Najah Syamiyah
Universitas Banten Jaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENCEMARAN UDARA DALAM RUANGAN (KARBON DIOKSIDA DAN TOTAL SENYAWA ORGANIK VOLATILE) SERTA GANGGUAN PARU PADA SISWA SD DI DEPOK Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 02 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i02.1485

Abstract

Kualitas udara dalam ruangan yang baik di lingkungan sekolah sangat penting bagi kesehatan dan produktivitas siswa. Polusi udara dalam ruangan perlu menjadi pertimbangan, mengingat bahwa seseorang dapat menghabiskan 90% waktunya di dalam ruangan. CO2 dan Total VOC merupakan polutan dalam ruangan yang menyebabkan gangguan pada paru-paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan CO2, konsentrasi, VOC total dengan gangguan paru pada siswa SD. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2021. Sampel penelitian adalah 110 siswa yang diambil dengan menggunakan simple random sampling. Nilai CO2 diukur dengan Q-trak, Total VOC diukur dengan ppbRAE dan nilai fungsi paru-paru adalah spirometri. Konsentrasi CO2 dalam ruang kelas adalah 478,70 ppm, rata-rata konsentrasi total VOC 6,4 x 10-3 ppm, % KVP = 72,66, % VEP1 = 74,52 dan rata-rata %VEP1/KVP = 93,97, dan proporsinya siswa dengan gangguan paru adalah 3,6%. Tidak ditemukan hubungan antara paparan konsentrasi CO2 dalam ruangan dan total VOC dengan gangguan paru VEP 1/KVP (CO2, p = 1.000 dan total VOC p = 0,374) karena jumlah mahasiswa dengan gangguan paru sedikit sedangkan konsentrasi CO2 dan tingkat VOC total di bawah ambang batas yang tercantum. Penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa pajanan berhubungan dengan gangguan paru. perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah perlu ditingkatkan dan penelitian lebih lanjut tentang parameter pencemar udara dalam ruangan lainnya dan gangguan pernapasan atau penyakit degeneratif perlu dilakukan dengan metode yang berbeda.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) TERKAIT ALUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI RS BHAYANGKARA POLDA BANTEN Nova Wahyuni; Rini Ambarwati; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 2 No 02 (2022): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v2i02.1929

Abstract

Sistem informasi kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematika dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi sistem kesehatan (SIK) Alur pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan yang berjalan di RS. Bhayangkara Polda Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Simrs (sistem informasi manajemen rumah sakit). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi secara langsung. Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa sistem informasi kesehatan yang ada sudah berjalan secara baik, karena dalam proses pencatatan dan pelaporan sudah dilakukan secara online dan offline, keamanan data, sudah adanya integrasi data, serta informasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATANDI PUSKESMAS PABUARAN KABUPATEN SERANG Shalsha Yunita; sri wahyuni; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 2 No 02 (2022): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v2i02.1930

Abstract

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan serta merupakan pelayanan penunjang dalam upaya kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012. Puskesmas pabuaran adalah salah satu puskesmas dikabupaten serang, sudah ada sistem isnformasi kesehatan yang merupakan bagian dari sitem informasi kesehatan kabupaten, hanya dalam pelaksanaan SIK di Puskesmas Pabuaran kabupaten Serang masih manual sehingga data yang dihasilkan tidak tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan sistem informasi kesehatan di Puskesmas Pabuaran Kabupaten Serang. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4orang. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan/pelaksanaan SIK belum online, semuanya masih manual. Pengumpulan data dilakukan oleh setiap pemegang program dan pembina desa/bidan desa. Pengiriman data dibawa langsung oleh petugas dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan. Pengolahan data sebagian sudah menggunakan komputer namun ada juga yang masih tulis tangan. Di Puskesmas Pabuaran ada Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang SIK malah puskesmas membuat program sendiri yang bersifat internal untuk memudahkan mereka dalam pengumpulan data dan pelaporan yaitu aplikasi Cash Poin selain SimKes yang difasilitasi oleh dinas kesehatan terkait. Sarana dan prasarana SIK untuk komputer belum lengkap/tidak merata. Kendala pelaksanaan SIK menyangkut keterbatasan anggaran, masalah internet, serta masalah masalah seperti gunta ganti aplikasi dari dinas kesehatan yang malah membuat lebih membingungkan juga kurang fasilitas pengelolaan dan pengkajian data. Pelaksanaan SIK di Puskesmas Pabuaran Kabupaten Serang belum berjalan sebagaimana mestinya.
GAMBARAN FAKTOR RISIKO KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN SERANG Fauzul Hayat; Nia Kurniatillah; Linardita Ferial; Fida Asfia; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2755

Abstract

Kematian neonatal sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sistem pelayanan kesehatan yang baik akan menjamin derajat kesehatan ibu dan bayi yang dilahirkan karena sebagian besar penyebab kematian neonatal dapat dicegah. Beberapa faktor seperti faktor ibu, neonatal dan pelayanan kesehatan ditentukan sebagai prediktor kematian neonatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko kematian neonatal di Kabupaten Serang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari-April 2021. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah total sampling. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kematian neonatal di wilayah Kabupaten Serang. Sampel yang diambil merupakan total populasi sebanyak 215 kematian neonatal.Analisis dilakukan melalui olahan rangkuman dan kajian data yang tersedia berdasarkan temuan/laporan seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian neonatal di Kabupaten Serang sebanyak 215 kasus. Proporsi kematian neonatal tertinggi yaitu Kecamatan Baros (8,8%), Jawilan (6,9%), Kramatwatu (6,9%), Cikande (6,5%), Padarincang (5,6%), Kragilan (5,6%). Proporsi kasus berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebesar 60,5% dan perempuan sebesar 39,5%. Penyebab kematian neonatal di Kabupaten Serang disebabkan oleh BBLR (46%), asfiksia (27,9%), kelainan bawaan (11,6%), penyebab lainnya (11,6%), tetanus neonatorium (1,4%), dan sepsis (1,4%). Cakupan pelayanan kesehatan (K4) sebesar 92%, cakupan pertolongan persalinan (99,4%), cakupan persalinan di pelayanan kesehatan (89,3%), cakupan kunjungan neonatal lengkap (99,6%), cakupan Inisiasi Menyusui Dini (77,5%). Tingginya kasus kematian neonatal di Kabupaten Serang disebabkan oleh faktor ibu, neonatal dan pelayanan kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang dilahirkan dalam upaya menekan angka kematian neonatal.
LITERATURE REVIEW : PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS Ahmad Roziqin; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2769

Abstract

Peningkatan kualitas dan kinerja pelayanan publik puskesmas secara berkelanjutan, perlu dilakukan pengukuran Indeks Kepuasasan Masyarakat (IKM) sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik puskesmas. Tujuan dari kajian pustaka ini adalah untuk mengetahui pengukuran Indeks Kepuasasan Masyarakat (IKM) puskesmas yang dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi kinerja terhadap unsur pelayanan yang masih perlu dilakukan perbaikan dan menjadi pendorong setiap puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Metode yang digunakan adalah Literature Review dari database yang berasal dari google scholar dengan menggunakan aplikasi Harzing,s Publish or Perish (Windows GUI edition) Version: 8.8.4384. Setelah artikel di seleksi didapatkan artikel yang terpilih untuk dijadikan Literature Review sebanyak 5 artikel. Hasil review berdasarkan 5 artikel menunjukkan bahwa puskesmas sebagai unit pelayanan publik memiliki kewajiban melakukan pengukuran IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) minimal 1 (satu) kali setahun. Pengukuran IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 14 Tahun 2017 terdiri dari 9 unsur pelayanan, yaitu: (1) Persyaratan, (2) Sistem, Mekanisme, Prosedur, (3) Waktu Penyelesaian, (4) Biaya/Tarif, (5) Produk Spesifikasi jenis pelayanan, (6) Kompetensi Pelaksana, (7) Perilaku Pelaksana, (8) Penanganan, Pengaduan, Saran, dan Masukan, (9) Sarana dan Prasarana. Hasil pengukuran IKM Puskesmas dari semua artikel sebagian besar sudah masuk kategori B (Baik), tetapi masih ada yang berkategori C (Kurang Baik) terutama unsur yang terendah nilainya adalah penanganan pengaduan, saran dan masukan, serta unsur sarana dan prasarana. IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) Puskesmas menunjukan mutu dan kinerja pelayanan publik dengan kategori D (Tidak baik), C (Kurang baik), B (Baik) dan A (Sangat baik). Survei Kepuasan Masyarakat di Puskesmas diharapkan bukan lagi dianggap sebuah kewajiban, melainkan sebuah kebutuhan untuk melakukan perbaikan mutu kinerja pelayanan secara berkelanjutan (Continuous Improvement).
LITERATUR REVIEW : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE PADA REMAJA PUTRI PADA SAAT MENSTRUASI Nova Wahyuni; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2771

Abstract

Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen personal hygiene yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan Infeksi Saluran Reproduksi. Seseorang yang tidak menjaga hygiene yang sangat baik saat menstruasi akan mengalami infeksi pada alat reprodusi. Seperti daerah genelita yang lembab akan mengakibatkan tumbuhnya jamur kandida dan bakteri yang dapat menyebabkan pruiritus vulvae yang ditandai dengan adanya sensasi gatal, infeksi serta keputihan pada derah vagina. Pruiritas vulvae disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang muncul karena buruknya personal hygiene dan hygiene menstruasi.
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW “ANALISIS PERSEPSI PASIEN: SURVEI KEPUASAN PASIEN DI BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN PUBLIK” Rini Ambarwati; Najah Syamiyah
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2773

Abstract

Waktu Tunggu Pasien adalah waktu yang di habiskan pasien untuk menerima pelayanan kesehatan mulai dari tempat pendaftaran hingga masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab lamanya waktu tunggu pasien di pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode studi literature review dengan tujuan mendapatkan informasi setiap peneliti jurnal yang lebih aktual dan akurat mengenai faktor penyebab lamanya waktu tunggu di masing-masing pelayanan Kesehatan Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik. Hasil dari pembahasan studi literature review durasi atau lamanya waktu tunggu di pelayanan RS sebagian besar tidak sesuai dengan peraturan Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang hal ini telah menjadi keharusan di setiap layanan kesehatan yang ada, untuk menjamin kualitas layanan prima sebagai hasil akhir dari produk kesehatan yang ditawarkan. Setiap unit pelayanan dan manajemen rumah sakit telah menentukan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan standar pelayanan yang harus dipenuhi. Salah satu indikator SPM rawat jalan yang berhubungan dengan antrian adalah lama waktu tunggu adalah 60 menit.