Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Empowering Employees With Glamping As An Alternative Accommodation In The New Normal Era In Kembang Merta Village, Tabanan Regency, Bali Province Ni Desak Made Santi Diwyarthi Diwyarthi; Ni Nyoman Sukerti; I Dewa Hendri Pramana; I Wayan Jata
Community Development Journal Vol 6 No 2 (2022): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.526 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v6i2.3321

Abstract

The pandemic situation and the strict health protocols implemented have resulted in tourist visit decline and hotel occupancy rates decline. The government and hotel management carry out various potential businesses for the accommodation service business. In the midst of intense industry competition, the accommodation service business seeks to develop the right marketing mix by finding and understanding tourists' desires, so as to encourage tourists' decisions to stay. Tourists have different preferences for the attributes of accommodation service businesses. One of the things that are trending for tourists is choosing attractive, safe and comfortable accommodation, returning to nature, avoiding large crowds during the Covid-19 pandemic. The alternative presented by accommodation service entrepreneurs is glamping. Glamping is a contemporary phenomenon as an alternative accommodation for tourists. This glamorous camping (glamping) concept presents an alternative in camping, but still provides a sense of security and comfort in enjoying the natural atmosphere (Monita, 2019, Ferdian, 2020). Candi Kuning Tourism Village has succeeded in showing the readiness of glamping management in accepting tourists with health protocols according to the government’s rule. The revival of Bali tourism is also marked by the stretching of the increase in glamping occupancy in Candi Kuning Tourism Village, Baturiti District, Tabanan Regency. This proves the success of glamping management in a new normal era tourism, based on Industry 4.0 and Society 5.0.
Komodifikasi Tarian dalam Pariwisata Budaya di Era Tatanan Kebiasaan Baru Ni Desak Made Santi Diwyarthi Diwyarthi; Made Darmiati Made Darmiati; Nyoman Gede Mas Wiartha Wiartha
Sehati Abdimas Vol 5 No 1 (2022): Prosiding Sehati Abdimas 2022
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu warisan budaya yang menjadi atraksi menarik bagi wisatawan adalah tari Kecak. Kecak sudah mendunia, tidak hanya ditampilkan pada saat upacara keagamaan di Bali, namun juga upacara memperingati hari pariwisata nasional di Politeknik Pariwisata Bali pada tanggal 28 September 2022, ikut tampil pada saat kegiatan Presidensi G20 di Bali bulan November 2022. Penelitian ini melakukan kajian komodifikasi yang terjadi pada tari, khususnya tari Kecak, sebagai bagian dari perkembangan pariwisata budaya. Teori yang digunakan dari Fairclough, Keat dan Abererombie (2015), Hartig, Soedarsono, Parani dan Anwar (2019). Metode yang dipergunakan merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi literatur, studi dokumentasi, dan observasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 jurnal. Hasil penelitian membuktikan bahwa telah terjadi komodifikasi tarian sebagai bagian perkembangan pariwisata budaya Bali dalam bentuk, fungsi dan makna.