menjadi fokus utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Terutama dalam konteks produksi Salak Pondok, potensi yang besar seringkali belum dimanfaatkan sepenuhnya, khususnya oleh perempuan. Untuk mengatasi hal ini, kami mengusulkan "Program Pemberdayaan Perempuan melalui Pendampingan Branding UMKM SALAK PONDOK," yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kontribusi ekonomi perempuan. Program ini akan memberikan bimbingan khusus dalam pengembangan strategi branding dan menciptakan ikonisasi tempat, sehingga membuat produk Salak Pondok lebih dikenal dan diminati. Branding, sebagai salah satu komponen strategi bisnis yang krusial namun sering disalahartikan, dianggap lebih dari sekedar fungsi periklanan. Ini adalah inti dari mengelola citra produk, yang jika dikelola dengan benar, dapat meningkatkan persepsi nilai produk dan mendukung pencapaian tujuan bisnis. Penelitian ni bertujuan untuk meredefinisi pendekatan branding dalam konteks UMKM, memastikan bahwa ini bukan hanya tentang periklanan, tetapi tentang menciptakan nilai jangka panjang bagi produk dan pengusaha perempuan di Kelurahan Bangun Kerto. Pemberdayaan perempuan dan peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Bangun Kerto, Yogyakarta, menjadi fokus utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Terutama dalam konteks produksi Salak Pondok, potensi yang besar seringkali belum dimanfaatkan sepenuhnya, khususnya oleh perempuan. Untuk mengatasi hal ini, kami mengusulkan "Program Pemberdayaan Perempuan melalui Pendampingan Branding UMKM SALAK PONDOK," yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kontribusi ekonomi perempuan. Program ini akan memberikan bimbingan khusus dalam pengembangan strategi branding dan menciptakan ikonisasi tempat, sehingga membuat produk Salak Pondok lebih dikenal dan diminati. Branding, sebagai salah satu komponen strategi bisnis yang krusial namun sering disalahartikan, dianggap lebih dari sekedar fungsi periklanan. Ini adalah inti dari mengelola citra produk, yang jika dikelola dengan benar, dapat meningkatkan persepsi nilai produk dan mendukung pencapaian tujuan bisnis. Penelitian ni bertujuan untuk meredefinisi pendekatan branding dalam konteks UMKM, memastikan bahwa ini bukan hanya tentang periklanan, tetapi tentang menciptakan nilai jangka panjang bagi produk dan pengusaha perempuan di Kelurahan Bangun Kerto.
Penguatan Pariwisata Inklusif : Dampak Pelatihan Public Speaking untuk Tour Guiding bagi Komunitas Difabel di Difabike Murti, Desideria Cempaka Wijaya; Tegar Satya Putra; Gilang Ahmad Fauzi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 6 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i6.9891

Abstract

Di tengah tren pertumbuhan industri pariwisata, inklusivitas bagi penyandang disabilitas masih menjadi tantangan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesenjangan aksesibilitas komunikasi dan pelatihan keterampilan public speaking bagi individu difabel dalam industri pariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survey dan observasi partisipatif. Data dikumpulkan dari komunitas usaha sosial Difabike, yang bertujuan untuk memberdayakan individu difabel melalui pelatihan keterampilan public speaking dan penyediaan peluang kerja sebagai pengemudi kendaraan khusus difabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan aksesibilitas fisik, tantangan terbesar masih berada pada aksesibilitas komunikasi dan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan difabel. Difabike terbukti efektif dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan ini dan menawarkan solusi melalui program pelatihan yang terstruktur dan inklusif. Kesimpulannya, pelatihan public speaking bagi penyandang disabilitas mampu mendorong partisipasi aktif mereka. Program ini memiliki potensi untuk menciptakan industri pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan, di mana difabel dapat berperan aktif dalam berbagai aspek industri tersebut.
Pendampingan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Model Bisnis Social Enterprise Lingkar Organik Tegar Satya Putra; Agnes Gracia Quita; Mayasari, Agatha
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 5 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i5.5873

Abstract

Social enterprise is a typical organization in the social economy. Social enterprise has two purposes: meeting the principle of profit maximization and addressing social and environmental purposes, which includes reinvesting in the community. These two purposes are aimed to be fulfilled simultaneously, as social enterprises seek to balance activities that provide economic benefits with social goals. Lingkar Organik is a social company located in Yogyakarta that continues to grow and develop. To develop a business entity, growth in organizational performance is needed, both in terms of financial performance and service quality. Employees in social companies come from various cultural backgrounds, education, social conditions, and generational gaps become a significant challenge in managing human resources to explore their talents. Another challenge is the lack of understanding of the social vision and objectives that are the main foundation. Therefore, it is important to have employee development and internal branding for Lingkar Organik.
"Creating Shared Values "Ambarrukmo Agridaya" Melalui Model Bisnis Agrowisata Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat" Desideria Cempaka Wijaya Murti; Tegar Satya Putra; Gilang Ahmad Fauzi; Prihatno; Rafaella, Ancilla Ayu
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i1.8253

Abstract

Wilayah Yogyakarta dikenal akan potensi agrowisatanya yang besar namun belum tergali secara optimal. Ambarrukmo Group melihat kesempatan ini untuk mengaplikasikan konsep Creating Shared Value (CSV), dimana pengembangan agrowisata dijalankan secara kolektif dengan kemitraan publik dan swasta. Melalui kerja sama dengan akademisi, grup ini berupaya menerapkan hasil riset ke dalam strategi bisnis dan pengembangan program yang berkelanjutan. Ambarrukmo, dengan empat unit bisnis strategisnya, menargetkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan pemberdayaan UMKM melalui inisiatif wisata dan akomodasi. Ambisi ini mencakup pembangunan model bisnis berbasis CSV yang berdampak lingkungan dan sosial, membedakan diri dari CSR yang hanya mengejar peningkatan reputasi perusahaan. Analisis agrowisata dan agribisnis di Yogyakarta menjadi fondasi untuk memahami dan memanfaatkan potensi sektor ini. Pengembangan lebih lanjut melibatkan pemilihan lokasi strategis dan kerja sama erat dengan pemangku kepentingan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat. Proyek pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi referensi dalam pembuatan model bisnis agrowisata yang berkelanjutan. Melalui pendekatan multidisiplin yang melibatkan universitas dan industri, inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Masyarakat lokal diuntungkan melalui pengembangan bisnis, peningkatan kualitas produksi, serta pengintegrasian strategi CSV untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Penguatan Pariwisata Inklusif : Dampak Pelatihan Public Speaking untuk Tour Guiding bagi Komunitas Difabel di Difabike Murti, Desideria Cempaka Wijaya; Tegar Satya Putra; Gilang Ahmad Fauzi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 6 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i6.9891

Abstract

Di tengah tren pertumbuhan industri pariwisata, inklusivitas bagi penyandang disabilitas masih menjadi tantangan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesenjangan aksesibilitas komunikasi dan pelatihan keterampilan public speaking bagi individu difabel dalam industri pariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survey dan observasi partisipatif. Data dikumpulkan dari komunitas usaha sosial Difabike, yang bertujuan untuk memberdayakan individu difabel melalui pelatihan keterampilan public speaking dan penyediaan peluang kerja sebagai pengemudi kendaraan khusus difabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya untuk meningkatkan aksesibilitas fisik, tantangan terbesar masih berada pada aksesibilitas komunikasi dan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan difabel. Difabike terbukti efektif dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan ini dan menawarkan solusi melalui program pelatihan yang terstruktur dan inklusif. Kesimpulannya, pelatihan public speaking bagi penyandang disabilitas mampu mendorong partisipasi aktif mereka. Program ini memiliki potensi untuk menciptakan industri pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan, di mana difabel dapat berperan aktif dalam berbagai aspek industri tersebut.