Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Tingkat Kepatuhan Diet terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Desa Nambangan Kristiana Puji Purwandari; Yohanes Wahyu Nugroho
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.063 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronik dengan berbagai macamkomplikasi yang dapat menyerang organ tubuh. Hipertensi adalahpenyakit yang dapat dikontrol dengan berbagai intervensi, salahsatunya adalah pengontrolan terhadap asupan makanan. Tujuanpenelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkatkepatuhan diet dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.Desainpenelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi dikelurahan Nambangan sebanyak 110 orang. Teknik sampling yangdigunakan adalah purposive random sampling sehingga jumlahsampel sebanyak 60 orang. Data dalam penelitian ini menggunakankuesioner dan lembar observasi yang telah diuji validitas danreliabilitasnya, data ini dianalisis menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Chi Square didapatkan17,033 dengan p-value sebesar 0,000 sehingga dinyatakan terdapathubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan diet dengantekanan darah pada pasien hipertensi di Kelurahan Nambangan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antaratingkat kepatuhan diet dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP DAN PEMANFAATAN SENAM LANSIA DI WILAYAH POSYANDU LANSIA RW.03 DESA GEMBLEGAN KALIKOTES KLATEN Y. Wahyunti Kristiningtyas; Kristiana Puji Purwandari
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 10 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia ( Lanjut Usia) merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu masalah yang sangat mendasar adalah masalah kesehatan akibat proses degeneratif. Salah satu upaya untuk menjaga, meningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani bagi lansia adalah dengan melakukan olahraga yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkanpengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan penigkatan kesehatan bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun masyarakatnya. Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif . Tujuan : Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap dan pemanfaatan senam lansia di wilayah posyandu lansia RW.03 Desa Gemblegan Kalikotes Klaten. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra eksperimen dengan rancangan One Group Pre-test dan Post-test. Populasi penelitian seluruh lansia di wilayah posyandu lansia RW.03 sebanyak 71 orang. Jumlah sampel sebanyak60 lansia. Teknik sampling dengan simple random sampling. Instrumen berupa kuesioner mengenai sikap dan pemanfaatan senam lansia. Analisa data adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Mc Nemar. Hasil : Variabel sikap menunjukkan p-value = 0,0001 lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap sikap lansia tentang senam lansia. Variabel pemanfaatan senam lansia menunjukkan p value = 0,0001 lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pemanfaataan senam lansia di wilayah posyandu lansia RW.03 Desa Gemblegan. Background: Elderly (elderly) is a human life cycle that almost everyone experiences. The older you get, the more likely a person is to experience physical, mental, spiritual, economic and social problems. One of the very basic problems is health problems due to degenerative processes. One of the efforts to maintain, improve health and physical fitness for the elderly is to do sports that have benefits for maintaining health. Health promotion aims to raise awareness, provide or increase public knowledge about maintaining and improving health for themselves, their families and the community. The expected result of a health promotion or education is health behavior, or behavior to maintain and improve conducive health. Objective: The purpose of the study was to determine the effect of health education on the attitudes and use of elderly gymnastics in the elderly posyandu area RW.03 Gemblegan Village, Kalikotes Klaten. Methods: This research is a type of pre-experimental research with One Group Pre-test and Post-test designs. The research population of all the elderly in the elderly posyandu area of RW.03 was 71 people. The number ofsamples is 60 elderly. Sampling technique with simple random sampling. The instrument is a questionnaire regarding the attitude and use of elderly exercise. Data analysis is univariate and bivariate analysis with Mc Nemar test. Result: Attitude variable shows p value = 0.0001 which is smaller than 0.05, which means that there is an effect of providing health education on the attitude of the elderly about elderly exercise. The variable for the use of elderly gymnastics shows p value = 0.0001 which is smaller than 0.05, which means that there is an effect of providing health education on the use of elderly gymnastics in the Posyandu area for the elderly, RW.03, Gemblegan Village.
EFEKTIFITAS REBUSAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH TERHADAP PENDERITA DIABETES MILITUS DI DESA KEDUNG RINGIN GIRIPURWO WONOGIRI Kristiana Puji Purwandari; Lilis Suryaningsih
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 10 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A healthy lifestyle describes daily behavioral patterns that lead to efforts to maintain physical, mental, social conditions in a positive state. A healthy lifestyle includes sleeping, eating, controlling weight, not smoking, or drinking alcohol, exercising regularly and skillfully in managing stress experienced by Lisnawati (2006). This study aims to determine the effect oflifestyle with quality of life in the elderly. The method used in this research is the descriptive research method conducted at Wonogiri Nursing Home. From the results of statistical data processing shows that 14 respondents (100%) have a good quality of life. There is an influence of the lifestyle of the elderly with the quality of life in Wonogiri Nursing Home. Background: Diabetes Militus is a chronic disease that occurs either when the pancreas does not produce enough insulin or when the body cannot effectively produce insulin that is needed this condition can occur Hyperglycemia. Hyperglycemia is a state of increased blood glucose levels in a person's body that exceeds normal levels. High blood sugar levels in Diabetes Militus patients can be overcome with pharmacological and non pharmacological therapies. One of the non-pharmacological therapies is the Granting Therapy of Cherry leaves (Muntingia calabura L). Purpose: To determine the effectiveness of cherry leaves decoction (muntingiacalabura l) to reduce blood sugar levels in patients with diabetes mellitus in the village of Kedung Ringin Giripurwo Wonogiri Method: This research method using research study method (case study), sampling using purposive sampling with a sample size of 5 respondents. Results: The results of this study indicate a decrease in blood pressure in all three respondents. Conclusion: There is a significant effect of Kersen leaf decoction therapy (muntingia calabura l) to reduce blood sugar levels in diabetics in Kedung Ringin Giripurwo Wonogir village. Latar belakang : Diabetes Militus adalah penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menghasilkan insulin yang diperlukan kondisi ini dapat terjadi Hiperglikimia. Hiperglikemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar glukosa darah dalam tubuh seseorang yang melebihi kadar normal. Kadar gula darah yang tinggi pada pasien Diabetes Militus dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis adalah Terapi Pemberian Rebusan Daun kersen (Muntingia calabura L).Tujuan : Untuk mengetahui Efektifitas rebusan daun kersen (muntingia calabura l) untuk menurunkan kadar gula darah terhadap penderita diabetes militus di desa kedung ringin giripurwo wonogiri Metode : Metode penelitian ini menggunakan metodecase study research (studi kasus), pengambilan sampel menggunakan sampling purposive dengan jumlah sample sebanyak 5 responden.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada ketiga responden. Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan Terapi Rebusan daun Kersen (muntingia calabura l) untuk menurunkan kadar gula darah terhadap penderita diabetes militus di desa kedung ringin giripurwo wonogiri
EFEKTIFITAS SENAM LANSIATERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK LANSIA HIPERTENSI DI KELURAHAN SUKOHARJO Kristiana Puji Purwandari; Siska Ade Suwarno
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 9 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: hypertension is a non-comunicable disease or often referred to as the main non-communicable disease but is often found in Indonesia. It is estimated that in 2025 the number of hypertension sufferers will reach 1.5 billion people and 10.4 million people are predicted to die from hypertension and complications. In Indonesia alone 55.2% of hypertension sufferers are dominated by the elderly (Riskesdakes 2018). Hypertension exercise is part of an effort to reduce body weight and manage stress, which are two factors that increase the risk of hypertension (Vitahealth, 2004). Hypertension exercise is one way of maintaining physical fitness or physical exercise that can be done to reduce body weight and manage stress so that it can increase the body's metabolic activity and can stimulate the work of the heart and can strengthen the heart muscles. The purpose of this study was to determine the effect of elderly hypertension exercise on blood pressure in elderly with hypertension in Sukoharjo Village. Methods: This research method used a pre-experimental design method, onegroup pretest-posttest. The number of samples was 30 people who were taken using purposive sampling technique. Data collection by observation of blood pressure before and after the intervention, which was carried out twice a week for four weeks. Blood pressure data were analyzed using paired sample t-test with α <0.05. Results: From the results of the study, it can be concluded that the average systolic blood pressure before theelderly hypertension exercise was 151.30 mmHg and the average diastolic blood pressure was 93.83 mmHg. Most of the respondents were classified as Stage 1 hypertension. The average systolic blood pressure after the elderly hypertension exercise was 135.15 mmHg and the average diastolic blood pressure was 90.20 mmHg, which was included in the pre-hypertension classification. Latar belakang :hipertensi merupakan salah satu penyakit non-comunicable disease atau sering disebut dengan penyakit tidak menular utama tapi sering dijumpai di Indonesia. Diperkirakan tahun 2025 jumlah penderita Hipertensi mencapai 1,5 miliar jiwa dan 10,4 juta jiwa diprediksi akan meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. Di Indonesia sendiri 55,2 % penderita Hipertensi didominasi oleh lansia (Riskesdakes 2018). Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress yang merupakan dua faktor yang mempertinggi resiko hipertensi (Vitahealth,2004). Senam hipertensi merupakan salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani atau latihan fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress sehingga dapat meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan dapat merangsang aktifitas kerja jantung dan dapat menguatkan otot-otot jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam hipertensi lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi di Kelurahan Sukoharjo. Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode rancangan pre-eksperimen, onegroup pretest-posttest. Jumlah sampel 30 orang yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dengan observasi tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi, yang dilakukan dua kali seminggu selama empat minggu. Data tekanan darah dianalisa menggunakan paired sampel t-test dengan α < 0,05.Hasil : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dilakukan senam hipertensi lansia yaitu 151,30 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 93,83 mmHg. Sebagian besar responden masuk dalam klasifikasi hipertensi Stadium 1. Rata-rata tekanan darah sistolik sesudah dilakukan senam hipertensi lansia yaitu 135,15 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik yaitu 90,20 mmHg, masuk dalam klasifikasi prehipertensi.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI SRAGEN Retno Ambarwati; Nita Yunianti Ratnasari; Kristiana Puji Purwandari
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An important period in child development is the toddler period. In this toddler the development of language skills, creativity, social awareness, emotional and intelligence goes very fast and is the cornerstone of subsequent developments. Problems of growth and development of children under the age of five (Toddler) in life are things that `must be known and studied by a mother. Monitoring the growth and development of infants is one of the important activities to find out the obstacles in growth (growth faltering) early. Mother's education is one of the important factors in child development. Mother's education is good, so she can receive all information from outside, especially about how to take good care of children and maintain good children's health.The Objective of this research is to analyze the relationship between mother's education level and the level of mother's knowledge about the growth and development of children under five in Anna Sragen Kindergarten. This research is observational with cross sectional approach. The research subjects were 20 respondents. Sampling with a simple random sampling system. Data on maternal education was obtained from the results of questionnaires and knowledge of mothers through questionnaires. Data analysis using Chi-Square test. The results of the test of the relationship between the level of education with the level of knowledge of mothers about the growth and development of children under five shows the value of p = 0.013 (p <0.05). The OR value from the above results shows that mothers with low education levels are more at risk of having less knowledge about child development and development of toddlers by 16.3 times compared to mothers who have high education levels (OR = 16,349). There is a significant relationship between the level of mother's education with the level of mother's knowledge about the growth and development of children under five. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Masalah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dibawah lima tahun ( Balita) didalam kehidupan merupakan hal yang `harus diketahui dan dipelajari oleh seorang ibu. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita adalah salah satu kegiatan penting untuk mengetahui adanya hambatan dalam pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak. Pendidikan ibu baik, maka dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara mengasuh anak yang baik dan menjaga kesehatan anak yang baik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan tingkat pendidikan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak balita di TK Anna Sragen. Penelitian ini bersifat obvservasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebesar 20 responden. Pengambilan sampel dengan sistem simple random sampling. Data pendidikan ibu diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dan Pengetahuan ibu melalui pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi- Square. Hasil uji hubungan antara tingkat pendidikan dengan Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak balita menunjukkan nilai p=0,013 (p<0,05). Nilai OR dari hasil di atas menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat pendidikan rendah lebih berisiko memiliki pengetahuan yang kurang tentang tumbuh kembang anak balita sebesar 16,3 kali dibandingkan dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi (OR=16,349). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak balita.
PENGARUH PEMBERIAN TEHNIK RELAKSASI TERHADAP TEKANAN DARAH TINGGI PADA PASIEN HYPERTENSI DI DESA MANJUNG Kristiana Puji Purwandari; Netik Endrawati
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a disorder of the circulatory system, which is quite disturbing to public health. In nonpharmacological therapy, one of the strategies to lower blood pressure is deep breathing exercises. Deep breathing exercises are soul and body relaxation that can be added to a variety of routines for a relaxing effect. The purpose of this study was whether there was an effect of deep breathing exercises on changes in blood pressure in hypertensive patients in Manjung Village, Wonogiri District, Wonogiri Regency. This study used a Quasi Experiment Design with a Control Time Series Design research design, where in this study two groups were divided into an experimental group and a control group. The sample of this study was 80 respondents, of which 15 respondents became the treatment group and 15 respondents became the control group. The data processing technique uses the Wilcoxon Test analysis technique and the Mann-Whitney Test, where Hο is rejected if the p-value is ≤ 0.05. This study showed that the cytolic and diastolic blood pressures in the experimental group showed a significant decrease before and after deep breathing exercises, where the systolic p-value = 0,000 and the diastolic p-value = 0,000. While the comparison between the experimental group and the control group during the post test there was a comparison where in the experimental group the blood pressure decreased while the blood pressure in the control group had systolic p-value = 0.003 and diastolic p-value = 0.000. This study was to determine the effect of deep breath relaxation techniques on high blood pressure in hypertensive patients. Hypothesis testing was carried out on hypertension patients using deep breath relaxation techniques in the treatment group and the control group. The conclusion is that there are differences in blood pressure in hypertensive patients after doing deep breathing exercises. Hipertensi merupakan suatu gangguan pada sistem peredaran darah, yang cukup banyak mengganggu kesehatan masyarakat. Pada terapi nonfarmakologi salah satu strategi untuk menurunkan tekanan darah adalah latihan nafas dalam. Latihan nafas dalam merupakan relaksasi jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam berbagai rutinitas guna mendapatkan efek relaks. Tujuan penelitian ini adalah apakah ada pengaruh latihan nafas dalam terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Manjung Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini menggunakan Quasi Experiment Design dengan rancangan penelitian Control Time Series Design, dimana dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok yang terbagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel penelitian ini berjumlah 80 responden, dimana 15 responden menjadi kelompok perlakuan dan 15 responden menjadi kelompok kontrol. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis uji Wilcoxon Test dan uji Mann-Whitney Test, dimana Hο ditolak jika nilai p-value ≤ 0,05. Penelitian ini menunjukan bahwa tekanan darah siastolik dan diastolik pada kelompok eksperimen menunjukan penurunan yang signifikan saat sebelum dan sesudah mendapat latihan nafas dalam, dimana p-value sistolik=0,000 dan p-value diastolik=0,000. Sedangkan perbandingan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol saat post test terdapat perbandingan dimana pada kelompok eksperimen tekanan darahnya mengalami penurunan sedangkan tekanan darah pada kelompok kontrol dengan p-value sistolik=0,003 dan p-value diastolik=0,000. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tehnik relaksasi nafas dalam terhadap tekanan darah tinggi pada pasien hypertensi Dilakukan uji hypotesa pada penderita hypertensi dengan menggunakan tehnik relaksasi nafas dalam pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulannya terdapat perbedaaan tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah melakukan latihan nafas dalam.
PENGARUH GAYA HIDUP DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PANTI WREDHA WONOGIRI Kristiana Puji Purwandari; Nugroho Priyo Handono
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A healthy lifestyle describes daily behavior patterns that lead to efforts to maintain a positive physical, mental, social condition. A healthy lifestyle includes sleeping, eating, weight control, not smoking, or drinking alcohol, exercising regularly and being skilled in managing stress experienced by Lisnawati (2006). This study aims to analyze the effect of lifestyle (physical activity, nutrition / diet, sleep rest, behavior) on the health status of the elderly at the Wredha Wonogiri Home. The method used in this research is descriptive research method conducted at the Wredha Wonogiri Home. Descriptive research design, namely research conducted to present a complete description of data and picture of the lifestyle of the elderly using a questionnaire. This study used a survey method approach, namely to collect extensive and large factual data. In this study, the data collection tool was a questionnaire. This questionnaire is defined as a well-structured list of questions, where respondents only need to provide answers or provide certain signs. The results of staistical data processing show that 14 respondents (100%) have a good quality of life. The lifestyle of the elderly at the Wredha Home is classified as good because it is found that a high percentage indicates that the elderly with good physical activity, good diet / nutrition, good resting patterns, and good behavior so that they have a good quality of life as well. This fairly good physical activity shows that the elderly take walks outside the home, light exercise, perform worship, sweep, mop, wash dishes, wash clothes, sunbathe, and breathe fresh air. For diet or nutrition, the elderly at the Wredha Home receive nutritious and balanced food intake. By eating fruits, drinking 8 glasses of water, drinking tea and drinking milk. Fulfillment of the need for sleep rest for the elderly in Wredha orphanage shows a high percentage of the need for sleep rest both during the day and at night. The elderly also have time such as recreation by watching television and reading newspapers or books. The behavior of the elderly, such as praying, surrendering, fasting on certain days shows a high percentage so that it provides a sense of security, reduces anxiety and loneliness felt by the elderly. Gaya hidup sehat menggambarkan pola perilaku sehari-hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik, mental, sosial berada dalam keadaan positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur, makan, pengendalian berat badan, tidak merokok, atau minum-minuman beralkohol, berolahraga secara teratur dan terampil dalam mengelola stres yang dialami Lisnawati (2006). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup (aktifitas fisik, nutrisi/pola makan, istirahat tidur, perilaku) terhadap status kesehatan lanjut usia (lansia) di Panti Wredha Wonogiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian diskripsi yang dilakukan di Panti Wredha Wonogiri. Desain penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukanuntuk menyajikan suatu data dan gambaran lengkap mengenai gambaran gaya hidup lansia dengan menggunakan kuisioner. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode survey yaitu untuk pengumpulan data secara faktual yang luas dan banyak. Dalam penelitian ini alat pengumpul data adalah kuisioner. Kuisioner ini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Dari hasil olah data statistik menunjukkan bahwa 14 responden (100%) memiliki kualitas hidup yang baik. Penerapan gaya hidup lansia di Panti Wredha tergolong baik karena ditemukan persentasi yang tinggi menunjukkan lansia dengan aktifitas fisik yang baik, pola makan/nutrisi yang baik, pola istirahat yang baik, dan perilaku yang baik sehingga memiliki kualitas hidup yang baik juga. Aktifitas fisik yang cukup baik ini menunjukkan lansia melakukan kegiatan jalan-jalan di luar rumah, olahraga ringan, melakukan ibadah, menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci pakaian, berjemur matahari, dan menghirup udara segar. Untuk pola makan atau nutrisi lansia di Panti Wredha menerima asupan makanan yang bergizi dan seimbang. Dengan mengonsumsi buah-buahan, minum air putih sebanyak 8 gelas, minum teh dan minum susu. Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur untuk lansia di panti Wredha persentasi yang tinggi menunjukkan kebutuhan istirahat tidur terpenuhi baik pada siang hari maupun malam hari. Lansia juga memiliki waktu seperti rekreasi dengan menonton televisi dan membaca koran atau buku. Untuk perilaku lansia seperti melakukan ibadah, berserah diri, melakukan puasa di hari-hari tertentu menunjukkan persentasi yang tinggi sehingga memberikan rasa aman, mengurangi rasa cemas dan kesepian yang dirasakan oleh lansia.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN KUNJUNGAN IBU KE POSYANDU DI KABUPATEN SRAGEN Retno Ambarwati; Nita Yunianti Ratnasari; Kristiana Puji Purwandari
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 8 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mother's education and knowledge about child development is one of the important factors in child development. Mother's education is good, so being able to receive all information from outside, especially on how to take good care of children and maintain good health of the child, a visit to the posyandu is also a very important factor for monitoring the growth and development of toddlers.The objective is to analyze the relationship between mother's education level and the level of mother's knowledge about the growth and development of children under five with the mother's visit to the posyandu at santa Anna Sragen kindergarten. This research is observational with cross sectional approach. Research subjects by 27 respondents. Sampling with a simple random sampling system. Data on mother's education, mother's knowledge, and mother's visit to the posyandu were obtained through questionnaires. Data analysis using Chi-Square test. The relationship between mother's education level with visits to the posyandu for mothers in Santa Anna Sragen Kindergarten with a 2 count value of 6.217 (p= 0.013 <0.05) so that H0 was rejected and Ha was accepted. The relationship between the level of mother's knowledge about the growth and development of children under five with a visit to the posyandu in mothers in Santa Anna Sragen Kindergarten with a value of 2 count was 10.919 (p= 0.004 <0.05) so that H0 was rejected and Ha was accepted. There is a positive and significant relationship between mother's education level with visits to osyandu for mothers in Santa Anna Sragen Kindergarten. There is a positive and significant relationship between mother's level of knowledge about the growth and development of children under five with visits to osyandu for mothers in Santa Anna Sragen Kindergarten. Pendidikan dan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak. Pendidikan ibu baik, maka dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara mengasuh anak yang baik dan menjaga kesehatan anak yang baik kunjungan ke posyandu juga merupakan faktor yang sangat penting bagi pemantauan tumbuh kembang balita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan tingkat pendidikan ibu dan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak balita dengan kunjungan ibu ke posyandu di TK santa Anna Sragen.Penelitian ini bersifat obvservasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebesar 27 responden. Pengambilan sampel dengan sistem simple random sampling. Data pendidikan ibu, Pengetahuan ibu, dan kunjungan ibu ke posyandu didapatkan melalui pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kunjungan ke posyandu pada ibu di TK Santa Anna Sragen dengan nilai 2 hitung adalah sebesar 6,217 (p= 0,013 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hubungan antara Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak balita dengan kunjungan ke posyandu pada ibu di TK Santa Anna Sragen dengan nilai 2 hitung adalah sebesar 10,919 (p= 0,004 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan kunjungan ke posyandu pada ibu di TK Santa Anna Sragen, Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak balita dengan kunjungan ke posyandu pada ibu di TK Santa Anna Sragen.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 PADA MAHASISWA AKPER GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI Kristiana Puji Purwandari; Y. Wahyunti Kristiningtyas
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 11 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The increase in the number of cases took place quite quickly, and spread to various countries in a short time. Transmission of the COVID-19 virus can occur through direct contact with infected people and indirect contact with surfaces or objects used on infected people. Based on the mode of transmission, prevention of Covid-19 is focused on safe community behavior patterns, namely taking preventive steps such as personal hygiene, healthy food, wearing masks, self-isolation by staying at home. This study aims to analyze factors related to COVID-19 prevention behavior. This type of research is an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this study were all students of Akper Giri Satria Husada. The research sample was 85 students. The sampling technique used is simple random sampling. Data analysis used univariate analysis, bivariate analysis using chi square test and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results showed that most of the respondents aged 17-20 years (48%) and 78.31% were female. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between knowledge and COVID-19 prevention behavior (p value = 0.0001) and there was a significant relationship between attitudes and COVID-19 prevention behavior (p value = 0.001). The results of the multivariate analysis show that the knowledge variable has the greatest influence on the behavior of preventing covid-19 with an OR value of 22.212. Latar belakang : Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi. Berdasarkan cara penularan tersebut, maka pencegahan Covid-19 difokuskan pola perilaku masyarakat yang aman yaitu melakukan langkah pencegahan seperti kebersihan diri, makanan sehat, pemakaian masker, isolasi mandiri dengan tinggal dirumah saja. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan covid-19. Metode : Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akper Giri Satria Husada. Sampel penelitian sebanyak 85 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Analisa data menggunakan analisis univariate, analisis bivariate dengan menggunakan uji chi square dan analisis multivariate menggunakan regresi logistik ganda. Hasil : Sebagian besar responden berusia 17-20 tahun (48%) dan 78,31% berjenis kelamin perempuan. Hasil analisis bivariate menunjukkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan covid-19 (p value=0,0001) dan ada hubungan signifikan antara sikap dengan perilaku pencegahan covid-19 (p value=0,001). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel pengetahuan memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku pencegahan covid-19 dengan nilai OR = 22,212
Hubungan Tingkat Kepatuhan Diet terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Desa Nambangan Kristiana Puji Purwandari; Yohanes Wahyu Nugroho
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronik dengan berbagai macamkomplikasi yang dapat menyerang organ tubuh. Hipertensi adalahpenyakit yang dapat dikontrol dengan berbagai intervensi, salahsatunya adalah pengontrolan terhadap asupan makanan. Tujuanpenelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkatkepatuhan diet dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.Desainpenelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi dikelurahan Nambangan sebanyak 110 orang. Teknik sampling yangdigunakan adalah purposive random sampling sehingga jumlahsampel sebanyak 60 orang. Data dalam penelitian ini menggunakankuesioner dan lembar observasi yang telah diuji validitas danreliabilitasnya, data ini dianalisis menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji Chi Square didapatkan17,033 dengan p-value sebesar 0,000 sehingga dinyatakan terdapathubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan diet dengantekanan darah pada pasien hipertensi di Kelurahan Nambangan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antaratingkat kepatuhan diet dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.