Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Manajemen Humas Dalam Membangun Citra (Image Building) di SD IT Al Manar Pangkalan Bun Sukinem Sukinem; Tutut Sholihah
JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus : Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora (JISPENDIORA)
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1251.533 KB) | DOI: 10.56910/jispendiora.v1i2.32

Abstract

SD IT Al Manar Pangkalan Bun berkomitmen kuat mengembangkan lembaga pendidikan terbaik. Dengan latar belakang konsep yang diniatkan melahirkan generasi teladan yang cerdas, beriman, dan bertaqwa. Dengan melihat tujuan daripada lembaga tersebut dapat dipahami bahwa sekolah yang dapat dijadikan contoh yang layak bagi sekolah lain harus dapat meningkatkan semua aspek kualitas pendidikan serta memperhatikan peran masyarakat yang memberi opini baik bagi citra sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan 1) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data displays dan 3) penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/ veriffication). Hasil dari penelitian ini adalah; 1) Keberadaan Humas di Sekolah dikenal dengan istilah kehumasan. Humas muncul karena keinginan pihak sekolah untuk memasarkan sekolah kepada khalayak ramai.Humas muncul dan begitu digiatkan di sekolah karena pada awalnya sekolah kurang mendapat sambutan yang hangat oleh masyarakat, karena masyarakat tidak mengenal baik keunggulan maupun kekurangannya.Oleh karena itu pihak sekolah menggiatkan fungsi Humas.Setiap awal kemunculan Humas, baik yang ada di perusahaan ataupun di lembaga pendidikan, selalu disebabkan karena buruknya hubungan lembaga dengan publiknya atau stakeholdernya.Mengadakan hubungan yang baik dengan para stakeholder itulah yang memunculkan Humas.2) Strategi Humas untuk meningkatkan mutu pendidikan Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ada dua, yaitu peningkatan kualitas pendidikan di dalam sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan yang berada di luar sekolah atau kualitas pendidikan secara umum.Secara umum seluruh aktifitas Humas harus mendudkung program-program untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.3)Meningkatkan citra madrasah yang bertujuan Pihak sekolah mengadakan beberapa program dari sekolah lanjut mengadakan presentasi BP memberikan pengarahan kepada siswa untuk pemilihan sekolah lanjut, sekolah juga mendata penelusuran lulusan, kerjasama dengan berbagai pihak dan menghadirkan wali murid ke sekolah.
PELATIHAN PEMANFAATAN DAGING AYAM BERTELUR AFKIR MENJADI PRODUK ABON DENGAN PENAMBAHAN KELUWIH (Artocarpus communis) DI GAMPONG PASIE LAMGAROT KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Masyitah Masyitah; Zulvia Maika Lesti; Sukinem Sukinem; Ida Yani
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 2, No 1 (2022): Volume 2, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v2i1.25773

Abstract

Abon adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas, dibuat dari daging, direbus, disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres. Bahan baku utama pembuatan abon dari berbagai jenis daging seperti daging ayam bertelur afkir. Ayam bertelur afkir memiliki daging yang lebih alot sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut menjadi produk abon untuk meningkatkan nilai ekonomi daging ayam bertelur afkir. Abon daging saat ini dapat dikombinasikan dengan bahan nabati seperti daging buah keluwih. Buah keluwih identik dimasak sebagai sayuran atau cemilan, selain itu harganya murah. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan pengolahan daging ayam bertelur afkir dengan penambahan daging buah keluwih menjadi inovasi produk abon dalam mencukupi kebutuhan gizi yang berasal dari protein hewani dan diharapkan dapat menjadi peluang usaha dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan, diskusi dan demontrasi langsung. Hasil pengabdian ini masyarakat sasaran memiliki keterampilan dalam mengolah daging ayam bertelur afkir yang diberi penambahan keluwih menjadi produk abon.
ANALISIS KEBUTUHAN (NEED ASSESMENT) DAN PERENCANAAN PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE WAFA DI SDIT AL-MANAR PANGKALAN BUN Sukinem Sukinem; Siminto Siminto
PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Bahasa dan Pendidikan
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.653 KB) | DOI: 10.56910/pustaka.v3i1.304

Abstract

The purpose of this research is to analyze the needs (need assessment) and plan the tahfidz qur'an program using the wafa method at SDIT Al-Manar Pangkalan Bun. The research method used is qualitative. Data collection techniques are carried out by interviews, observation and documentation. Data collection techniques with interviews, observation and documentation. Data analysis techniques used 1) data reduction (data reduction), 2) data presentation (data displays and 3) conclusion drawing/verification. The results of this study are: needs analysis (need assessment) of the tahfidz qur'an program using the wafa method at SDIT Al-Manar Pangkalan Bun based on students' interest in extracurricular tahfidz Qur'an, it can be analyzed that the implementation of tahfidz Qur'an extracurricular activities at SDIT Al-Manar Pangkalan Bun is running smoothly. With quite a lot of enthusiasts, namely around 10 students in the first year. The tahfidz Qur'an extracurricular is a supporting field for SDIT Al-Manar Pangkalan Bun students to channel their talents and interests in the field of tahfidz Qur'an. Thus, the students of SDIT Al-Manar Pangkalan Bun can get closer to and love the Qur'an because of the tahfidz Qur'an extracurricular which becomes their intermediary to always love the Qur'an. Qur'an tahfidz extracurricular learning is also supported by using a special method that has been prepared by the ustadz/ustadzah, namely using the Wafa method. While planning the tahfidz qur'an program using the wafa method at SDIT Al-Manar Pangkalan Bun is carried out at the beginning of determining program objectives, followed by preparing a tahfidz program plan using the Wafa method. After that formulate what steps should be taken to implement the program. The tahfidz Al-Qur'an program is a program that is integrated with the school curriculum, the implementation of the program is carried out in the classroom. Planning the Wafa Qur'an learning process, especially in the Al-Qur'an Tahfiż program at SDIT Al-Manar Ajibarang has several stages, namely 5P, including the following: Opening, experience, teaching, assessment and closing. the application of the Wafa Method at SDIT Al-Manar has used the TANDUR strategy and in practice has also used the 5Ps well