Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI KEBERLANJUTAN EKONOMI PERIKANAN CAKALANG DENGAN KAPAL SEKOCI PADA ZONA EKONOMI EKSKLUSIF SAMUDERA HINDIA Nur, Andi Irwan; Boer, Mennofatria .; Bengen, Dietriech, G.; Subandar, Awal .
Jurnal Bisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A research on evaluation of economic sustainability status skipjack fisheries has been done using Rapfish estimation techniques which are simple, easy attribute to assess considering time and cost, and can be applied to various aspects of the assessment. Evaluated economic sustainability indicators are 10 attributes. Analysis result shows that all attributes are generally in unsatisfactory conditions. Other incomes sources is the most sensitive attribute for enhancing economic sustainability with root mean square value 5,36 followed by Marketable Right, Limited Entry, and. Ownership/transfer attributes with root mean square value 4,92, 4,28, and 4,18 respectively. The values of other economic attributes are relatively low ranging from 1,08 to 3, 89 indicating a slighter sensitivity. Such economic sustainability performance of the fisheries requires responsive policy interventions.
Kajian Tingkat Efektivitas Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat Desa Waha Kabupaten Wakatobi Indonesia Iskandar, Ishak; Nur, Andi Irwan; Sadarun, Baru
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 2 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.495 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i2.7738

Abstract

Marine Protected Areas (MPAs) are a common management approach that applied to protect and conserve coastal and marine resources in the world. However, in some areas where these approach have been implemented, the goals and targets did not proceed as expected and resulted in methods and objects of study that are relatively irrelevant to the existing conditions. Therefore, a review and more efforts are required to determine the efficacy of the MPAs management. The community based management of marine protected area at Waha Village can be regarded as a manifestation of the local people to meet their needs by utilizing natural resources sustainably. Therefore, this study aims to asses the ecological and socio-economic condition as well as community institutions to determine whether the community based management of the MPA is effective. Ecological data collection was divided into several indicators such as coral reef, seagrass and coral fish community condition that was collected through direct survey using SCUBA. Whereas socio-economic and institutional data was obtained in three stages include observation, semi-structured interviews and surveys. The percentage of live coral cover on MPA of Waha Village was 55,83%. There were 28 species from 9 families and 14 genuses of target fish found in MPA of Waha Village. Seagrass density was 299.87 stands / m2 with average value of seagrass presentation was 63,25%, indicating that seagrass is in good condition. Based on the effectiveness analysis using the Amoeba technique, the indicator values were generally better in performance than the critical threshold value (CTV) indicator. This is because these values have not passed the CTV. The degree of effectiveness of community based management of MPA at Waha Village was 79,17%, suggesting that these management approach is very effective to conserve marine natural resources in the area.Keywords : Effectiveness, management, protected area.
Studi kelimpahan ikan karang berdasarkan kondisi terumbu karang di Desa Tanjung TiramKabupaten Konawe Selatan Muniaha, Hasan; Nur, Andi Irwan; Rahmadani, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.423 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan ikan karang berdasarkan kondisi terumbu karang dan kompleksitas habitat (rugositas) terumbu karang di Desa Tanjung Tiram.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015.Pengambilan data tutupan karang menggunakan metode Line Intercept Transect, data rugositas menggunakan Chain Intercept Transect, dan pengambilan data ikan karang menggunakan visual sensus dengan belt transek. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan di stasiun pengamatan menunjukan kisaran normal yang menunjang bagi kehidupan biota karang dan ikan karang, yaitu suhu berkisar 29–310C, tingkat kecerahan perairan mencapai kedalaman 9,10 meter, kecepatan arus berkisar 0,044–0,055 m/s, salinitas berkisar 32–33 ppt dan pH mempunyai nilai 7. Ikan karang yang ditemukan di lokasi penelitian sebanyak 65 jenis, 21 famili dan 44 genera. Kelimpahan ikan karang tertinggi ditemukan pada stasiun III sebesar 2,12 ind/m3dengan persentase penutupan karang hidup sebesar 70,09% (baik) dan rugositas sebesar 1,23, sedangkan kelimpahan terendah ditemukan pada stasiun II sebesar 0,25 ind/m3dengan persentase penutupan karang hidup sebesar 40,96% (sedang) dan rugositas sebesar 1,15. Hubungan antara kelimpahan ikan karang, rugositas dan persentase tutupan karang hidup dapat di lihat pada hasil analisis regresi nilai r2=0,997, nilai ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kelimpahan ikan karang rugositas dengan persentase penutupan karang hidup, yaitu jika persentase tutupan karang semakin baik maka rugositas akan tinggi dan menyebabkan ikan karang semakin melimpah pada suatu perairan.Kata kunci: kondisi tutupan karang, rugositas, kelimpahan ikan karang, Desa Tanjung Tiram
Studi kepadatan dan keanekaragaman Makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Rizal, .; Nur, Andi Irwan; Kasim, Ma'ruf
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.495 KB)

Abstract

Terumbu karang buatan dari sampah plastik merupakan salah satu inovasi baru dalam pemulihan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan makrozoobentos pada terumbu karang buatan dari sampah plastik. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, pada bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017 di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pengambilan data dilakukan di kedalaman 3 m, 5 m, dan 7 m menggunakan metode transek kuadrat (40x30) cm. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan kualitatif dengan menggunakan rumus yang telah baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi terdapat pada kedalaman 7 m (0,02-0,41 ind/m). Keanekaragaman (H’) tertinggi pada kedalaman 5 m sebesar 2,31. Dominansi (C) tertinggi pada kedalaan 3 m sebesar 0,21. Hasil analisis korelasi kedalaman dengan keanekaragaman makrozoobentos memiliki nilai korelasi sebesar -0,409 (korelasi negatif). Korelasi kecepatan arus dengan dominansi makrozoobentos memiliki nilai korelasi sebesar -0,961 (korelasi negatif). Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan distasiun pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang bagi kehidupan makrozoobentos, suhu berkisar 30–310C, tingkat kecerahan perairan mencapai kedalaman 3-7 m, kecepatan arus berkisar 0,018–0,026 m/det, salinitas berkisar 33–35%.Kata kunci: Makrozoobentos, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, artificial reef, perairan Tanjung Tiram
Studi kondisi ekosistem mangrove dan produksi detritus di pesisir Kelurahan Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tang, Muhamat; Nur, Andi Irwan; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 4 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.714 KB)

Abstract

Detritus adalah bahan organik yang berasal dari guguran daun mangrove yang jatuh ke perairan kemudian mengalami penguraian membentuk substrat untuk pertumbuhan bakteri dan alga, yang kemudian menjadi sumber makanan bagi organisme pemakan detritus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalinisis tingkat kerusakan mangrove, laju dekomposisi dan produksi detritus terhadap tingkat kepadatan mangrove di Pesisir Kelurahan Lalowaru. Metode yang digunakan adalah rancangan Litter-Trap dan Litter-Bag untuk menangkap guguran serasah dari pohon mangrove. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kerapatan jenis mangrove Rhizophora apiculata yaitu 1544.44pohon/ha, Bruguiera gymnorrhiza yaitu 422.22 pohon/ha dengan penutupan jenis relatif rata-rata 33.333%. Produksi serasah mangrove yaitu rata-rata 3,7 ton/ha/tahun. Persentasi laju dekomposisi mangrove yaitu memiliki nilai rata-rata 0,328 gr/m2/hari. Produksi detritus pada ekosistem mangrove yaitu 9,6 kg/ha/tahun. Hasil pengukuran kualitas perairan yang diperoleh kisaran suhu 26–30oC, pH air 6, pH tanah 5–5,5, salinitas 28–29 ppt. Produksi detritus yang rendah dapat terlihat dari kondisi ekosistem mangrove Pesisir Kelurahan Lalowaru yang termasuk pada kategori rusak.Kata kunci : detritus, ekosistem mangrove, produksi serasah, pesisir kelurahan lalowaru, laju ekomposisi.
Analisis Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Walengkabola Kabupaten Muna Dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Maindo, Anas Salidi; Nur, Andi Irwan; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.241 KB)

Abstract

Pantai Walengkabola Terletak di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi pantai walengkabola berjarak ± 72 km dari kota Raha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekesuaian dan daya dukung pantai Walengkabola untuk kegiatan wisata pantai  khususnya reksreasi dan berenang berdasarkan parameter wisata. Parameter wisata yang dijadikan kriteria dalam penentuan indeks kesesuaian wisata pantai kategori rekreasi dan berenang yaitu kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, kecerahan air, ketersediaan air tawar penutupan lahan pantai dan biota berbahaya. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling serta matriks kesesuaian dan daya dukung kawasan wisata kategoti rekreasi dan berenang. Hasil yang diperoleh pada ini bahwa pantai Walengkabola memiliki indeks kesesuaian wisata pada stasiun I sebsesar 79,76%, stasiun II sebesar 76,19% , dan stasiun sebesar III 75%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pantai Walengkabola termasuk ke dalam kategori S1 yang berarti kawasan Pantai Walengkabola  termasuk dalam kategori sesuai untuk pariwisata pantai. Daya dukung kawasan wisata pantai walengkabola dengan panjang pantai 1300 meter dan luas 19.500 m2. Luas kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi dan berenang adalah 12.000 m2 dan  dapat menampung sebanyak 640 wisatawan/hari.Kata Kunci : Pantai Walengkabola, anlilisis kesesuaian, daya dukung
Studi Kepadatan dan Keanekaragaman Makroalga pada Terumbu Karang Buatan dari Sampah Plastik di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Farito, .; Kasim, Ma'ruf; Nur, Andi Irwan
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.691 KB)

Abstract

Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan keanekaragaman makroalga di terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian jenis Makroalga pada terumbu karang buatan dari sampah plastik yang ditemukan pada masing-masing kedalaman yaitu 5 jenis makroalga yang terdiri dari 3 jenis kelas Chlorophyta, dan masing-masing dari kelas Phaeophyta, Rhodophyta di temukan 1 jenis. Kepadatan jenis makroalga pada kedalaman 3, 5 dan 7 m berkisar antara 0,02-0,76, Keanekaragaman jeni berkisar antara 1,26 -1,37, dan Dominansi jenis berkisar 0,36-1,20. Hasil uji korelasi person diperoleh bahwa salinitas dan kecerahan sangat erat kaitanya terhadap Dominansi makroalga yaitu sebesar -0,683 dan -0,957. Hasil nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan nilai korelasi tersebut yaitu negatif atau berlawanan arah. Hubungan kemiripan habitat antara kedalaman terhadap kepadatan Makroalga pada kedalaman 3 dan 5 m memiliki nilai kesamaan 19,7% sedangkan pada kedalaman 5 dan 7 m memilliki indeks kesamaan 25,9%. Nilai kesamaan habitat setiap kedalaman tersebut memiliki tingkat kesamaan yang rendah. Pada hubungan kemiripan habitat antara setiap kedalaman terhadap faktor-fisika kimia perairan di peroleh nilai sebesar 82,0 % di kedalaman 3 dan 5 m sedangkan kedalaman5 dan 7 m sebesar 89,7 %. Nilai tersebut menunjukan bahwa Kemiripan stasiun 5 dan 7 m mendekati 100%.Kata kunci : Makroalga, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, korelasi dan kesamaan habitat
Struktur komunitas ikan pada terumbu karang alami dan terumbu buatan dari sampah plastik di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Anastion, .; Nur, Andi Irwan; Kasim, Ma'ruf
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.564 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan di Perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara selama tiga bulan yaitu dari bulan Desember 2016 samapai Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan pada terumbu karang buatan dari sampah plastik dan terumbu karang alami. Pengambilan data ikan dilakukan sekali dalam sebulan. Metode pengambilan data ikan karang pada terumbu karang menggunakan metode visual sensus. Analisis data yang digunakan yaitu perhitungan indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies ikan pada terumbu karang alami memiliki kelimpahan yang lebih tinggi dibanding dengan karang buatan. Kelimpahan ikan pada terumbu alami 2,29 ind/m2, sedang pada terumbu buatan 9,41 ind/m2.. Indeks keanekaragaman ikan pada terumbu alami 2,24-3,45, sedang pada terumbu buatan berkisar 1,44-1,91. Indeks keseragaman ikan pada terumbu alami berkisar 0,87-1,18, sedang indeks keseragaman pada terumbu buatan  berkisar 0,74-0,79. Indeks ekologi pada terumbu alami 0,12-0,22, sedang pada terumbu buatan 0,16-0,27. Suhu perairan berkisar 29-31 oCdan salinitas 33-35 ‰. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ikan pada terumbu buatan lebih melimpah dibanding dengan terumbu alami, namun keanekaragaman ikan pada terumbu alami lebih tinggi dibanding pada terumbu buatan.Kata Kunci : Komunitas ikan karang, Terumbu buatan, Tanjung Tiram
Studi ekologi bambu laut (Isis hippuris) di perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Mardianto, .; Nur, Andi Irwan; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.773 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase tutupan karang, kondisi kualitas air di perairan Tanjung Tiram, kepadatan dan penyebaran Bambu Laut, Hubungan kedalaman perairan dan kepadatan bambu laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015, berlokasi di Perairan Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah metode LIT dan Transek kuadrat. Persentase tutupan karang hidup di Perairan Tanjung Tiram yaitu 61,15%. Kondisi kualitas Perairan Tanjung Tiram yaitu suhu 28oC, salinitas 34 ppt, kecepatan arus 0,07−0,20, pH 7 dan kecerahan 100%. Kepadatan bambu laut lebih tinggi pada kedalaman 3 m yaitu 0,0432−0,0752 tegakan/m2 dan pada kedalaman 7 m sangat rendah yaitu 0,0144−0,0304 tegakan/m2, penyebaran Bambu laut didapatkan kriteria pola penyebaran mengelompok.Kata Kunci: Kepadatan dan penyebaran Bambu laut, Isis hippuris, Tanjung Tiram.
Studi kualitas detritus pada jenis mangrove Rhizophora apiculata dan Sonneratia albadi Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan Faldin, .; Nur, Andi Irwan; Ramli, Muh.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.181 KB)

Abstract

Kualitas detritus mangrove R. apiculatadan S.alba merupakan indikator utama untuk menentukan jenis mangrove yang berkualitas dalam menyumbangkan produktivitas perairan pada ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi serasah dan detritus, serta untuk menganalisis kualitas detritus mangroveR. apiculata dan S.albapada Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015.Metode yang digunakan pada penelitian ini  adalah metodeliner-falluntuk produksi serasah, metode Mikro Kjeldahl (AOAC, 2002) dan titrasi serta spektrofotometri untuk kandungan unsur hara, dan persamaan menurut SNI 01-2891-1992untuk menganalisis kandungan proksimat. Hasil penelitian ini menjelasakan bahwa S.alba lebih berkualitas dari jenis R.apiculata,dengan produksi serasah mangrove S.alba 2657,4kg/ha/2 bulan, dengan produksi detritus 11,039kg/ha/2 bulan, dengan kandungan unsur hara (N=0,58%, P=0,023%, C=54,23%), serta nilai proksimat (lemak = 0,46%, protein = 3,63%, dan Karbohidrat = 7,08%) dan R. apiculatamemproduksi serasah sebanyak 1517,2kg/ha/2 bulan, dengan produksi detritus 10,577kg/ha/2 bulan, dengan kandungan unsur hara (N = 0,56%, P = 0,015%, C = 55,55%), serta nilai proksimat (lemak = 0,93%, protein = 3,50%, dan Karbohidrat = 6,27%).Faktor lingkungan perairan selama penelitian terlihat bahwa pada kawasan mangrove R. apiculata suhu berkisar 27−290C, salinitas 26-28 0/00, pH air 6, dan pH tanah 4,7-4,9, dan kawasan mangrove S. alba suhuperairan berkisar 27−300C, salinitas 27-280/00, pH air 6, dan pH tanah 4,8-5,1.Kata kunci: Kelurahan Lalowaru,mangrove Rhizphora apiculata, dan Sonneratiaalba,parameter lingkungan,studi kualitas detritus
Co-Authors A Abdullah Ahmad Mustafa Ahmad Nuramin Ahmad, Sitti Wirdhana ahmadhusni muzahid S Akhmad Mansyur, Akhmad Alwin, . Amalia, Kartika Amirullah -, Amirullah Anastion, . Annaastasia, Nurhuda Anwar Arif Rahman, Anwar Arif Arifin Safari Aslan, La Ode Awal . Subandar, Awal . Awal Subandar Azwar Sidiq Baru Sadarun Budi Santoso Budianto Budianto Budiyanto, Ryan Dedy Oetama Dietriech Geoffrey Bengen Faldin, . Farito, . febriyani palungan Intihanah, Intihanah Ira Ira, Ira Irdam Riani, Irdam Iskandar, Ishak Izal, Izal Jali, Wa Kasim, Ma'ruf La Sara La Sara Latifa Irwan Fekri Lawelle, Sjamsu Alam Lestari, Rizky Ayu Maindo, Anas Salidi Mardianto, . Mennofatria Boer Muh. Ramli Muhammad Idris Muhammad Kurniawan Muhammad Ramli mulia, windhi Muniaha, Hasan Munier, Muhammad Taswin Muslim Tadjuddah muzahid S, ahmadhusni Nasaruddin Nasaruddin Naslina Alimina Nasrun, La Ninda, Waode Nur, Andi Cudai Nurhalima Nurhalima Nurlinda, Suriati palungan, febriyani Pangerang, Utama Kurnia Patadjai, Andi Besse Patiung, Seventry Meliana Rahmadani, . Ramli, Muh. Rizal, . Romy Ketjulan, Romy Roslindah Daeng Siang Rudia, Adi Parman Rukmana, Novayanti Sofia Salika, Salika Sarifa, . Sasmito, Hardianto Sidiq, Azwar Sriwulan, Desy Suharni Suharni Suhartin, Suhartin Sulistiani Sulistiani Sulistiani Sulistiani Tahir Sampaga, La Ode Tang, Muhamat Utama Kurnia Pangerang Utama Kurnia Pangerang Utama Kurnia Pangerang Utama Kurnia Pangerang Vivi Satia Yanti Engko Wa Ode Sitti Hardian Sari Wahyuddin Hasan windhi mulia Wulandari Wulandari Yanglera, Abdullah Yani, Kitri Warda Yudizar, Arbin Yustika Intan Permatahati