sri wahyuni
Universitas Banten Jaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATANDI PUSKESMAS PABUARAN KABUPATEN SERANG Shalsha Yunita; sri wahyuni; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 2 No 02 (2022): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v2i02.1930

Abstract

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan serta merupakan pelayanan penunjang dalam upaya kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012. Puskesmas pabuaran adalah salah satu puskesmas dikabupaten serang, sudah ada sistem isnformasi kesehatan yang merupakan bagian dari sitem informasi kesehatan kabupaten, hanya dalam pelaksanaan SIK di Puskesmas Pabuaran kabupaten Serang masih manual sehingga data yang dihasilkan tidak tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan sistem informasi kesehatan di Puskesmas Pabuaran Kabupaten Serang. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4orang. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan/pelaksanaan SIK belum online, semuanya masih manual. Pengumpulan data dilakukan oleh setiap pemegang program dan pembina desa/bidan desa. Pengiriman data dibawa langsung oleh petugas dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan. Pengolahan data sebagian sudah menggunakan komputer namun ada juga yang masih tulis tangan. Di Puskesmas Pabuaran ada Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang SIK malah puskesmas membuat program sendiri yang bersifat internal untuk memudahkan mereka dalam pengumpulan data dan pelaporan yaitu aplikasi Cash Poin selain SimKes yang difasilitasi oleh dinas kesehatan terkait. Sarana dan prasarana SIK untuk komputer belum lengkap/tidak merata. Kendala pelaksanaan SIK menyangkut keterbatasan anggaran, masalah internet, serta masalah masalah seperti gunta ganti aplikasi dari dinas kesehatan yang malah membuat lebih membingungkan juga kurang fasilitas pengelolaan dan pengkajian data. Pelaksanaan SIK di Puskesmas Pabuaran Kabupaten Serang belum berjalan sebagaimana mestinya.
Pemeriksaan Puskesmas di Daerah Terpencil terhadap Fasilitas Kesehatan Sri Wahyuni; Linardita Ferial
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 01 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i01.2487

Abstract

Kemajuan menuju kesehatan untuk semua harus didukung oleh fasilitas kesehatan berkualitas yang tersedia untuk semua orang. Namun, fasilitas kesehatan di daerah terpencil dan tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terpencil, atau daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), menghadapi kendala terkait akses jaminan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kesiapan Puskesmas sebagai penyedia utama pelayanan kesehatan primer yang berlokasi di daerah terpencil. Pengamatan dilakukan di 18 Puskesmas di lokasi yang teridentifikasi sebagai daerah terpencil dan tertinggal, perbatasan, dan pulau terluar di tiga provinsi: Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (Nusa Tenggara Timur), dan Sulawesi Selatan. Temuan mengungkapkan bahwa banyak fasilitas di pusat kesehatan primer masih tidak memadai. Secara khusus, jalan menuju pusat kesehatan primer dalam kondisi fisik yang buruk, jam operasional terlalu pendek, dan dokter serta teknisi laboratorium tidak tersedia. Namun, puskesmas telah berhasil melakukan banyak kegiatan di dalam dan di luar ruangan seperti kelas pendidikan kesehatan dan deteksi penyakit prioritas di masyarakat. Mengenai keuangan pusat kesehatan primer, mereka sangat bergantung pada dana publik untuk mendukung pengeluaran mereka yang meningkat untuk menyediakan layanan kesehatan, membayar gaji pekerja, dan melakukan kegiatan di dalam dan di luar ruangan, sehingga didapatkan beberapa kendala yang dihadapi puskesmas di DTPK antara lain sulitnya akses fasilitas dan tenaga kesehatan sementara. Informasi ini memberikan masukan berharga bagi pembuat kebijakan dalam membangun infrastruktur kesehatan dan SDM kesehatan di DTPK.