Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan ESI (Emergency Severity Index) terhadap Response Time Pasien di IGD PKU Muhammadiyah Gombong Zaenab Kartika Bahari; Putra Agina Widyaswara Suwaryo; Endah Setyaningsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.057 KB)

Abstract

Latar Belakang; Prevalensi kunjungan pasien IGD semakin tahun meningkat, di Indonesia tahun 2014 kunjungan pasien IGD sebanyak 4.402.205. Data peningkatan tersebut menunjukan IGD adalah Unit Critical Phoint atau gerbang utama penanganan kasus kegawatdaruratan yang menentukan kualitas pelayanan Rumah sakit. Indikator Mutu IGD PKU Muhammadiyah Gombong adalah kematian <8 jam dan Response Time <5 menit. Cara meningkatkan indikator mutu pelayanan adalah dengan meningkatan manajemen dari indikator mutu IGD, salah satunya meningkatkan manajemen tatalaksana IGD yaitu pelaksanaan triase terhadap Response Time. IGD PKU Muhammadiyah Gombong menggunkan triase klasik tiga tingkat yang tidak cocok diterapkan di IGD level empat, triase yang cocok adalah triase lima tingkat salah satunya ESI, karena menggunkan skala 1-10, ada indikator triase kusus Pediatric, penilaiaan berdasarkan sumber daya yang digunakan, dan penilaian response time lebih mudah dan cepat. Tujuan; Untuk mengetahui pengaruh ketepatan penerapan ESI terhadap response time pasien di IGD PKU Muhammadiyah Gombong. Metode Penelitian; Jenis penelitian kuantitatif metode quasi eksperimen rancangan one group dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 93 dengan teknik Accidental sampling. Analisa data menggunakan analisa deskriptif dan analisa bivariat menggunakan uji mann-whitney. Hasil; Response Time paling dominan pada kategori ESI 3 sebanyak 46 pasien (49,5%). Ketepatan Triase pada kategori tepat berjumlah 83 pasien (89,2%), Sedangkan Response Time pada kategori Cepat berjumlah 77 pasien (82,8%) dengan rata-rata response time ESI 1 = 1 menit, ESI 2 = 4,3 menit, ESI 3 = 4.7 menit, ESI 4 = 5,5 menit, dan ESI 5 = 6,1 menit. Kesimpulan Ada Pengaruh Ketepatan Penerapan triase Terhadap Response Time Pasien Di IGD PKU Muhamamadiyah Gombong dengan hasil (p=0.002 < 0.05).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PEMBERIAN DUKUNGAN EMOSIONAL PERAWAT DI RUANG INSTALASI RAWAT INTENSIF (IRI) RSUD dr SOEDIRMAN KEBUMEN Nur Mulyaningsih; Isma Yuniar; Endah Setyaningsih
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.106 KB)

Abstract

Latar Belakang: Komunikasi, sikap caring dan empati tetap diberlakukan walaupun pasien dalam kondisi kritis. Bagi keluarga, komunikasi memberikan keluarga kesempatan untuk memilih terkait dengan perawatan pasien. Patient Center Care (PCC) adalah metode baru yang memposisikan pasien sebagai center dari pelayanan kesehatan di RS. PCC untuk membina hubungan timbal balik antara penyedia layanan dan pasien sehingga akan mengurangi konflik selama ini yang timbul akibat sedikitnya komunikasi dan informasi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan pemberian dukungan emosional perawat di ruang Instalasi Rawat Intensif (IRI) RSUD dr Soedirman Kebumen Metode Penelitian: Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian perawat di ruang IRI sejumlah 43 responden, dengan teknik total sampling. Instrument penelitian menggunakan 10 pertanyaan pengetahuan dan 34 pertanyaan dukungan emosional. Hasil penelitian: Teknik analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dengan menampilkan tabel distribusi frekuensi. Hasil karakteristik responden perawat IRI lebih banyak perempuan 28 (65,1%), pendidikan terakhir S1 Keperawatan/Ners 28 (65,1%), lama kerja ≥5 tahun 25 (58,1%), umur 36 – 45 tahun 24 (55,8%), status pernikahan 39 (90,7%). Hasil pengetahuan perawat menunjukkan bahwa sebagian besar cukup tentang PFCC 22 (51,2%), dan dukungan emosional pada kategori cukup 40 (93,0%). Kesimpulan: Penelitian ini dijadikan dasar untuk pengetahuan dan dukungan emosional dalam dimensi patient family centered care yang sebagian besar masuk kategori cukup. Rekomendasi: Untuk peneliti selanjutnya yang memiliki tema berhubungan dengan penelitian ini diharapkan ada observasi ke perawat mengenai PFCC.
Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Deteksi Tanda Bahaya Kehamilan dan Persalinan Dyah Puji Astuti; Siti Mutoharoh; Eni Indrayani; Endah Setyaningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.219

Abstract

Abstrak. Prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia pada upaya peningkatan kesehatan ibu anak, dan percepatan penurunan angka mortalitas ibu. Kematian ibu dapat terjadi akibat komplikasi yang tidak diketahui sehingga pengetahuan mengenai bahaya selama kehamilan dan persalinan sangat penting bagi ibu hamil. Pengetahuan yang baik menjadi syarat utama mengenali tanda bahaya sejak dini sehingga terjadinya komplikasi yang berat akan dapat dicegah secara optimal. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh pendidikan kelas ibu dalam meningkatkan pengetahuan deteksi dini bahaya kehamilan dan persalinan. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen post test only control Group. Rancangan ini menggunakan satu kelompok perlakuan. Pertama-tama dilakukan pengukuran kemudian dilakukan treatment berupa pendidikan kesehatan selama 3 kali dan diukur kembali hasil akhirnya. Jumlah subjek penelitian sebanyak 37 ibu hamil di Puskesmas Kuwarasan. Hasil riset menunjukkan bahwa setelah diberikan treatment secara statistic hasilnya signifikan, pengetahuan semakin baik setelah diberikan treatmen antara kelompok pretest dan postes hasilnya semua pengetahuannya semakin baik sebanyak 26 responden 70,3%, sedangkan yang hasilnya tidak ada perubahan setelah diberikan treatmen antara pretes dan postes sejumlah 9 responden 24,3% dengan  hasil nilai pvalue <0.001. Kata kunci; deteksi dini, tanda bahaya, kehamilan, persalinan, pendidikan kesehatan Health Education On The Level Of Knowledge About Detection Of Hazard Marks Of Pregnancy And Labor Abstract. The priority of health development in Indonesia is on efforts to improve maternal child health, and accelerate the reduction in maternal mortality. Maternal deaths can occur due to unknown complications so knowledge of the dangers during pregnancy and childbirth is very important for pregnant women. Good knowledge is the main requirement to recognize danger signs early on so that the occurrence of severe complications will be prevented optimally. The purpose of this study is to look at the effect of maternal classroom education in increasing knowledge of early detection of the dangers of pregnancy and childbirth. The research method uses a quasi experimental test only control group. This design uses one treatment group. First the measurements are taken then treatment is done in the form of health education for 3 times and the final result is measured again. The number of research subjects were 37 pregnant women in the Kuwarasan Community Health Center. The results of the research showed that after being given statistically significant results, the better knowledge after being given treatments between the pretest and posttest groups results in all the better knowledge of 26 respondents 70.3%, while for the results there was no change after being given a treatment between pretest and posttest 9 respondents 24.3% with the pvalue value <0.001. Keywords  : early detection, danger sign, pregnancy, childbirth, health education