M Ainun Najib, M Ainun
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman Hakim 150, Surabaya, 60155 e-mail: jib_30@yahoo.com

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM MODERASI BERAGAMA DI MASA PANDEMI COVID-19: PENTINGNYA MENGHARGAI DAN BERTOLERANSI ATAS PERBEDAAN DENGAN AGAMA LAIN Najib, M Ainun
Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama Vol. 1 No. 02 (2021): Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country with a multicultural society that becomes an extraordinary social force if we are open-minded to each other and work together in the differences that exist. The development of technology and information in the 4.0 era can be used to convey data more effectively and quickly through social media. Moderation must be done by paying attention to each other to practice the ability to manage differences. Tolerance is a form of accommodation in social interaction. Religious tolerance is tolerance that includes issues of belief in humans related to the faith or divinity that they believe in
STUDI PEMAKNAAN MAHASISWA DI KOTA MALANG TERHADAP BERITA TERORISME Najib, M Ainun; Shodiq, Ja'far
Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama Vol. 2 No. 2 (2022): Moderatio: Jurnal Moderasi Beragama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/moderatio.v2i2.5829

Abstract

Penelitian lapangan ini untuk mengeksplorasi bagaimana mahasiswa non muslim di kota malang memberikan makna pada berita terorisme seperti bom bali, aksi teror di Sarinah Plaza dan penembakan di orlando Amerika serikat yang selalu dikaitkan dengan umat islam. Apakah terorisme dimaknai sebagai bagian dari ajaran isam atau tidak. Pada dasarnya manusia memiliki kemampuan untuk memberikan makna pada simbol. Makna itu diperoleh dari interaksi individu dengan lainnya. Seperti yang digagas oleh Herbert Blummer. Dan dalam teori connectivitas Edwad Lee Thorndike, hubungan antara berita dan makna dilihat sebagai stimuli dan respon. Semakin sering terjadi hubungan antara berita dan makna, semakin kuat pula hubungan keduanya. Pada saatnya makna akan menjadi makna tunggal. Hasil penelitian yang telah dilkukan, mahasiswa memaknai berita terorisme, bahwa aksi teror yang dilakukan tidak bisa dilepaskan dari ajaran islam. Makna itu dikonstruk berdasarkan interaksi mereka dengan mahasiswa yang lain. Semakin sering mereka menemukan berita terorisme, semakin sering pula mereka melakukan pemaknaan. Dengan demikian, hubungan antara makna dan berita akan semakin kuat. Di samping itu, ada juga kalangan mahasiswa yang memaknai, bahwa aksi teror merupakan inisiatif pribadi, tidak memiliki hubungan dengan agama. Ajaran agama tidak mengajarkan kekerasan.
MENGKAJI RESTORATIVE JUSTICE DARI SUDUT PANDANG TAFSIR AL-QURṬUBĪ: Studi Ceramah Gus Baha di Universitas Gadjah Mada Najib, M Ainun
Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol 13 No 02 (2025): Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/am.v13i02.7362

Abstract

Semakin kompleksnya suatu masalah tidak diimbangi dengan ketersediaan penyelesaian masalah, terutama masalah pidana. Saat ini penyelesaian masalah pidana tidak terlepas dari pemidanaan yang seharusnya secara konsep ia merupakan ultimum remidium. Atas dasar itu hadirlah restorative justice untuk menghindari pemidanaan selalu dijadikan upaya penyelesaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep restrative justice yang sedang berlaku dari sudut pandang tafsir al-Qurṭubī. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif dengan teknik analisis deskriptif deduktif dan pendekatan statue approach. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep restorative justice sudah dikenal di dalam al-qur’an sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Qurṭubī di dalam tafsirnya. Namun yang perlu dicatat pemberlakuan restorative justice dalam hukum Islam hanya dapat dilakukan dalam masalah sosial atau masalah pidana dengan pelaksanaan hukuman yang tidak ketat seperti qiṣāṣ dan ta’zīr