Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR DENGAN METODE IVA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GALESONG TAKALAR: Determinants of Early Detection of Cervical Cancer in Couples of Childbearing Age Using the IVA Method in the Work Area of the Galesong Takalar Health Center Riska Nuryana; Sumarmi Sumarmi; Ernawati; Mantasia
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 2 (2021): JIKep | September 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.886 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i2.767

Abstract

Ada dua Jenis Kanker yang menyerang wanita di dunia yaitu Kanker Payudara dan Kanker leher rahim yang merupakan jenis kanker tertinggi prevalensinya pada perempuan di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA pada pasangan usia subur di wilayah kerja puskesmas galesong utara kabupaten Takalar. Penelitian merupakan penelitian observasional dengan menggunakan metode Cross Sectional, wawancara di lakukan pada 350 wanita pasangan usia subur di puskesmas galesong utara kabupaten takalar, untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan deteksi dini kanker serviks dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA), data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik biner. Hasil penelitian menujukkan faktor yang berhubungan dengan partisipasi pasangan usia subur dalam deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA adalah Pengetahuan (p value= 0.015) Ketersediaan Informasi (p value=0.023) Persepsi Ancaman (p value=0.045) dan Persepsi Hambatan (p value= 0.048). setelah analisis lanjut faktor dominan yang mempengaruhi partisipasi pasangan usia subur dalam deteksi dini kanker serviks adalah persepsi ancaman (p value= 0.007) dan persepsi hambatan (p value= 0.013). kepada pihak puskesmas galesong utara agar memberikan penyuluhan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya deteksi dini kanker seviks dengan metode IVA.
HUBUNGAN RIWAYAT ANEMIA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GALESONG KABUPATEN TAKALAR : The Relationship Between History of Anemia in Pregnancy and the Incidence of Stunting in Toddlers in The Working Area of the Galesong Public Health Center, Takalar Regency in 2021 Mantasia Mantasia; Sumarmi Sumarmi
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 1 (2022): JIKep | Februari 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.109 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i1.997

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk dalam tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2, yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi pada tahun 2030. Stunting atau pertumbuhan terhambat dikenal sebagai suatu kondisi yang menyebabkan anak memiliki tubuh yang agak lebih pendek dari rekan-rekan mereka. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah janin yang kekurangan asupan nutrisi selama kehamilan, faktor genetik, dan sanitasi yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Galesong. Tengah, Kabupaten Takalar. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kuantitatif dengan sampel sebanyak 32 orang, pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat anemia pada kehamilan dengan kejadian stunting pada balita (p<0,45). Berdasarkan pengukuran TB/U, sebagian besar anak memiliki tinggi badan yang sesuai (normal) (dengan standar deviasi -2 sampai >2 SD), sebanyak 23 orang (71,9%) dan 9 orang (28,1%) mengalami stunting (dengan standar deviasi <-2 sampai <-3 SD). Kesimpulan: Kesimpulan bahwa riwayat anemia ibu hamil tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Galesong Kabupaten Takalarr tahun 2021.
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Riska Nuryana; Ernawati Ernawati; Sumarmi Sumarmi; Mantasia Mantasia
JMNS Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.77

Abstract

Penyakit menularjseksualu adalah suatu penyakit atau gangguan yang ditularkan dari satu orang yangterinfeksike oranglain melalui kontak hubungan seksual.Tujuan penelitian ini untuk mengetahuigambaran pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual sebelum dan sesudah penyuluhan diLingkungan Maccini Baji Kelurahan Bulujaya Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto tahun2021. Jenis penelitian ini adalah metode desktiftif yang dilakukan di Lingkungan Maccini Baji KelurahanBulujaya KecamatanBangkalaBaratKabupatenJeneponto. Hasilpenelitianinimenunjukan bahwadari30responden yangmemiliki pengetahuanbaik sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 5orang(17%), danyang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (7%), dan memiliki pengetahuankurangsebanyak23orang(76%).Sedangkanrespondenyangmemilikipengetahuanbaiksetelahdilakukan penyuluhan sebanyak 20 orang (66%), dan respondenyangmemiliki pengetahuan cukupsebanyak 5 orang (17%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (17 %).Dari analisis bahwa terdapat lebih banyak responden yang memiliki pengetahuan baik setelah dilakukanpenyuluhandibandingkansebelumdilakukanpenyuluhantentang penyakitmenularseksual.
Pengendalian Tingkat Kejadian Stunting Melalui Edukasi Masyarakat Desa Sumarmi Sumarmi; Mantasia Mantasia; Ernawati Ernawati; Riska Nuryana Nuryana
JCS Vol. 4 No. 2 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v4i2.48

Abstract

Stunting menjadi salah satu permasalahan gizi kronis pemerintahan Indonesia. Balita yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu lama terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan yang dapat mengalami stunting. Berdasarkan RPJMN 2020-2024, stunting menjadi prioritas pembangunan nasional dengan target menurunkan prevalensi hingga pada angka 14% di tahun 2024. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh masyarakat harus berperan serta dalam pencapaian target tersebut. Edukasi masyarakat tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dinilai dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan angka kejadian stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang terdiri dari remaja, ibu hamil, dan kader Posyandu agar dapat mengenali stunting, mengetahui upaya pencegahan, dan penatalaksanaan stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab yang berisi materi cara mengenali stunting, cara menilai status gizi menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) terbaru, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, cara pencegahan stunting, dan apa yang harus dilakukan ketika menjumpai stunting. Kegiatan edukasi ini diberikan kepada 35 peserta selama 120 menit. Tingkat pengetahuan peserta diukur sebelum dan sesudah kegiatan melalui pretest dan postest. Pada akhir kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat. Hasil pretest didapatkan 10 peserta (28,57%) memiliki pengetahuan baik, 7 peserta (20%) memiliki pengetahuan cukup, dan 18 peserta (51,43%) memiliki pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan meningkat setelah pemberian materi dan sesi tanya jawab yaitu terdapat 31 peserta (88,57%) memiliki pengetahuan baik, dan 4 peserta (11,43%) memiliki pengetahuan cukup. Seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut berperan serta aktif dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN DINI: The Relationship Of Knowledge And Attitude Of Youth Women About Early-Age Marriage Ernawati Ernawati; Anita Kartini; Sumarmi Sumarmi; Riska Nuryana; Mantasia Mantasia
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1625

Abstract

Pendahuluan : Perkawinan dini merupakan ijab kabul yang dilakukan pada usia masih rendah dan tidak sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri sebelum dan setelah penyuluhan tentang pernikahan dini Metode: Penelitian Kuantitatif drngan menggunanakan metode cross sectional . banyak sampel dalam observasi ini sebanyak 81 responden. Pengambilan data mengunakan koesioner, dan di analisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: engetahuan remaja putri didapati kategori cukup sebanyak 12 orang (14,8%), baik sebanyak 69 orang (85,2%), Sikap remaja putri didapati 78 orang (97,6%) dengan kategori positif dan 2 orang (2,4%) dengan kategori negative. Dari hasil uji Chi-Square diperoleh nilai signifikancy sebesar 0,001 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang pernikahan dini
Edukasi Masyarakat Tentang Literasi Kesehatan Pencegahan Kanker Serviks di Kabupaten Takalar Sumarmi mhimy; Ernawati Ernawati; Mantasia Mantasia; Riska Nuryana riska
JCS Vol. 5 No. 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jcs.v5i2.68

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penderita kanker serviks nomor enam terbanyak di Asia serta diperkirakan insiden penyakit ini adalah sekitar 17 per 100.000 penduduk. Tingginya kejadian tersebut disebabkan karena kurangnya kesadaran dan penyuluhan yang menyebabkan terbatasnya informasi mengenai kanker serviks yang menyebabkan pengetahuan masyarakat menjadi rendah dalam upaya pencegahan kanker serviks. Kanker serviks yang merupakan “the silent killer” adalah penyakit mematikan yang gejalanya baru muncul setelah 15-20 tahun terinfeksi, membuat perempuan tidak menyadari bahayanya penyakit ini. Oleh karena itu, salah satu cara dalam pencegahannya adalah dengan memberikan Edukasi tentang literasi kesehatan pencegahan kanker serviks kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya pencegahan sejak dini agar masyarakat peduli pada kesehatan reproduksinya. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Tamalate, Kec. Galesong Utara, Kab. Takalar. Metode yang dilakukan dengan pemberian ceramah, pemutaran video tentang kanker serviks, diskusi, dan pengumpulan feedback. Hasil pengabdian menjelaskan bahwa masyarakat dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar serta secara aktif melakukan deteksi dini kanker serviks. Pengabdian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan, terutama menurunkan angka kejadian kanker serviks yang merupakan kanker dengan penderita terbanyak pada wanita di Indonesia.
Penyuluhan Pentingnya Vaksin HPV untuk Mencegah Kanker Serviks Sedini mungkin di Kabupaten Takalar Sumarmi Sumarmi; Salmah Arafah; Ernawati Ernawati; Kamriana Kamriana; Mantasia Mantasia; Riska Nuryana; Alwi Alwi; Sri Kurnia Sah Puteri; Dewi Dewi
Compromise Journal Community Proffesional Service Journal Vol. 2 No. 4 (2024): Compromise Journal : Community Proffesional Service Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/compromisejournal.v2i4.403

Abstract

Cervical cancer is one of the most common types of cancer in the female genital organs caused by human papillomavirus (HPV), and preventive measures are highly recommended rather than curative measures. Prevention efforts are still poorly understood, so education is needed to increase vaccination coverage. The aim of this service is to increase participants' understanding of cancer vaccines. This method was used to discuss with partners at SDN Pusat No. 1 Patalasang District. Takalar, and students and teachers participate. Participants' knowledge was assessed through pre-test and post-test. The test result in front of 6 teachers and 15 students was 71.4, increasing to 98.2 at the time of the test. All service participants were satisfied with the implementation of the service because they felt the information was very useful and they needed it. All participants feel the benefits of using the services. Participants hope to continue this service in the future with free pap smears and vaccinations. It can be concluded that advice on cancer prevention and vaccination increased participants' understanding from 71.4 to 98.2 and was highly appreciated by the participants.
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Riska Nuryana; Ernawati Ernawati; Sumarmi Sumarmi; Mantasia Mantasia
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi May 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v4i1.77

Abstract

Penyakit menularjseksualu adalah suatu penyakit atau gangguan yang ditularkan dari satu orang yangterinfeksike oranglain melalui kontak hubungan seksual.Tujuan penelitian ini untuk mengetahuigambaran pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual sebelum dan sesudah penyuluhan diLingkungan Maccini Baji Kelurahan Bulujaya Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto tahun2021. Jenis penelitian ini adalah metode desktiftif yang dilakukan di Lingkungan Maccini Baji KelurahanBulujaya KecamatanBangkalaBaratKabupatenJeneponto. Hasilpenelitianinimenunjukan bahwadari30responden yangmemiliki pengetahuanbaik sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 5orang(17%), danyang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (7%), dan memiliki pengetahuankurangsebanyak23orang(76%).Sedangkanrespondenyangmemilikipengetahuanbaiksetelahdilakukan penyuluhan sebanyak 20 orang (66%), dan respondenyangmemiliki pengetahuan cukupsebanyak 5 orang (17%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (17 %).Dari analisis bahwa terdapat lebih banyak responden yang memiliki pengetahuan baik setelah dilakukanpenyuluhandibandingkansebelumdilakukanpenyuluhantentang penyakitmenularseksual.