Mustakim Mustakim
Universitas Balikpapan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimalisasi Waktu dan Biaya Menggunakan Time Cost Trade Off Method (TCTO) dan Precedence Diagram Method (PDM) pada Pembangunan Drainase Jalan Tol KM. 35 Balikpapan-Samarinda: Optimization Of Time and Cost With Time Cost Trade Off Method and Precedence Diagram Method On Toll Road Drainage Development KM. 35 Balikpapan-Samarinda Reno Pratiwi; Mustakim Mustakim; Clara Annisa Forester Bangabua
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.835 KB)

Abstract

Biaya dan waktu merupakan dua hal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek, untuk itu proyek konstruksi membutuhkan pengelolaan manajemen yang baik dari awal hingga proyek berakhir. CV. Eureka Teknik Solution adalah salah satu kontraktor proyek pembangunan drainase di Jalan Tol Km. 35 Balikpapan-Samarinda, dengan biaya total dikeluarkan sebesar Rp.2.537.709.000,- dalam jangka waktu 52 hari. Dilihat dari total biaya dan waktu pembangunan drainase ini dapat dilakukan optimalisasi kembali, sehingga dari waktu dan biaya yang optimal proyek dapat diselesaikan lebih cepat dari rencana awal. Maka pada penelitian ini akan dilakukan optimalisasi waktu dan biaya menggunakan metode metode Time Cost Trade Off (TCTO) dan Precedence Diagram Method (PDM). Dimana TCTO akan dilakukan analisa penambahan jam kerja lembur dan penambahan tenaga kerja untuk mendapatkan waktu dan biaya optimal dan PDM akan dilakukan reschedule untuk mendapatkan waktu dan biaya optimal. Setelah TCTO dilakukan analisa diperoleh waktu dan biaya optimal adalah penambahan 3 jam kerja lembur dengan durasi 36 hari dan biaya Rp.2.445.367.975 dan PDM diperoleh durasi 36 hari dengan biaya Rp.2.502.329.567. TCTO adalah metode yang lebih optimal dengan penambahan 3 jam kerja (lembur) dengan durasi 36 hari kerja dan biaya sebesar Rp.2.445.367.975. Kata Kunci : Time Cost Trade Off, TCTO, Precedence Diagram Method, PDM Cost and time are two things that greatly affect the success and failure of a project, for that the construction project requires good management from the beginning to the end of the project. CV. Eureka Teknik Solution is one of the drainage construction contract projects on Toll Road Km. 35 Balikpapan-Samarinda, with a total cost of Rp. 2.537.709.000 within 52 days. Judging from the total cost and time of drainage construction, optimization can bedone again, so that from the optimal time and cost the project can be completed sooner than originally planned. So in this research time and cost optimization will be done using the Time Cost Trade Off (TCTO) method and the Precedence Diagram (PDM) method. Where TCTO will be analyzed by adding overtime hours and additional workforce to get optimal time and cost and PDM will be rescheduled to get optimal time and cost. After the TCTO analysis optimal time and cost were obtained, the addition of 3 hours overtime with a duration of 36 days and a cost of Rp.2.445.367.975 and PDM obtained 36 days duration at a cost of Rp.2.502.329.567. TCTO is a more optimal method with the addition of 3 working hours (overtime) with a duration of 36 working days and costs Rp.2.445.367.975. Keywords : Time Cost Trade Off, TCTO, Precedence Diagram Method, PDM
Analisis Non Revenue Water (NRW) pada Jaringan Pipa Air Bersih PDAM Kota Balikpapan: Analysis of Non Revenue Water (NRW) in PDAM Clean Water Pipe Network Balikpapan City Mustakim Mustakim; Dwiki Tegar Pratama
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.327 KB)

Abstract

Non Revenue Water (NRW) disebut juga dengan Air Tak berekening (ATR) adalah perbedaan jumlah air yang masuk ke sistem distribusi dengan air yang tercetak di rekening. Di Perumahan Balikpapan Baru zona 1 dan 2 masih banyak sekali masyarakat yang belum mendapat pelayanan dari PDAM Kota Balikpapan. Hal ini dikarenakan kendala PDAM untuk mendistribusikan air akibat tekanan air yang tidak memenuhi syarat akibat dari NRW/ATR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif yaitu didukung oleh data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis diperoleh tingkat kehilangan air pada tahun 2018 di Zona 1 Perumahan Balikpapan Baru sebesar 16681.11 m3/tahun atau jika di persentasekan yaitu 27.75%. Sedangkan di Zona 2 Perumahan Balikpapan Baru sebesar 54065.39 m3/tahun atau jika di persentasekan yaitu 34.32%. Berdasarkan hasil analisis program NRW dengan ILI Metode diperoleh bahwa nilai ILI 9.63 dengan tekanan rata-rata 15.86 m. Menurut matriks tabel target kehilangan air disimpulkan bahwa kehilangan fisik air di zona 1 dan 2 Perum. Balikpapan Baru termasuk ke dalam golongan C dengan ILI 8-16 dan tingkat kebocoran 200-400 liter/sambungan/hari. Kata Kunci: Kinerja distribusi air, Air Tak Berekening, Kehilangan Air NRW stands for Non Revenue Water or also called ATR (Unrealized Water) is the difference in the amount of water entering the distribution system with water printed on the account. In Balikpapan Baru housing zones 1 and 2 there are still many people who have not received services from PDAM Balikpapan. This is due to the constraints of the PDAM to distribute water due to water pressure that does not meet the requirements resulting from NRW /ATR. The method used in this research is survey and quantitative methods which are supported by primary data and secondary data. Based on the analysis results obtained by the level of water loss in 2018 it was found that the level of water loss that occurred during 2018 in Zone 1 Balikpapan Baru is 16681.11 m3/year or if it is at a percentage of 27.75%. While in Zone 2 Balikpapan Baru is 54065.39 m3/year or if the percentage is 34.32%. Based on the results of the NRW program analysis with ILI the method obtained that the ILI value is 9.63 with an average pressure of 15.86 m. According to the matrix of the target table for water loss it is concluded that the physical loss of water in zones 1 and 2 Balikpapan Baru is included in group C with ILI 8-16 and a leakage rate of 200-400 liters/connection/day. Keywords: Water distribution performance, Non-Revenue Water, Water Loss
STUDI KASUS DIMENSI SALURAN DI AREA SEAWALL BANDARA SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN: CASE STUDY OF CHANNEL DIMENSIONS IN THE SEAWALL AREA OF SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN AIRPORT BALIKPAPAN Irna Hendriyani; Mustakim Mustakim; Dana Amari Pratiwi; Suheriah Mulia Devi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab genangan air di saluran drainase pada area Seawall di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dikarenakan sedimentasi dan pendangkalan drainase pada saluran existing. Drainase berperan penting untuk mengatur laju air demi pencegahan banjir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui daya tampung dari dimensi drainase existing yang ada, serta melihat bentuk, kondisi dan arah aliran saluran pada area Seawall tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan debit banjir rencana (Qrencana) sebesar 1,95 m³/s, dan didapatkan hasil debit aktual drainase (Qaktual) Section 1 = 2,858 m³/s pada Section 2 = 2,314 m³/s. Didapatkan juga dimensi drainase rencana (Arencana) sebesar 0,812 m2, dan didapatkan juga hasil dimensi drainase existing sebesar 1,12 m2 pada Section 1, dan 0,96 m2 pada Section 2. Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa drainase pada Section 1 dan 2 masih dapat menampung debit banjir rencana pada kawasan tersebut. Akan tetapi, untuk Section 1 dan 2 diperlukan pengerukan sedimentasi, pembersihan rumput dan sampah buangan dari laut secara berkala, agar drainase dapat bekerja secara optimal. Causes puddle of water in the drainage on Seawall area at Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport Balikpapan because of sedimentation and drainage in the existing. Drainage plays an important role in regulating water rates for flood prevention. The purpose of this research is to know the capacity of existing drainage dimensions, as well as to see the shape, condition and direction of the flow of drainage in the Seawall area. Based on the calculation result, obtained flood discharge plan (Qplan) of 1.95 m³/s, and obtained the actual drainage discharge (qactuation) Section 1 = 2.858 m³/s in Section 2 = 2.314 m³/s. Obtained also the dimension of Drainage plan (Aplan) amounting to 0.812 m2, and obtained from the existing drainage dimensions of 1.12 m2 in Section 1, and 0.96 m2 in Section 2. Based on the results above, it can be concluded that the drainage in Section 1 and 2 can still accommodate flood discharge plans in the region. However, sections 1 and 2 are required to periodically drain sedimentation, weed and waste clearance from the sea, so that drainage can work optimally.