Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

A Cultural-History Analysis on Malay-Islamic Heritage of Siak Sri Indrapura through the Historical Urban Landscape Approach in Pekanbaru City Muhammad Rasyidul Ilmi; Regan Leonardus Kaswanto; Nurhayati HS Arifin
JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam) Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/juspi.v6i1.12160

Abstract

The Sultanate of Siak Sri Indrapura plays a vital role in the history of the development of Islam and Malay culture in Pekanbaru City. Pekanbaru City is a cultural-historical tourist attraction through the Malay-Islamic landscape, which can be seen from its historical heritage. The historical heritage is a Malay-Islamic cultural heritage building that still exists today. This study will explain the analysis of cultural history and its preservation management. The method used is qualitative with a Historic Urban Landscape (HUL) approach. The study's results showed 16 cultural heritage sites with varying levels of management, five sites in very well-maintained condition, three well maintained, and eight poorly maintained. Several challenges are faced: damaged buildings, incomplete historical data, regulations, and the absence of tourist programs. In addition, the distance between cultural heritage and the enthusiasm of the Malay community is a potential that needs to be optimized. The vision is to make Pekanbaru City the center of Malay-Islamic identity based on the waterfront city through the concept of preservation. The proposed preservation management is a historical tourism development program to connect cultural heritage buildings based on tourist trails that prioritize cultural and historical interpretation effectiveness and efficiency.
Perancangan Masjid di Kawasan Komplek Bumi Lago Permai (BLP) untuk Optimalisasi Kenyamanan Ibadah Pratiwi, Intan Agustina; Nurfadillah, Achnia Tiffany; Handri, Hannisa; Harimardika, Musyaffa Rifqi; Ilmi, Muhammad Rasyidul
BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1: BATOBO: Juni 2025
Publisher : Jurusan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/batobo.3.1.112-119

Abstract

Masjid merupakan salah satu bentuk arsitektur keagamaan yang memiliki peranan penting, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang sosial dan budaya bagi masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk merancang masjid di kawasan Komplek Bumi Lago Permai (BLP), Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, yang mengalami kekurangan kapasitas menampung jamaah, terutama bagi penghuni kos dan kontrakan laki-laki yang mayoritas rutin melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Metode yang digunakan meliputi pengamatan lapangan, wawancara dengan warga, pengumpulan data tapak, dan eksplorasi desain dengan pendekatan fenomenologi. Hasil perancangan mempertimbangkan aspek kenyamanan ruang, material bangunan, pencahayaan alami, dan prinsip ergonomi yang mendukung aktivitas ibadah dan interaksi sosial. Kegiatan ini menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam proses perancangan agar tercipta masjid yang sesuai kebutuhan dan selaras dengan kearifan lokal. Rancangan ini diharapkan menjadi panduan untuk pembangunan masjid yang fungsional, representatif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat identitas budaya dan keberagamaan di kawasan tersebut.
Adaptive Household Agroforestry Design Strategies For Sustainable Landscape Services In Riparian Settlements Of Tangerang City Muhammad Rasyidul Ilmi, Muhammad Rasyidul Ilmi; Musyaffa Rifqi Harimardika, Musyaffa Rifqi Harimardika; Achnia Tiffany Nurfadillah, Achnia Tiffany Nurfadillah; Hannisa Handri, Hannisa Handri; Intan Agustina Pratiwi, Intan Agustina Pratiwi
Journal of Synergy Landscape Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 August 2025
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/41qzv037

Abstract

The rapid development of urban settlements along the Cisadane River riparian zone has led to the decline of green open spaces, reducing the landscape services essential for environmental resilience. This study examines the characteristics and management of pekarangan (house yards) in formal and informal settlements to develop adaptive design concepts that enhance ecological and socio-economic landscape services. The research was conducted in three riparian segments—upstream, midstream, and downstream—of Tangerang City, involving 60 pekarangan samples (30 formal and 30 informal). Data were collected through field observations, interviews, and spatial mapping. Analyses included descriptive statistics, the Shannon-Wiener biodiversity index, and qualitative interpretation. Results showed that pekarangan in formal and informal areas share vertical and horizontal plant diversity, dominated by ornamental and food plants, with high biodiversity index values (H' = 3.5–4.3). Informal settlements primarily utilize pekarangan for practical daily functions, while formal settlements emphasize aesthetics. Economic and social conditions influence management practices such as watering, pruning, and composting. The study proposed a pekarangan development model based on zoning principles: social (front), productive (side), and service (rear) zones, combined with multistrata vegetation and biopore infiltration technology. These adaptive design strategies contribute to ecological resilience, urban food security, and cultural sustainability in riparian communities.
Spatial Movement Analysis With Space Syntax After Covid-19 Pandemic: A Case Study In Micro And Macro Scale Musyaffa Rifqi Hari Mardika; Handri, Hannisa; Pratiwi, Intan Agustina; Ilmi, Muhammad Rasyidul; Nurfadillah, Achnia Tiffany
Journal of Synergy Landscape Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 August 2025
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/a5nxw412

Abstract

The COVID-19 pandemic has significantly altered spatial behavior and public space configurations. This study employs Space Syntax methodology to analyze spatial movement patterns in both micro (interior) and macro (urban) scales, highlighting how spatial configurations can support social distancing and minimize contagion risk. By examining spatial typologies (Spaces a–d), the research identifies how integration and segregation values influence circulation and encounter potential. A comparative analysis between pre- and post-COVID layouts—such as in museum settings and urban districts in Qatar—reveals how certain spatial systems (notably Space d) enhance spatial legibility and traceability, while others (Space c) promote flexible circulation cycles. Results suggest that strategic configuration of spatial elements can act as passive disease-mitigation tools, emphasizing the role of architects in designing resilient spaces. This study contributes to the discourse on post-pandemic design by proposing a “scale of contagion” framework for evaluating spatial vulnerability and adaptability, and further argues that architectural practice must evolve by embedding epidemiological insight into the core of spatial planning—ensuring that future environments are both socially responsive and resilient to public health challenges.
EVALUASI PENERAPAN PRINSIP ERGONOMI PADA DESAIN INTERIOR KAFE LAFERA SPACE PEKANBARU Nurfadillah, Achnia Tiffany; Rasyidul Ilmi, Muhammad; Rifqi Harimardika, Musyaffa; Agustina Pratiwi, Intan; Handri, Hannisa
DESA - JURNAL DESAIN DAN ARSITEKTUR Vol 6 No 2 (2025): DESA
Publisher : Prodi Arsitektur, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/desa.v6i2.17310

Abstract

Lafera Space Pekanbaru merupakan salah satu kafe bergaya eklektik yang berlokasi sekitar 100 m dari Universitas Riau. Lokasinya yang strategis menjadikan kafe ini populer di kalangan milenial dan Gen Z sebagai tempat untuk berkumpul, bekerja, maupun menyelesaikan tugas, dengan durasi penggunaan berkisar antara 1 hingga lebih dari 2 jam. Oleh karena itu, desain interior kafe perlu memperhatikan aspek estetika yang memiliki daya tarik visual yang tinggi serta fungsionalitas melalui penerapan prinsip ergonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana prinsip-prinsip ergonomi diterapkan dalam interior Lafera Space, khususnya pada elemen furnitur cafe. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, dokumentasi visual, serta pengukuran langsung dimensi furnitur. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar ergonomi yang dikemukakan oleh Neufret serta Dartford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar furnitur di area indoor telah sesuai dengan standar ergonomi sehingga mendukung kenyamanan pengguna dalam jangka waktu lama. Sebaliknya, furnitur pada area outdoor masih belum memenuhi standar ergonomi, yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan hanya dapat digunakan untuk aktivitas ringan dengan durasi pendek, seperti bersantai, bersosialisasi dan menikmati minuman. Dengan demikian, diperlukan, penyesuaian dimensi pada elemen furnitur yaitu kursi maupun meja serta penambahan elemen pendukung agar kenyamanan pengguna dapat tercapai secara menyeluruh, Penataan ruang Lafera Space yang fleksibel memungkinkan penyesuaian tersebut dilakukan tanpa mengurangi keselarasan dan estetika desain eklektik yang menjadi ciri khas dari Lafera Space, terutama bagi generasi milenial dan Gen Z yang menjadi mayoritas pengguna kafe.
Evaluasi Penerapan Konsep Arsitektur Hemat Energi pada Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau Titania, Claudia Aurel; Handri, Hannisa; Pratiwi, Intan Agustina; Nurfadillah, Achnia Tiffany; Harimardika, Musyaffa Rifqi; Ilmi, Muhammad Rasyidul
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 2 No. 2 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi terus meningkat di berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah kebutuhan energi pada bangunan. Jika bangunan dirancang dengan tidak mempertimbangkan aspek efisiensi energi dan kondisi lingkungan sekitar, maka akan berpotensi menghasilkan bangunan dengan konsumsi energi yang tinggi sehingga berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan prinsip arsitektur hemat energi pada setiap bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan konsep efisiensi energi pada Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau melalui metode deskriptif kualitatif. Evaluasi dilakukan berdasarkan lima prinsip utama, yaitu orientasi terhadap matahari, efisiensi energi, ventilasi alami, penggunaan material berkelanjutan, dan desain lanskap. Hasil studi menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip tersebut belum optimal, terutama pada aspek efisiensi energi dan lanskap. Penelitian ini merekomendasikan sejumlah strategi perbaikan, seperti penggunaan teknologi hemat energi, peningkatan ventilasi silang, penggantian material, dan penataan lanskap yang mendukung kenyamanan termal. Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mendukung keberlanjutan lingkungan kampus.