Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Produksi Yogurt untuk Petani Susu “Gubug Lazaris”, Desa Sambirejo, Kediri, Jawa Timur Ig Radix AP Jati; Ira Nugerahani; Indah Kuswardani; Ig Jaka Mulyana; Lusia Permata Sari Hartanti
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v2i1.250

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu kewajiban bagi dosen yang dirancang berdasarkan rekam jejak hasil penelitian yang menjadi keahlian dosen untuk diterapkan di masyarakat guna mengatasi persoalan praktis yang dihadapi. Posisi masyarakat dalam kegiatan pengabdian adalah sebagai mitra dari perguruan tinggi. Salah satu kelompok mitra pengabdian adalah kelompok masyarakat produktif yang telah memiliki usaha yang akan dikembangkan. Mitra kegiatan abdimas ini adalah petani susu yang dikoordinasi dalam wadah Gubug Lazaris, yang merupakan sebuah tempat pertanian organik di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Permasalahan yang dihadapi mitra dan telah teridentifikasi adalah pengolahan susu menjadi produk yang lebih tahan lama dan bernilai ekonomis yang lebih tinggi. Selain itu, manajemen usaha kelompok peternak susu perlu untuk diperbaiki. Kegiatan abdimas ini memberikan pelatihan produksi yoghurt dan faktor-faktor terkait yaitu kebersihan atau sanitasi pasca panen susu, cara pengolahan susu, dan manajemen usaha kelompok petani. Hasil yang diperoleh, petani susu memahami cara penanganan susu setelah dipanen, kebersihan lingkungan, kebersihan tempat dan alat penyimpanan, alat produksi yang tepat untuk susu pasterurisasi. Selain itu petani susu mampu memproduksi yoghurt dan menghitung modal yang diperlukan serta proyeksi penjualannya. Hasil pengabian masyarakat ini penting untuk meningkatkan taraf hidup petani melalui perbaikan mutu dan diversifikasi produk olahan susu.
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN AKTIVITAS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETRAMPILAN DASAR UJI MIKROBIOLOGI SERTA PEMANFAATAN MIKROBA DALAM PENGOLAHAN MAKANAN BAGI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SCIENCE CLUB DI SMA KATOLIK SANTA MARIA SURABAYA Anita Maya Sutedja; Netty Kusumawati; Ira Nugerahani; Virly Virly
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1456

Abstract

Science Club is one of the extracurricular activities at Santa Maria Catholic High School Surabaya, which is a partner in community service. Community service activities aim to assist in managing laboratory activities to improve understanding and skills in basic microbiology techniques and the use of microbes in food processing for students participating in the science club. Abdimas is carried out in three stages: preparation, assistance in managing laboratory activities, and evaluation. Preparations aim to identify problems in organizing science club activities. Laboratory activity assistance includes creating teaching materials, training for science club accompanying teachers and laboratory assistants, and organizing practical activities for science club participating students. Evaluation through quizzes and questionnaires for science club participating students aims to see the achievement of community service objectives. The community service activities produced a guidebook on "Basic Microbiology Techniques" and a leaflet on "Yoghurt Fermentation" for carrying out practical activities for students participating in the science club. The training during the community service provided skills for supervising teachers and laboratory assistants in preparing and managing practical activities in the laboratory. Activities Abdimas can also improve knowledge and skills about basic microbiology techniques and the use of microbes in yogurt fermentation for students participating in the extracurricular science club. Based on questionnaire results, after participating in the laboratory activities provided, the majority of students participating in the science club (98%) having the ability to practice basic microbiological techniques and apply aseptic techniques to utilize microbes in yogurt fermentation.
Perbaikan Produksi dan Pengemasan Produk Minuman pada Kelompok Usaha Minuman Tradisional di Kelurahan Medokan Ayu Kota Surabaya Ignatius Srianta; Chatarina Yayuk Trisnawati; Ira Nugerahani; Thomas Indarto Putut Suseno; Susana Ristiarini
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v4i1.758

Abstract

Kelompok usaha minuman tradisional di Kelurahan Medokan Ayu Kota Surabaya sudah memproduksi dan memasarkan berbagai produk minuman tradisional. Namun, kelompok usaha tersebut mengalami berbagai permasalahan. Produksi dilakukan menggunakan cara dan peralatan yang sangat sederhana serta kemasan produk yang digunakan kurang menarik. Kegiatan ABDIMAS ini bertujuan untuk memperbaiki produksi dan pengemasan produk minuman yang dilakukan oleh kelompok usaha tersebut. Upaya perbaikan produksi dan pengemasan produk minuman pada kelompok usaha minuman tradisional tersebut dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan. Pada pelatihan teknologi pengolahan minuman mencakup praktek pengolahan yang termasuk penggunaan peralatan proses yang lebih baik dan higienitas dan sanitasi yang baik. Setelah kegiatan pelatihan, kelompok usaha yang menerapkan hasil pelatihan tersebut pada usahanya, dilakukan pendampingan. Keberhasilan kegiatan dievaluasi melalui peningkatan pengetahuan mitra meningkat pada aspek produksi dan pengemasan dari skor 42,33 menjadi 86,83. Omzet meningkat dari sebelumnya Rp. 1.250.000,- dan sesudah kegiatan berakhir menjadi Rp. 1.500.000,-. Higienitas selama produksi meningkat terlihat dari ruangan, peralatan dan personil menjadi lebih baik. dan pengemasan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya tanpa label kemasan, selanjutnya menggunakan label kemasan. Informasi pada label kemasan yang sebelumnya hanya nama produk saja, selanjutnya informasi menjadi lebih lengkap.