Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ergonomic Assessment pada Aktivitas Petani Perkebunan Karet Menggunakan OWAS (Ovako Work Posture Analysis System) (Studi Kasus CV. Eja Nursery, Kalimantan Timur) Tri Budi Purnomo; Lina Dianati Fathimahhayati; Theresia Amelia Pawitra; Jenny Noviani
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i4.4837

Abstract

CV. Eja Nursery merupakan salah satu industri pembibitan dan perkebunan karet yang terdapat di Kutai Kartanegara, tepatnya di Jalan Poros Samarinda – Bontang Km 71. Berdasarkan hasil observasi awal didapatkan bahwa terdapat beberapa postur kerja yang tidak ergonomis pada saat petani karet melakukan pekerjaannya yaitu membungkuk pada saat proses penyadapan dan proses pengangkutan getah karet. Postur kerja yang tidak ergonomis ini dapat menyebabkan petani karet mengalami keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) yang tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian ergonomic assessment untuk menilai postur kerja pada aktivitas-aktivitas kerja petani karet khususnya di CV Eja Nursery, sehingga nantinya para petani dapat mengetahui tingkat risiko dari postur kerja yang dilakukannya tersebut sehingga dapat diberikan rekomendasi perbaikan sehingga risiko cedera dapat diminimalkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah OWAS. Dari perhitungan menggunakan OWAS dapat disimpulkan bahwa, sebanyak 71% postur kerja berada pada kategori 2 yaitu postur kerja berbahaya bagi sistem muskuloskeletal dan diperlukan perbaikan di masa yang akan datang, 21% postur kerja berada pada kategori 3 yaitu postur kerja berbahaya bagi sistem muskuloskeletal dan diperlukan perbaikan segera mungkin dan 7% postur kerja berada pada kategori 1 yang berarti tidak ada masalah pada sistem muskuloskeletal. Hal ini berarti  postur kerja petani karet di CV. Eja Nursery dari tahap persiapan, pemanenan, pengangkutan hingga pemanenan masih kurang ergonomis. Perbaikan diperlukan adalah menyediakan alat bantu seperti meja dan kursi, perancangan alat bantu sadap, dan kereta dorong.