Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

WARUNG SEBAGAI RUANG BERKUMPUL: Studi Kasus : Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan Nurul Hardiyanti; Suheriah Mulia Devi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 01 (2015): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.946 KB)

Abstract

Kegiatan berkumpul adalah suatu bentuk perilaku manusia di dalam suatu lingkungan yang identik dengan perilaku sosial yang dihubungkan secara langsung pada suatu susunan tempat duduk dan meja dari suatu ruang publik, jarak antar personal, perilaku nonverbal seperti sudut tubuh, kontak mata, pola duduk, ekspresi muka yang menunjukkan kualitas sosialisasi diantara perseorangan. Penelitian ini akan menjawab permasalahan setting fisik dan interaksi sosial pada warung di Kelurahan Pattingalloang serta elemen-elemen apa saja yang terdapat di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan Peta Perilaku (Behavioral Mapping). Peta perilaku dapat berupa place centered map dan person centered map. Dalam penelitian ini digunakan metode place centered map untuk melihat bagaimana manusia mengatur dirinya dalam suatu lokasi tertentu (Sommer dkk, 1980) dan metode person centered map. Warung-warung di Kelurahan Pattingalloang ini menjadi ruang berkumpul bagi masyarakat. Ruang berkumpul ini termasuk ruang berkumpul informal dengan setting fisik berbentuk linier berupa pemanfaatan lahan rumah dan jalur sirkulasi/gang. Terdapat beberapa elemen yang ditambahkan pada warung guna memperoleh kenyamanan fisik yaitu tambahan atap seng/terpal, meja dagangan, tempat duduk-duduk dan tikar. Ada dua faktor utama yang menyebabkan warung menjadi ruang berkumpul yaitu faktor perilaku sosial masyarakat dan faktor ekonomi.
ANALISIS KINERJA BULLDOZER KOMATSU TYPE D85E-SS: STUDI KASUS PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN GELANGGANG OLAH RAGA RENANG KOTA BALIKPAPAN Hamriani Ryka; Suheriah Mulia Devi; Adi Surya
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 02 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.443 KB)

Abstract

Perkembangan Kota Balikpapan yang sangat cepat menuntut kesediaan prasarana kota yang semakin kompleks antara lain pembangunan gelanggang olah raga renang Kota Balikpapan dilokasi yang baru dan berada didaerah perbukitan dan ditumbuhi semak belukar, sehingga perlu dilakukan pekerjaan pematangan lahan. Pekerjaan pematangan lahan ini menggunakan Bulldozer Komatsu type D85E-SS, pekerjaan perhitungan volume pekerjaan tanah menggunakan metode ruas, pada lokasi Cross Section 11 sampai Cross Section 23, kemudian menghitung produktivitas dari bulldozer yang digunakan, dan menghitung waktu atau durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan area lokasi penelitian. Berdasarkan metode ruas volume pekerjaan tanah potongan ialah198399,754 M³ (tanah asli) atau 247999,692 M³ (tanah lepas) dan pekerjaan tanah timbunan volume yang didapat adalah 153388,910 M3 (tanah lepas) atau 191736,138 M3 (tanah padat), Sedangkan selisih tanah potongan dan timbunan adalah 56263,555 M³. Untuk nilai produksi Bulldozer dengan type Komatsu D85E-SS adalah 311,54 M3/jam, dan durasi atau lama waktu yang diperlukan Bulldozer untuk menyelesaikan pekerjaan pematangan lahan pada Tugas Akhir ini adalah 225 hari. Dari hasil analisis dan perhitungan, kemampuan atau kinerja Bulldozer Komatsutype D85E-SS dengan nilai produktivitas 2180,746 M3/harinya dapat menyelesaikan pekerjaan pematangan lahan pada Tugas Akhir ini dengan volume pekerjaan tanah potongan 247999,692 M3 adalah 113 hari. Dan tanah timbunan sebesar 191736,138 M³ dapat diselesaikan dengan waktu 87 hari. Sedangkan selisih tanah potongan dan timbunan sebesar 56263,555 M³ dapat diselesaikan dengan waktu 25 hari. Jadi total pekerjaan pematangan lahan adalah 225 hari
ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN Suheriah Mulia Devi; Irna Hendriyani; Nova Hariyanti
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.314 KB)

Abstract

Parkir merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh kota-kota besar dan kota berkembang seperti Kota Balikpapan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan masalah yang terdapat di salah satu pusat perkantoran di kota Balikpapan dalam hal ini area parkir pengunjung Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Balikpapan dan sekaligus memberikan suatu alternatif solusi berkaitan dengan masalah yang timbul. Data yang digunakan adalah data kendaraan (mobil dan motor) yang masuk dan keluar selama masa periode kajian dan durasi kendaraan parkir juga data layout parkir serta kendaraan yang parkir pada badan jalan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa permasalahan yang timbul adalah kurangnya jumlah petak parkir untuk menampung kendaraan yang menggunakan area parkir pada jam puncak dan banyaknya karyawan yang juga menggunakan area parkir. Dari hasil analisis yang diperoleh untuk kebutuhan parkir roda empat saat ini adalah sebanyak 31 SRP sedangkan ruang parkir yang tersedia adalah 24 SRP. Sedangkan untuk kendaraan roda dua kebutuhan parkir saat ini adalah sebanyak 154 SRP sedangkan ruang parkir yang tersedia adalah 46 SRP.
Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Kawasan Borneo Paradiso Kota Balikpapan: Analysis of Road Service Levels In Borneo Paradiso Area, Balikpapan City Suheriah Mulia Devi; rahmat rahmat; Putri Aprilia
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.974 KB)

Abstract

Tingginya volume lalu lintas yang melewati Jalan Mulawarman Kawasan Borneo Paradiso menyebabkan terjadinya pertemuan kendaraan yang cukup padat dari berbagai arah jalan mengakibatkan penumpukan kendaraan disetiap lengan jalan baik pada pagi hari maupun sore hari. Penumpukan kendaraan tersebut disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melintas, oleh karena itu dilakukan penelitan pada ruas jalan tersebut. Adapun dalam penelitian ini dilakukan survey volume kendaraan, survey hambatan samping, serta survey geometri jalan yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode perhitungan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Berdasarkan hasil analisa, volume pada ruas Jalan Mulawarman adalah 3126 smp/jam dengan kapasitas yaitu 2921 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan pada Jalan Mulawarman berdasarkan hasil perhitungan adalah 1,07. Tingkat pelayanan jalan pada Jalan Mulawarman ada pada tingkat pelayanan F. Kata Kunci: Jalan Mulawarman; Derajat Kejenuhan; Tingkat Pelayanan Jalan The high volume traffic that passig throught the Mulawarman Road Borneo Paradiso Region caused the meeting of solid vehicles from different direction of street caused the vehicles build up on each direction of road in the morning or evening. The build up of vehicles due to the large number of vehicles that pass on it. Therefore the research on these roads has been conducted. In this study, the survey of vehicle volume, the survey of side barriers and also the survey of the road geometry then analyzed using the calculation Metod of the Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI,1997) has been done. Based on the analysis, the volume on Mulawarman Road is 3126 smp/hour with capacity is 2921 smp/hour. The degree of saturation on Mulawarman Road is 1,07. The level of service on Mulawarman Road is F level. The Keywords: Mulawarman Road, Degree of Saturation ; Level of Service
Analisis Perendaman Aspal AC-WC di Air Tawar dan Air Laut Terhadap Karakteristik Marshall dengan Memanfaatkan Material Lokal Rintik Kabupaten Paser: Immersion Asphalt AC-WC Analysis In Fresh Water and Sea Water on Marshall Characteristics by Utilizing Local Materials of Rintik Kabupaten Paser Rahmat rahmat; Suheriah Mulia Devi; Wahyu Raesandi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.803 KB)

Abstract

Perkerasan jalan yang berada di daerah pesisir pantai Indonesia sangat berpotensi terjadi genangan yang menyebabkan kinerja jalan jadi menurun. Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap karakteristik aspal AC-WC yang memakai agregat halus dan agregat kasar dari desa Rintik dengan marshall test yang menggunakan perendaman air laut selama 30 menit di waterbutch, kemudian dibuat perbandingan perendaman air tawar selama 30 menit waterbutch dan juga tanpa perendaman dengan menggunakan aspal penetrasi 60/70. Karakteristik yang diukur dengan menggunakan alat marshall adalah stabilitas, flow, VIM, VMA dan VFB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dengan air laut terhadap campuran aspal AC-WC mengakibatkan nilai struktural pasca perendaman menurun, penurunan yang terlihat adalah di perendaman air laut pada flow sebesar 2,24 mm tetapi tetap masuk dalam spesifikasi AC-WC. Sedangkan pada perendaman air tawar terlihat penurunan di tanpa perendaman pada nilai flow sebesar 2,02 mm seperti di perendaman air laut. Disimpukan bahwa terdapat pengaruh pada campuran aspal AC-WC yang diakibatkan perendaman air laut dan air tawar akan berpengaruh pada kinerja perkerasan yang mengakibatkan penurunan durabilitas atau keawetan perkerasan jalan. Penurunan terbesar terjadi pada perendaman air laut dibandingkan air tawar. Road pavements located in coastal areas of Indonesia have the potential for inundation which causes road performance to decline. The purpose of this study was to find out how much influence it has on the characteristics of AC-WC asphalt using fine aggregate and coarse aggregate from Rintik Kabupaten Paser with a marshall test that uses seawater immersion for 30 minutes in a waterbutch, then a comparison of fresh water immersion for 30 minutes is made with waterbutch and also without immersion using 60/70 penetration asphalt. Characteristics that were measured using the Marshall tool were stability, flow, VIM, VMA and VFB. The results showed that the immersion with seawater on the AC-WC asphalt mixture resulted in a decrease in the post-immersion structural value, the visible decrease was in seawater immersion at a flow of 2.24 mm but still included in the AC-WC specification. Meanwhile, in fresh water immersion, a decrease was seen without immersion at a flow value of 2.02 mm as in seawater immersion. It is concluded that there is an effect on the AC-WC asphalt mixture caused by immersion in seawater and fresh water will affect the performance of the pavement resulting in a decrease in the durability or durability of the pavement. The greatest decrease occurred in seawater immersion compared to fresh water
Kajian Kebutuhan Air Bersih dengan Cara Optimalisasi Air di Waduk Manggar Balikpapan: Study of Clean Water Needs with Water Optimization in Manggar Balikpapan Reservoir Irna Hendriyani; Suheriah Mulia Devi; M. Rahmad Hidayat
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.939 KB)

Abstract

Penelitian ini melakukan penelitian pada air waduk Manggar di Kota Balikpapan. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif. Data primer yang digunakan hasil dari kunjungan langsung ke lokasi penelitian dengan melakukan observasi dan wawancara kepada PDAM Kota Balikpapan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari PDAM Balikpapan, dan dari berbagai sumber buku. Metode pengoptimalisasian air waduk Manggar menggunakan perhitungan output air yang terjadi. Metode ini untuk mengetahui berapa lama waduk Manggar dapat bertahan tanpa hujan. Dilakukan perhitungan kebutuhan air baku PDAM, pengukuran curah hujan, penguapan air, dan kapasitas waduk Manggar. Perhitungan kapasitas waduk menggunakan simulasi debit waduk Manggar saat Instalasi Pengolahan Air Kilometer 12 dimaksimalkan dan jika air waduk manggar diambil lagi dengan debit 300, 500, dan 600 liter/detik. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kapasitas 300 liter/detik dapat bertahan 110 hari, dengan kapasitas 500 liter/detik dapat bertahan 97 hari, dan dengan kapasitas 600 liter/detik dapat bertahan 91 hari dengan asumsi tanpa terjadi hujan paling lama 90 hari.   This study was conducted on Manggar reservoir in Balikpapan city. The study used by quantitative method. The primary data of this study was obtained from visited Manggar reservoir by conducting observations and interviews with employees of PDAM Balikpapan. The secondary data was taken from PDAM Balikpapan’s data, and from various book sources. The method of optimizing the Manggar reservoir by calculated the output of the water that occurs. This method was used to find out how long the Manggar reservoir can last without rain. The needs of PDAM’s water has been calculated, measurements of rainfall, evaporation of water, and the capacity of the Manggar reservoir. Calculation of reservoir capacity used Manggar reservoir discharge simulation at Kilometer 12 Water Treatment plant is maximized and if water from the Manggar reservoir is taken again with 300, 500, and 600 liter / second. Based on the results of the analysis that has been carried out using the reservoir water optimization method, it can be concluded that with a capacity of 300 liters / sec can last 110 days, with a capacity of 500 liters / sec can last 97 days, and with a capacity of 600 liters / second can last 91 days.
OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PENAMBAHAN BANGUNAN PASAR RAKYAT: TIME AND COST OPTIMIZATION USING THE TIME COST TRADE OFF METHOD IN THE PEOPLE'S MARKET ADDITIONAL BUILDING PROJECT Reno Pratiwi; Suheriah Mulia Devi; Andi Marini; Hikmah Maya Sari
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.888 KB)

Abstract

Di daerah perkotaan terutama di kota-kota besar seperti kota balikpapan, pertambahan penduduk dan kemajuan jaman mengakibatkan semakin sulit akan lahan untuk bangunan yang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam pembangunan suatu proyek konstruksi, pengendalian biaya dan waktu proyek merupakan hal yang penting dalam proses pengolahan manajemen proyek. Proyek penambahan bangunan yang sudah ada membutuhkan 140 hari kerja kalender untuk menyelesaikan bangunan penambahan, dengan biaya pekerjan sebesar Rp.642.642.000. Analisis pengendalian dilakukan karna mengalami kelalaian konsultan perencana dalam merencanakan struktur, dimana perencana tidak memperhatikan jenis tanah dan merencanakan berdasarkan pengalaman saja yang berakibat keterlambatan. Dengan dilakukannya optimasi biaya dan waktu menggunakan metode Time Cost Trade Off (TCTO) pada proyek pembangunan penambahan KM.12 Karang Joang Balikpapan, maka waktu dan biaya optimum akibat penambahan tenaga kerja didapat pada 123,62 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.634.106.512 dengan efesiensi waktu proyek sebanyak 16,38 hari dan efesiensi biaya proyek sebesar Rp.8.535.488. In urban areas, especially in big cities such as Balikpapan, the population increase and the progress of the times have made it increasingly difficult to land for buildings that meet daily needs. In the construction of a construction project, controlling project costs and time is important in the processing of project management. Project to add an existing building is spending 140 calendar working days to complete the addition building, with a workforce cost of Rp.642,642,000. Control analysis is carried out because the planner consultants experience negligence in planning the structure, where the planner does not pay attention to the type of soil and plan based on experience alone which results in delays. By optimizing the cost and time using the Time Cost Trade Off method in the development project for the addition of KM.12 Karang Joang Balikpapan, the optimum time and costs due to the addition of labor were obtained at 123.62 working days with a total project cost of Rp.634,106 .512 with a project time efficiency of 16.38 days and a project cost efficiency of Rp. 8,535,488.
STUDI KASUS DIMENSI SALURAN DI AREA SEAWALL BANDARA SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN: CASE STUDY OF CHANNEL DIMENSIONS IN THE SEAWALL AREA OF SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN AIRPORT BALIKPAPAN Irna Hendriyani; Mustakim Mustakim; Dana Amari Pratiwi; Suheriah Mulia Devi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab genangan air di saluran drainase pada area Seawall di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dikarenakan sedimentasi dan pendangkalan drainase pada saluran existing. Drainase berperan penting untuk mengatur laju air demi pencegahan banjir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui daya tampung dari dimensi drainase existing yang ada, serta melihat bentuk, kondisi dan arah aliran saluran pada area Seawall tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan debit banjir rencana (Qrencana) sebesar 1,95 m³/s, dan didapatkan hasil debit aktual drainase (Qaktual) Section 1 = 2,858 m³/s pada Section 2 = 2,314 m³/s. Didapatkan juga dimensi drainase rencana (Arencana) sebesar 0,812 m2, dan didapatkan juga hasil dimensi drainase existing sebesar 1,12 m2 pada Section 1, dan 0,96 m2 pada Section 2. Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa drainase pada Section 1 dan 2 masih dapat menampung debit banjir rencana pada kawasan tersebut. Akan tetapi, untuk Section 1 dan 2 diperlukan pengerukan sedimentasi, pembersihan rumput dan sampah buangan dari laut secara berkala, agar drainase dapat bekerja secara optimal. Causes puddle of water in the drainage on Seawall area at Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport Balikpapan because of sedimentation and drainage in the existing. Drainage plays an important role in regulating water rates for flood prevention. The purpose of this research is to know the capacity of existing drainage dimensions, as well as to see the shape, condition and direction of the flow of drainage in the Seawall area. Based on the calculation result, obtained flood discharge plan (Qplan) of 1.95 m³/s, and obtained the actual drainage discharge (qactuation) Section 1 = 2.858 m³/s in Section 2 = 2.314 m³/s. Obtained also the dimension of Drainage plan (Aplan) amounting to 0.812 m2, and obtained from the existing drainage dimensions of 1.12 m2 in Section 1, and 0.96 m2 in Section 2. Based on the results above, it can be concluded that the drainage in Section 1 and 2 can still accommodate flood discharge plans in the region. However, sections 1 and 2 are required to periodically drain sedimentation, weed and waste clearance from the sea, so that drainage can work optimally.
KAJIAN MORFOLOGI KOTA BALIKPAPAN Abdul Mattin; Agus Fitrianto; Suheriah Mulia Devi
Jurnal Arsitektur Display Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Display
Publisher : Display Architecture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.997 KB)

Abstract

Balikpapan City is a city located on the shores of Balikpapan Bay which has abundant biodiversity and natural resources. The city has undergone continuous urban spatial structure changes. Starting from a fishing area, then becoming an oil and gas industrial city, continued as an urban support for the New State Capital. This study aims to find the spatial structure pattern of the city of Balikpapan using the morphological approach of the city of Balikpapan. The method used is a historical approach from the study of past literature and Analysis of the Geographic Information System of the city of Balikpapan. This study found that the linear shape of the city follows the waterfront of the Balikpapan bay, the morphology of the city structure is oriented to the economic center, namely the Pertamina refinery, and the visual morphology of the city of Balikpapan does not have special landmarks other than the Islamic center mosque, sport center dome, and Balikpapan stadium.
POLA ARSITEKTURAL PERMUKIMAN DI TEPI AIR KOTA BALIKPAPAN Suheriah Mulia Devi; Atik Adinda; Agus Fitrianto
Jurnal Arsitektur Display Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Display
Publisher : Display Architecture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.403 KB)

Abstract

Waterfront areas have different architectural patterns of settlements in each city, so the resulting architectural patterns are also different depending on community activities and adaptation of settlements. This study aims to determine the architectural pattern of the waterfront settlements of Balikpapan City which were selected in the areas in Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Tengah and Kelurahan Margasari on the waterfront. Descriptive analysis method uses data from observations and digitized satellite maps in the area studied, followed by a comparison of the theories of architectural patterns. This study found that in Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Tengah and Kelurahan Margasari on the waterfront, the architectural patterns of settlements in Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Tengah and Kelurahan Margasari on the waterfront were on the architectural pattern of land use forming a linear pattern, then on the architectural pattern The access road has an architectural pattern of angular or grid roads and the architectural pattern of the building mass has a constellation elongated pattern.