Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI PENYESUAIAN DOSIS OBAT PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI KOMUNITAS INDONESIA KIDNEY CARE CLUB (IKCC) Venty Yuliasari; Martanty Aditya; Haryanto Susanto
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 1 No. 2 (2021): Maret - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v1i2.97

Abstract

Abstrak Ginjal kronik merupakan penyakit yang terjadi karena penurunan fungsi ginjal yang progresif dan menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan melakukan evaluasi terhadap kesesuaian penggunaan dosis obat pada pasien penderita penyakit ginjal kronis pada stage 3 hingga end stage renal disease berdasarkan dengan derajat keparahan ginjal yang dialami oleh pasien. Jenis penilitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara online menggunakan google formulir yang kemudian akan dilakukan pengolahan data dengan rancangan deskriptif. Pengambilan data dilakukan berdasarkan dengan kriteria inklusi yaitu pasien dengan penyakit ginjal kronis pada stage 3 hingga end stage renal disease dengan atau tanpa penyakit komorbid, memiliki data hasil tes laboratorium berupa nilai serum kreatinin , mengisi data penggunaan obat rutin dengan lengkap. Total responden yang memenuki kriteria tersebut sebanyak 42 pasien dengan rentang usia 15 sampai 84 tahun serta mengonsumsi obat secara rutin. Sampel yang didapatkan kemudian dianalisis secara deskriptif penggunaan dosis obat, frekuensi pemberian, dosis obat yang digunakan pasien akan berdasarkan dengan perhitungan glomerular filtration rate (GFR) yang dilakukan dengan menggunakan data nilai serum kreatinin, usia, dan jenis kelamin pada masing-masing pasien. Analisis hasil penelitian diperoleh bahwa dari 42 terdapat 19 pasien (45%) mendapatkan terapi obat yang memenuhi kesesuaian dosis seharusnya dan 23 pasien (55%) mendapatkan terapi obat yang tidak memenuhi kesesuaian dosis. Kata Kunci : Dosis Obat, GFR, Kesesuaian Dosis, Penyakit Ginjal Kronis. Abstract Chronic kidney is a disease that occurs due to a progressive decline in kidney function and causes kidney damage or kidney failure. This study aims to analyze and evaluate in appropriate for use of drug doses in patients with chronic kidney disease at stage 3 to end stage renal disease based on the degree of kidney severity experienced by the patient. This type of research is nonexperimental research by collecting data online using a google form which will then be processed with a descriptive design. Data were collected based on inclusion criteria, for patients with chronic kidney disease at stage 3 to end stage renal disease with or without comorbid disease, having laboratory test results data in the form of serum creatinine values, filling in complete data on routine drug use. The total number of respondents who met these criteria were 42 patients ranging in age from 15 to 84 years and who consumed drugs regularly. The sample obtained is then analyzed descriptively using drug dosage, frequency of administration, drug dose used by the patient will be based on the calculation of the glomerular filtration rate (GFR) which is carried out using data on the serum creatinine value, age, and sex in each patient. The analysis of the results showed that out of 42 there were 19 patients (45%) who received drug therapy that fulfilled the appropriate dosage and 23 patients (55%) received drug therapy that did not meet the dosage suitability. Keywords : Chronic Kidney Disease, Drug Dosage, Dosage Suitability, GFR.
ANTIOXIDANT TESTING OF ANTIOXIDANT ACTIVITY ON SEVERAL TYPES OF MONOFLORAL HONEY OF APIS MELLIFERA BEES USING DPPH AND FRAP METHODS Siti Nur Aini; Alexander T Noya; Sabrina Handayani Tambun; Haryanto Susanto
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Maret - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v2i2.149

Abstract

Senyawa antioksidan dipercaya dapat menghambat terjadinya proses oksidasi dengan mekanisme menghambat proses inisiasi atau propagasi reaksi oksidasi berantai, bahan alam seperti madu dapat digunakan sebagai pembawa senyawa antioksidan. Oleh sebab itu, diperlukannya metode untuk menganalisa aktivitas antioksidan yang selektif untuk menganalisa sampel tersebut. Metode pengujian antioksidan seperti DPPH dan FRAP dibedakan berdasarkan mekanisme reaksinya, sementara pelarut yang digunakan untuk maserasi dipilih berdasarkan sifat kepolarannya. Sampel yang digunakan sebagai standar antioksidan dipilih berdasarkan struktur flavon dan flavonoid yang umumnya mewakili dasar struktur antioksidan bahan alam. Metode uji DPPH ditemukan paling efektif dan efisien dibandingkan dengan metode FRAP dengan nilai IC50ekstrak metanol madu berturut-turut 16,9;33,8;35,7;80,6;83,4;106,7 dan nilai IC50ekstrak N-heksan madu berturut-turut 12,4;14,1;16,4;18,9;29,4;29,7. Kolerasi antara kedua metode uji terbukti sangat tinggi (R>0,95) sehingga diantara keduanya dapat saling menggantikan dalam dilakukannya analisis
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA MACAM MACAM MADU PADA BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS DENGAN METODE DIFUSI AGAR DAN DILUSI CAIR Siti Aisyah Ratna Putri; Haryanto Susanto; Sabrina Handayani Tambun; Teguh Oktiarso
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Maret - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v2i2.153

Abstract

This study is an experimental laboratory, conducted to get the antibacterial activity in the types of multiflora honey, randu honey, mente honey, rambutan honey, sono honey, acacia honey, rubber honey. In this study, preliminary tests, phytochemical screening, and antibacterial tests have been carrying out to determine the Minimum Inhibitory Level (MIC) and Minimum Killing Rate (KBM) at concentrations of 20, 25, 50, and 100%. Phytochemical test results it's known that each honey contains positive alkaloids, flavonoids, glycosides, and saponins. Antibacterial test results showed that each honey's positively had antibacterial activity. MIC and KBM obtained showed that each honey can inhibit the growth of bacteria, but only rambutan honey in Escherichia coli bacteria cannot kill bacteria. Keywords: antibacterial, honey, MIC, KBM, E.coli, S.aureus, disc diffusion, dilution
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PHBS DAN PROTOKOL KESEHATAN PADA WARGA PACITAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID 19 Rika Dwi Indasari; Haryanto Susanto; Eva Monica
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Maret - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v2i2.157

Abstract

COVID-19 adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan coronavirus (SARS CoV-2) dengan gejala umum berupa demam, sakit tenggorokan, sesak nafas, dan dapat menular melalui droplet dari pasien terinfeksi. Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dapat dilakukan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan protokol kesehatan. Pemberian edukasi tentang PHBS dan protokol kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang PHBS dan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19 sehingga dapat meningkatkan perilaku masyarakat dalam melakukan pencegahan penularan COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian one-group pretest-posttest dengan memberikan kuesioner kertas sebelum dan setelah pemberian edukasi. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dengan menggunakan media slide dan flipchart. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan uji non parametrik Wilxocon. Pada uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi 0,000 yang berarti H0 ditolak, H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan masyarakat tentang PHBS dan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19 sebelum dan sesudah diberikan edukasi.
KAJIAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP ANTIBIOTIK DAN KETEPATAN PENGGUNAANNYA Novela Cantikasari; Haryanto Susanto; Eva Monica
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 3 No. 1 (2022): September - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v3i1.160

Abstract

Abstrak Antibiotik merupakan jenis obat yang paling umum digunakan dalam penanganan infeksi bakteri. Sayangnya, masyarakat sering kali menggunakan obat antibiotik tanpa pemeriksaan dan peresepan dokter, di mana hal tersebut justru akan menyebabkan resistensi bakteri. Dalam studi ini, dilakukan identifikasi tingkat pengetahuan masyarakat terkait antibiotik dan ketepatan penggunaannya, serta keterkaitan antara keduanya. Pendekatan kuantitatif diterapkan dalam penelitian ini, dengan data primer yang diperoleh secara langsung menggunakan kuesioner. Sampel yang dikaji yaitu 148 responden yang terpilih berdasarkan teknik Random sampling. Lokasi spesifik pengambilan data adalah di Jl. Legundi RT 01 dan 02, Sananwetan, Kota Blitar, dengan waktu sampling pada bulan Mei hingga Juni 2021. Selain menganalisis deskripsi karakteristik dan pengetahuan masyarakat, studi ini turut meninjau korelasi antara pengetahuan dan penggunaan obat antibiotik melalui analisis korelasi Spearman. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat (83,8%) ternyata memiliki pengetahuan yang rendah terkait antibiotik, sementara penggunaan antibiotik juga tergolong sangat rendah (95,9%). Selanjutnya, analisis korelasi mengonfirmasi bahwa pengetahuan masyarakat terkait antibiotik memiliki hubungan signifikan dengan penggunaan antibiotik. Fakta tersebut perlu menjadi pertimbangan bagi tenaga kesehatan atau dinas kesehatan setempat untuk untuk meningkatan pengetahuan masyarakat terkait antibiotik dan ketepatan pengunaannya melalui berbagai kegiatan sosialisasi. Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, antibiotik, obat
Evaluasi Antihipertensi Amlodipin dan Kombinasi Amlodipin dengan Candesartan terhadap Kualitas Hidup Pasien Hipertensi beserta Komorbid Aprillia Dian Partisia; Haryanto Susanto; Godeliva Adriani Hendra
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi Vol. 3 No. 1 (2022): September - Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/sb.v3i1.180

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular dan memiliki prevelensi tertinggi yang didiagnosa di fasilitas kesehatan, penyakit hipertensi memiliki dampak pada berbagai aspek kualitas hidup seperti fisik, psikologis, sosial. Hipertensi menjadi sangat berbahaya ketika penderita tidak mengontrolnya. Tetapi yang tepat untuk mengontrol tekanan darah sangat dibutuhkan untuk mengurangi resiko peningkatan kematian. Penelitian ini ialah penelitian observasional mempergunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dan penyebaran kuesioner kualitas hidup dan efek samping pada pasien hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit “X” Bengkulu Selatan. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan uji Wilxocon, Mann- withney, chi- square Pada hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi <0.05 yang berati H0 ditolak, H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah pre dan post pada pasien hipertensi rawat jalan yang mendapatkan amlodipin dan kombinasi amlodipin dengan candesartan. Pada uji chi- square nilai signifikansi >0.05 yang berati H0 diterima, H1 ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara kualitas hidup dengan pasien hipertensi yang mendapatkan amlodipin dan kombinasi amlodipin dengan candesartan.