David Djerubu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi Pasangan Infertil Terhadap Masalah Infertilitas di Kecamatan Langke Rembong Fransiska Nova Nanur; Jayanthi P. Janggu; Tarsianus Golo; Nur Dafiq; David Djerubu
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2022): JIK-Oktober Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i2.558

Abstract

Infertilitas telah diakui luas sebagai salah satu masalah kesehatan reproduksi pada manusia. Sebagai sebuah kondisi yang tidak dapat mewariskan sebuah keturunan, ketidaksuburan dapat menyebabkan masalah psikologis yang serius pada individu yang terkena dampak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi pasangan infertil terhadap masalah infertilitas yang dialami, bagaimana strategi pasangan infertil dalam menghadapi pandangan negatif dari lingkungan serta apa dukungan sosial yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan infertil di Kecamatan Langke Rembong. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 pasangan infertil yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambil sampel secara purposive. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai April tahun 2022 di wilayah Kecamatan Langke Rembong. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam pada 10 pasangan infertil dan dianalisis secara tematik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan infertil Hasil penelitian menunjukkan bahwa persespi pasangan infertil terhadap masalah infertilitas adalah pasangan memandang masalah infertil sebagai masalah yang sensitif, menguras pikiran, rentan akan stres dan mempengaruhi relasi. Banyak pandangan negatif yang ditujukan pada pasangan ini terutama berasal dari keluarga dan kerabat terdekat. Strategi yang digunakan untuk menghadapinya adalah dengan menghindari pertemuan yang membahas tentang anak, melakukan hobi, traveling, berprinsip cuek dan berdamai dengan keadaan. Adapun dukungan sosial yang dibutuhkan adalah dukungan spiritual, semangat dan motivasi untuk terus berupaya mencari pengobatan dan perawatan.
Hubungan antara Psychological Distress dengan Hipertensi pada Masyarakat di Kabupaten Manggarai Claudia fariday dewi; Fransiska Yuniati Demang; Yuliana Suryati; David Djerubu; Maria Sriana Banul
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.7129

Abstract

ABSTRACT Hypertension has become a cardiovascular disease and the leading cause of death globally. Approximately 80% of deaths from hypertension are recorded in low-income countries. Forms of chronic morbidity, including mental disorders and hypertension, play a central role in shaping the burden of disease in developing countries. The purpose of this study was to determine the relationship between psychological stress and hypertension. The type of research used is an analytical observational study with a cross sectional approach, where data concerning the independent and dependent variables will be collected at the same time. This research was conducted in Langke Rembong District, Manggarai Regency with a total of 200 respondents. Data was collected by measuring blood pressure in hypertensive patients and distributing Psychological Distress Scale questionnaires. The results showed that 30% of respondents with hypertension had psychological problems, with the results of bivariate analysis showing a p value of 0.000. This shows that there is a significant relationship between the problem of hypertension and the psychological pressure experienced by someone with hypertension. The results of this study indicate that psychological stress can be a risk factor for hypertension or vice versa. It is hoped that patients with hypertension can pay attention to their psychological condition so as not to aggravate the increase in blood pressure and the physical effects caused by it.   Keywords: Hypertension, Psychological Distress, Manggarai  ABSTRAK Hipertensi telah menjadi penyakit kardiovaskular dan penyebab utama kematian global. Sekitar 80% dari kematian akibat hipertensi tercatat di negara berpenghasilan rendah. Bentuk morbiditas kronis, termasuk gangguan mental dan hipertensi, memainkan peran sentral dalam membentuk beban penyakit di negara berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara stres psikologis dengan hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai dengan jumlah responden sebanyak 200 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran tekanan darah pada pasien hipertensi dan membagikan kuesioner Psychological Distress Scale. Hasil penelitian menunjukkan 30% responden dengan hipertensi memiliki masalah psikologis, dengan hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p value 0,000. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara masalah hipertensi dengan tekanan psikologis yang dialami seseorang dengan hipertensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stress psikologis dapat menjadi faktor resiko hipertensi atau sebaliknya. Diharapkan pasien dengan hipertensi dapat memperhatikan kondisi psikologis mereka agar tidak memperparah peningkatan tekanan darah dan efek fisik yang ditimbulkan karenanya. Kata Kunci: Hipertensi, Psychological Distress, Manggarai