Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Tofu Liquid Waste and Organic Mulch on the Growth of Cocoa (Theobroma Cacao L.) Nursery Plants in a Polybag Ifan Aulia Candra; Eri Samah
Journal of Applied Agricultural Science and Technology Vol. 6 No. 2 (2022): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.718 KB) | DOI: 10.55043/jaast.v6i2.56

Abstract

This study aims to examine the influence of the concentration level of organic tofu liquid waste and rice straw mulch on the growth of cacao (Theobroma cacao L) seedlings. It was carried out using three variables, namely the concentration of tofu liquid waste and four treatment levels. These include treatments without tofu liquid waste 0 ml/kg/plant (T0), and with 60 ml/kg/plant (T1), 80 ml/kg/plant (T2), and 100 ml/kg/plant (T3), respectively. Furthermore, rice straw organic mulch factor with three levels, namely 15 gr/plant (15 tons/ha) (M1), 20 gr/plant (20 tons/ha) (M2), and 25 gr/plant (25 tons/ha) (M3) was also used. The results indicated that the concentration of liquid organic fertilizer derived from tofu liquid waste significantly affected plant height at the age of 3 months. The tallest plant measured 64.78 cm in height, with 21.33 leaves, stem diameter of 0.72, and leaf area of 17.58 cm2. Organic rice straw mulch did not have a significant effect on all plant factors. This showed that the application of liquid organic fertilizer tofu waste influences plant height, leaf number, and stem diameter, and there is no effect on the leaf surface, while rice straw mulch did not alter all plant variables.
Pengendalian Hypothenemus Hampei dengan Antivirus untuk Tanaman Kopi Eri Samah; Mhd Yusuf Dibisono
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 2, No 1: Maret 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v2i1.174

Abstract

Masalah virus tanaman kopi akan membuat ekonomi calon pekebun turun. Makalah ini dilakukan untuk mencari solusi permasalahan tanaman kopi bagi pekebun Indonesia. Metode: Studi eksplorasi dilakukan untuk menemukan cara penanggulangan virus kopi. Karena pestisida kimia diketahui telah menghasilkan dampak lingkungan skala luas di seluruh dunia, penelitian ini berfokus pada teknologi alternatif untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh jamur patogen. Hasil: Dilaporkan bahwa insektisida cyantraniliprole 10% dalam kisaran dosis formulasi 1000 ml sampai 2000 ml per hektar sangat efektif dalam mengendalikan hama penggerek buah kopi (CPB, Hypothenemus hampei) pada tanaman kopi Arab. Hal ini sesuai dengan penelitian Wiryadiputra yang mengungkapkan bahwa tingkat efikasi CPB lebih baik dibandingkan insektisida carbary dan lambda cyhalothrine (2012). Kesimpulan: Disimpulkan bahwa Hypo-thenemus hampei dapat membantu pekebun kopi untuk memerangi virus.
Produksi Tanaman Sorghum (Sorghum bicolor, L.) Dengan Berbagai Berbagai Pupuk Organik Tina Herianti Masitah; Eri Samah Eri Samah
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 3, No 2: Juni (2023)
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v3i2.589

Abstract

Sorghum adalah tanaman gandum potensial yang sedang dikembangkan di daerah marginal dan kering Indonesia khususnya. Sorghum adalah salah satu komoditas yang diharapkan berfungsi sebagai pengganti beras dalam mengurangi kebutuhan pangan nasional. Produksi sorgo di Indonesia masih sangat rendah, dan produk sorgo tidak tersedia secara luas di pasar; oleh karena itu, upaya harus dilakukan untuk meningkatkan produksi sorgo, dimulai dengan penyediaan bentuk pupuk kandang yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pupuk kandang yang optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sorghum. Dari Juli hingga Oktober 2013. Penelitian ini terdiri dari empat perawatan, termasuk pupuk anorganik dengan dosis yang direkomendasikan (kontrol) (P0), pupuk kandang ayam dengan dosis 10 ton ha-1 (P1), pupuk kambing kambing dengan dos 10 ton Ha-1 ( P2), dan pupuk ternak sapi dengan dosis 10-ton ha-3 (P3), dikompilasi menggunakan rencana kelompok acak (RAK) dan diulang enam kali, masing-masing. Produksi sorgo tertinggi ditemukan dalam pembuahan kandang unggas dengan hasil 2,83 ton per hektar, diikuti oleh pembiakan kandang ternak dengan hasil 2.79 ton per hectare, pembiayaan kandang kambing kambing dengan hasil 2,6 ton per ha, dan produksi terendah ditemukan pada pabrik kontrol tanpa biji-bijian kandang dengan hasil 2,5 ton per hektar.Kata Kunci: Sorghum, Pupuk Kandang, Jagung