Rachmad Jayadi
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pola Operasi Waduk Wonogiri Setelah Pembangunan Pintu Pelimpah Baru Untuk Pengendalian Banjir Paska Wijayanti; Istiarto Istiarto; Rachmad Jayadi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 2, DESEMBER 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.888 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i2.35783

Abstract

Waduk Wonogiri di Bengawan Solo hulu telah mengalami permasalahan sedimentasi yang mengganggu operasionalnya. Sebagian besar sedimen berasal dari DAS Keduang di sisi kanan (timur) waduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebuah closure dike telah dibangun untuk melokalisasikan pasokan sedimen dari DAS Keduang. Closure dike membagi waduk menjadi waduk utama dan waduk tampungan sedimen, masing-masing memiliki pelimpah. Makalah ini menyajikan hasil kajian operasi Waduk Wonogiri dalam pengendalian banjir setelah pembangunan closure dike. Studi terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pemutakhiran banjir rancangan dengan menggunakan metode analisis frekuensi data hujan dan hidrograf satuan cara Collins. Tahap kedua adalah penelusuran banjir dengan menggunakan metode level pool routing. Penelusuran banjir dilakukan untuk dua kondisi, yaitu kondisi lama (elevasi muka air awal +135,3m) dan kondisi baru (elevasi muka air awal +136,3m). Pemutakhiran debit banjir menunjukkan adanya kenaikan debit banjir ke Waduk Wonogiri sebesar 7,7% dan 3,6%, masing-masing untuk debit banjir kala ulang 60 dan 500 tahun, dibandingkan dengan studi Pradipta (2014). Hasil kajian menunjukkan bahwa Waduk Wonogiri rentan terhadap overtopping saat banjir kala ulang 500 tahun. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, maka elevasi muka air waduk untuk pembukaan-penuh pintu pelimpah baru disarankan untuk diturunkan agar muka air waduk maksimum tidak melebihi extra flood water level.