Fredrikus Suarezsaga, Fredrikus
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI WISATA MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPE Putra, Alfred Yulius Arthadi; Ndaumanu, Ricky Imanuel; Suarezsaga, Fredrikus
HOAQ (High Education of Organization Archive Quality) : Jurnal Teknologi Informasi Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal HOAQ - Teknologi Informasi
Publisher : STIKOM Uyelindo Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52972/hoaq.vol15no2.p116-126

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu daya tarik terhadap kunjungan ke sebuah daerah. Kalimantan Barat memiliki beragam sumber daya yang dapat dioptimalkan sebagai modal pengembangan sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Potensi ini semakin kuat karena posisinya yang strategis sebagai gerbang masuk bagi negara-negara ASEAN. Sistem informasi geografis (SIG) merupakan salah satu teknologi informasi yang sering digunakan untuk memetakan suatu lokasi. Perancangan sistem informasi ini menggunakan metode prototype. Ada empat tahap perancangan, yaitu analisis kebutuhan, perancangan prototype awal, pengembangan dan pengujian, dan evaluasi pengguna. Kebutuhan pengguna adalah melihat seluruh titik lokasi wisata dan melihat jalurnya. Perancangan prototype menggunakan UML berupa Use Case Diagram dan Activity Diagram. Pengembangan dan pengujian dilakukan dengan membuat prototype aplikasi menggunakan framework Bootstrap dan bahasa pemrograman PHP serta aplikasi pengelola basis data PHPMyAdmin dan MySQL. Evaluasi pengguna menggunakan survey dan uji coba aplikasi ke pengguna. Penelitian ini menghasilkan perancangan website berdasarkan kebutuhan pengguna dan pengujian yang menunjukkan hasil yang baik.   Tourism is one of the key attractions that drive visits to a region. West Kalimantan possesses diverse resources that can be optimized as a foundation for developing the tourism sector to enhance the welfare and prosperity of its people. This potential is further strengthened by its strategic position as the gateway for ASEAN countries. Geographic Information Systems (GIS) are widely used information technologies for mapping locations. The design of this information system employs the prototype method, consisting of four stages: requirements analysis, initial prototype design, development and testing, and user evaluation. Users primarily need to view all tourist locations and their routes. The prototype design utilizes UML in the form of Use Case Diagrams and Activity Diagrams. Development and testing are carried out by creating an application prototype using the Bootstrap framework, the PHP programming language, and database management applications such as PHPMyAdmin and MySQL. User evaluation involves surveys and application trials. This research results in a website design based on user needs, with testing outcomes indicating good performance.  
Evaluasi Pemodelan Proses Bisnis Usaha Laundry dengan Business Process Model Notation Kristina, Kristina; Ndaumanu, Ricky Imanuel; Suarezsaga, Fredrikus
Journal Computer Science and Information Systems : J-Cosys Vol 5, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53514/jco.v5i1.621

Abstract

Laundry merupakan usaha yang menyediakan jasa layanan cuci kiloan, satuan, cuci kering, cuci setrika dan cuci karpet. Banyak jenis jasa yang disediakan oleh laundry menunjukkan kompleksnya model proses bisnia pada laundry. Laundry juga bisa dikelola menjadi usaha franchise termasuk penyediaan detergen dan pewangi. Model proses bisnis sebuah organisasi perlu digambarkan dengan baik sehingga pengelolaan organisasi menjadi efektif dan efisien. Notasi BPMN adalah notasi pemodelan proses bisnis. Manfaat dari pemodelan proses bisnis dengan notasi BPMN mempermudah pemilik usaha untuk menganalisis proses bisnis yang ada sehingga dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi oleh organisasi. Masalah yang diidentifikasi dapat diselesaikan dengan baik jika penggambaran visual dari sebuah alur model bisnis jelas.  Notasi BPMN terdiri dari beberapa komponen seperti flow objects, activity, gateway, connecting object dan swimlanes.
MENINGKATKAN PELAYANAN PENJUALAN DENGAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA UMKM CAFE DAN RESTO CRUMBZ Ndaumanu, Ricky Imanuel; Suarezsaga, Fredrikus; Adnan, Andhika; TA, Suprianus Pian
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30398

Abstract

Abstrak: Pengabdian ini berguna untuk meningkatkan layanan penjualan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) café dan resto Crumbz dimana dengan menerapkan sistem informasi penjualan berbasis web dapat meningkatakan pelayanan. Dengan pengembangan teknologi yang cepat, sistem informasi berbasis web dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penjualan, memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan. Adapun yang menjadi subjek pengabdian adalah Cafe dan Resto Crumbz, adapun pemilik dari usaha ini adalah bapak Oktavianus yang menjadi informan pada pengabdian. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menerapkan pendekatan kualitatif adapun data didapatkan melalui pengamatan, wawancara, dan studi literatur. Teknik analisis data kualitatif adalah proses sistematis untuk menganalisis data non-numerik seperti teks, wawancara, observasi, dan lainnya. Tujuan analisis ini adalah untuk memahami makna, pola, dan tema yang muncul dalam data, serta memberikan interpretasi terhadap fenomena yang ada pada café dan resto crumbz. Hasil penelitian menyatakan bahwa implementasi sistem informasi penjualan berbasis web dengan pelayanan dapat meningkatkan kecepatan transaksi menjadi 80% , akurasi data penjualan 95% dan pendataan pendapatan bisa terkomputerisasi. Dengan menerapkan sistem informasi penjualan berbasis web akan menjadi langkah yang tepat yang efektif untuk meningkatkan layanan penjualan pada Café dan Resto crumbz dan sudah dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.Abstract: This service is useful for improving sales services at Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) cafe and restaurant Crumbz where implementing a web-based sales information system can improve services. With the rapid development of technology, web-based information systems can improve the efficiency and effectiveness of the sales process, providing a better experience to customers. The subject of the service is Cafe and Resto Crumbz, while the owner of this business is Mr. Oktavianus who is an informant in the service. The research method used is to apply a qualitative approach while data is obtained through observation, interviews, and literature studies. Qualitative data analysis techniques are systematic processes for analyzing non-numerical data such as text, interviews, observations, and others. The purpose of this analysis is to understand the meaning, patterns, and themes that appear in the data, and to provide interpretations of the phenomena that exist at cafe and restaurant Crumbz. The results of the study stated that the implementation of a web-based sales information system with services can increase transaction speed to 80%, sales data accuracy to 95% and income data recording can be computerized. By implementing a web-based sales information system, it will be the right and effective step to improve sales services at the Crumbz Café and Resto and can increase customer satisfaction.
IMPLEMENTASI TOPSIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DI SISTEM KASIR: IMPLEMENTATION OF THE TOPSIS METHOD TO ENHANCE PERFORMANCE IN POINT-OF-SALE SYSTEMS Aurellia, Tania; Pratama, Jessen Hero; Suarezsaga, Fredrikus; Ndaumanu, Ricky Imanuel
HOAQ (High Education of Organization Archive Quality) : Jurnal Teknologi Informasi Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal HOAQ - Teknologi Informasi
Publisher : STIKOM Uyelindo Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52972/hoaq.vol16no2.p136-146

Abstract

Koperasi konsumen seringkali menghadapi tantangan dalam menentukan produk mana yang perlu diprioritaskan untuk restock atau promosi. Pengambilan keputusan yang dilakukan secara manual dan subjektif dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam pengelolaan stok serta menurunkan efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem penunjang keputusan (SPK) berbasis metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) untuk membantu koperasi konsumen dalam menetapkan produk prioritas. Sistem dirancang untuk mengolah data transaksi seperti jumlah penjualan, sisa stok, dan masa kadaluarsa barang, guna memberikan rekomendasi berbasis kriteria yang telah ditentukan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Proses perancangan sistem meliputi analisis kebutuhan, perancangan logika metode TOPSIS, hingga implementasi ke dalam platform berbasis web menggunakan Laravel dan MySQL. Evaluasi awal dilakukan secara internal untuk memastikan keakuratan perhitungan dan fungsionalitas sistem. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sistem mampu memberikan peringkat produk berdasarkan nilai preferensi yang dihasilkan oleh metode TOPSIS. Sistem ini dapat membantu pengurus koperasi membuat keputusan restock atau promosi produk secara lebih objektif dan efisien. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan SPK berbasis metode multikriteria dapat menjadi solusi dalam meningkatkan efisiensi operasional koperasi konsumen.   Consumer cooperatives often face challenges in determining which products should be prioritized for restocking or promotion. Decisions made manually and subjectively may lead to inaccurate stock management and reduce operational efficiency. This study aims to design and develop a decision support system (DSS) based on the Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method to assist consumer cooperatives in selecting product priorities. The system is designed to process transaction data such as sales volume, remaining stock, and product expiry period to provide recommendations based on predefined criteria. A qualitative approach was used, with data collected through observation, interviews, and literature review. The system design process includes needs analysis, the development of TOPSIS logic, and implementation into a web-based platform using Laravel and MySQL. Initial evaluation was conducted internally to ensure the accuracy of calculations and the proper functionality of the system. The results indicate that the system can rank products based on preference values generated by the TOPSIS method. This helps cooperative administrators make restocking or promotional decisions in a more objective and efficient manner. The findings suggest that the application of a multi-criteria DSS can be an effective solution to improve the operational efficiency of consumer cooperatives.
IMPLEMENTASI K-MEANS UNTUK PENENTUAN KEPUTUSAN PENJUALAN JUS (STUDI KASUS CAFÉ JUS XYZ): IMPLEMENTATION OF K-MEANS FOR JUICE SALES DECISION-MAKING (CASE STUDY: XYZ JUICE CAFÉ) Putra, Alfred Yulius Arthadi; Suarezsaga, Fredrikus; Kristina
HOAQ (High Education of Organization Archive Quality) : Jurnal Teknologi Informasi Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal HOAQ - Teknologi Informasi
Publisher : STIKOM Uyelindo Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52972/hoaq.vol16no2.p247-253

Abstract

Usaha penjualan jus buah oleh Café Jus XYZ (nama usaha disamarkan) di Pontianak, Kalimantan Barat menghadapi persaingan yang ketat akibat banyaknya usaha serupa. Kondisi ini menuntut pemilik melakukan pengambilan keputusan berbasis data untuk menentukan prioritas promosi dan pengelolaan stok bahan baku. Penelitian ini memanfaatkan algoritma K-Means untuk mengelompokkan performa menu berdasarkan data transaksi penjualan yang diambil dari sistem kasir periode Juli–September 2025 sebanyak 1.250 transaksi. Data transaksi berbentuk daftar item per transaksi, sehingga dilakukan proses pemisahan item dan agregasi untuk memperoleh jumlah transaksi yang memuat tiap menu. Dari 13 menu yang tersedia, terdapat 10 menu yang tercatat terjual pada periode pengamatan dan digunakan dalam analisis. Hasil K-Means dengan k=3 menghasilkan tiga kategori, yaitu Penjualan Tinggi, Penjualan Sedang, dan Penjualan Rendah. Menu Mango menjadi satu-satunya menu pada kategori Penjualan Tinggi. Enam menu (Avocado, Green Tea, Melon, Melon Lychee, Red Guava, dan Watermelon) masuk kategori Penjualan Sedang, sedangkan tiga menu (Apple, Cookies n Cream, dan Orange) masuk kategori Penjualan Rendah. Selain menghasilkan klaster, kualitas klaster dievaluasi menggunakan metrik internal (WCSS, Silhouette, Davies-Bouldin, dan Calinski-Harabasz) untuk mendukung pemilihan jumlah klaster. Hasil klaster menjadi dasar rekomendasi promosi dan evaluasi menu bagi Café Jus XYZ.   The fruit juice sales business of Café Jus XYZ (business name anonymized) in Pontianak, West Kalimantan, faces intense competition due to the large number of similar businesses. This condition requires data-driven decisions to prioritize promotions and manage raw-material inventory. This study applies the K-Means algorithm to group menu performance using sales transaction data collected from the point-of-sale system during July–September 2025 (1,250 transactions). Each transaction contains a list of purchased items; therefore, the data are split into individual items and aggregated to obtain the number of transactions containing each menu. Although the café offers 13 menu variants, only 10 menus were sold during the observation period and were included in the analysis. The K-Means result with k=3 produces three categories: High, Medium, and Low Sales. Mango is the only menu item in the High Sales category. Six menu items (Avocado, Green Tea, Melon, Melon Lychee, Red Guava, and Watermelon) belong to the Medium Sales category, while three items (Apple, Cookies n Cream, and Orange) fall into the Low Sales category. In addition to clustering, cluster quality is evaluated using internal metrics (WCSS, Silhouette, Davies-Bouldin, and Calinski-Harabasz) to support the choice of the number of clusters. The clustering output is then used to derive recommendations for promotion and menu evaluation.