Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CERITA RAKYAT KABUPATEN PASURUAN ASAL MULA RANU GRATI: KAJIAN STRUKTURALISME LÉVI-STRAUSS Nilofar, Naila
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 6, No 2 (2019): BÉBASAN Edisi Desember 2019
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.512 KB) | DOI: 10.26499/bebasan.v6i2.115

Abstract

Ranu Grati is a lake in Pasuruan Regency, East Java. It has extraordinary beautiful nature. It has a story that is believed by society as a story that actually happened. This study is aimed to describe the structure of folktale “Asal Mula Ranu Grati” with Structuralism Lévi-Strauss approach. This study reveals how is story structure of “Asal Mula Ranu Grati”? The result of study shows there is a stucture configuration get repetition that is called tranformation in the series of story ceriteme and there is deep structure in the series that can be interpreted as cross cultural between Java ethnic and Madura ethnic in Pasuruan Regency.
PERBANDINGAN MITOS SANGKURIANG DAN MITOS PANGERAN BUTOSENO KAJIAN STRUKTURALISME LEVI-STRAUSS Nilofar, Naila
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 4, No 1 (2017): BÉBASAN Edisi Juni 2017
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.178 KB) | DOI: 10.26499/bebasan.v4i1.60

Abstract

Sangkuriang merupakan cerita rakyat yang mengisahkan seorang anak laki-laki yang mencintai ibu kandungnya. Cerita ini berkembang di daerah Jawa Barat. Cerita serupa ditemukan di Desa Melirang, Gresik, Jawa Timur yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan mitos Sangkuriang Desa Melirang atau mitos Pangeran Butoseno. Dengan adanya dua mitos yang hampir sama di dua tempat yang berbeda, penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persamaan dan perbedaan mitos Sangkuriang dan mitos Pangeran Butoseno. Penelitian ini menggunakan pendekatan Strukturalisme Levi-Strauss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan antara kedua mitos tersebut terdapat pada pesan yang disampaikan melalui struktur mitos-mitos. Adapun perbedaan antara mitos Sangkuriang dan mitos Pangeran Butoseno terdapat padastrukturnya. Struktur kedua mitos tersebut mengalami transformasi atau alih rupa, yang meliputi transformasi karakter (tokoh cerita), latar cerita, dan persyaratan yang diajukan oleh sang putri kepada calon suaminya.
AJARAN ISLAM DALAM AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Nilofar, Naila
ATAVISME Vol 12, No 1 (2009): ATAVISME, Edisi Juni 2009
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.117 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v12i1.161.97-103

Abstract

Novel, sebagai bagian dari fiksi, memiliki dua fungsi, yaitu bermanfaat dan menghibur. Habiburrahman El-Shirazy mengekspresikan pandangannya mengenai ajaran Islam melalui novel Ayat-Ayat Cinta (AAC). Dalam novel tersebut, Habiburrahman El-Shirazy menunjukkan pada pembaca bagaimana berhubungan dengan orang lain: muslim atau bukan, orang tua, tamu, dan hubungan antara pria dan wanita. Dia juga menunjukkan ajaran Islam lainnya, seperti pernikahan, etika berpakaian, dan mandi. Dia mengekspresikan pandangannya tentang ajaran Islam berdasarkan Alquran dan Hadis. Abstract: Novel as a part of fiction that tells story, has two functions. They are entertainment and esthetics functions. Habiburrahman El-Shirazy expresses his view about Islamic teachings through novel Ayat-Ayat Cinta (AAC). In the novel AAC, Habiburrahman El-Shirazy shows readers how to make relationship with other people: moslems or not, older people, a guest, and a relationship between man and woman. He also shows the readers about other Islamic teachings such as marrital, dressing up and bathing ethics. He expressed his view about Islamic teachings based on Alquran and Hadis. Keywords: novel, esthetic functions, Islamic teachings
ARENA PRODUKSI KULTURAL KOMUNITAS PELANGI SASTRA MALANG Nilofar, Naila
ALAYASASTRA Vol 16, No 1 (2020): Alayasastra
Publisher : Balai Bahasa Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.093 KB) | DOI: 10.36567/aly.v16i1.498

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengkaji kehidupan komunitas sastra di Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Arena Produksi Kultural Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan, menyaring, dan menganalisis data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik yang dilakukan Komunitas Pelangi Sastra Malang (PSM) adalah melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membangkitkan kegiatan sastra, seperti kenduri literasi, diskusi sastra, bedah buku, membaca puisi, menerbitkan antologi cerpen dan puisi. PSM memiliki habitus berdiskusi sastra di kafe dan membaca puisi diiringi musik dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan PSM. Arena produksi kultural komunitas PSM meliputi media social, media massa, publikasi karya, dan pertunjukan.Kata-kata kunci: komunitas sastra, arena produksi kultural bourdieu, habitus, praksis AbstractThis study aims to examine the life of the lliterary community in Malang, East Java Province. This study used the Bourdieu Cultural Production Arena theory approach.. This study used qualitative method to collect, filter, and analyze data. Data collection techniques in this research were carried out by means of literature study and interviews. The results showed that the practice undertaken by the Pelangi Sastra Malang (PSM) Community was to carry out activities that could evoke literary activities, such as literacy festivals, literary discussions, book review, poetry reading, publishing short stories and poetry anthologies. PSM has a habitus in the form of literary discussion in cafe and poetry reading accompanied by music in every activity organized by PSM. The cultural production arena of the PSM community includes social media, mass media, work publications, and performances.Keywords: literary community, cultural production arena of bourdieu, habitus, praxis
INTERKULTURALISASI TOKOH KIAI AHMAD DAHLAN DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL Nilofar, Naila
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 2, No 1 (2015): BÉBASAN EDISI JUNI 2015
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bebasan.v2i1.230

Abstract

Abstrak: Novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral menceritakan tentang kehidupan tokoh pendiri organisasi Agama di Indonesia. Tokoh tersebut diasumsikan mengalami interkulturalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap interkulturalisasi tokoh tersebut dan faktor-faktor penyebabnya dengan menggunakan pendekatan interkulturalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interkulturalisasi tokoh tersebut ditunjukkan melalui metode mengajar dan caranya berpakaian. Adapun faktor-faktor penyebab interkulturalisasi tokoh tersebut adalah tradisi, penjajahan, dan pendidikan.Abstract: Novel Sang Pencerah by Akmal Nasery Basral tells us about the life of religion organization founder in Indonesia. He is assumed in getting interculturalization. This research is aimed to reveal the interculturalization and many factors that motivate it. The research uses interculturalism approach. It uses library research. The result shows the interculturalization of him is shown through his teaching method and the way he wears clothes. Many factors of his interculturalization are tradition, colonialism, and education.
CERITA JOKO DOLOG DALAM BUKU CERITA DAN PERTUNJUKAN LUDRUK: KAJIAN ALIH WAHANA Nilofar, Naila
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 8, No 2 (2021): BÉBASAN EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bebasan.v8i2.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk alih wahana cerita Joko Dolog dari buku cerita ke dalam pertunjukan ludruk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori Kelisanan dan Keaksaraan Walter J. Ong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih wahana cerita Joko Dolog dari buku cerita ke dalam pertunjukan ludruk menimbulkan beberapa perbedaan. Perbedaan antara cerita Joko Dolog dalam buku cerita dan pertunjukan ludruk terdapat pada tokoh dan alur cerita. Jumlah tokoh yang ada dalam pertunjukan ludruk lebih banyak daripada tokoh dalam buku cerita. Alur cerita dalam pertunjukan ludruk lebih detail daripada alur dalam buku cerita.Â