Suharto Suharto
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Estetik Ragam Hias Pada Rumah Tradisional Kudus Suharto Suharto; Noor Azizah
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ragam hias rumah tradisional Kudus berkaitan erat dengan nilai- nilai budaya masyarakat Kudus. Melihat letaknya Kudus termasuk dalam akar budaya Jawa pesisir yang mengandalkan sektor perdagangan sebagai penunjang perekonomiannya, Akses untuk berhubungan dengan dunia luar mengakibatkan adanya kontak budaya. Kontak budaya melalui perdagangan membuka jalan terjadinya percampuran kebudayaan. Hubungan yang semula sekedar hubungan perdagangan akhirnya berkembang menjadi hubungan yang saling mempengaruhi antar budaya masingmasing, terjadilah proses akulturasi budaya yang pada akhirnya ikut membentuk budaya Jawa Kudus. Akulturasi budaya ini tidak hanya terbatas pada nilainilai dan pengetahuan saja, tetapi juga berpengaruh kepada artefak budayanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekaran kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan studi lapangan melalui survei langsung di lapangan dan wawancara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam hias yang diterapkan pada rumah tradisional Kudus merupakan percampuran dari budaya lokal dan berbagai pengaruh ragam hias yang datang ke Indonesia. Hal ini disebabkan oleh sifat budaya Jawa yang sinkretistik. Berdasarkan bentuk ragam hias yang diterapkan, terdapat jenis ragam hias geometris, flora, fauna, dan makhluk khayalan. Penempatan ragam hiasnya terdapat pada bagian komponen kaki, badan dan kepala/atap bangunan dengan pola penyusunan ragam hias simetris. Selain untuk memenuhi fungsi estetik, ragam hiasnya juga bermakna simbolik yang berfungsi sebagai media rupa untuk menyampaikan pesan yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman hidup masyarakat setempat.
Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Penghematan Bahan Bakar Dengan Menggunakan Angkutan Umum di Jepara Suharto Suharto; Ahmat Wakit
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melihat kondisi energi Indonesia saat ini yang sedang berada di titik terendahnya, khususnya kelangkaan BBM yang terjadi di berbagai kota, disamping menghimbau untuk menggunakan energi secara efisien dan berhemat, sudah saatnya untuk menerapkan kebijakan-kebijakan khusus dalam upaya mengurangi atau menghemat penggunaan BBM. Untuk menghemat konsumsi bahan bakar maka kebijakan yang harus diambil haruslah diarahkan kepada penggunaan angkutan yang paling hemat dalam penggunaaan bahan bakar, yang selain menhemat sumber daya alam juga mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Langkah keberpihakan kepada angkutan umum sudah harus dipersiapkan sejak dini, semakin lambat dalam pengambilan kebijakan semakin sulit untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Maka dengan masalah tersebut perlunya iklan layanan masyarakat tentang penghematan bahan bakar dengan menggunakan angkutan umum. Maka dari itu penulis membuat penelitian tentang “perancangan iklan layanan masyarakat penghematan bahan bakar dengan menggunakan anggkutan umum dijepara”. Diharapkan dengan perancangan iklan layanan masyarakat penghematan bahan bakar dengan menggunakan anggkutan umum masyarakat tahu akan adanya anggkutan umum yang dapat menjadi solusi penghematan bahan bakar.
Membongkar Ragam Hias Pada Rumah Tradisional Kudus Suharto Suharto; Buang Budi Wahono; Elisa Sulistiyowati
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ragam hias pada rumah Kudus berkaitan erat dengan nilai-nilai budaya masyarakat Kudus, terutama dalam kerangka budaya yang melatarbelakangi ketertarikan untuk memahami  lebih jauh keberadaan rumah dan ragam hiasnya. Berdasarkan pada perspektif budaya, bentuk dan corak ungkapan kesenian tidak semata hanya untuk pemenuhan keindahannya saja, melainkan juga terkait dengan pemenuhan lainnya. Ragam hiasnya dipandang sebagai salah satu cara pemuasan akan keindahan yang keberadaannya dipenuhi beragam simbol elemen hias. Peciptaan ragam hias biasanya berkaitan erat dengan pandangan hidup masyarakat. Melihat letaknya, Kudus termasuk dalam akar budaya Jawa pesisir yang mengandalkan sektor perdagangan sebagai penunjang perekonomiannya, akses untuk berhubungan dengan dunia luar mengakibatkan adanya kontak budaya. Kontak budaya melalui perdagangan membuka jalan terjadinya   percampuran   kebudayaan.   Hubungan   yang semula sekedar hubungan perdagangan akhirnya berkembang menjadi   hubungan    yang    saling    mempengaruhi antar budaya masing-masing, terjadilah proses akulturasi budaya yang pada akhirnya ikut membentuk budaya Jawa Kudus. Akulturasi budaya ini tidak hanya terbatas pada nilai-nilai dan pengetahuan saja, tetapi juga berpengaruh kepada artefak budayanya.
Seni Ukir , Limbuk dan Cangik Tenggelam dalam Budaya Pop di Jepara Suharto Suharto; Kukuh Dwi Wijanarko; Eko Darmawanto
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjalanan seni ukir di Jepara merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk diangkat dalam  cuture study. Kehadiran seni ukir yang lazim juga disebut kriya mengalami perjalanan yang melewati beberapa masa pemerintahan, yaitu mulai dari masa pemerintahan yang dipimpin oleh tokoh wanita Ratu Kalinyamat, R.A. Kartini dan dilanjutkan pada masa orde baru yang melibatkan Ibu negara yaitu Ibu Tin Soeharto. Karya yang diciptakan pada masa lalu merupakan karya kriya yang memiliki falsafah yang kental dengan budaya Nusantara, terutama budaya Jawa yang merupakan budaya adi luhung.Pada ujung perjalanan kriya ukir pada umumnya orang menyebut seni ukir masuk dalam era globalisasi. Adanya era globalisasi mengakibatkan terjadinya krisis moneter pada kisaran tahun 1990-an hingga 2000. Krisis moneter mengakibatkan pemutusan atau pengurangan tenaga kerja dimana-mana, hampir disetiap negara di dunia. Namun berbeda dengan Jepara, Krisis moneter memberikan keberuntungan pada masyarakat Jepara. Menurunnya nilai rupiah terhadap dolar mengakibatkan lonjakan-lonjakan ekspor ukir yang ada di Jepara dengan keuntungan yang lebih tinggi. Kebutuhan untuk mendapatakan keuntungan yang besar dan kebutuhan akan rasa seni saling berbenturan. Tak dapat dielakkan akhirnya terjadi pergulatan hingga akhirnya seni ukir terjerumus dalan gerbang budaya pop. Bukan hanya cukup sampai di sini, perjalanan kemenangan budaya pop dalam berkompetisi ternyata manpu meraih simpati masyarakat Jepara dalam dunia pewayangan.Limbuk dan cangik yang biasanya menjadi media pitutur bagi generasi muda yang ada di Jepara tak mampu membendung rayuan budaya pop.