Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANGKUTAN UDARA LOGISTIK CERAH TAHUN 2022 , STUDI KASUS DI BANDARA SOEKARNO HATTA DAN BANDARA PAPUA TAHUN 2022 arista atmadjati; joni gusmali
LIAISON JOURNAL OF BEST Vol. 1 No. 02 (2022): LIAISON JOURNAL OF BEST
Publisher : IULI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.546 KB)

Abstract

The existence of Soekarno hatta Tangerang and Papua,s airports International Airport are very vital, especially for air cargo transportation. As one of the busiest airports in Indonesia,Soekarrno Hatta airports has an important role as the main gateway for air cargo traffic in the central and eastern regions of Indonesia,as well as Papua,s airports in eastern Indonesia area., in which distributes domestically and internationally, and regional . This study uses a quantitative approach where the research is entitled Analysis of Air Cargo Demand During a Pandemic Period at Soetta and Papua,s . This study uses data collection techniqueswith primary and secondary data collection. The results obtained are the characteristics of demand for air cargo during the pre-pandemic and during the pandemic at Soetta airport and Papua,s airports , which is divided into 8 cargo classifications, namely Dangerous Goods, General Cargo, Live Animal, Marine Product, Newspaper, Perishable Cargo, Human Remain and Valuable Goods. The freight cargo in indo esia even facing pandemic era for 2 years 2022, 2021 but at the other hand the government policy has supported with declared some encouraging regulation to airlines busnissess. At year 2022 regulation said that cargo not only accepted at belly cargo compatement but general cargo could loading at cabin compartment. Thats why the air cargo increase 20,53 % for national growth . specially air cargo at airport Soekarno Hatta air cargo tramendously increase 81,78 % only in AP II area and Soekarno Hatta comparing year of 2019.Keywords: Air Cargo, Demand, Comparison, Pandemic and year 2022.
The Influence of Service Quality and Brand Image Towards Customer Satisfaction in Garuda Indonesia Airlines syafina dhiaz fhahira; ra afera ratna wijayanti; muhammad affandi; joni gusmali
LIAISON JOURNAL OF BEST Vol. 2 No. 2 (2023): Volume II
Publisher : IULI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

When consumers buy a product, there are many factors that influence these consumers in making decisions, starting from internal factors or external factors to produce satisfaction for the consumers themselves. Service quality is one aspect when consumers use services or buy products from a trademark or company. Service quality is the main activity carried out by a trademark or company to provide satisfactory service to consumers in the long run. The aviation business is one of the industries that is concerned with the quality of their service to provide the best service to consumers so that consumers are satisfied with the services provided. In addition to service quality, brand image is also an important aspect of customer satisfaction because consumers will see whether a trademark or company has a good image or not and consumers will use services or goods from brands or companies that they frequently use or that already exist in their minds. The purpose of this study is to analyze the impact of service quality and brand image on customer satisfaction in the aviation industry. This study uses descriptive and quantitative research with the aim of wanting to know the relationship of three variables namely service quality, brand image and customer satisfaction with each sub-variable. This study uses quantitative data by distributing questionnaires as a method of collecting data. Keywords: Service Quality, Brand Image, Customer Satisfaction, Airline Industry
JOB SATISFACTION AND EMPLOYEE ENGAGEMENT FOR EMPLOYEES PERFORMANCE ahmad rabbani; ra afera ratna wijayanti; joni gusmali; achmad zulfiqo irwan
LIAISON JOURNAL OF BEST Vol. 2 No. 2 (2023): Volume II
Publisher : IULI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Facing competition in today’s free market, every company will try as optimally as possible to maintain its assets. Employees as human resources are one of the factors that cannot be duplicated or imitated by competitors and are considered the most valuable assets if managed and involved properly. One way to manage and maintain the main human resources today is to focus on organizational performance through evaluating the employee’s job satisfaction and employee engagement. This research aims to analyze the influence of job satisfaction and employee engagement on organizational performance. This research is using quantitative data in form of questionnaires were distributed to 54 employees who works in PT. Aero Wisata. Structural Equation Modeling (SEM) was applied to produce path diagram, regression weights and model fit to analyze the research model. Result found that job satisfaction has a positive influence significantly on organizational performance by 39%. But employee engagement has a positive but not significantly influence on organizational performance by 30%. Based on the result, PT. Aero Wisata is suggested to carry out further identification related to job evaluations and sincrease collaboration between departments in order to create harmony that supports the direction and setting goals of the company Keyword: Job Satisfaction, Employee Engagement, Organizational Performance
TANTANGAN PENGEMBANGAN JEMBATAN UDARA DI PROVINSI PAPUA Sugiarti Sugiarti; Joni Gusmali; Siti Asriati
JURNAL MITRA MANAJEMEN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Mitra Manajemen
Publisher : JURNAL MITRA MANAJEMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/jmm.v13i2.940

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang gambaran mengenai tantangan pengembangan jembatan udara di Provinsi Papua. Berdasarkan data yang diperoleh, Provinsi Papua memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah namun sedikit sumber daya manusia. Berbagai potensi yang dimiliki daerah sangat banyak sehingga dapat dijadikan sumber acuan untuk menjadikan jembatan udara di Papua semakin berkembang. Untuk penelitian ini menggunakan teknik analisa data dengan Metode Kualitatif. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh data bahwa Potensi yang dimiliki Provinsi Papua untuk mengembangkan jembatan udara adalah bandara sejumlah 70 (tujuh puluh) termasuk 4 (empat) bandar udara internasional yaitu Bandara Frans Kaisiepo (BIK) di Biak Numfor,  Bandara Sentani (DJJ) di Jayapura, Bandara Mopah (MKQ) di Merauke, dan Bandara Mozes Kilangin Timika (TIM) di Mimika, Papua. Rata-rata kargo berangkat per pesawat dari Biak 140 kg, dari Jayapura 4650 kg, dari Merauke 200 kg, dan dari Timika 930 kg. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar angkutan barang di Papua berpotensi diangkut dengan pesawat udara kargo tanpa awak  (Drone Kargo) dengan ukuran sekali angkut mulai dari sekitar 150 kg. Dengan demikian terdapat tantangan yang perlu segera dihadapi dengan cara mewujudkan sistem transportasi udara  berupa pengembangan jembatan udara di Wilayah papua dengan memasukkan potensi pemakaian Drone Kargo. Kendala yang dihadapi oleh Papua dalam mengembangkan jembatan udara adalah adanya empat akar masalah yang menjadi pemicu terus terjadinya konflik kekerasan di kawasan Papua. Permasalahan pertama adalah marjinalisasi yang terjadi terhadap masyarakat Papua. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan yang dialami masyarakat Papua dalam sisi hubungan daerah dengan pusat. Kedua, terjadinya kegagalan pembangunan yang bisa dilihat dari ketidaksetaraan hasil pembangunan. Ketiga, persoalan status politik Papua. Adapun faktor keempat adalah masalah pelanggaran HAM. Selain itu letak geografis Papua yang diapit oleh pegunungan dan banyak lereng yang terjal sehingga pembangunan sarana infrastruktur terhambat. Sedangkan upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah harus adanya upaya perbaikan kerja sama antara Pemerintah Daerah Papua dan Pemerintah Pusat. Saat ini kerja sama sudah terarah lebih baik. Salah satu upaya yang saat ini akan diwujudkan adalah menjadikan Papua sebagai Provinsi yang berkembang dengan menata sistem transportasi udara nasional yang terarah dan berkesinambungan  melalui program pengembangan rute jembatan udara di Papua. Selain itu juga, adanya kerja sama dari dalam negeri dan luar negeri terkait sumber daya alam Papua yang melimpah. Sehingga dengan adanya proyek-proyek tersebut dapat menambah pendapatan daerah dan pendapatan pusat untuk pemerataan dalam pembangunan desa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
ANALISIS WEIGHT LOAD FACTOR PADA PRODUKSI ANGKUTAN UDARA BERJADWAL DALAM NEGERI PADA BEBERAPA MASKAPAI DI INDONESIA Sugiarti Sugiarti; Joni Gusmali; Muzayyanah Yuliasih
JURNAL MITRA MANAJEMEN Vol 13, No 1 (2022): JURNAL MITRA MANAJEMEN
Publisher : JURNAL MITRA MANAJEMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/jmm.v13i1.831

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata persentase weight load factor muatan yang diangkut dalam produksi angkutan udara berjadwal dalam negeri pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat tujuh belas maskapai yang dianalisis. Muatan diangkut dan dihitung berdasarkan Ton Km Performed yang terdiri dari penumpang, barang kiriman, dan pos. Penghitungan jumlah Ton Km Performed dianalisa dengan Available Ton Km. Hasil penghitungan Ton Km Performed terhadap Available Ton Km akan menghasilkan persentase Weight Load Factor. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan Metode Kuantitatif. Distribusi data yang digunakan adalah rasio. Berdasarkan jenis data tersebut, maka yang dipakai adalah metode statistik parametrik. Metode statistik parametrik ini, menggunakan uji perbandingan (comparation) dengan uji satu pihak /Arah (One Tail-Test).  Berdasarkan hasil analisa, diperoleh hasil bahwa maskapai angkutan udara berjadwal dalam negeri tahun 2016 mempunyai persentase weight load factor rata-rata sebesar 56,06%; tahun 2017  rata-rata sebesar 57,82%; tahun 2018 rata-rata sebesar 56,76%; tahun 2019  rata-rata sebesar 50,41%; dan tahun 2020  rata-rata sebesar 46,47%. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata persentase weight load factor pada muatan yang diangkut dalam produksi angkutan udara dalam negeri pada maskapai tersebut pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 belum mencapai persentase yang ideal. Kata kunci : maskapai, ppkm, ton km performed, weight load factor