Tujuan penciptaan manusia hanya untuk beribadah kepada Allah. Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai pedoman hidup dan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ternyata di dalam Al-Qur’an didapati bentuk penyembahan kepada selain Allah, dan juga terjadi peristiwa perampokan di Indonesia seperti yang dilansir dalam detik.com. Kondisi yang seperti ini tidak sesuai dengan tujuan penciptaan manusia. Maka, di dalam QS. Al-Furqân ayat 63-74 inilah Allah membahas tentang hamba-hamba yang disebut ‘Ibâd Al-Rahmân yang harus dijadikan pedoman dan teladan dalam kehidupan ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui a) pengertian‘Ibâd Al-Rahmân dalam QS. Al-Furqân Ayat 63-74 menurut M. Quraish Shihab b) bagaimana bentuk implementasi ‘Ibâd Al-Rahmân dalam kehidupan sosial menurut M. Quraish Shihab. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara pustaka (library research), sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kitab tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode maudhu’i (tafsir tematik). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep ‘Ibâd Al-Rahmân menurut M. Quraish Shihab yaitu sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW, atau bahkan mencangkup kepada semua orang mukmin selama mereka menyandang karakter yang disebut dalam QS. Al-Furqân Ayat 63-74, karakter ‘Ibâd Al-Rahmân yaitu rendah hati, pemaaf dan lemah lembut, menghidupkan Qiyâm al-Lail, takut dengan azab Jahannam, menginfakkan harta atau sederhana dalam membelanjakan harta, tidak musyrik, berzina, membunuh, taubatnya benar, tidak memberikan kesaksian palsu, apabila disebut nama Allah mereka tidak acuh, dan karakter ‘Ibâd Al-Rahmân mempunyai dampak positif bagi kehidupan sosial.Kata Kunci: konsep ‘Ibâd Al-Rahmân, tafsir Al-Mishbah, QS. Al-Furqân Ayat 63-74