Dinda Febriani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos Bokashi Dan Pupuk Organik Cair (POC) Di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Lalu Zulkifli; Nurul Indriani; M. Irpan Siswandi; Rizky Tri Septiawan; Dinda Febriani; Jannaturroyani; Ispaniah; Hendri Yogi Pratama; Nurfajrin Aliyatri; Estiana; Bq Sari Hidayatullah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.502 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.2031

Abstract

Desa Sengkol merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Secara geografis letak Desa Sengkol sangat strategis karena Desa Sengkol termasuk salah satu desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, dengan ditetapkannya Mandalika sebagai KEK Mandalika berdasarkan PP Nomor 52 Tahun 2014. Permasalahan ang saat ini dihadapi oleh desa yaitu permasalahan lingkungan, hal ini disebabkan karena kurangnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, disamping itu sarana prasana seperti armada pengangkut sampah serta TPA dan TPS masih sangat terbatas. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos organik cair (POC) dan bokashi. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Sengkol dalam membuat pupuk organik cair dan bokashi menggunakan sampah organik rumah tangga. Metode yang digunakan yaitu tahap pra pelaksanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi atau pengecekan. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat Desa Sengkol khususnya Dusun Senkol 1 dan 4 memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah dimana masyarakat sudah mampu memilah sampah rumah tangga dan mengolahnya menjadi pupuk kompos cair dan bokashi. Untuk mempercepat proses penguraian atau fermentasi pupuk membutuhkan cairan EM4. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos merupakan langkah tepat dalam menanggulangi permasalah sampah rumah tangga yang ada di Desa Sengkol. Sampah bisa mengahasilkan produk yang memiliki nilai guna dan kedepannya masyarakat Desa Sengkol berkomitmen dalam mengembangkan pupuk kompos dari sampah organik sebagai upaya berkelanjutan dari program pengabdian masyarakat.
Hubungan Pendapatan Orang Tua Dengan Status Gizi Pada Anak Di Wilayah Pesisir Desa Sei Nagalawan Kec. Perbaungan Adelia Rahma*; Assyfa Salsabiella Br. Tarigan; Dinda Febriani; Fanny Arya Rahmasari; Khairunisa Deri Hatasya; Nurafrillia Ningsih; Pinky Maeriska; Rahma Agustia; Shita Ayu Azizi; Shelsi Yulia Astri; Tasya Salsabilah; Delfriana Ayu
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.25350

Abstract

Keberagaman latar belakang ekonomi orang tua mempengaruhi kemampuan membiayai anaknya sehingga kondisi ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan status gizi anak. Hal ini karena pemenuhan status gizi anak tidak lepas dari dukungan makanan yang dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua dengan status gizi anak di daerah pesisir Desa Sei Nagalawan Kec. Bau. Jenis penelitian ini adalah survey dengan pendekatan kuantitatif (Quantitative Research) dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 anak berusia ≤12 tahun. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah IMT/U untuk status gizi dan kuesioner pendapatan orang tua.Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden (100%) pada kategori pendapatan orang tua sebagian besar responden penuangan sedang yaitu 20 orang dengan proporsi (62,5%) dibandingkan responden meminum tinggi yaitu 12 orang dengan proporsi (37,5%) . Selanjutnya menunjukkan bahwa untuk kategori status gizi anak sebagian besar responden berstatus gizi sangat kurus yaitu 26 orang dengan proporsi (81,3%) dan untuk status gizi normal hanya terdapat 5 orang dengan proporsi (15,6%). dan tidak ada hubungan pendapatan orang tua dengan status gizi anak dengan nilai p = 0,470sebagian besar responden berpenghasilan sedang yaitu 20 orang dengan persentase (62,5%) dibandingkan responden berpenghasilan tinggi yaitu 12 orang dengan persentase (37,5%). Selanjutnya menunjukkan bahwa untuk kategori status gizi anak sebagian besar responden berstatus gizi sangat kurus yaitu 26 orang dengan persentase (81,3%) dan untuk status gizi normal hanya terdapat 5 orang dengan persentase (15,6%). dan tidak ada hubungan pendapatan orang tua dengan status gizi anak dengan p value = 0,470 sebagian besar responden berpenghasilan sedang yaitu 20 orang dengan persentase (62,5%) dibandingkan responden berpenghasilan tinggi yaitu 12 orang dengan persentase (37,5%). Selanjutnya menunjukkan bahwa untuk kategori status gizi anak sebagian besar responden berstatus gizi sangat kurus yaitu 26 orang dengan proporsi (81,3%) dan untuk status gizi normal hanya terdapat 5 orang dengan proporsi (15,6%). dan tidak ada hubungan pendapatan orang tua dengan status gizi anak dengan nilai p = 0,470