Durasi tidur yang pendek merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh mahasiswa kedokteran. Disisi lain, obesitas merupakan salah satu masalah gizi utama di dunia termasuk Indonesia, dengan salah satu faktor resiko yaitu gangguan fungsi tidur. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara durasi tidur dengan asupan makan, aktivitas fisik dan kejadian obesitas pada mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan teknik cluster sampling. Sebanyak 78 mahasiswa PSPD UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berpartisipasi sebagai responden penelitian ini. Durasi tidur diukur dengan menggunakan kuisioner Rerata Durasi Tidur dalam 1 minggu, asupan makan diukur dengan kuisioner 24 Hours Food Recall, aktivitas fisik diukur dengan kuisioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) dan kejadian obesitas dinilai dari BMI (Body Mass Index), BMI diukur dengan menggunakan timbangan berat badan dan tinggi badan SMIC ZT-120. Data yang diperoleh diolah mengggunakan statistik deskriptif dan inferensial, dengan uji analisis chi-square. Dari total 78 responden, didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki durasi tidur yang buruk (6 jam; 53,8%), sedangkan mahasiswa yang memiliki durasi tidur cukup (6 jam) sebesar 28,2% dan durasi tidur baik (7-9 jam) sebesar 17,9%. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa durasi tidur memiliki hubungan yang signifikan dengan asupan makan (p-value= 0,000) dan kejadian obeistas (p-value= 0,000), tetapi durasi tidur tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan aktivitas fisik (p-value= 0,171). Durasi tidur yang buruk memiliki hubungan dengan kejadian obesitas melalui asupan makan, tapi tidak dengan aktivitas fisik.Kata kunci : Kata kunci : Body Mass Index, Asupan Makan, Kejadian Obesitas, Aktivitas Fisik, Durasi Tidur