Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PKM Kelompok Pembudidaya Belut Sawah di Desa Puuhopa, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Idris; Amirullah Baharuddin; Utama Kurnia Pangerang
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.375 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2409

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat pada UMKM Srikandi yang beralamat di Desa Puuhopa, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, sekitar 102 Km dari Kampus Hijau Bumi Tridharma, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. UMKM ini memproduksi Kopi Belut yang sudah dikenal di Sulawesi Tenggara. UMKM ini mengalami masalah kontinuitas produksi terkait penggunaan bahan baku belut sawah hasil tangkapan yang tergantung musim. Solusi telah dilakukan dengan upaya budidaya belut sawah pada 48 kolam beton yang dikelola sendiri, namun kendalanya adalah pakan berupa keong mas, cacing tanah dan bekicot yang juga bersifat musiman, dan bahan lumpur untuk media belut sawah yang belum cukup. Kegiatan PKM mengintroduksikan dua jenis pakan belut sawah yang dibudidakan untuk menjamin kontinuitasnya yakni maggot Black Soldier Flies (BSF), dan cacing tanah Lumbricus rubellus. Kegiatan meliputi pelatihan mitra, penyediaan rumah BSF dan media budidaya cacing tanah, praktek budidaya BSF dan cacing tanah, penyerahan peralatan, serta pendampingan selama berlangsungnya kegiatan budidaya. Evaluasi keberhasilan kegiatan, menggunakan dua pendekatan yakni proses dan hasil. Dari aspek proses, mitra yang hadir saat pelatihan, termasuk Kepala Desa Puuhopa, menunjukkan antusiasme, keingintahuan yang besar dan respon yang sangat positif. Dari aspek hasil, setelah pemberian materi, 100% peserta pelatihan mengetahui beberapa aspek sederhana dari BSF dan budidayanya. Disimpulkan, kegiatan PKM yang menghasilkan sinergi antara kampus dan UMKM Srikandi, berdampak positif bagi kedua pihak, dan mampu menyelesaikan masalah yang ada pada UMKM Srikandi.
Study Morfometrik, Pola Pertumbuhan Dan Faktor Kondisi Julung-Julung (Nomorhamphus sp.) di Mata Air Desa Lamokula Desa Lamokula Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Ardian Harianto; Utama Kurnia Pangerang; Sjamsu Alam Lawelle
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ikan julung-julung (Nomorhamphus sp.) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang hidup di mata air Lamokula. Data dan informasi ilmiah tentang ekobiologi ikan julung-julung masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui morfometrik, pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan julung-julung di mata air Lamokula. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai Mei 2021. Ikan yang tertangkap berjumlah 150 ekor dengan panjang 40,5-71,0 mm dan berat 0,45-5,74 g. Terdapat 22 karakter morfometrik yang diukur. Berdasarkan Hasil pengujian karakter morfometrik menunjukkan bahwa dari 22 karakter yang diuji terdapat perbedaan pada 22 karakter antara ikan julung-julung jantan dan betina di Sumber Mata Air desa Lamokula. Pola pertumbuhan ikan julung-julung (Nomorhamphus sp.) di Sumber Mata Air desa Lamokula dalam penelitian ini adalah allometrik negatif (b < 3). Hasil nilai faktor kondisi ikan julungjulung jantan dan betina tergolong ikan yang berbentuk pipih atau tidak gemuk (0,155-0,1958). Kata Kunci: Faktor Kondisi, Study Morfometrik, dan Pola Pertumbuhan, di Desa Lamokula.
Status Pencemaran Sungai Kambu di Kota Kendari dengan Menggunakan Makrozoobenthos sebagai Bioindikator Ersani Ersani; Utama Kurnia Pangerang; Dedy Oetama
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status pencemaran Sungai Kambu di Kota Kendari berdasarkan keanekaragaman makrozoobenthos, spesies indikator, dan beberapa parameter kualitas air seperti suhu, pH, Oksigen terlarut, BOD, dan COD. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2020. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun yang mewakili karakteristik sungai dan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dengan interval waktu selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan total makrozoobenthos yang ditemukan berjumlah 12 famili dan 14 genus, dengan 8 organisme tergolong makrozoobenthos indikator. Makrozoobenthos indikator yang ditemukan rata mengindikasikan bahwa ke ketiga titik pengambilan sampel tergolong kriteria baik sampai sedang. Sementara hasil analisis indeks keanekaragaman dan analisis kualitas air menunjukkan bahwa semakin ke hilir, kondisi perairan Sungai Kambu semakin buruk.Kata kunci: pencemaran, sungai, makrozoobenthos, bioindikator.
Analisis Catch Per Unit Effort (CPUE) dan Maximum Sustainable Yield (MSY) Ikan Layang (Decapterus sp) Yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari windhi mulia; Andi Irwan Nur; Utama Kurnia Pangerang
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 3 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i3.931

Abstract

The Banda Sea is one of the most fertile and potential waters in the field of fisheries and the largest fishing area in Indonesia.  This study aims to analyze the CPUE and MSY of indian scad from 2016-2022 (last 7 years). The value of Catch per Unit Effort (CPUE) fluctuated from 2016-2022. The highest purse seine equivalent CPUE value in 2018 was 4,562 kg/trip and the lowest in 2021 was 2,573 kg/trip. Based on the Schaefer model, the optimum fishing effort value is 3,382 trips per year and the maximum sustainable catch value is 7,936,016 kg per year. From this value, it indicates that the indian scad landed at PPS Kendari is underfished because it has not reached its sustainable potential